"Jadilah kekasih saya, Nona Sherwood."
Sekali lagi kalimat itu meluncur dari bibir Lucas dan membuat Sienna tersadar dari rasa kagetnya.
"Di-Direktur Morgan, saya rasa persyaratan Anda terlalu berlebihan. Apa Anda sedang mempermainkan saya?" selidik Sienna seraya tersenyum kikuk. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana merespons candaan garing atasannya itu.
Wajah Sienna yang dipenuhi dengan kebingungan malah terlihat lucu di mata Lucas sehingga tanpa sadar pria itu tersenyum.
Ia sendiri pun sempat kaget dengan reaksinya sendiri.
Namun, ketika gadis itu menatap Lucas, pria itu segera memperbaiki raut wajahnya menjadi datar kembali.
“Apa kamu pikir hari ini adalah April Mop?” Lucas mengangkat satu alisnya dan menatap sekretarisnya itu dengan tajam, lalu lanjut berkata, “Saya tidak punya waktu seluang itu untuk mempermainkan kamu, Sienna Sherwood.”
Sienna terdiam sejenak. Ia tahu jelas jika atasannya itu tidak pernah bercanda sebelumnya dalam menyampaikan apa pun. Apalagi sampai memanggil nama lengkapnya.
Itu berarti Lucas sangat serius!
Akan tetapi, Sienna masih tidak dapat menemukan alasan Lucas sampai mengajukan persyaratan yang dirasanya terlalu konyol itu.
Helaan napas pelan pun bergulir dari bibir Sienna.
“Tapi, persyaratan itu saya rasa tidak masuk di akal, Direktur Morgan,” kata Sienna kemudian.
Pengajuan protes yang dilontarkan gadis itu hanya mendapatkan tatapan dingin yang diberikan oleh Lucas.
Namun, Sienna tetap tidak menyerah dan bertanya dengan penuh selidik, “Apa alasan Anda harus membuat persyaratan seperti ini, Direktur Morgan?”
Sienna berpikir jika setidaknya ia perlu tahu motif Lucas terlebih dahulu. Seorang Lucas Morgan yang tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun, tiba-tiba saja meminta Sienna untuk menjadi kekasihnya, tentu saja hal ini merupakan tanda tanya besar baginya.
Meskipun tadi Sienna sempat membantu Lucas bersandiwara di depan Alvaro Morgan, tetapi bukan berarti ia setuju untuk menjadi kekasih atasannya itu!
Sienna tidak ingin terlihat seperti seorang wanita murahan yang dengan gampangnya menerima persyaratan tersebut. Apalagi Sienna berpikir sebuah hubungan perlu melibatkan perasaan di dalamnya.
Yang paling penting: tidak mungkin ia bisa menerima Lucas di saat dirinya sangat membenci pria itu!
Sienna juga sangat yakin jika Lucas tidak memiliki perasaan apa pun dengannya sehingga ia merasa Lucas perlu memberikannya penjelasan terlebih dahulu.
“Saya akan memberi tahu alasan saya jika kamu menerima persyaratan yang saya ajukan ini terlebih dahulu, Nona Sherwood,” balas Lucas.
Sienna pun menghela napas lelah, lalu menyahut, “Jika Anda tidak dapat mengatakannya, bagaimana saya bisa percaya kepada Anda, Direktur Morgan?”
“Saya tidak meminta kamu untuk percaya,” cetus Lucas dengan nada yang terdengar angkuh seperti biasanya. “Cukup katakan saja kamu terima atau tidak syarat yang saya ajukan itu.”
‘Hah! Zombi Kutub menyebalkan!’ maki Sienna untuk ke sekian kalinya di dalam hati. Meskipun kesal, tetapi Sienna tetap tidak dapat menunjukkannya kepada pria itu dan ia berpikir hal ini akan sangat memengaruhi kesehatan mentalnya di kemudian hari.
“Direktur Morgan, jika saya boleh jujur, saya cukup keberatan dengan persyaratan Anda,” aku Sienna yang membuat Lucas mengerutkan keningnya.
Tentu saja pria itu terkejut karena Sienna jarang sekali membantah ucapannya.
Ketika Sienna hendak mengajukan protesnya lagi, ia malah diberikan tatapan tajam oleh Lucas sehingga nyalinya seketika menciut.
‘Sial! Sepertinya aku sudah menyentuh batas kesabarannya,’ batin Sienna.
“Jadi bagaimana jawabanmu?" Lucas kembali bertanya dengan acuh tak acuh.
Gadis itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat di kedua sisi tubuhnya. Kesal karena Lucas benar-benar tidak peduli dengan pendapatnya.
“Nona Sherwood?” panggil Lucas yang masih menunggu tanggapan sekretarisnya itu.
Akhirnya Sienna terpaksa bertaruh pada keberuntungannya dan menjawab dengan tegas, “Saya menolak!”
Jawaban yang diberikan gadis itu sukses membuat sorot mata atasannya itu berubah menjadi lebih dingin. Meskipun Sienna takut melihat ekspresi Lucas saat ini, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain dengan melakukan penolakan tersebut.
Walaupun semua wanita di luar sana mungkin akan menerima tawaran gila itu, tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi Sienna.
Ia masih waras jika tidak ingin seluruh hidupnya diatur oleh atasannya tersebut. Selama tiga bulan terakhir ini Sienna sudah bekerja siang dan malam hanya demi mendapatkan pengakuan dari pria itu atas kinerjanya.
Namun, apa yang sudah didapatkannya sekarang?
Bukannya mendapatkan surat pengangkatan menjadi karyawan tetap, ia malah diberikan persyaratan tidak masuk akal dari Lucas!
Sudah cukup Sienna menjadi budak korporat selama tiga bulan ini. Ia tidak ingin menambah perkara di dalam kehidupannya yang sudah sangat rumit seperti ini. Ia berharap Lucas dapat menarik kembali persyaratannya itu dengan penolakannya ini.
Melihat ekspresi tegas dari gadis itu, Lucas pun kembali bertanya, “Kamu yakin menolak persyaratan ini, Nona Sherwood?”
“Ya, Direktur Morgan,” sahut Sienna.
Lucas menghela napas pelan, lalu meraih sebuah dokumen yang berada di atas mejanya dan telah menjadi fokus Sienna sejak tadi. Itu adalah surat pengangkatannya sebagai karyawan tetap!
Sienna berpikir strateginya untuk membuat Lucas berubah pikiran ternyata berhasil. Namun, ternyata ia salah besar!
Tiba-tiba saja Lucas berniat merobek lembaran kertas tersebut!
Refleks, Sienna langsung menahan lengannya dan memekik, “Tunggu, Direktur Morgan!”
Gerakan tangan Lucas pun terhenti seketika. Sudut matanya melirik gadis itu dengan tajam. Ia dapat melihat kepanikan gadis itu. Padahal sebenarnya ia hanya memberikan gertakan saja untuk melihat reaksi Sienna dan seperti dugaannya, gadis itu memang membutuhkan pekerjaan ini.
“Saya kira kamu tidak memerlukan surat pengangkatan ini lagi," sindir Lucas yang telah membuat Sienna menyadari jika Lucas telah memegang kelemahannya.
"Padahal kamu tinggal memenuhi persyaratan yang saya ajukan saja, Nona Sherwood. Tidak sulit, bukan?” lanjut pria itu seraya meletakkan kembali dokumen di tangannya.
Melihat hal tersebut, ketegangan yang dirasakan Sienna pun berangsur-angsur berkurang.
“Tapi, Direktur Morgan … saya tidak pernah mendengar ada persyaratan seperti ini di dalam peraturan karyawan perusahaan,” timpal Sienna yang menunjukkan sikap tenangnya, meskipun sebenarnya kobaran api telah membara di dalam dadanya.
Ingin sekali Sienna mendamprat pria itu dengan kata-kata kasarnya. Namun, ia berusaha untuk tidak melakukannya. Masih banyak hal yang harus dilakukannya di perusahaan Luminous tersebut. Jika tidak, mungkin ia sudah angkat kaki sejak tiga bulan yang lalu!
“Memang tidak ada karena ini hanya peraturan karyawan khusus untukmu seorang saja. Jadi kamu seharusnya berbangga diri mendapatkan keistimewaan ini,” tutur Lucas yang membuat sepasang bola mata zamrud gadis itu membulat besar.
‘Hah! Berbangga diri? Apa dia pikir aku akan senang diperlakukan berbeda seperti ini? Ini namanya diskriminasi, Zombi Kutub!’ maki Sienna dengan kesal di dalam kepalanya.
Ingin rasanya ia menumpahkan semua makian tersebut kepada Lucas, tetapi apa dayanya, saat ini Sienna masih perlu menahan diri untuk tidak melakukannya.
“Satu juta dolar.” Lucas tiba-tiba saja menyebutkan satu nominal yang membuat kedua alis Sienna mengerut.
Sebelum Sienna sempat bertanya lebih jauh, Lucas langsung menjelaskan, “Sebagai keistimewaan tambahan, saya akan memberikan satu juta dolar sebagai bonus jika kamu dapat memenuhi persyaratan saya dengan baik."
Halo Kakak. Terima kasih yang sudah mampir ke cerita ini. Saya usahakan update cerita ini secepatnya ya, sambil urus cerita satu lagi hehehehe Jangan lupa follow akunku bagi yg belum follow ^^
‘Satu juta dolar? Apa dia sudah gila? Kenapa dia sampai memberiku sebanyak itu?’Sienna hanya bisa terperangah syok setelah mendengar nominal sebesar itu ditawarkan kepadanya. Gadis itu pun tertawa karena mengira Lucas sedang mengujinya lagi.Namun, netra Lucas langsung memicing tajam. Ia merasa seperti gadis itu sudah keterlaluan karena menertawakan keputusannya.“Sienna Sherwood, apa kamu sedang meremehkan penawaran yang saya ajukan?” tukas Lucas.Tawa Sienna pun terhenti seketika. Ia berdeham pelan untuk menutupi kegugupannya. Dengan tetap menjaga etikanya, Sienna pun menjawab, “Maaf, Direktur Morgan. Tidak ada maksud saya seperti itu.”“Jadi?” Satu alis tebal Lucas yang terbentuk dengan rapi itu terangkat ke atas.Sienna dapat merasakan aura berbahaya dari satu kata yang terlontar dari atasannya tersebut.“Sa-Saya hanya tidak mengerti apa maksud Anda sampai harus memberikan bonus sebesar itu? Bukankah tadi Anda meminta saya menjadi kekasih Anda? Kenapa—”Sebelum Sienna menyelesaik
“Direktur Morgan, apa Anda yakin ingin memecat saya?” ringis Sienna yang telah memasang raut wajah memelas. Ia sempat berharap Lucas akan luluh dengan ketidakberdayaannya dan mempertimbangkan kembali keputusannya.“Apa menurutmu, saya punya alasan untuk tidak yakin?” selidik Lucas seolah meremehkan sekretarisnya itu.Sienna hanya bisa mengertakkan giginya dengan kuat. Sesaat tadi ia lupa jika Lucas Morgan adalah seorang atasan yang berhati dingin!Tanpa mengubah raut wajah datarnya, Lucas menimpali, “Saya tidak masalah memecat satu ataupun dua orang sekretaris sepertimu. Karena masih akan ada banyak orang yang bisa menggantikan posisimu di sini, tanpa saya memintanya sekalipun.”‘Berengsek! Jadi untuk apa kamu menawarkan syarat seperti itu padaku kalau memang masih banyak orang yang akan menggantikanku, hah?’ maki Sienna di dalam hati.Gemuruh di dalam dada gadis itu mulai tidak dapat terbendung. Sienna yakin ia akan meledak saat itu juga jika saja Lucas tidak membuka suaranya kembali
“Dasar gadis itu.” Sienna bergumam, lalu terkekeh kecil setelah membaca pesan masuk di ponselnya. Pesan itu memang bukanlah pesan cinta dari kekasihnya ataupun dari penggemar beratnya, melainkan dikirimkan oleh sahabat baiknya, Anna Bentley. Gadis itu memang sering sekali bergurau dengan memanggil Sienna dengan panggilan sayang yang menggelikan. Namun, Sienna tidak merasa aneh sedikit pun karena sudah terbiasa dengan kekonyolan sahabatnya itu. ‘Kebetulan sekali Anna ada di sini. Sebaiknya aku berdiskusi dengannya dulu mengenai persyaratan yang diajukan Zombi Kutub tadi. Mungkin saja dia punya usul yang bagus,’ batin Sienna yang berniat untuk memecahkan kebimbangannya tadi dengan Anna. Biasanya gadis itu memiliki solusi dalam memecahkan setiap masalahnya. Anna Bentley adalah seorang pengacara muda yang bekerja di bawah sebuah firma hukum ternama. Kebetulan Anna diutus oleh kantor tim pengacaranya untuk menjadi penasihat hukum di perusahaan Luminous tempat Sienna bekerja saat ini.
“Allen ….” Sienna kembali bergumam.Bibir gadis itu tampak bergetar pelan. Sepasang netra zamrudnya mulai berair ketika ingatannya membawanya menjelajah ke masa silam dua tahun lalu.Pria itu—Allen Clark—pernah menggoreskan kenangan manis, tetapi juga meninggalkan kekecewaan yang sangat mendalam di dalam kehidupannya dulu.Tanpa sadar Sienna melangkah dengan cepat untuk menghampiri pria itu. Sayangnya, sebelum Sienna berhasil memastikan penglihatannya, pria itu telah masuk ke dalam mobilnya dan menghilang dengan cepat dari pandangannya bersama kendaraan yang dikemudikannya.Sienna hanya dapat melihat bagian belakang pria itu karena kebetulan mobil yang dikemudikan pria itu memiliki atap yang terbuka. Selain itu, Sienna juga sangat terkejut dengan kehadiran sosok seorang wanita yang duduk di samping pria itu.Kedua kepalan tangan Sienna mengetat. Ia berusaha menahan gemuruh di dalam dadanya yang sedang berkecamuk hebat.‘Tapi, apa benar itu Allen?’ batin Sienna yang masih merasa ragu.
“Ck, jangan membuatku muntah. Siapa juga yang menyayanginya,” gerutu Sienna dengan muka seolah ingin memuntahkan makanan di dalam perutnya.“Hati-hati lho kalau bicara. Kamu tidak takut kualat nanti?” timpal Anna. Gadis itu memasang mimik wajah serius saat memperingatkan sahabatnya tersebut.Namun, Sienna berdecih malas. “Memang kenyataan kok. Mana mungkin aku menyayangi Zombi Kutub yang sombong itu,” cetusnya.“Bagaimana kalau nanti kamu benaran sayang sama dia?” ledek Anna seraya tertawa kecil.Selama tiga bulan ini Anna sudah puas mendengar celotehan dan makian Sienna tentang Lucas Morgan sehingga ia berpikir jika tidak ada lagi orang yang dapat membuat suasana hati seorang Sienna Sherwood menjadi berantakan seperti ini!“Hush! Mana mungkin aku sayang sama dia. Amit-amit!” timpal Sienna seraya mengedikkan bahunya dan memasang wajah jijik.Namun, Anna malah tertawa terbahak-bahak dan membuat suasana hati Sienna menjadi semakin bertambah buruk. Padahal tadi Sienna ingin meminta penda
“Kamu ingin aku meminta semua akses perusahaan darinya?” tanya Sienna memastikan maksud dari sahabatnya tersebut.Anna mengangguk antusias. “Bukankah itu ide bagus?”“Ide buruk, An,” sahut Sienna yang telah menatap sahabatnya itu dengan malas.Mana mungkin ia bisa mengendalikan Lucas. Apalagi meminta akses perusahaan dari pria itu. Bisa-bisa pria itu langsung melemparnya keluar dari gedung!“Kenapa? Kamu takut dengannya?” ledek Anna seraya terkekeh geli.Sienna berdecak malas. “Kamu tahu sendiri kan Zombi Kutub itu seperti apa? Kamu mau aku mengantarkan nyawaku dengan meminta semua akses perusahaan darinya? Kamu pikir dia bodoh?” celetuknya.Tawa Anna terhenti sejenak. “Kamu benar juga. Dia terlalu sulit ditaklukkan,” gumamnya.Anna melirik Sienna kembali. “Tapi, tidak ada salahnya kalau kamu mencobanya. Aku rasa dia punya rasa padamu,” godanya seraya tersenyum nakal.Sienna berdecih. “Kecuali dia memang sudah gila dan bodoh,” imbuhnya yang membuat tawa Anna kembali terlepas.“Sia-sia
‘Tidak mungkin kan dia mau menciumku di sini?’ terka Sienna di dalam hati atas tindakan yang dilakukan Lucas saat ini.Gadis itu kembali teringat dengan ciuman yang mereka lakukan tadi pagi. Ia akui ciuman Lucas tidak buruk, tetapi bukan berarti ia akan diam saja membiarkan atasannya itu bertindak sewenang-wenang terhadap dirinya.Apalagi Sienna belum memberikan jawaban apa pun terhadap persyaratan yang ditawarkan pria itu padanya. Tidak seharusnya Lucas memainkan perannya tanpa persetujuannya lagi.“Ehm ... Direktur Morgan—"Ucapan Sienna terhenti sejenak karena wajah Lucas semakin mendekat ke arahnya. Napas gadis itu terasa semakin berat. Kedua pipinya juga terasa panas.Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, Sienna pun berniat untuk menghentikan hal tersebut dengan mendorong dada pria itu dengan kedua telapak tangannya.Namun, sebelum Sienna melakukannya, tiba-tiba saja Lucas mengambil sapu tangan dari saku jasnya dan menyapu sudut bibir Sienna!Bibir gadis itu terbuka syok ata
“Wah, Anda sudah membuat rancangan baru lagi." Sienna berpura-pura memasang wajah takjub untuk menyenangkan hati Nicole, lalu ia lanjut berkata, "Pasti kali ini akan populer seperti yang kemarin."Wajah Nicole berseri-seri mendengar pujian tersebut. Ia tidak tahu, padahal kalau Sienna bisa, ingin sekali ia memuntahkan sisa makanan di perutnya ke wajah gadis itu! “Tentu saja. Saya membuatnya dengan sepenuh hati. Pastinya harus memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi Luminous,” sahut Nicole seraya mengibaskan surainya ke belakang dengan angkuh. Sienna hanya bisa menahan diri untuk tidak memaki wanita itu. ‘Dasar pencuri! Masih saja dia berani bersikap sombong di sini!’ geramnya di dalam hati. Sienna pernah melihat sketsa kasar dari produk Luminous sebelumnya yang digambarkan oleh Nicole dan semua detail serta keterangan yang dibuat wanita itu benar-benar mirip sekali dengan yang dibuat olehnya. Tentu saja Sienna juga pernah bertanya kepada wanita itu mengenai inspirasi yang di
Di depan pintu, Felix Harvey telah menunggu dengan senyum lebar di wajahnya. Ia terpukau melihat penampilan Sienna. "Kamu cantik sekali, Putriku.""Terima kasih, Ayah," jawab Sienna malu-malu.Felix menghela napas berat. “Apa boleh Ayah tidak menyerahkanmu kepada putra Morgan itu?” gerutunya.“Ayah ….” Sienna mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia tahu jika ayahnya masih enggan melihatnya menjadi milik orang lain karena kebersamaan mereka yang terlalu singkat. Namun, ia juga tahu bahwa ayahnya tidak serius dengan ucapannya tadi.“Bocah Morgan itu benar-benar beruntung memilikimu. Kalau dia berani menyakitimu, kembalilah kepada Ayah. Biar Ayah menghadapinya,” ucap Felix lagi.Bola mata zamrud Sienna kembali basah. Air matanya hampir menetes jika Ivona tidak buru-buru menyekanya dengan tisu yang sudah dipersiapkannya.“Paman Felix, jangan mengacaukan riasan yang sudah susah payah kubuat,” protes Ivona yang telah mendelik tajam.Felix terkekeh pelan. Ia pun menutupi wedding veil putrinya,
Pandangan Sienna beralih kepada Diane dan Aurora serta para rekan sedivisinya dulu yang juga berada di dalam ruangan itu. Hari ini mereka menjadi bridesmaid-nya. Mereka jugalah yang telah merancang tiara dan beberapa perhiasan yang telah dikenakan oleh Sienna saat ini. Semua telah diatur sedemikian rupa oleh Lucas dan kedua kakak iparnya tersebut.“Terima kasih atas kerja keras kalian selama beberapa bulan ini. Pasti kalian sangat capek, tapi hasilnya sangat luar biasa. Aku suka,” puji Sienna dengan penuh rasa terima kasih.“Perhiasan desain kami bisa dipakai oleh desainer sekelas Sienna Harvey sudah menjadi suatu kebanggaan buat kami. Benar kan, Teman-teman?” timpal Diane Hyatt seraya menoleh kepada para rekannya yang mendapatkan anggukan persetujuan.“Kemampuan Manajer Hyatt sekarang makin luar biasa, hum?” goda Sienna kepada mantan rekannya itu.Ya, sejak Sienna meninggalkan Luminous dan memilih untuk pergi ke Paris
“Ah, ya ampun! Bisa-bisanya kamu malah mesra-mesraan di sini, Luke!” Suara omelan Ivona terdengar menggelegar dan membuat Lucas perlahan melepaskan pelukannya.Wajah kakak keduanya itu sudah dipenuhi kekesalan. “Waktuku untuk mendadaninya jadi terbatas, kan?” protesnya yang membuat Sienna terkekeh geli.Tanpa menunggu tanggapan adik laki-lakinya itu, Ivona langsung menarik pergelangan tangan Sienna agar mengikutinya. “Ayo, Sienna. Aku akan membuatmu menjadi pengantin paling memukau hari ini,” ujarnya.Sebelum menghilang dari balik pintu depan vila, Ivona sempat menoleh kepada Lucas. “Sebaiknya kamu bersiap-siap sekarang, Luke. Awas nanti kamu belum selesai kalau aku sudah selesai mendandani Sienna nanti,” peringatnya.Lucas hanya bisa menghela napas pelan, lalu bergegas ikut masuk ke dalam vila. Ia tahu jika Ivona tidak main-main dengan ucapannya dan ia harus sudah siap sebelum para tamu hadir petang ini.
Setelah beberapa jam berkendara, mobil yang dikemudi Ethan akhirnya berhenti di sebuah vila besar yang terletak di pinggir kota. Bangunan vila itu terlihat megah dengan taman luas yang tertata rapi. Bagian belakang vila terhubung dengan hutan kecil yang masih sangat natural dan memiliki pemandangan indah dengan latar pegunungan yang menjulang megah di kejauhan. Lucas masih duduk di dalam mobil, menatap wajah damai Sienna yang masih terlelap di pangkuannya. Ia enggan membangunkannya karena tahu gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan selama hampir 12 jam di dalam pesawat. Jarak yang begitu jauh ditempuh Lucas selama dua tahun ini apabila ia merindukan kekasih hatinya itu. Namun, karena kesibukannya seminggu ini, ia terpaksa menahan rasa rindunya. Belaian lembut yang dilakukan Lucas pada wajah kekasihnya itu membuat gadis itu akhirnya terjaga. Perlahan sinar zamrud dari netra gadis itu terpancar lebar.
"Apa maksudmu tidak tahu? Anna, kamu sahabatku, bukan? Tolong jangan ada yang disembunyikan dariku," desak Sienna sekali lagi. “Apa benar Lucas sering bertemu dengan wanita di Goddess?” Terdengar suara dehaman berat dari Anna sebelum akhirnya ia menjawab, "A-aku juga tidak tahu. Oliver yang mengatakannya padaku. Ta-tapi … aku tidak tahu apa dia hanya salah lihat atau sengaja melebih-lebihkan saja. Mungkin saja hanya klien bisnisnya, Sienna.” Kedua alis Sienna bertaut. Jawaban sahabatnya itu tidak memuaskannya. Justru malah memperkuat kecurigaannya bahwa ada rahasia besar yang ditutupi darinya. “Kamu tahu sendiri kan seperti apa Oliver? Terkadang dia sangat menyebalkan dan sengaja membuatku kesal. Mungkin saja waktu itu dia hanya ingin mempermainkanku, biar aku mengadu padamu,” imbuh Anna. Sienna tersenyum kecil. “Kalian tidak berubah. Mau sampai kapan terus berantem seperti ini? Padahal kalian mau menikah bulan depan. Apa k
“Jadi … apa maumu?” tanya Lucas. Ia ingin mendengar pendapat kekasihnya tersebut. “kamu mau putus?” Sienna sangat terkejut mendengar penawaran pria itu. Ia menundukkan wajahnya dan bergumam, “Apa aku boleh egois dengan tetap memilih menjadi kekasihmu?” Sudut bibir Lucas terangkat tipis. Ia menarik tubuh Sienna dan memeluknya dengan erat. “Tentu saja boleh. Kalaupun kamu tidak mau bersikap egois, aku yang akan bersikap egois dengan terus berada di sisimu, Sienna. Aku akan tetap ada untukmu, apapun yang terjadi.” Sienna merasakan kehangatan pelukan Lucas, dan semua keraguan yang menggelayuti hatinya mulai memudar. Ia pun mengangguk kecil dan kembali menitikkan air mata. “Terima kasih, Lucas,” cicitnya. Selang beberapa waktu kemudian, Lucas melepaskan pelukannya. Ia mengusap sisa air mata di sepasang netra zamrud indah gadis itu dan berkata, “Dasar bodoh. Katakan padaku apa yang akan kamu lakukan? Kamu
Sienna tersipu malu. Hatinya terasa berbunga-bunga dan menyapu semua kesedihan yang menyesakkan dadanya selama dua hari ini. “Terima kasih, Lucas. Ini semua benar-benar indah.”Pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka. Sienna dan Lucas memilih hidangan yang paling mereka sukai. Percakapan mereka berlanjut dengan santai sembari menyantap hidangan utama.Setiap hidangan yang disajikan tampak begitu mewah dan menggugah selera. Setelah hidangan utama selesai, Lucas memberikan isyarat kepada pelayan untuk membawa hidangan penutup yang spesial.“Kamu pesan dessert apa?” tanya Sienna dengan bingung.Ia menatap hidangan yang masih ditutup dengan tudung stainless steel di hadapannya, lalu menatap Lucas yang tersenyum misterius.“Luke ….”“Coba saja kamu buka,” sela Lucas seraya mengisyaratkan pelayan agar menjalankan rencananya.Sienna menatap Lucas dengan curiga, tetapi ia tidak dapat membendung rasa antusiasnya. Perlahan i
Pandangan Felix tertuju pada putrinya. Ia tidak dapat memahami maksud putrinya, tetapi gadis itu melanjutkan, “Kini aku mengerti. Pantas saja selama ini dia memperlakukan Sam lebih baik. Mungkin karena dia mirip denganmu.” Seulas senyuman miris kembali terukir di bibir Sienna. “Sebaliknya, dia membenciku, mungkin karena aku mirip dengan ibu kandungku dan kehadiranku sangat menyiksanya," imbuhnya. "Padahal dia memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku jika dia memang tidak menyukaiku, tapi dia tidak pernah melakukannya. Aku rasa dia pasti dihantui rasa bersalah atas tindakannya dulu," lanjut Sienna atas analisanya terhadap mendiang ibu asuhnya itu. Namun, apa pun analisanya, baik ibu kandungnya maupun wanita yang berpura-pura menjadi ibu kandungnya itu, sudah tidak dapat hidup kembali. Lucas menggenggam tangan Sienna lebih erat. Sejak tadi ia tidak mengatakan apa pun, tetapi setelah mendengar cerita Felix Harvey dan pandangan Sienna terhadap Nancy, ia berpikir jika ia perlu member
“Maaf kalau Ayah baru menemukanmu sekarang, Sienna,” ucap Felix dengan sorot mata yang terselubungi penyesalan dan kerinduan yang mendalam.Sienna terhenyak.Untungnya, Lucas menopang tubuh kekasihnya tersebut sehingga tidak terjatuh. Lucas tidak terkejut sedikit pun karena dugaannya ternyata benar.Sebelumnya Oliver sempat mengatakan jika para bawahannya sempat mengikuti Ace Tucker dan melihat dia mengambil hasil dari pemeriksaan DNA seseorang di salah satu laboratorium rumah sakit.Walaupun mereka tidak berhasil menemukan laporan pemeriksaan tersebut, tetapi berdasarkan kesaksian dari tim terkait, mereka mengatakan jika sampel DNA yang menjadi perbandingan adalah milik Felix Harvey.Meski hatinya masih berkecamuk dengan berbagai emosi, Sienna berusaha menenangkan diri. Dengan suara yang bergetar pelan dan nyaris tidak terdengar, Sienna bergumam, "Paman Felix... jadi, Anda adalah … ayah kandungku?"Fel