Setelah keluar dari markas rahasia Smith Group, Davin menelepon A Hua untuk menanyakan tentang rumah sakit di mana mereka membawa Xiaoyu, setelah mendapat alamat dari A Hua, Davin segera berangkat menuju ke alamat itu dengan menumpang sebuah taksi.Sesampainya di rumah sakit, A Hua sudah menunggu Davin di depan pintu masuk utama rumah sakit."Bagaimana keadaan Xiaoyu?" tanya Davin kepada A Hua sambil turun dari mobil dan memberikan uang berlebih kepada sopir taksi yang mengantarnya ke rumah sakit ini."Keadaannya sudah cukup baik, dia sudah selesai dioperasi, lukanya sudah dijahit tim medis, nampaknya sekarang tinggal menunggu pemulihan tapi dia selalu memanggil-manggil namamu, tuan muda. dokter meminta tuan muda untuk menemuinya.""Baiklah. Antarkan aku ke sana."Sesudah itu, Davin mengikuti A Hua menuju ke bagian dalam rumah sakit. Setelah melewati beberapa lorong rumah sakit, akhirnya mereka sampai di depan pintu sebuah kamar yang bertuliskan intensive care unit.A Hua segera menge
Davin biarkan Xiaoyu melepas rindunya di bibir Davin. Davin biarkan Xiaoyu memeluknya.Xiaoyu terus melakukan apa yang dia mau. Dia seperti seorang pengelana di padang pasir yang tersesat dan hampir mati kehausan kemudian menjadi sangat gembira saat dia menemukan suatu oase untuk dia melepaskan dahaganya itulah yang dilakukan Xiaoyu saat ini di bibir Davin.Sebagai seorang pria yang sangat mencintai istrinya dan sangat setia kepada istrinya, sebenarnya Davin tidak mau membalas apa yang dilakukan oleh Xiaoyu saat ini, hanya saja saat Davin mengingat soal kondisi Xiaoyu yang memerlukan asupan atau semangat supaya Xiaoyu segera mencapai kondisi yang baik untuk di operasi untuk mengangkat pecahan peluru di organ yang cukup vital di tubuh Xiaoyu, karena itulah, Davin tidak bisa menolak perbuatan Xiaoyu kepadanya ini. Karena Davin khawatir, Xiaoyu akan sakit hati kalau Davin menolak keinginan Xiaoyu ini.Xiaoyu terus menempelkan bibirnya di bibir Davin, bahkan, lidahnya mulai masuk ke dala
"Maksud kamu apa?" tanya Vania yang masih belum mengerti. Mata Vania terbelalak menatap Davin, Vania masih belum mengerti arah pembicaraan Davin ini.Davin tidak langsung menjawab dan memilih untuk terus menarik tangan Vania masuk ke dalam hotel. Saat ini, setelah sempat digoda Xiaoyu tadi, hasrat Davin jadi bergolak. Saat bersama Xiaoyu, Davin berusaha mati-matian untuk menahan hasrat kelelaki-lelakiannya, Tapi, setelah mengetahui kalau Vania ada disini, Davin tidak bisa lagi menahan gejolak hatinya, dia ingin melepaskan semuanya kepada Vania, apalagi ini ditambah dengan rindu yang menggelegak di dadanya karena sudah lama tidak memiliki waktu berkualitas dengan Vania.Saat ini, mereka berdua diikuti oleh para pengawal telah berada di dalam di lobby hotel di samping rumah sakit tempat Xiaomi dirawat.Seorang anak buahnya A Hua yang baru saja keluar dari meja resepsionis hotel ini, kini mendekati Davin dan berkata," aku sudah mengurusnya, tuan muda. kamar untuk tuan muda dan para penga
"Sebenarnya, aku meninggalkan dia di sebuah tempat yang aman bersama para pengawalku karena dia juga menjadi target dari para pembunuh bayaran yang dibayar oleh para petinggi Smith Group itu. Kemudian aku pergi sendiri untuk menghabisi para petinggi Smith Group itu karena mereka berusaha membunuh aku dan keluargaku dan aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, tetapi setelah berada di dalam tempat rahasia Smith Group, aku bertemu seorang master kungfu yang sangat hebat sehingga walaupun aku bisa mengalahkan dia tetapi aku mengalami kerugian yang sangat besar sehingga aku tidak berdaya, saat itulah Xiaoyu datang menolong."Jadi, dia datang bersama para pengawalmu, begitu?""No. Dia melarikan diri dari para pengawal yang aku siapkan untuknya."Vania nampak merenung sejenak kemudian dia berkata," berarti dugaanku benar," kata Vania sambil menatap Davin."Dugaan yang mana?""Aku duga, dia bukan hanya teman masa kecil bagimu. Maksudku, baginya. Bagi dia, kamu bukan sekedar teman masa keci
"Tidak Vania! aku tidak bisa melakukan itu!" tegas Davin sambil menatap Vania tajam.Davin tidak tega untuk melakukan itu kepada Vania dan kepada anaknya, karena itu dia menjawab dengan tegas. Dia menolak dengan tegas usul dari istrinya itu."Tapi, nyawa Xiaoyu sedang terancam bahaya, sayang. Ingat! dia melarikan diri dari para pengawalnya untuk menolongmu. Dia melarikan diri dari tempat aman, tempat nyaman dimana tidak ada bahaya yang mengancamnya dan mendatangimu karena mengawatirkan kamu! dia tidak peduli dengan keselamatannya hingga akhirnya dia berhasil menyelamatkan kamu tapi membuat dia celaka, apakah kamu tidak memperhitungkan hal itu?"Davin masih terdiam. Saat ini, hasrat di dadanya sudah turun jauh sekali, setelah konflik yang harus dialami sekarang ini. Keadaan Xiaoyu saat ini memang menjadi beban yang sangat berat bagi Davin karena Xiaoyu menderita seperti ini bahkan terancam nyawanya seperti ini gara-gara Davin dan Davin mengerti mengapa Vania sampai mengusulkan hal itu.
Setelah pembicaraan dengan Vania dan mendengar kerelaan Vania yang merelakan Davin untuk bermesraan dengan Xiaoyu, Davin masih menolak permintaan Vania itu, tapi karena Davin tidak ingin membantah Vania, karena itu Davin tidak mengatakan apa-apa dan segera meninggalkan Vania.Davin bisa menerima kalau cuma untuk menjaga Xiaoyu, memberi Xiaoyu semangat hidup dan menemani Xiaoyu dalam keadaan sangat sakit seperti sekarang ini ataupun mungkin membiarkan Xiaoyu melakukan sesuatu di bibir Davin tapi untuk lebih dari itu, Davin menolaknya karena Davin tidak ingin berhubungan suami istri dengan seseorang yang tidak Davin cintai.Karena hanya Vania yang dicintai Davin maka Davin menolak untuk berhubungan intim dengan Xiaoyu tapi sekalipun begitu Davin berencana akan tetap menjaga Xiaoyu hingga Xiaoyu bisa melewati operasi berikut dengan baik dan David menolak keras usul dari Vania yang ingin Davin mengangkat Xiaoyu sebagai istri kedua, usul yang tidak akan pernah diterima oleh Davin.Saat ini
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol