“Dasar tidak tahu malu. Berengsek.” Makian yang terlontar dari bibir Sienna hanya terdengar seperti gumaman pelan saja. Gadis itu sedang memaki Clive yang tadi terlihat seperti merendahkannya di hadapan Martin. Untung saja Sienna masih bisa menahan diri untuk tidak melayangkan tamparan di wajah kakak tirinya tersebut. Dengan dada yang dipenuhi rasa kesal, Sienna berjalan menuju ke arah ibunya. Ia memutuskan untuk menyelesaikan semuanya, menyapa ibunya, lalu pulang ke rumah! Langkah Sienna terhenti saat ia melihat ibunya sedang sibuk berfoto bersama beberapa wanita yang sebaya dengan ibunya itu. Sienna menerka jika mereka adalah para nyonya yang berasal dari perkumpulan kelas atas. Melihat kesibukan ibunya, Sienna tidak langsung menghampirinya. Ia berdiri sejenak hingga mereka selesai berfoto. Sienna kembali mengedarkan pandangannya ke sekitar sembari menunggu ibunya selesai. Akan tetapi, tatapannya malah bertemu dengan sosok Lucas yang saat ini berdiri tidak jauh darinya. Sontak,
Sienna tersenyum tipis saat pandangannya bertemu dengan Cindy. Tanpa bertanya pun, ia sudah dapat merasakan kebencian gadis itu.“Sienna, kamu ….” Nancy masih memandang putrinya dengan syok.Tatapan Sienna pun beralih kepada ibunya. “Happy anniversary, Ma,” ucapnya seraya tersenyum dengan canggung. Ia tahu jelas jika ibunya sangat bingung dengan penampilannya saat ini.Ini adalah pertemuan mereka setelah sekian lama tidak bertatap muka. Mereka sudah hampir enam bulan tidak bertemu. Bukan karena ibunya tidak mau menemuinya, tetapi lebih tepatnya Sienna yang menghindarinya.Setiap kali bertemu Sienna hanya dibuat kesal oleh ibunya dengan segala perbandingan dan pujian yang diceritakan ibunya tentang Cindy.Demi kedamaian hatinya, akhirnya Sienna hanya bisa menghindari ibunya dengan alasan-alasan klise sehingga akhirnya mereka hanya sering berkomunikasi melalui telepon saja dan itu pun tidak dilakukan secara rutin karena kesibukan Sienna,"Mama senang kamu datang," ucap Nancy dengan lega
“Apa yang kamu katakan, Cindy? Mana mungkin aku seperti itu,” sanggah Sienna atas tuduhan dari adik tirinya itu. “Ah, maafkan aku.” Cindy berpura-pura menutup bibirnya dengan ujung jemarinya dan memasang wajah kaget, tetapi kemudian ia tetap lanjut berkata, “Soalnya aku masih ingat waktu kecil dulu kamu sangat tidak suka kalau ada yang menirumu. Padahal waktu itu aku hanya ingin Mama juga menyukaiku seperti dia menyukaimu.” Ungkapan yang dilontarkan Cindy langsung menuai asumsi di dalam benak setiap orang yang mendengarnya. Seperti yang diharapkannya, beberapa orang telah memberikan tatapan penuh simpati kepadanya dan sebaliknya, Sienna mendapatkan tatapan penuh penghakiman dari sekitarnya. ‘Ternyata dia memang ingin mencari gara-gara!’ geram Sienna di dalam hati. “Cindy, tidak baik mengatakan hal seperti itu tentang kakakmu.” Nancy langsung menegur putri tirinya, tetapi dengan nada yang terdengar lembut yang membuat Sienna berpikir ibunya juga sangat khawatir Cindy tersinggung.
"Wah, siapa desainernya? Saya benar-benar suka dengan model gaunnya. Apa Anda bisa membagikan nomor kontaknya, Nona Sherwood?" pinta Claudia kepada Sienna dengan antusias. Sienna tersenyum tipis. Sebelum Sienna menjawabnya, Cindy telah berjalan mendekati Sienna, lalu meraba helaian kain dari gaun yang dikenakan kakak tirinya itu. “Aku baru tahu kalau Kakak punya desainer khusus. Kakak dapat desainer dari mana? Walaupun model gaunnya bagus, tapi apa Kakak yakin kalau semua bahannya ini bermutu? Saya lihat sepertinya bahannya tidak begitu bagus,” ucap Cindy yang mencoba menilai gaun tersebut. Sienna dapat melihat tatapan remeh dari semua orang terhadap dirinya. Wajah Claudia juga terlihat masam. Secara tidak langsung ucapan Cindy juga meremehkan seleranya. “Renda ini juga sepertinya rapuh sekali. Tidak seperti bahan renda yang biasanya dipakai desainer ternama. Sebaiknya Anda pikirkan sekali lagi apabila ingin menggunakan desainer Kakakku, Nona Hyatt,” lanjut Cindy seraya menoleh ke
‘Bukankah dia adalah Tuan Muda Morgan yang sering dibicarakan orang-orang?’ batin Cindy dengan rasa takjub bercampur syok saat melihat kedatangan Lucas.Manik mata putri Calvin Sherwood tersebut telah terbelalak lebar saat melihat sosok Lucas yang begitu nyata berdiri di dekatnya. Apalagi ketika pria itu melemparkan senyumannya.‘Di-dia tersenyum padaku?’ batin Cindy dengan wajah tersipu malu.Kebetulan posisi Cindy berada sedikit di depan Sienna sehingga ia salah mengartikan maksud dari tatapan Lucas yang seharusnya ditujukan kepada Sienna.Cindy mengira keberuntungan sedang menghampirinya. Lucas Morgan adalah salah satu dari sekian laki-laki yang memenuhi kriteria lelaki idamanya. Sudah sejak lama Cindy ingin bertemu langsung dengannya. Akan tetapi, tidak semudah itu mendapatkan janji temu dengan Lucas apabila tidak memiliki kepentingan.Bahkan Cindy pernah meminta bantuan sang ayah agar dapat dipertemukan dengan Lucas Morgan, tetapi tetap saja ayahnya tidak dapat melakukannya. Luca
Semua orang hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari Lucas. Sienna merasa sangat bersyukur Lucas berhasil membalikkan situasi yang sempat membuatnya tersudutkan. Namun, Cindy masih tidak puas dan berkata. “Ta-tapi … bukankah Gloria Spencer sudah tidak membuat karya apa pun lagi? Saya dengar kalau—" “Gloria Spencer memang sudah vakum, tapi tidak semua karyanya dijual untuk umum. Masih ada beberapa yang dirancang untuk keluarganya, seperti gaun yang dipakai oleh Nona Sienna Sherwood saat ini,” sela Lucas dengan sikap yang terlihat tenang. Kali ini Cindy tidak bisa berkata-kata. Ia khawatir desakannya malah membuat semua orang menilainya buruk. Karena penjelasan Lucas, kini Claudia Hyatt dan yang lainnya percaya bahwa Sienna tidak mengada-ada tentang asal-usul gaun tersebut dan mereka pun meminta maaf atas kelancangan mereka tadi. “Pantas saja tadi saya merasa pernah melihat model gaun ini. Saya baru ingat kalau Gloria Spencer pernah membuatkan gaun untuk putrinya dan sepertinya g
Sienna telah berjalan meninggalkan lokasi acara. Namun, ia masih dapat mendengar suara kemeriahan dari arah lokasi pesta tersebut. Sayangnya, ia sudah tidak lagi peduli dengan keadaan di tempat itu.Saat ini Sienna sedang berusaha meredakan debaran jantungnya yang masih berpacu cepat karena kenangan buruk yang sempat menguasai pikirannya tadi. Perlahan Sienna menghentikan langkahnya yang masih terlihat gontai.Rasa sakit masih terasa pada tulang keringnya. Saat ia menundukkan pandangannya, ia menemukan luka lebam yang tertinggal pada area tersebut. Sienna menggigit bibir bawahnya dan meringis ketika ia menyentuh memar tersebut. Padahal sudah lama sekali ia tidak pernah mengalami luka seperti ini. “Ck! Gadis itu cukup nekat juga melakukan hal seperti ini di depan umum,” gerutu Sienna dengan kesal.Jika saja Sienna tidak memikirkan tentang nama baik keluarga Sherwood dan ibunya, mungkin saja ia sudah mengacak-acak acara tersebut!Sienna tahu jika hatinya terlalu lemah untuk bertindak t
“Berengsek,” decak Sienna dengan emosi yang tidak lagi terbendung.Namun, Clive tampak tidak peduli dengan kemarahan gadis itu. Sejak dulu pria itu memang senang mempermainkan Sienna, tetapi kejahilannya itu perlahan-lahan semakin tidak bisa ditoleransi.Tiba-tiba kening Clive mengernyit. Perlahan ia mendekati Sienna dan mengendus aroma tubuh gadis itu. “Ternyata kamu memakai parfum keluaran terbaru milikku, hm?”Sienna tersentak. Sebelumnya ia memang sempat mendengar jika Clive memegang bisnis keluarga Sherwood yang bergerak dalam bidang kosmetik dan sejenisnya. Namun, ia tidak menyangka parfum yang sempat disemprotkan Ivona Sherwood tadi adalah bisnis kakak tirinya tersebut.Setelah mengetahui bahwa parfum tersebut berasal dari produksi bisnis Clive, Sienna merasa sangat risi.Clive masih mendekatkan hidungnya untuk menghirup aroma tubuh Sienna. “Rasanya aku seperti mencium tubuhmu, Sienna,” bisiknya.Wajah Sienna telah berubah nanar. “Kamu pikir aku tidak akan berani teriak di sini