Share

Chapter 7

Penulis: Mutiara Sukma
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-25 09:16:24

Pov ulat bulu, eh Fitri 🙏

Siapa yang tak ingin menikah dengan atasan tampan dan kaya raya. Setelah menjadi sekretaris nya beberapa bulan aku akhirnya bisa menaklukkan laki-laki itu, walau aku tahu dia sudah punya istri. Tak masalah, biasanya istri seorang direktur itu tak pernah perhatian dengan suami, sibuk menyenangkan diri sendiri. 

Walau wanita bernama Dita, itu cantik. Tapi aku pastikan dia akan kalah dalam hal merebut hati Mas Arya, bos ku sekaligus suamiku. Kami sudah menikah. Perhelatan besar itu kami adakan di Puncak Bogor, gampang saja mengelabui si Dita itu. Bucin sih, jadi mudah di beg* in suami.

"Sayang, Mas ingin kamu dan Dita akur, Mas mau kamu tinggal bersama kami, berpura-pura menjadi sepupu Mas. Setelah Dita merasa nyaman denganmu, baru kita beritahu bahwa kita adalah suami istri,"

Kata Mas Arya, setelah kami lelah menuntaskan hasrat yang terpendam,ups.

"Ah sayang, aku ga mau ah, males nanti kalian mesra-mesraan didepanku, mana kuat aku menahan cemburu!" rajukku.

"Tidak sayang, Mas akan menjaga perasaanmu, tinggalah bersama Mas dan Dita. apa mau mu akan Mas turuti," katanya lagi.

"Tapi janji ya, belikan aku rumah, mobil, dan uang yang banyak, aku mau jalan-jalan ke Eropa berdua denganmu," aku melingkarkan tangan dilengang polos suamiku itu.

"Iya, Mas janji. Mudah saja kalau soal itu," jawabnya santai.

Tak sia-sia aku merayunya dan rela menjadi yang kedua.

Dan disinilah aku sekarang, dirumah Mas Arya dan istri tuanya. Ternyata wanita itu lumayan cantik, wajahnya berseri dan tegas. Persis ibu-ibu sosialita. Tapi Dita ini tak pernah kumpul-kumpul atau arisan seperti ibu-ibu kaya kebanyakan. Dia lebih banyak menghabiskan hari dengan kembang juga terkadang sibuk dengan laptopnya. Entah apa yang dia lakukan, paling juga nonton, drakor!

Sebenarnya aku lelah tinggal disini, semua pekerjaan aku yang kerjakan, ga semua sih, kadang si Dita itu yang ngerjain. Orang kaya kok ga punya pembantu, aneh!

Belum lagi kejadian-kejadian pahit yang aku alami, entah itu kebetulan entah memang perbuatan Setan, eh maksudnya perbuatan Dita. 

Betapa malunya saat aku tak sengaja buang air besar dicelana, perut terasa diremas, mules tak tertahankan. Hingga suara angin menjadi pembuka kotoran itu melesat keluar tanpa ijin, Si*l. padahal mau ke hotel, seharian malah bolak balik ke kamar mandi karena diare. Untung si Dita memberikan obat kepadaku, aku bisa tidur dengan tenang, walau bukan dihotel, hiks.

Hari ini hari pertama aku bekerja, sudah terbayang berangkat kerja bareng suami tercinta. Ah manis sekali, aku mendampingi suamiku yang mengemudikan mobil mewah ini.

 Walau jabatan Mas Arya diturunkan, aku terpaksa menerima, sekarang dia staff biasa punya atasan killer kayak singa. Tapi Mas Arya berjanji aku tetap akan diprioritaskan. Rumah, mobil dan uang yang banyak akan dia berikan. Mas Arya menyanggupi permintaanku, walau entah kapan yang pasti sebentar lagi aku akan jadi nyonya Arya yang kaya raya, duhaaai... beruntungnya aku.

Hayalan naik mobil mewah dengan Mas Arya diluar ekspektasi, si Dita sakit, aku terpaksa naik ojek kampung dengan driver seorang laki-laki tua, tak itu saja motornya itu lho, bunyinya menyesakkan dada. Sepanjang perjalanan aku menjadi bahan perhatian, mau ditaro dimana mukaku? Seorang istri Arya Wiguna naik motor butut.

Belum lagi cerita si Dita bahwa tukang ojek ini sering mengalami kecelakaan, sepanjang jalan aku sibuk komat Kamit membaca doa, aku takut kalau mati. Aku belum jadi kaya, ya Tuhan.

si Dita benar-benar tega.

*******

"Kau karyawan baru sepupunya Arya!" bentak laki-laki botak berbadan tegap itu saat aku masuk keruangan nya, ruangan dimana dulu adalah ruangan Mas Arya.

"I-iya Pak!" jawabku gugup, tampangnya horor sekali. Mirip Mafia.

"Sementara kau aku trening dulu, layak atau tidak kau kerja disini ya!" kenapa dia terlihat tersenyum jahat ya, apa perasaanku saja. terlebih logat Medan nya itu menambah ciut nyaliku.

"B-baik Pak!"

Dan disinilah aku sekarang, membersihkan toilet dan menyediakan minuman untuk para karyawan, semua mata menatapku menghina. Wajah julid yang dulu adalah rivalku saat berjuang mendapatkan cinta Mas Arya seakan tertawa bahagia. 

"Si*l! Mas Arya mana sih!"rutukku.

Tak menyangka aku menjadi office girl disini, ampun. Baru juga akan menelpon Mas Arya.

"Hei! kau mau kerja apa main tilipun! kalau tak mau kerja balik pulang kau sana!"

Gawai ditangan nyaris jatuh, karena kaget akan teriakan si botak itu. 

Dengan cepat aku menyimpan kembali gawai itu ke saku celana. Degub jantung masih saja menghantam. Sia****l rutukku kesal.

Jam makan siang Mas Arya asik makan di kantin bersama si Botak, aku mendekat.

"Hei hei...sana kau, jangan kesini, bentar lagi ada klien mau kesini. Mau kau dihari pertama aku kasih SP tiga!," Aku tertunduk, suara kencang si botak mengundang perhatian orang-orang di kantin itu. 

Mas Arya memberi kode dengan matanya, agar aku pergi, Ya Ampuun, mimpi apa aku semalam!

Ting!

[ Sayang, di kantor kita Jaim(jaga image) dulu ya, profesional. Panggil Mas dengan Pak oke! satu lagi, ada kabar gembira. Nanti malam Dita ke Bandung ke rumah Papa nya. kita bisa bebas, dan Mas akan mengambil sertifikat rumah ini untuk mu. Dita dan anak-anak bisa tinggal dirumah Papa nya dulu sementara, kita bilang aja Mas butuh modal usaha, gimana seneng kan?]

Sumpah, hatiku begitu bahagia, akhirnya cita-cita jadi wanita tajir akan segera terwujud.

[ Ya Allah sayang, makasih banyak yaa...aku sayang kamu, nanti malam kita tempur hingga tepar yaa...jangan lupa minum jamu kuat, biar kamu sanggup mengimbangi aku...]

Saking senangnya aku tak sadar senyum-senyum sendiri di loby.

[ Tenang sayang, kamu is the best. Hot hot pop makin gaya makin encok, eh makin ngetop. Udah dulu ya sayang, kita kerja dulu. Sabar nanti malam kita lanjutkan pertarungan.]

Aku membalas dengan emoticon kiss berlapis-lapis, kayak tenggo.hehehe

"Idiiiih, ketawa sendiri! dari sekretaris sekarang jadi OG, besok jadi OGB tuh!" ledek Anggi temanku dulu.

"OGB, paan Ngi?" sahut Rizal.

"Orang Gila Baru wkwkwkkwkw" 

Mereka berlalu, sambil memandangiku jijik.

Tenang Fit, nanti mereka akan menyesal setelah melihat saat Upik abu menjadi Cinderella, saat itu mereka akan kusuruh membersihkan telapak sepatu kacaku.

"Hei, kerja kau! udah selesai ini istirahatnya. senyum-senyum sendiri, macam orang gila saja kutengok!" 

Hayalanku ambyar! oleh bos botak ini.

Heran orang yang satu ini kok malah ngurusin OG, apa ga ada kerjaan lain apa ya?.

*****

Sore aku pulang terlebih dahulu, Mas Arya katanya lembur sampai jam delapan. Seorang wanita tua menyambutku dengan tatapan tak suka.

"Heh Lo siapa?" kataku curiga.

"Saya Mbok Yuna, Asisten Non Dita disini. Saya sudah menjadi asisten Non Dita, sudah sejak Non Dita orok, jadi kamu jangan macam-macam sama saya!" 

Eh, eh pembantu kok belagu, trus kemarin dia kemana? oh iya libur! aku manggut-manggut.

"Ya udah, sana! saya mau mandi," 

Aku mendorong kasar badannya dengan bahuku, masih sempat ku dengar dia beristighfar, bodo amat. Aku mau siap-siap menjadi ratu Sebelum sang raja pulang.

Mandi dan memakai minyak wangi, serta berdandan secantik mungkin. Tak lupa lingerie merah sebagai penambah gairah sudah selesai kukenakan.

Aku duduk diruang depan menunggu Mas Arya sambil memainkan gawaiku.

"Baju kok kayak kekurangan bahan begitu!" sindir Mbok Yuna saat lewat didepanku 

Ah bodo amat, babu mah babu aja. sebentar lagi aku yang akan menggantikan Dita disini. siap-siap aja aku tendang.

Deru mobil terdengar, ga sabar, aku berlari ke kamar, menyemprotkan lagi minyak wangi. dan kembali ke pintu menyambut Mas Arya.

Mata Mas Arya terpana melihatku.

"Den, sini tas nya Mbok bawa masuk!" 

Mbok Yuna bergerak selangkah lebih cepat dariku, mengambil tas ditangan Mas Arya.

"Sayang, kamu kenapa pakai baju ini keluar, ada Mbok Yuna. Kalau dia mengadu ke Dita, repot urusannya!" katanya setengah berbisik.

Boro-boro dipuji lalu digendong kekamar lalu terjadilah yang terjadi seperti hayalanku, ini malah diomeli, dasar suami tampan yang akan kuporotin, untung kaya!

"Tunggu Mas dikamar, Mas mau mandi dulu, biar ajib," dia berbisik dan mengerlingkan mata padaku.

Aku tersenyum nakal.

"Jangan lama-lama sayang," 

bisikku ke telinga nya.

Dia membalas dengan menjawil daguku.

"Tunggu diranjang, kita langsung on the way,"

Lalu dia bergegas masuk kamar, Akupun masuk ke kamarku. Mbok Yuna entah kemana mungkin sudah tidur karena tadi dia buru-buru kebelakang setelah menggembok pagar rumah.

Perlahan aku masuk kedalam selimut tebal itu, AC ku setting paling dingin, biar dingin-dingin empuk kayak permen pindimin aahay.

Jantung kenapa deg-degan begini, mungkin karena sudah lama juga aku tak melakukan itu dengan suamiku sendiri. Terakhir beberapa hari lalu, saat si Dita ketiduran dan lupa mengunci pintu kamar, sehingga Mas Arya bisa migrasi ke sini.

Tiba-tiba, badanku terasa gatal semua. Ada sesuatu yang bergerak dikakiku, merambat pelan.Ada satu, eh dua eh apaan sih nih?! aku menyingkap selimutku.

Daaaan!

"Huaaaaa huaaaa huaaaaa...." aku meloncat turun dari ranjang, tanganku mengibaskan makhluk hitam berbulu lebat itu jijik, rasa gatal pun menyerang hingga ke ubun-ubun.

"Huaaaaa Maaaaaaassss!!!"

Dari kamar Mas Arya malah terdengar suara teriakan.

"PANAAAAAAAASSSSS....HOSSSST HOSSST...."

Nah lho, dah kayak film Azab kan kalian berdua wkwkwkwk

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Murniyati Mommy
wahhh lucu ya kpedesan...
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
kereeen thoor mantab bacanya senyum "buat pelakor dan laki "pengkhianat rasain he...........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 8

    Pov Bulu Ulat/ POV FitriTiba-tiba, badanku terasa gatal semua. Ada sesuatu yang bergerak dikakiku, merambat pelan. Ada satu, eh dua eh apaan sih nih?! aku menyingkap selimutku.Daaaan!"Huaaaaa huaaaa huaaaaa...." aku meloncat turun dari ranjang, tanganku mengibaskan makhluk hitam berbulu lebat itu jijik, rasa gatal pun menyerang hingga ke ubun-ubun."Huaaaaa Maaaaaaassss!!!"Dari kamar Mas Arya malah terdengar suara teriakan."PANAAAAAAAASSSSS....HOSSSST HOSSST...."Aku bergegas menyalakan kembali lampu hingga terang benderang, Ulat bulu sebesar kelingking tangan orang dewasa berjatuhan ke lantai."Huaaaa toloooong, toloooooong," teriakku sambil menggaruk badan yang hampir gatal secara keseluruhan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 9

    Sore ini aku memutuskan pulang, ada banyak hal yang harus aku kerjakan. Alif sudah aku masukan di sebuah Pondok pesantren di sini. Sementara tinggal di rumah opa, sampai semua berkas dan keperluan nya aku siapkanAku sudah minta ijin sama Mas Arya, lagi pula bukankah dia memang ingin aku dan anak-anak tinggal di Bandung, agar dia bebas menjual rumah ini. Aku tau dari pesan yang dia kirim kepada Pelakor itu. Aku masih memantau obrolan mereka, keji juga ternyata lelaki itu, ga nyangka.Aku mengabulkan keinginan Mas Arya, agar anak-anak tinggal jauh darinya. Hanya alisa yang kubawa, gadis kecilku terlalu kecil untuk ku korbankan dalam hal ini. Meski begitu jangan harap dia dapat hak sepeserpun atas rumahku. Hak dia hanya untuk tinggal dan istirahat saja disana, tidak yang lain. Seluruh surat berharga sudah kuamankan, tak ada yang tersisa.Keadaan Fitri dan Mas Arya mulai membaik, itup

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 10

    [Sayang, nanti istirahat kita ke hotel dekat kantor ya, aku tunggu di parkiran. Jangan sampai engga. Aku lagi pengen banget nih!]Maaf Bambwang, tak semudah itu, aku mengambil gawaiku. Lalu menceritakan secara singkat apa yang sedang terjadi kepada Om Binsar."Masalah kecilnya ituuuu!"Jawabnya yang membuatku sedikit lega. Saat istri sakit seharusnya kamu berpuasa Mas, agar nafsumu tak liar, rutukku.Anggap saja ini ujian bagimu dalam menahan hawa nafsu, selama ini jatahmu tak pernah lalai aku berikan. Tapi sekali saja aku ada udzur kau langsung mencari tempat pelampiasan, huh!Hari ini aku janji dengan Om Binsar juga pengacara yang akan membantu proses perceraianku. Aku sudah memutuskan semua, rumah tangga ini sudah tak sehat. Teka-teki uang perusahaan yang dipakai Mas Arya untuk membeli rumah juga belum terungkap. Semua sedang diselidik

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 11

    Wajah Mas Arya dan Fitri berubah murung. Malam minggu malam yang panjang, kata orang-orang. Tapi bagiku malam Minggu ini akan menjadi malam pembalasan part sekian.Kita akan happy shopping maduku, hahahaMobil yang dikemudikan Mas Arya sudah sampai di area parkir salah satu Mall terbesardi Jakarta ini.Mas Arya membukakan pintu mobilnya untukku, so sweet banget kan?Dengan anggun aku keluar dan mengandeng tangan nya. Fitri yang masih dimobil terpaksa keluar sendiri, tentu saja sambil menggendong Alisa yang tertidur.Mas Arya hendak mengambil alih Alisa tapi dengan cepat aku menarik tangannya."Gapapa Mas, itung-itung adik sepupu kita ini belajar menjadi seorang Ibu," kataku lalu menarik tangan Mas Arya menjauh. Dari belakang Fitri mengikuti tertatih, lumayan juga kan olahraga otot, mengendong anak dengan berat badan hampir

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 12

    Hari Minggu tiba, aku sengaja duduk didepan sambil memainkan ponselku.[Bu, wanita itu sebentar lagi sampai!] pesan orang suruhanku.[Ok.] balasku singkat.Fitri tengah asik nonton televisi diruang tengah. Pasti tak menonton sinetron di ikan melayang, mungkin takut tersinggung, pelakor kok nonton pelakor, ahay.Sedangkan Mas Arya masih dikamar memainkan gawainya."Assalamu'alaikum..." sepertinya wanita bernama Rusmini sudah datang, bersama Ibu dan Bapaknya yang sudah tua. Aku terenyuh, wanita yang memakai gamis dan jilbab panjang ini terlihat polos. Wajahnya cantik, dan bersahaja. sangat beda dengan pelakor yang di dalam sana. Fix dia korban, bukan sengaja jadi pelakor."Wa'alaykumussalam...nyari siapa Bu?"tanyaku sopan."Maaf, apa betul ini rumah Mas Arya Wiguna, Mbak?" tanyanya sopan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 13

    MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 13"Mas, kita kemana, nih?" Marni menepuk pundakku yang sedari tadi tak sadar masih memandangi mobil Karina dan Ferari mewah itu makin menjauh."Ke rumah Ibu lah, kemana lagi!" bentakku.Tak lihat apa aku lagi kesal, Karina pergi dengan laki-laki tajir melintir-lintir seperti itu. Harapan untuk tidak jadi bercerai rasanya makin tipis. Bener kata Karina, seharusnya aku selingkuh dengan wanita yang tajir juga, ini malah dapat yang kere nya sama, huff nasib...nasib kenapa otak tak mikir dari dulu-dulu ya.Modal bohai doang, begini kan jadinya. Kalau lagi apes, apesnya sama-sama."Mas, itu angkotnya." Marni dengan tubuh gempalnya berlari-lari kecil memberhentikan sebuah angkot yang lewat."Bang, berhenti! Kita mau numpang ke kampung sebelah!" teriak Marni sambil melambaikan tangannya.Angkot biru itu berhenti didekat kami."Mau numpang aja apa mau nyewa?" tanya sang supir.Ya ampun,

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 14

    Pov AryaNamaku Arya Wiguna, seorang lelaki tampan dan muda penuh kharisma, begitu kata orang, ya walau orang itu adalah aku sendiri, hehe.Aku bekerja di sebuah perusahaan terbesar kedua di negeri ini sebagai office boy. Bermodal ijazah SMA hanya itu yang dapat aku raih saat ini. Mau bagaimana lagi, kehidupan yang dulu sulit membuat Ibu dan Bapak tak sanggup membayar uang kuliah.Hari pertama bekerja aku bertemu seorang staff muda cantik tapi sedikit cuek. Dita namanya. Setiap pagi aku bertugas membuatkan para staff minuman, termasuk untuk Mbak Dita.Wanita itu irit bersuara, tapi mudah tersenyum. Tak hoby kumpul-kumpul bersama staff lain, lebih elegan dan berwibawa.Walau hanya staff keuangan biasa. Dia satu-satunya perempuan yang mengenakan jilbab, dengan pakaian yang sopan tapi rapi, ah cantik sekali."Assalamu'alaikum, Mba

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Chapter 15

    "Hai, selamat datang, akhirnya sampe juga kelen disini, silahkan silahkan... nikmati pesta ini! ambil kursi kalian paling depan, kursi istimewa tapi hati-hati jantungan!" Pak Binsar menyambut kami hangat. Tapi aku cukup terkejut dengan kalimat terakhir yang dia ucapkan. Maksudnya apa.Aku melangkah ragu menuju kursi terdepan, sambil terus memegang tangan Fitri agar tak ketinggalan. Wanita ini bikin aku agak malu, menatap liar sana sini dengan pandangan takjub seperti orang kampung baru masuk kota, ups maaf orang kampung. Aku juga orang kampung kok, sama kita, hehee"Mas...mas! nanti kita kesana ya Mas, ada hadiah logam mulia, buat para tamu, Waaah asiik banget, benar-benar orang kaya, souvernir nya aja ga tanggung-tanggung, logam mulia. Aduuh...ga sabar ngikutin acara ini sampai selesai," kata Fitri dengan suara yang mengundang perhatian banyak orang. Malu-maluin!"Aduuh, Mas aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18

Bab terbaru

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 41

    pov Author."Dian, gue ga mau ikut campur ya, jika nanti Lo stres sendiri ngadepin istrinya Arya!" ancam Dita sebelum Dian melakukan aksinya."Tenaaang, selama ada Mas Dicky dan Lo gue yakin urusan kelar." jawabnya dengan kepercayaan diri diatas rata-rata.[Datang ke Hotel Anggrek kamar no 113 jam 3 sore! Penting!]Dita mengirim pesan ke nomor ponsel Fitri, dengan nomor baru, sesuai rencana dengan Dian.Fitri yang sedang asik goyang ikan duyung terdampar di got dalam aplikasi toktok itu mengerutkan keningnya.[Siapa?] singkat, tapi dia sangat penasaran. Hotel anggrek adalah hotel yang terkenal dengan hotel esek-eseknya.[Lo ingin tau kan suami Lo kerja apaan? ga usah banyak tanya!]Fitri meski kesal tapi tetap penasaran. Niatnya yang hendak ketemuan dengan Beni, gebetan barunya dia undur dulu sementara waktu. Beni, lelaki tajir berumur hampir lima puluh tahun, seorang suami mata keranjang yang ingin Fitri porotin hartanya.Sudah beberapa hari ini Fitri jalan berdua sepeninggal Arya be

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 40

    "Sempurna! gapapa Bu! tolong saya kali ini saja," aku memelas. Hingga ibu itu mau masuk kedalam apartemen nya dan berganti pakaian, wajahnya sumringah saat aku memberikan beberapa lembar uang merah ketangannya."Lepasin gue!" kata Ningsih saat tangannya dipegang kedua bodyguardku."Kenapa dia?" tanyaku heran."Maaf Bu, dia mau mencoba kabur!" ucap salah satu dari mereka."Ganti baju lo pake ini, dan sekalian cuci muka! cepatan!" Sebentar lagi Mas Reza datang. Aku ingin Ningsih tampil apa adanya, bukan dengan baju kurang bahan dan dadanan melebihi dempulan."Ga mau!" pekiknya."Oke, kalian bantu dia ganti baju. Sekalian mandiin," kataku mengancam."Siap Bu!" kedua algojo horor itu tersenyum mesum,hiiiiy."Oke...oke...oke...gue sendiri. Lepasin!" Ningsih meronta hingga tangan nya terlepas dari pegangan.Aku melempar daster yang tadi kudapatkan ke muka Ningsih sebelum wanita itu berlari terbirit-birit ke kamar, rasain. Berani mengangkat bendera perang dihadapanku. Mas Reza datang, wajah

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 39

    "Lho..kok kamu!" wajah wanita itu memucat. Dia yang tiduran disofa lekas bangkit lalu meraih kain yang tergeletak dilantai untuk menutupi bagian dada nya yang terbuka. Sepertinya ini sudah dia persiapkan. Pelan tapi pasti aku melangkah masuk ke apartemen milik Ningsih ditemani dua body guardku yang bertampang seram."Oh katanya kamu sakit? sakit apa sakit?" ledekku, aku mendekati Ningsih, duduk didepan dan menatapnya lekat."Aku minta dokter Reza ke sini? kenapa malah kamu?" wanita itu masih nyolot, matanya tajam memperlihatkan ketidaksukaan."Dokter Reza lagi sibuk, banyak pasien yang benar-benar membutuhkan ikhtiar untuk sembuh. Mendatangimu sama saja dia mencari penyakit!,"kataku cuek."Apa mau mu?" tanyanya kasar."Lho kok apa mauku? aku dong yang seharusnya nanya? apa maumu, minta mas Reza datang ke sini dengan pura-pura sakit? trus minta diperiksa, lalu ngaku-ngaku suamiku menggoda kamu, trus ngaku-ngaku hamil, minta dinikahi gitu?" Wanita itu gelagapan."Basi! tau ga! rencana

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 38

    "Maksud Bu Dian?" tanyaku."Ya... begitulah Mas. Mas Dicky punya wanita lain dibelakang sana." wajahnya datar. Tak tampak rasa sakit. Apa ini juga yang Dita rasakan saat itu."Laki-laki yang sekali berkhianat akan menikmatinya dan akan terus berulang-ulang hingga dia merasa jenuh sendiri, Bu." Eh, kok ini berasa menceritakan pengalaman sendiri ya?"Panggil Dian aja biar akrab. Kalau jam kantor baru panggil Bu Dian," wanita itu tersenyum, ah lesung dipipinya itu cantik sekali."Mas Gugun udah punya istri kan?" tanyanya lagi."Sudah, cuma ya begitu berasa tak punya istri. saya berangkat kerja dia masih pulas tidur. Tak memikirkan sarapan buat suaminya," Bukankah ini trik yang ampuh untuk menjerat perempuan dengan cerita yang akan membuatnya iba,hehe"Ya ampun, kasian sekali kamu Mas. Aku justru selalu telaten mengurus suami. Walau akhirnya aku tetap diduakan." senyum nya meredup."Kita seakan dua manusia yang dipertemukan dalam keadaan yang sama ya Di. Andai saja kamu belum menikah da

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 37

    pov Arya"Di-dita?"Wajah cantik didepanku terlihat jutek."Itu istrimu tak mau pulang!" Dita yang memakai switter berwarna merah muda itu menunjuk ke arah mobil dibelakang mobil mewahnya.Ya ampun...tu cewek enak-enakan tidur. "Maaf, maaf...aku ga tahu Fitri kerumah kamu, Dek." ucapku ga enak.Tak lama suami Dita datang merangkul pundak istrinya."Apa perlu istri kamu saya yang angkat?" katanya judes. Kayaknya suami istri ini terganggu acaranya gara-gara Fitri."Eh, ga usah, saya saja!" aku bergegas membuka pintu mobil dan mengendong Fitri. Tubuh ini kurus tapi berat juga, apa dosa nya terlalu banyak kali ya. Bergegas aku memasukkan Fitri ke atas ranjang eh maksudnya ke atas kasur tipis kami, dan aku kembali keluar, tepat saat Dita dan suaminya hendak pergi."Terimakasih Dek Dita, Mas!" seruku.Dita membalikkan badannya dan menatapku tajam. Benar-benar tak sepertiDita yang kukenal."Bilang istrimu, rumahku bukan panti sosial! bukan juga warung makan!" katanya Sebelum dia melanjutk

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 36

    "Halo, Dit gue to the point aja yaa? Arya Wiguna mantan kamu, kan?" sapa Dian seperti Metro mini ngejar setoran. Dian temanku jaman SMA dulu."Ho'oh napa emang!" mimpi apa semalam, bisa punya masalah sama mereka lagi. "Ini lagi ngelamar kerja di sini? terima kaga?" tanyanya."Sebenarnya udah diterima sama Mas Dicky, katanya kasian tampangnya melas banget. Tapi ngaku-ngaku namanya Gugun. Mau gue kerjain, gak?" lanjutnya."Terserah elo dah, gue udah ga ada urusan sama dia. Mau Lo jadiin pepes juga silahkan," jawabku. Dian malah ketawa ngakak."Yakiin ikhlas niih?" godanya."Ah Lo, cuma mau laporin itu doang? gue lagi nanggung, nih!" candaku sambil melirik mas Reza. lelaki itu meletakkan telunjuknya dibibir, ssst! Aku terkekeh."Pagi dinas juga, Neng?"ledek Dian.Aku membalas dengan tawa begitu juga Dian. Setelah telepon dimatikan aku mendekati Mas Reza."Mas, tolong anterin aku ke rumah Rusmini dong, Mas..." kataku merajuk."Mau ngapain?" katanya heran."Ada sesuatu yang ingin aku samp

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 35

    "Sayang, hari ini ga kerumah sakit?" kataku membangunkan Mas Reza."Hmmm..aku mau ngabisin hari bersama mu aja sayang, takut dede utun nanti kangen sama Papa nya," jawab Mas Reza sambil menarikku dalam pelukan dan mengusap perutku yang masih rata. Sssttt ada si si"Udah ga mabok?" tanyanya lagi.Aku menggeleng, entah kenapa setiap ada dia morning sickness yang kurasakan selalu menghilang, ajaib.Tok tok tok tok"Non, ada tamu?" Sesi romantis-romantisan itu terjeda oleh suara ketukan dari luar. Aku bangkit dan membuka pintu."Siapa Mbok?" tanyaku."Itu Non, si ulat bulu?" aku mengernyitkan dahi."Ada apa dia pagi-pagi kesini?" gumamku."Mau tak kasih ramuan cinta lagi ga, Non?"kata Mbok Yuna tersenyum jahat.Aku ikut tersenyum jahat, "Sabar Mbok, kita lihat tujuan nya kesini, mau ngajak perang apa mau genjatan senjata,"Mbok Yuna mengacungkan jempolnya padaku. "Aku ganti baju dulu Mbok," aku masuk kembali ke dalam, mengganti baju dengan pakaian yang lebih tertutup, takut di ulat bul

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 34

    Akupun bangkit kembali, memaksakan badan yang sebenarnya sudah sangat lelah.Aku pura-pura menyapu lantai yang sudah bersih, yang penting terlihat bekerja."Mas, daripada buang-buang tenaga menyapu yang sudah bersih, hayu ikut saya!" suara lembut namun tegas itu mengangetkanku. Dia melangkah cepat di depanku. Mau tak mau aku pun mengikuti dari belakang.Pasti mau diajak makan siang nih, secara sebentar lagi sudah waktunya istirahat. Tapi kok arahnya ke toilet, jangan jangan..."Bersihkan ini dulu, sampai waktu istirahat ya!" katanya tanpa pri-kekasihanan.Ya ampun dah seperti dapat hidangan pembuka, hueeeek!"Tapi Mbak eh Bu!" aku ingin membantah, tapi wanita itu menatapku tajam. Ga jadi ah!"Siap Bu!" akhirnya itu kata yang keluar dari mulutku. Asem! malah nyikat toilet!Istirahat tiba, aku bergegas berlari keluar pusat perbelanjaan itu. Mana kuat aku makan didalam, bisa-bisa aku pulang jalan kaki.Saat hendak menyebrang mau ke warung makan, sekilas aku melihat Dita dan suaminya lewa

  • Kejutan Untuk Suami Sok Alim Ternyata Tukang Kawin   Bab 33

    Dan benar saja suara perempuan yang aku dengar benar-benar perempuan, bukan perempuan jadi-jadian kayak si lucintakutidak.Mataku terpana, seorang wanita cantik, putih, langsing dan punya lesung pipi pada kedua pipi nya itu tersenyum hangat padaku."Silahkan Masuk, ada yang bisa saya bantu?" katanya ramah.Mulutku masih mengaga, ups."Ma-maaf Mbak Dian, benar ini Mbak Dian kan?" kataku gugup."Benar saya Dian? kok tau?" "Karena Dian-tara banyak wanita yang kutemui hanya kamu yang paling menarik hati," uhuk jurus pertama.Wanita bernama Dian itu tersenyum manis."Ah, bisa aja. Mas ini siapa dan keperluannya apa?" tanyanya"Saya sudah diterima sebagai CS di sini oleh Pak Dicky, Mbak. Pak Dicky minta saya menemui Mbak, minta seragam, name tag juga kalau boleh minta hati nya walau sepotek," aku menunduk, pura-pura malu, Jurus kedua!Wanita itu terkekeh geli."Oh, begitu.. Saya siapkan dulu ya!" katanya lalu beranjak meninggalkanku.Aku tersipu, hilang Dita, datanglah Dian. Nasib baik mas

DMCA.com Protection Status