Home / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Babb 164. Anton Di Mana?

Share

Babb 164. Anton Di Mana?

Author: Abigail Briel
last update Last Updated: 2024-09-08 23:59:31
Dua hari kemudian ...

Brad memijak kakinya ke lantai kayu yang dingin, merasakan setiap ketukan jantungnya berdegup kencang seperti genderang perang.

Di tengah ruangan kantornya yang sepi, tumpukan berkas dan dokumen melingkar di sekelilingnya. Semua itu menjadi saksi bisu dari keheningan yang tiba-tiba pecah saat ia membaca undangan pernikahan Lean dan Edward. Matanya yang tajam membelalak saat ia memindai kalimat demi kalimat di atas kertas berwarna krem itu.

“Jadi ... Edward Gail baik-baik saja? Dan sekarang dia akan menikah dengannya?” monolognya pada diri sendiri, suaranya nyaris serak.

Seseorang mengetuk pintu ruangannya. Itu asistennya, pria itu berdiri di ambang pintu dengan wajah datar.

“Tuan memanggilku?” tanya sang asisten, suaranya yang datar membuat ketegangan di dalam ruangan kantor Brad semakin kental.

“Kapan kau menerima undangan ini?” lontar Brad, sambil mengacungkan undangan pernikahan Lean dan juga Edward.

“Pagi ini. Apakah ada masalah, Tuan?” asisten Bra
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Nurul Asila R
Brad emang enak, siapa suruh dulu dicampakan.. Anton kamu harus hati-hati wkwk
goodnovel comment avatar
Liana 95
Edward gak usah ngegas, lean cuma basa basi nanyain Anton loh, karena jrg kelihatan.
goodnovel comment avatar
Nheng Hernii ShaianKk Misua II
siapa yang mau balikan sama kamu brad walaupun lean gak sama Edward duhh edward jangan bikin lean takut lahh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 165. Telepon Dari Ernest.

    "Ed, siapa Bart?" tanya Lean, dalam perjalanan pulang setelah fitting pakaian pengantin. Edward yang tengah duduk di samping kekasihnya itu sontak menoleh, "Apa aku belum pernah mengatakan apapun padamu?"Lean menggeleng pelan. Edward meringis saat melihat gelengan sang kekasih, baru sadar jika dua hari kemarin ia terlalu sibuk melepaskan rindunya pada Lean hingga melupakan penembakan yang terjadi pada dirinya. "Pria itu adalah pria yang telah menembakku, aku pernah menjebloskannya ke dalam tahanan. Dan istrinya menceraikannya setelahnya. Aku pikir wajar jika dia memiliki dendam yang sangat besar padaku. Tapi ... sepertinya Paman, Ben, dan Anton tidak setuju. Karena itu Paman masih meminta Ben dan Anton untuk melacak orang yang berada di belakang Bart.""Dan penyebab pertikaian kalian?"Supir Gail Mart yang sedang menyetir di depan Edward menahan senyum mendengar pertanyaan Lean itu. Lagipula siapa yang tidak mengenal Bosnya di kota ini? Cukup temui saja salah satu wanita dan tanya

    Last Updated : 2024-09-09
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 166. Ada Orang Lain.

    Setelah panggilan dengan Ernest selesai, Edward mengalihkan pandangannya ke Lean, yang masih menatap keluar jendela mobil dengan pikiran yang tak terduga. Senyum manisnya tak terhapus, namun kerutan di keningnya menunjukkan bahwa pikirannya sedang melayang jauh. Edward merasa perlu memecah keheningan itu, tapi ia tidak ingin mengganggu ketenangan sang kekasih."Hey." Edward akhirnya berkata lembut, menyentuh tangan Lean yang diam di atas pangkuan kekasihnya itu. "Apa yang sedang kau pikirkan?"Lean menoleh, matanya sedikit terkejut. "Oh, aku? Tidak ada yang penting, hanya melihat suasana. Kembali ke apartemen, 'kan? Aku hanya berharap ....""Berharap apa?" Edward memotong, ingin tahu lebih dalam."Bahwa semuanya akan baik-baik saja," jawab Lean pelan, matanya kembali melirik ke luar. "Aku tidak ingin ada hal buruk yang terjadi lagi padamu."Edward menggenggam tangan Lean lebih erat, merasakan tangan itu bergetar lembut karena cemas. "Aku berjanji, Sayang. Aku akan melakukan yang terba

    Last Updated : 2024-09-10
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 167. Peringatan Anton.

    Edward memijat pelipisnya, berusaha menenangkan diri sambil menatap Anton yang juga menatap balik padanya dengan sikap tegas. Di dalam benaknya, seluruh informasi yang didapatkan dari Anton— benar-benar tak pernah terpikirkan olehnya. 'Ada orang lain yang menginginkan kematiannya?' Edward tidak menampik hal itu. Mungkin bahkan sebagian besar pria mesum yang ada di kota ini memusuhi dirinya dan berharap bisa menembaknya secara diam-diam. "Baik, hingga pernikahanku selesai dilaksanakan, aku tidak akan melakukan apapun. Tapi setelahnya ....""Sebaiknya Tuan tetap menjaga Nona Lean, dia lebih membutuhkan Anda daripada masalah ini," sela Anton cepat, mencoba mematahkan keinginan Edward yang ingin kembali membahayakan dirinya. "Ck." Edward berdecak sebal, "Aku hampir kehilangan nyawaku karena peluru itu," sungutnya. "Dan Nona Lean hampir kehilangan bayinya," desis Anton tak mau kalah. "Hmm, seharusnya kau bekerja untukku." Edward mengoceh. Anton menatap atasannya itu dengan wajah seriu

    Last Updated : 2024-09-11
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 168. Pernikahan Lean Dan Edward.

    Hari ini, pesta pernikahannya dengan Lean akhirnya dilaksanakan. Pesta itu sangat meriah, namun pikiran Edward justru terbagi. Beberapa kali ia mencoba menghubungi Anton untuk menanyakan apakah Luis sudah memberi kabar? Tetapi Anton sama sekali tidak bisa dihubungi. Bahkan, hari ini ia hanya melihat Anton sekilas. Asistennya itu tampak sibuk menyambut tamu bersama kedua orang tuanya, lalu menghilang entah ke mana. "Di mana si bodoh itu?" sungut Edward gemas. Lean yang berdiri di samping Edward menoleh pada kekasihnya itu yang mulai hari ini telah resmi menjadi suaminya. Beberapa saat yang lalu, ia dan Edward telah mengucapkan sumpah setia pernikahan bersama dan mengakhirinya dengan kecupan yang hampir sulit untuk dihentikan. Lean hampir kehabisan napas gara-gara Edward terlalu bersemangat. "Siapa yang kau cari?" tanyanya sambil mengernyitkan keningnya. Edward melirik Lean, "Anton, apa kau melihat si bodoh itu?" rutuknya. "Anton? Tadi aku melihatnya pergi ke arah sana," tunjuk Lea

    Last Updated : 2024-09-12
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 169. Ajakan Kencan Untuk Eve.

    "M-maksudku, Tuan Luis. Kapan Anda sampai ke kota ini? Mengapa tidak memberitahuku?" ujar Eve tergagap, segera menundukkan kepalanya demi menghindari tatapan tajam Luis. Luis mengamati asistennya itu, sedikit gemas melihat Eve yang tampak salah tingkah. "Aku tiba kemarin, dan langsung pergi menemui Tuan Ernest. Aku pikir kau sibuk untuk mengurus pernikahan hari ini, jadi ....""Tapi itu sudah menjadi tugasku!" tegas Eve, reflek mendongak. Lalu meneguk ludah dengan sulit setelah tanpa sengaja bersitatap dengan netra Luis. Hatinya berdebar, padahal bukan hanya kali ini ia dan Luis saling beradu pandang. Namun, sejak Bosnya itu mengungkapkan perasaannya, Eve sering merasa resah oleh pengakuan Luis itu. "Bagaimana kabarmu?" tanya Luis, tanpa ingin mengalihkan pandangannya dari wajah Eve. Ada getaran indah mengisi relung hatinya saat ini, saat ia melihat Eve balas menatap balik dirinya. Eve selalu seperti ini sebelumnya, dan berulang kali membuat jantungnya berdebar. Tetapi, sebelumnya

    Last Updated : 2024-09-14
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 170. Tugas Baru Untuk Luis.

    Wilhelm menarik napas dalam-dalam, berusaha mengusir perasaan campur aduk yang menggerogoti hatinya. Pesta pernikahan ini seharusnya menjadi momen bahagia, tetapi baginya, itu justru menjadi pengingat akan cinta terlarangnya. Ia meneguk wine dari gelas kecil di tangannya, lalu melirik kembali ke arah Edward dan Lean yang sedang menikmati momen bahagia mereka."Apa yang kau lakukan di sini?" celetuk Oliver, perlahan menghampiri Wilhelm. Terkejut, Wilhelm sontak menoleh ke kanan. "Sejak kapan kau berdiri di sana?" ia balik bertanya pada Oliver, berusaha terkesan santai.Oliver menelengkan kepalanya, "Aku sudah mendengar semua yang terjadi ketika Pamanku memancing Edward agar terbangun. Kata Paman— kau ada di sana, dan Edward bangun dengan wajah penuh emosi. Tolong maafkan dia, aku tahu itu semua usul dari Rosi. Dan aku berterima kasih padamu karena bersedia menjadi korban keisengan Rosi dan juga Pamanku," ucapnya tulus. "Jangan lupa, Anton juga menjadi salah satu korbannya." Wilhelm t

    Last Updated : 2024-09-15
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 171. Rahasia?

    "Sayang, tolong buka pintunya!" Edward mengetuk pintu kamarnya yang telah dihias sedemikian rupa untuk menjadi kamar pengantin untuknya dan juga Lean. Beberapa saat yang lalu, ia mencoba untuk mengejar Lean yang segera meninggalkan pesta setelah ia menggoda mempelainya yang cantik itu. Dan Lean yang marah malah mempercepat langkahnya kemudian masuk ke dalam kamar mereka lalu mengunci pintunya dari dalam. "Sayang?" Edward mencoba memanggil Lean kembali. Sama sekali tidak menyadari keberadaan Oliver yang kini telah berdiri di belakangnya. "Kau pantas menerimanya," celetuk Oliver. Terkejut, Edward pun sontak menoleh. Dan mendengus kemudian ketika menyadari siapa yang baru saja berbicara padanya. "Haha, sangat lucu," sungutnya. Oliver tersenyum miring, "Jika aku menjadi mempelai seorang Edward Gail, aku pasti juga akan melakukan hal yang sama," selorohnya. "Jangan mengatakan sesuatu yang aneh dan tidak tahu malu seperti itu!" protes Edward. Ia menatap daun pintu kamarnya sesaat, la

    Last Updated : 2024-09-16
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 172. Tugas Rahasia.

    Edward menghela napas panjang setelah Eve pergi, meninggalkannya dengan segudang rasa penasaran. Namun kini ada sesuatu yang lebih penting untuk ia kerjakan, yaitu membujuk Lean agar tidak membiarkan dirinya kedinginan di luar kamar. “Sayang, tolong buka pintunya. Aku mohon. Tolong jangan lakukan ini padaku," pintanya dengan nada memelas, sambil mengetuk pintu kamar berkali-kali.Setelah beberapa detik, pintu akhirnya terbuka sedikit, dan Lean, dengan wajah memerah, muncul. "Aku tahu kau akan kembali meminta maaf," cicitnya. Edward menatap wajah istrinya itu yang masih tampak cemberut. "Ya, aku memang ingin minta maaf. Jadi ... tolong maafkan aku, oke? Please!"Lean hanya menatap Edward, "Jadi kau akan tidur malam ini?" Edward menggeleng cepat dan mendorong perlahan pintu kamar yang sedang ditahan oleh Lean. "Aku tidak mungkin bisa tidur, lagipula malam ini adalah malam pernikahan kita," ujarnya seraya menyeret Lean untuk mengikuti dirinya. Bersamaan dengan itu, tangannya yang beba

    Last Updated : 2024-09-17

Latest chapter

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 204. Perpisahan. (The End)

    Sesaat berselang, kecemasan mulai mengisi ruang persalinan. Dokter Nora dan para perawat serta satu Dokter yang menemaninya— tampak sibuk berusaha mengembalikan tanda vital Lean. Tak jauh dari para medis itu, Edward hanya bisa termangu sembari mendekap putra mungilnya. Tatapan matanya yang berkabut terus memperhatikan wajah Lean yang terlihat semakin pucat."Oh, Sayang. Kumohon, jangan tinggalkan kami," bisiknya lirih. Kelopak matanya terasa semakin panas, dan Edward bisa merasakan kalau matanya perlahan-lahan telah mulai berair. Sebelumnya, ia pernah merasakan kehilangan seorang wanita, namun rasanya tidak sesakit apa yang Edward rasakan sekarang.Setelah puluhan menit berlalu dalam ketegangan, tiba-tiba Edward melihat Dokter Nora melemparkan pandangan ke arahnya. Raut wajah wanita itu tampak tegang dan ragu."Jangan katakan!" Edward menggeleng keras, sama sekali tidak ingin mendengar berita buruk yang ingin Dokter Nora sampaikan padanya. "Tuan Edward ... maaf, kami sudah berusaha

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 203. Harapan Dan Ketegangan.

    Sebelum ia pergi menemui Lean di ruang rawat inap, Edward menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Baru kemudian memberanikan diri untuk menemui istrinya itu. Sementara Anton menunggunya di luar ruangan. Semula, Edward ingin membawa serta Dokter Nora bersamanya, tetapi menurut Eve— sebaiknya ia menemui Lean sendiri terlebih dahulu. Ketika Edward berada di dalam ruang rawat inap yang Lean tempati, aroma desinfektan yang bercampur pewangi ruangan langsung menyambutnya. Tetapi Edward mengacuhkannya dan justru menatap lurus ke arah sesosok tubuh ringkih yang sedang tertidur di atas ranjang. Edward mendekati ranjang tersebut sambil memberi isyarat pada perawat jaga yang ada di dalam ruangan itu agar tidak mengejutkan istrinya. Perawat itu mengangguk pada Edward dan segera pergi meninggalkan ruangan demi memberi waktu pada Edward. Ia telah melihat pria ini sebelumnya di luar saat Edward berbicara sangat serius pada Eve, karena itu ia membiarkan saja Edward yang kemungkinan adalah suam

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 202. Menyesal.

    Malam masih menyelimuti vilanya, dan suara ombak bergema di telinga Edward, membuat hatinya merasa sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu segera pudar ketika pikirannya terfokus pada Lean. Rasa cemas terasa mengungkungnya juga tekad yang baru mulai tumbuh dalam dirinya. Tidak ingin terlarut dalam perasaan itu, Edward segera menghubungi Ben. Dan setelah beberapa saat ... “Selamat malam, Tuan Edward. Ben di sini.” Suara Ben yang datar mulai terdengar dari seberang panggilan.“Ben, ada yang ingin kukatakan padamu.” Sebelum melanjutkan kalimatnya, Edward membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu. Samar-samar suara gemuruh ombak yang terdengar dari kejauhan, menyapa indera pendengarannya.“Ada apa, Tuan Edward? Apakah ada yang bisa kubantu?” tanya Ben, nada suaranya penuh perhatian.“Begini. Dalam dua hari ke depan, aku ingin pergi ke Zurich. Kau pasti sudah mendengar kalau istriku telah kembali ke kota kelahirannya, 'kan?”“Tuan Ernest baru saja menghubungiku tentang rencana An

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 201. Harapan Baru.

    Sore hari, pulang dari Gail Mart, Edward meminta pada Anton untuk pergi ke mansion milik kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada ayahnya.Dalam perjalanan, dari kursi belakang sedan ia memperhatikan Anton dengan wajah serius. Membuat Anton yang tanpa sengaja melirik kaca spion mobil sontak terkejut."Ada apa, Tuan? Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan katakan padaku?" celetuk Anton.Edward mengangguk pelan, "Apa Rosi sudah kembali ke mansion Paman?" tanyanya. "Sudah, Tuan Edward. Nyonya Rosi langsung pulang malam harinya ketika Tuan Ernest datang untuk menjemputnya. Oh ya, Tuan. Hari ini Tuan Ernest juga menghubungiku. Maaf aku lupa memberi tahu Anda. Kata Tuan Ernest, Tuan Ernest mengenal seorang Dokter yang hebat saat berada di Dubai. Dokter itu adalah Dokter keluarga milik Kolega Tuan. Tuan Ernest ada meninggalkan nomor teleponnya padaku, aku sudah menghubungi Dokter itu, Tuan. Dia memiliki cara untuk menyelamatkan Nyonya Lean dan juga bayinya, hanya saja ...." A

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 200. Ide Wilhelm.

    Senyum Brad sontak memudar, “Aku hanya ingin kau tahu kalau kau bisa mengandalkanku jika kau membutuhkan sesuatu, tidak lebih. Seperti yang kau katakan tadi, kita sudah berpisah, tetapi apakah aku tidak boleh peduli padamu?”Lean hampir membuka mulut untuk membalas ucapan Brad itu, namun dengan cepat Eve menyentuh tangan Lean lalu menggelengkan kepalanya pada adiknya itu. Setelah itu, ia menoleh pada Brad. “Kau lihat, bukan? Kau tidak seharusnya berada di sini, Brad. Lean sedang dalam keadaan yang sangat rentan. Keberadaanmu justru memperburuk situasi,” cetusnya emosi. Lean merasakan ketegangan yang terus meningkat antara kakaknya dan Brad. Naluri melindungi Eve membuatnya merasa sedikit tertekan, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa hanya dirinya yang dapat menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.“Eve, tolong! Aku bisa mengurus diriku sendiri,” kata Lean dengan suara yang masih bergetar. Ia kemudian berpaling pada Brad. "Brad, aku menghargai niat baikmu. Tapi seperti yang

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 199. Masa Lalu Adalah Masa Lalu.

    Keberangkatan Lean ke Zurich mengubah banyak hal. Sejak Lean memutuskan pergi, rasa cemas dan gelisah tidak pernah lepas dari pikiran Edward. Meskipun ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, benak dan hatinya selalu terikat pada sang istri dan kesehatan istrinya itu. Di sisi lain, Lean kini berada di rumah sakit Zurich, berharap ia bisa menemukan cara untuk menjaga bayinya agar tetap aman sekaligus memikirkan dirinya sendiri.Di kota kelahirannya, hari-hari awal Lean dipenuhi dengan rangkaian perawatan medis yang melelahkan. Eve, yang kini telah bahagia dengan kehidupan barunya sebagai istri Luis, berusaha untuk mendampingi sang adik semaksimal mungkin. Ia sering merasa tidak nyaman kala menemukan Lean yang tampak stres dan juga ketakutan menghadapi hal yang tidak pasti. Setiap hari, Eve mencoba mengajak Lean untuk berbincang, berbagi cerita dan memperkuat semangat satu sama lain meski di tengah rasa cemas yang selalu hadir menemani mereka.“Aku tidak tahu bagaimana melakuk

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 198. Kemarahan Dan Mengikhlaskan.

    Lean kemudian diam dalam keheningan, mengabaikan tatapan cemas Edward dan juga Leon. Suara bising dari alat medis di ruangan itu seolah mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan, sementara ketegangan di antara mereka semakin mencekam. Tangan Lean masih terjepit dalam genggaman Edward, dan rasanya seperti dunia di sekitarnya perlahan menghilang. "Sayang?" Edward mencoba lagi dengan lembut, tetapi Lean sudah menatap keluar jendela, menghindari tatapan matanya. Di dalam hatinya, Lean merasakan pertempuran yang tak berujung. Selama ini ia berusaha dengan sangat keras untuk selalu kuat menghadapi apapun, tetapi saat ini, Lean merasakan ada sesuatu yang menggerogoti keputusannya. Ia bukan hanya menghadapi penyakitnya sendiri, tetapi juga risiko yang bisa merenggut nyawa bayi yang ia cintai."Edward, aku perlu waktu." Akhirnya Lean angkat berbicara. Suaranya terdengar lemah, namun digerakan oleh tekad yang kuat."Sayang, aku hanya ingin kau baik-baik saja." Edward menjelaskan kembali, tet

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 197. Kekerasan hati Lean.

    "Maaf, Nak. Tidak ada yang bisa aku lakukan pada Ibunya ketika dia memaksa untuk melahirkan Lean hingga akhirnya kematian merenggutnya dari kehidupan kami," terang Leon dengan wajah lesu ketika satu jam kemudian ia datang ke rumah sakit setelah Edward menghubunginya tentang kondisi Lean. Edward memperhatikan wajah ayah mertuanya itu yang tampak murung. Sebelumnya, ia pernah berpikir bahwa Leon adalah seorang ayah yang sedikit egois dan pilih kasih terhadap Lean. Namun setelah Leon menjelaskan alasan dari sikapnya selama ini terhadap putrinya itu, Edward baru mengerti jika sebenarnya Leon sedang melindungi Lean dengan caranya sendiri. "Aku ingin dia memiliki seseorang yang sangat peduli padanya. Jadi ketika Tuan Besar meminta Lean untuk menjadi calon istrimu— aku langsung menyetujuinya. Eve pernah bertengkar denganku gara-gara keputusanku itu. Tapi mendengar gosip tentangmu yang beredar di Zurich bahwa kau hanya menyukai satu wanita sepanjang hidupmu, aku pikir kau bisa menyayangi Le

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 196. Harapan.

    Wilhelm kemudian menjauhi Edward, ia menghubungi seseorang dan berbicara dengan wajah serius. Dari tempatnya berdiri, Edward terus memperhatikan sahabatnya itu. Setelah 15 menit berlalu, Wilhelm tampak memutuskan panggilan telepon dan kembali menghampiri dirinya. "Aku sudah bertanya pada sahabatku yang berada di luar negeri, aku telah memintanya untuk memeriksa apakah keluarganya mengenal seorang Dokter yang sangat berpengalaman tentang masalah kehamilan?" terang Wilhelm. Edward hanya diam, berusaha menanggapi ucapan sahabatnya tadi dengan senyuman yang terasa getir. "Ini akan butuh waktu, sebaiknya aku menemani Lean terlebih dahulu sambil menunggu kabar darimu," ujarnya. Wilhelm mengangguk setuju. "Itu yang sedang kupikirkan. Temanilah dia! Aku tidak ingin lagi melihatnya tampak tertekan seperti beberapa jam yang lalu." Ia lagi-lagi menepuk pundak Edward untuk menunjukkan dukungannya terhadap sahabatnya itu. "Terima kasih, Will." Edward kemudian bergegas pergi usai ia berbicara

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status