Davin baru saja turun dari panggung, masih ada waktu untuk ke toilet, sebelum masuk ke acara selanjutnya, yaitu, pemilihan raja dan ratu jodoh.
Sesaat setelah Davin keluar dari toilet, seseorang mendekati dan menyapanya."Tuan muda," sapa seorang lelaki yang umurnya sekitar akhir dua puluh tahunan. Lelaki ini memakai baju bermerek dilengkapi dengan jam tangan original merk Rolex, tapi, dia malah memanggil Davin dengan sebutan, tuan muda.Davin menoleh ke arah orang itu dan jadi sangat kaget melihat orang itu. "Peter. Kau menemukanku?""Sudah tiga minggu aku menemukanmu, Tuan Muda. Tapi, aku sengaja, menyelidiki seluruh kehidupanmu disini dulu, sebelum datang menyapamu," kata Peter.Davin celingukan beberapa saat. Setelah itu, Davin membawa Peter ke daerah dekat kolam renang, di lantai yang sama dengan Ballroom hotel tempat acara kantornya, tapi terpisah dengan jarak yang cukup jauh.Karena saat ini, sudah hampir jam sebelas malam, karena itu, area kolam renang ini, jadi sangat sunyi."Apa ibuku sudah tahu tempat persembunyianku ini?" tanya Davin."Sudah, Tuan Muda. bahkan, Ibu Tuan Muda, sudah mengirim pesawat pribadi untuk kepulangan Tuan Muda kembali ke Hongkong.""Tidak. Aku belum akan pulang. Misi-ku belum selesai.""Tapi ... tuan muda sudah terlalu lama meninggalkan Hongkong. sudah dua tahun, Tuan Muda. Ayah Tuan Muda, mengharapkan Tuan Muda kembali untuk mengendalikan perusahaan," kata Peter."Ayahku kan masih bisa mengendalikan perusahaan.""Tuan Besar ingin pensiun. Makanya, Tuan Besar ingin Tuan Muda kembali untuk memimpin perusahaan.""Aku baru saja menemukan gadis yang tepat untukku. Karena itu, aku belum akan pulang ke Hongkong.""Kalau sudah menemukan jodoh Tuan Muda, itu lebih baik lagi. Ajaklah gadis itu ke Hongkong untuk bertemu Tuan Besar dan Nyonya besar.""Tidak. Aku harus mengujinya dulu. Aku tidak ingin kisah cintaku, berakhir buruk seperti sebelumnya.""Maksud Tuan Muda, Jacklyn?""Ya. Jacklyn si cewek matre itu. Dia mendekatiku, cuma karena mengincar hartaku. Setelah begitu banyak uang yang aku transfer ke rekeningnya, dia meninggalkan aku begitu saja. Aku tidak mau itu terjadi lagi, Peter.""Er.""Karena itulah, aku datang ke negara ini, kampung halaman ibuku ini, dimana, tidak ada seorang pun yang mengenalku dan aku sengaja menjadi seorang Cleaning Service, supaya, kalau ada wanita yang menyukaiku, berarti dia menyukaiku murni karena diriku, dan bukan karena harta keluargaku.""Tapi, Ibu Tuan Muda sudah merindukan Tuan Muda ....""Setelah dua tahun mencari, akhirnya, aku menemukan sosok yang aku cari. Karena itu, bilang kepada ibuku, untuk memberikan waktu tiga bulan saja. Sesudah itu, berhasil atau tidak, aku akan kembali ke Hongkong.""Baik. Tuan Muda. Aku akan menghubungi Ibu Tuan Muda," kata Peter sambil berlalu meninggalkan Davin."DAVIN!!!" terdengar teriakan seseorang. Davin pun menoleh dan melihat Bram, teman seprofesinya dan sahabatnya dalam enam bulan ini, mendatanginya."Ada apa, Bram?" tanya Davin."Aku mencarimu kemana-mana. Aku bahkan mencari sampai ke Toilet cewek karena tidak menemukanmu di Toilet cowok.""Ah, itu kan, mau-maunya kamu, buat ngintipin cewek. Iya kan?""Gak kok. By the way, aku ingin kamu mendengarkan ini," kata Bram sambil mengeluarkan handphonenya."Dengerin apa, sih?""Waktu Vania, cewek tercantik di kantor kita, tiba-tiba memilih kamu saat ajang cari jodoh itu, aku kan jadi penasaran. Kebetulan ada tempat kosong di belakang tempat duduknya Vania dan teman-temannya. Karena itu, aku langsung kesana dan merekam pembicaraan mereka. Dan inilah yang kutemukan," kata Bram, sambil menatap Davin.Kemudian, dia pun memutar rekaman suara Vania bersama dua temannya yang dia rekam di belakang Vania dan teman-temannya."Jadi, Vania menganggap ku Mr. Cool?" tanya Davin takjub setelah dia mendengarkan rekaman suara itu."Ya. nampaknya dia memang naksir kamu tuh. Rupanya sejak lama dia menyukaimu, tapi, kamu sendiri yang tidak mau melakukan pendekatan. Karena itu, manfaatkan keadaan sekarang ini, mumpung Vania sudah putus dengan Pak Ardy. Aku yakin, Pak Ardy itu, pasti tidak akan melepaskan cewek secantik Vania begitu saja. Iya kan?""Iya. Pasti. Sebenarnya, beberapa bulan ini, aku berusaha melakukan pendekatan ke Vania, tapi, selalu dihalangi oleh Ardy dan anak buahnya, sekarang ini, kesempatanku untuk mendekati Vania, apalagi setelah aku tahu isi hati Vania kepadaku," kata Davin sambil mengepalkan tangannya."Ayo semangat, friend. Sekarang, kita masuk dulu, sedikit lagi, juri akan memilih dua pasangan terbaik yang akan mengikuti pemilihan raja dan ratu ajang cari jodoh tahun ini. Kamu punya kesempatan untuk menang karena kamu berpasangan dengan Vania, cewek paling cantik di kantor kita. Feelingku sih, kamu dan Vania, akan berhadapan dengan Pak Ardy dan pasangannya," kata Bram menduga-duga."Oke. aku siap," kata Davin. Di hati terdalamnya, Davin merasa sangat bangga karena ternyata Vania menyukainya. Dan ini adalah pertama kalinya, dia disukai wanita tanpa dia memakai status dan harta kekayaan keluarganya yang sangat banyak itu.Davin tersenyum puas dan merasa, Vania semakin dekat untuk menjadi gadis pilihannya bahkan jodoh terbaik untuknya.Di panggung Ballroom hotel, Mr. Philip Collins sendiri yang mengumumkan dua pasangan pilihannya untuk bersaing dalam memperebutkan gelar Raja dan Ratu ajang cari jodoh tahun ini.Karena itu, Mr. Philip Collins sudah siap-siap membacakan nama-nama dua pasangan terbaik pilihannya. sebelumnya, Mr. Philip Collins membacakan kata-kata pembuka."Mungkin ada yang bertanya, mengapa di saat semua perusahaan, membatasi pacaran atau pernikahan sekantor, tapi semua perusahaan di bawahku, malah melakukan acara ini, acara cari jodoh antar sesama karyawan. Well. aku akan jelaskan lagi disini sekarang."Begini, di masa mudaku dulu, aku hanya seorang karyawan rendahan yang dipandang sebelah mata oleh karyawan senior. Aku selalu diejek, hasil kerjaku diremehkan dan kalau hasil kerjaku luar biasa, bos divisiku, langsung mengklaim hasil kerjaku itu sebagai hasil kerjanya. Pokoknya, begitu lah gambaran hidupku dulu," kata Mr. Philip Collins sambil nyeruput air mineral sejenak."Suatu saat, bos besar di perusahaanku, ingin menyenangkan putrinya yang baru kerja di perusahaan karena lama sakit. putrinya itu, juga melewatkan sebuah acara penting bagi anak gadis Amerika, yaitu PROM ( pesta dansa kelulusan High School) Kemudian, bosku itu, menyelenggarakan acara pesta dansa di kantor untuk menyenangkan putrinya."Aku tiba-tiba dijadikan bahan lelucon oleh para senior. Aku dikasih kertas di punggungku dengan tulisan besar yang isinya, sedang mencari jodoh karena tidak laku-laku."Semua orang langsung tertawa mendengar cerita Phillip Collins itu."Itu dimaksudkan untuk mempermalukanku. Para senior yang mengerjaiku tertawa-tawa melihatku. Tapi, saat itu, aku malah menarik perhatian putri dari Big bosku itu. Dia memilihku menjadi pacarnya dan belakangan jadi jodohnya. Itulah yang terjadi. Karena itulah, setelah sukses memiliki banyak perusahaan aku mulai menyelenggarakan ajang cari jodoh ini," kata Mr Philip Collins lagi."Karena itulah, dengan bangga, aku selalu menyelenggarakan acara cari jodoh di setiap perusahaanku yang bertebaran di seluruh dunia, di setiap ulang tahun perusahaanku itu. Tapi, tentu saja ada batasannya. Jadi, dua orang pegawai yang dipertemukan dalam acara cari jodoh itu, kalau sebelumnya, berada di satu divisi atau satu bagian, setelah berjodoh, tidak diperkenankan lagi berada di satu Divisi atau di bagian yang sama," kata Mr Philip Collins sambil kembali meminum air mineralnya."Dan untuk tahun ini, seperti biasa, aku sendiri yang memilih dua pasangan terbaik dan mereka adalah, yang pertama, pasangan Ardy dan Lita. Ayo. Yang aku sebut namanya, segera naik ke atas panggung," kata Mr Philip Collins sambil bertepuk tangan mengikuti kehebohan di dalam ruangan Ballroom hotel ini.Ardy langsung menjemput Lita. Mereka berdua bergandengan tangan untuk menuju ke atas panggung. Seorang staf dari bagian umum, mengarahkan Ardy dan Lita untuk berdiri di pinggir panggung menghadap ke arah peno
Davin menatap wajah cantik Vania dengan mesra, mahkota raja dan ratu, kini dipasangkan di kepala mereka berdua, hingga banyak mata yang merasa kagum saat melihat keserasian mereka berdua.Karena, yang pria tampan luar biasa sementara yang wanita, juga cantik luar biasa, sehingga keduanya terlihat sangat cocok. Sayangnya, saat para karyawan itu, teringat dengan profesi Davin, yang hanya merupakan seorang Cleaning Service itu, banyak karyawan yang meralat penilaian mereka, sebagian dari mereka tidak lagi merasa pasangan di atas panggung itu adalah pasangan serasi.Sebagai Raja dan Ratu ajang cari jodoh, mereka berdua, diperkenankan untuk melakukan tarian berdua di atas panggung. Lagu mulai terdengar untuk mengantar Davin dan Vania untuk berdansa berdua. Banyak orang yang sangsi dengan Davin. Mereka mengira, Davin tidak pernah berdansa sebelumnya. Mereka mengira, Davin yang hanya seorang Cleaning Service itu, pasti akan kagok kalau harus berdansa. Bahkan, Ardy yang sempat akan menja
"Kamu masih gak ngerti apa kesalahanmu heh?!!!" tanya Vania sambil uring-uringan di telpon."Iya, Van. aku tidak tahu, Van. mungkin ada orang yang memfitnah aku. mungkin si tukang Cleaning Service itu yang memfitnahku," jawab Ardy membela dirinya di ujung telpon."KAMU JANGAN MENUDUH ORANG!!! GAK ADA ORANG YANG FITNAH KAMU!!! AKU MELIHAT PERBUATANMU DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI DAN ITU SUDAH LEBIH DARI CUKUP BAGIKU, UNTUK PUTUS DENGANMU, TAU!!!" teriak Vania yang sebal dengan sikap Ardy yang seenaknya menuduh Davin sebagai tukang fitnah itu."Perbuatan apa sih? aku gak ngarti, say. please, jangan terpengaruh orang, say," kata Ardy ngeyel."Aku melihat perselingkuhanmu dengan Lita kemarin di kantor. dan aku melihat perbuatan kalian berdua itu dengan mata kepalaku sendiri. jadi, jangan bilang kalau ada yang fitnah kamu, karena aku yang melihatnya sendiri, MENGERTI!!!" sembur Vania."Kemarin? oh, itu. itu bukan apa-apa, beb. Lita hanya membantu tugasku di kantor. itu aja.""Kamu kira aku
"Pencuri?!!!" tanya Vania kaget."Ya...ada seorang tamu terhormat di hotel ini yang kehilangan cincinnya yang dia taruh di mejanya, dia juga bilang, kalau pemuda bernama Davin ini yang berada di dekat meja, karena itu, pihak hotel akan memproses dulu kasus ini untuk menyelidiki persoalan ini," kata petugas hotel."Siapa tamunya? tunjukkan padaku," kata Vania penasaran. pegawai hotel langsung menunjuk ke restoran, dia menunjuk ke arah Ardy yang sedang tersenyum mengejek ke arah Vania dan Davin, Vaniapun langsung tahu, kalau itu semua adalah fitnah untuk Davin."Aku tidak mencuri, Van," bisik Davin kepada Vania."Aku tahu. ini pasti fitnah dari si kodok itu!" jawab Vania geram sambil menunjuk ke arah Ardy yang saat ini sedang tertawa-tawa di dalam restoran hotel."Yang penting bagiku, kamu tidak mempercayai fitnah itu. sekarang, kamu makanlah dulu, kamu kan sudah lapar. biar aku yang berusaha menjelaskan kepada mereka dan----""Tidak! rasa laparku sudah hilang. aku akan menemanimu menja
"Kuliah sih, tapi.... gak ku teruskan," kata Davin berbohong. padahal yang sebenarnya, Davin menjadi mahasiswa termuda di Harvard dan menggondol gelar sarjana di usia tujuh belas tahun, bahkan, bukan sekedar menjadi sarjana, tapi, menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Sesudah itu, Davin langsung mengambil S2 nya dan lulus dengan memuaskan beberapa hari sebelum mencapai umur dua puluh tahun, tapi, saat ini, Davin tidak bisa membanggakan semua prestasinya itu, karena Davin ingin menjadi orang sederhana di mata Vania, gadis yang sedang diincarnya untuk menjadi jodoh sejatinya, setelah kegagalannya di masa lalu."Kenapa? kan sayang. harusnya, kamu pastinya sudah dapat pekerjaan yang lebih baik dari sekarang. bukan berarti aku merendahkan pekerjaanmu saat ini ya, tapi.... ya sudahlah," kata Vania terdiam. Vania pikir, Davin putus kuliah itu, karena faktor biaya, karena itu, Vania tidak ingin bertanya lebih jauh, karena Vania takut, itu akan membuat Davin tersinggung atau jadi sedih.Dav
Davin cuma bisa garuk-garuk kepalanya melihat kotoran yang harus dibersihkannya ini. walaupun dia sudah memutuskan untuk menjadi seorang Cleaning Service, tapi, dia sengaja memilih untuk pekerjaan mengepel lantai atau menyapu dan mengangkat sampah, dia punya perjanjian untuk tidak membersihkan toilet, karena dia merasa jijik juga kalau harus membersihkan kotoran manusia, tapi, saat ini, dia dihadapkan dengan banyak kotoran yang berserakan di lantai toilet.Terdengar suara-suara tertawa di lorong menuju ke Toilet, ini membuat Davin melongok keluar untuk melihat keadaan di luar. disana ada Billy dan Alex yang sedang ketawa-ketawa bersama Ardy. Saat Ardy melihat Davin, dia langsung tersenyum mengejek ke arah Davin. saat itu juga, Heru datang dan langsung melotot ke arah Davin dan membentak Davin," KERJA SANA!!!"Davin terpaksa melakukan tugasnya dia mulai membersihkan toilet yang penuh dengan kotoran manusia.saat dia sementara membersihkan lantai tiba-tiba Heru masuk dan mulai merekam
Sesaat sebelum jam istirahat makan siang, barulah Davin berhasil membersihkan semua kekacauan di toilet yang di bersihkannya sejak pagi hari. itupun, Davin baru berhasil saat di satu jam terakhir, Bram membantunya membersihkan toilet ini. Setelah cuci tangan sebersih-bersihnya, mereka berduapun mandi dengan cepat, sesudah itu, Davin dan Brampun, keluar dari Toilet untuk duduk di kursi di dekat lorong menuju ke arah kantin. setelah istirahat sebentar, Davin dan Bram, memutuskan untuk masuk ke kantin kantor, mereka ingin mengisi perut mereka yang dari tadi sudah meronta-ronta pingin diisi. tapi, baru saja Davin dan Bram memesan masing-masing seporsi nasi campur untuk mereka berdua, tiba-tiba, terdengar suara orang dari belakang "Ibu kantin, tolong, hari ini, mereka berdua ini, gak boleh makan disini," kata Alex sambil menunjuk ke arah Davin dan Bram."Kenapa begitu?" tanya ibu kantin."Karena mereka baru saja membersihkan kotoran di toilet. kotorannya banyak banget dan ada videonya ju
Setelah makan bersama di dapur kantin, Davin agak kecewa karena harus terpisah lagi dengan Vania. saat Vania mengangkat tangan kepada Davin, tiba-tiba, Bram mencoleknya."Kamu harus bergerak cepat, Vin," kata Bram sambil bersama Davin, memperhatikan Vania sampai Vania tidak kelihatan lagi dari pandangan mereka."Maksud kamu?" tanya Davin."Ajak dia jalan, bawa ke restoran, belikan boneka, belikan bunga, belikan pulsa.""Pulsa? Buat apa?" tanya Davin tidak mengerti, kalau belikan boneka dan bunga, mungkin dia setuju, tapi pulsa?"Kalau yang itu, buat gue, Vin. ehehehe.""Maunya? Huh... tapi, mungkin loe ada benarnya," kata Davin sambil manggut-manggut."Soal beliin pulsa, kan? Wah, makasih, Vin. Loe ngarti aja kalau gue lagi bokek," kata Bram sambil memanjatkan doa dan syukur."Eh, bukan. Maksud gue, soal ngajak jalan Vania. itu! Bukan yang lain," kata Davin sambil tertawa dalam hati. Dia tahu, Bram memang suka slebor dan tidak perhitungan, sehingga banyak kali, gajinya sudah habis seb
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol