Gagak Hitam sempat kaget melihat perubahan di wajah Davin tetapi beberapa saat kemudian Gagak Hitam kembali tertawa-tawa kemudian dia berkata," kamu pasti coba-coba menipuku, iya kan? kamu coba coba menyembunyikan ketakutanmu, hahaha...kamu jangan khawatir aku akan menghabisi mau pelan-pelan."Saat ini, Davin melihat ke arah kedua tangannya dan Davin sangat senang karena dia merasakan lonjakan tenaga dalam yang luar biasa yang mengalir lewat lengan dan kepalan tangannya sehingga Davin yakin kalau dia akan bisa menghancurkan musuh di depannya ini."Sebelumnya, aku berencana akan langsung menghabisimu, tapi aku berubah pikiran, aku akan kembali menyerangmu dengan tingkat lima dari ilmu Memayungi Senja Mengguncang Dunia. Aku ingin melihat kamu terluka dalam lagi, seperti tadi, setelah itu barulah aku menghancurkan dengan tingkat enam dari ilmuku itu," tandas Gagak Hitam."Kamu tidak usah sungkan-sungkan. Segera keluarkan ilmu terbaik tingkat 6 kamu itu," kata Davin sambil menatap tajam
Asap dari debu langsung memenuhi ruangan di bawah ini. Ruangan ini adalah ruangan yang menjadi tempat arsip rumah sakit ini. Ada banyak lemari besi yang berjatuhan di ruangan yang berada satu lantai di bawah lantai atap.Banyak lemari yang berjatuhan terkena lantai atap yang runtuh, hanya ada sekitar enam lemari yang tidak rubuh, tapi saat ini, langit-langit di ruangan arsip ini telah hancur karena pertemuan dua kekuatan raksasa, kekuatan tenaga dalam yang bertemu dan menghancurkan lantai atap hingga kedua orang yang terlibat dalam pertarungan itu jatuh di bawah di lantai ruangan arsip ini.Setelah asap debu yang membumbung tinggi di ruangan ini mulai agak memudar, seseorang terlihat bangkit berdiri, dia terlihat berjalan dengan sempoyongan seperti hampir-hampir jatuh tapi dia tidak jatuh karena masih berusaha berpegangan di sebuah lemari arsip, dia nampak tertawa tanpa suara, bibirnya kemudian tersenyum, matanya terlihat seperti mencari-cari sesuatuTernyata orang ini adalah Gagak H
Gagak Hitam berusaha bertahan dengan seluruh tenaganya yang tersisa dan dengan rasa sakit di dadanya karena luka dalam yang dideritanya tapi setelah pukulan yang hanya bertenaga sepuluh persen dari Davin itu masuk dan tidak bisa ditangkis oleh Gagak Hitam hingga masuk ke dada Gagak Hitam. pukulan itu membuat Gagak Hitam langsung melayang ke tembok ruang arsip ini.Suara keras terdengar saat tubuh Gagak Hitam Pengguncang Dunia ini kini menggoncang dinding ruang arsip ini, setelah itu, setelah tertempel di dinding, tubuh Gagak Hitam turun sedikit demi sedikit ke bawah, matanya melotot tapi jiwanya telah pergi meninggalkan raganya ternyata Gagak Hitam Pengguncang Dunia ini, tidak sanggup menghadapi pukulan terakhir Davin itu yang hanya bertenaga sepuluh persen itu.Davin memilih untuk berusaha mendengarkan suara nafas dari Gagak Hitam setelah Davin yakin kalau suara nafas dari Gagak Hitam tidak ada lagi, Davin segera meninggalkan ruang arsip ini dan naik ke atas untuk menuju ke arah pint
Saat ini tangan Davin sedang diborgol di sebuah besi di depannya. Sebenarnya, Davin bisa saja menghancurkan borgol itu, tapi Davin tidak melakukan itu, karena Davin menghormati hukum di negaranya, karena itu, saat pemotor di sebelahnya mengarahkan kan senjata api otomatisnya kearah Davin yang duduk di mobil bagian belakang itu, yang dapat dilakukan Davin, hanyalah melindungi tubuhnya dengan tenaga dalamnya yang sudah semakin sempurna itu.Kalau Davin harus menghadapi situasi seperti ini pada beberapa waktu yang lalu, maka kemungkinan, dia cuma akan lolos dari satu sampai dua tembakan saja, kalau situasi ini dia hadapi waktu di Evornia lalu, diberondong oleh senjata api seperti ini, maka dia bisa terbunuh.Tapi saat ini, setelah dia menerima kesempurnaan tenaga dalam, hasil dari yang dilakukan oleh Guru Besar Tapak Emas kepadanya, Davin berhasil mengatasi berondongan senjata api otomatis yang sekarang diarahkan kepadanya dalam jarak dekat ini.Saat di Perguruan Tapak Emas dulu, Davin p
Saat ini, Davin merasa dia akan memasuki sebuah markas musuh, padahal begitu jelas tertulis kalau itu adalah markas polisi. Davin kemudian meminta polisi yang yang mengendarai mobil yang baru ditolongnya yaitu Rick untuk menelepon Vania lewat handphone milik Davin yang berada di sebuah plastik khusus untuk menampung semua barang-barang milik Davin.Davin ingin mendapatkan kabar terbaru dari istrinya, sebelum dia masuk ke suatu tempat yang berbahaya buat Davin.Vania menerima teleponnya dan menangis di ujung sana, Vania bertanya," mengapa kamu belum datang? apa benar kamu di penjara?""Iya sayang, tapi ini cuma prosedur biasa, aku memang harus ke kantor polisi, tapi ini bukan dipenjara, mereka hanya akan memeriksaku, tidak apa-apa kok, pokoknya kamu tidak usah khawatirkan aku, urus aja anak kita, ok. kalian sudah berada di mana?""Kami semua sudah berada di rumah, baru aja nyampe, bahkan masih di lantai satu, ada papa dan mama juga disini dan semua peralatan pernapasan untuk anak kem
Sekarang ini, Davin baru tahu kalau dia sudah dikhianati, nampaknya dia sudah termakan oleh siasat busuk lawan, nampaknya yang terjadi sebelumnya tidak seperti yang Davin duga.Saat berada di mobil, saat Davin diserang tampaknya kedua polisi yang ada didalam mobil yang membawa Davin ke kantor polisi itu, sama-sama adalah anggota Geng Macan Tutul dan nampaknya Davin sudah salah menduga kejadian yang terjadi di dalam mobil itu. Saat itu, karena polisi yang menembak Davin sempat seperti mengarahkan moncong senjata api genggamnya kepada Rick, jadi Davin pikir orang itu hendak menembak Rick, padahal mungkin saja kejadiannya tidak seperti itu.Mungkin saja polisi yang menembak Davin sedang memperbaiki posisi duduknya dan kebetulan saat dia sedang memperbaiki posisi duduknya itu, secara tidak sengaja, moncong senjata apinya terarah ke arah Rick sehingga tangannya terlihat seperti menodong atau akan menembak Rick, padahal, keadaannya tidak seperti itu.Karena terlihat polisi itu seperti akan
Saat ini, pernafasan Davin semakin parah karena itu, Davin terpaksa harus mengerahkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya untuk mengeluarkan racun di tubuhnya walaupun untuk itu, dia cuma bisa menyisakan sekitar dua persen saja dari tenaga dalamnya untuk melakukan perlindungan dengan ilmu perisai naganya.Setelah memutuskan seperti itu, Davinpun mulai mengalihkan hampir seluruh tenaga dalamnya menuju ke tubuhnya untuk memompa racun keluar dari tubuhnya. Dengan hanya menyediakan dua persen dari tenaga dalamnya untuk perlindungan dengan ilmu Perisai Naganya itu, maka, Davin harus rela kalau setiap saat, perlindungan perisai naganya buyar dan lawan akan bisa membacok Davin.Sementara itu, para tahanan yang sedari tadi mencecar-cevar Davin dengan senjata tajam yang mereka miliki yang kebanyakan berupa senjata tajam berukuran sedang dan panjang itu, kini malah mulai kehabisan tenaga karena sedari tadi mereka tidak mampu melewati perisai naga yang dimiliki Davin itu.Empat orang yang yang menc
Davin menatap orang-orang yang tadi dengan ganasnya menyerang Davin dengan senjata tajam. Mereka semua nampak ketakutan saat Davin mendekati mereka, semuanya bersandar di dinding dengan wajah ketakutan, Davin yang tidak ingin menambah masalah hukumnya memutuskan untuk tidak membalas perbuatan mereka, apalagi mereka terlihat sudah sangat ketakutan kepada Davin.Davin juga menatap wajah mereka satu-persatu dan Davin yakin semua yang mereka ketahui, sudah mereka katakan dan itu berarti, orang yang menghubungi mereka itu yang bernama Jack itu, benar-benar tidak mereka ketahui sebelumnya dan itu berarti Davin harus menyelidikinya sendiri soal Jack itu, mungkin kan bantuan para pengawalnya terutama Melvin.Tiba-tiba terdengar bunyi pintu penjara di belakang Davin berbunyi, seperti ada orang yang sedang membuka pintu penjara itu.Davin menunggu untuk melihat ekspresi orang yang akan membuka pintu penjara ini, karena kalau orang yang akan muncul ini adalah juga orang yang terlibat dalam kegia
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol