Share

Bab 821

Penulis: Galang Damares
Orang tua itu ragu sejenak, lalu berkata, "Saat kakekmu masih hidup, dia bercerita tentangmu. Dia bilang kamu adalah calon yang baik untuk belajar kedokteran. Dia memintaku untuk membantumu di masa depan."

"Tapi, hanya segelintir dari generasi kalian yang percaya pada kami. Sebagian besar dari kalian bersekolah untuk menerima pendidikan ortodoks. Metodeku sedikit berbeda dan aneh. Apa kalian bisa menerimanya?"

"Asalkan penyakit Pak Harmin bisa disembuhkan ...."

Sebelum aku sempat menyelesaikan kata-kataku, pria tua itu menyela dan berkata, "Penyakit ini nggak dapat disembuhkan. Penyakit hati hanya dapat ditahan, nggak dapat disembuhkan."

Aku tahu aku salah bicara. Aku segera mengoreksi kata-kataku, "Nggak apa-apa hanya dapat ditahan, paling nggak itu akan meringankan rasa sakit pasien."

"Oke. Baguslah kamu percaya padaku."

Aku langsung bersemangat, lalu berkata dengan cepat, "Di mana kamu sekarang? Aku akan menjemputmu."

Dia memberitahuku sebuah alamat. Rumahnya tidak jauh dari rumah Y
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 822

    "Kenapa kamu nggak membawa orang itu ke sini lebih awal?" Helena menatapku dengan pandangan mencela."Aku baru saja teringat padanya tadi malam. Lagi pula, aku bersekolah jauh dari rumah sepanjang tahun. Aku jarang kembali ke desa," kataku menjelaskan.Helena menguap. "Aku sangat lelah, aku mau istirahat dulu. Kamu jaga dulu.""Oke. Kalau begitu, cepatlah istirahat."Helena benar-benar lelah. Saat ini, ekspresinya tampak sangat lelah.Sebenarnya, wanita ini sangat baik. Saat suami sahabatnya mendapat masalah, dia benar-benar bersusah payah untuk tinggal di sini dan menjaganya sepanjang malam.Harus diketahui bahwa dia adalah orang yang paling Tiano sayangi.Siapa yang tidak menyukai sahabat yang begitu baik?Setelah Helena pergi, Larto mengikutinya.Pria berambut putih itu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menjaga Helena seperti patung.Namun untungnya, selama dua kali pertemuan kami, dia tidak mengincarku lagi. Jadi, aku pura-pura tidak melihatnya.Aku datang ke samping ranjang, lal

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 823

    Raul cukup puas dengan kepercayaan diriku. Namun, dia mengingatkanku, "Sebelum akupunktur, pertama-tama dia harus berhenti minum obat kimia. Kemudian, kita harus menggunakan obat-obatan untuk menyehatkan bosmu beberapa saat.""Tubuhnya terlalu lemah sekarang. Energi dan darahnya telah terkuras. Kita nggak mungkin untuk melakukan akupunktur padanya.""Kamu perlu membicarakan masalah ini dengan keluarganya. Akan lebih baik kalau kamu bisa bekerja sama dengan mereka."Aku mengangguk untuk menunjukkan bahwa aku mengerti.Saat ini, Bella datang untuk memeriksa pasien. Jadi, aku memintanya untuk membantu menjaga Harmin. Sementara aku mengantar Raul keluar terlebih dahulu."Oke, kamu nggak perlu mengantarku pulang. Ada taman di dekat sini. Aku akan ke sana dan melihat-lihat. Aku bisa naik taksi pulang nanti.""Kamu harus cepat-cepat membicarakan masalah bosmu dengan keluarganya. Kalau kamu menunda lebih lama lagi, dewa pun nggak akan bisa menyembuhkannya."Mendengar Raul berbicara begitu mend

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 824

    Bella berdiri di sisiku sekali. "Kamu harus setuju. Aku sudah lama ingin mengatakan ini. Pengobatan modern memiliki efek samping yang serius dan membuat ketagihan. Kalau terus seperti ini, sebelum penyakitmu sembuh, tubuhmu akan rusak terlebih dahulu.""Aku akan menceritakannya pada Yuna. Ayah mertua dan ibu mertuamu, bukankah mereka di Kota Brando sekarang? Asal mereka tidak kembali untuk sementara waktu, kita nggak perlu memberi tahu mereka untuk sekarang."Alasan mengapa Bella tidak mengatakan ini sebelumnya adalah karena dia bekerja di rumah sakit ini sekarang. Sebagai seorang dokter pengobatan modern, akan sangat buruk jika dia mengatakan bahwa pengobatan modern tidak baik.Namun, masalah ini menyangkut kehidupan Harmin. Dia tidak bisa terlalu mengatur. Hal yang terpenting adalah dia merasa kasihan pada sahabatnya, Yuna.Jika sesuatu benar-benar terjadi pada Harmin, bagaimana dengan Yuna?Aku menatap Harmin dan bertanya, "Apa boleh?"Harmin adalah anak yang sangat berbakti. Dia me

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 825

    Raul juga berkata sambil tersenyum, "Kamu cukup hebat, resep yang kamu resepkan cukup bagus. Kamu sama sekali nggak terlihat seperti seorang pemula. Aku rasa kamu pasti banyak belajar dari kakekmu, 'kan?"Aku tersenyum dan berkata, "Yah, tapi sayangnya aku masih terlalu muda saat itu. Aku nggak sepenuhnya mempelajari keterampilan kakekku.""Nggak apa-apa. Mulai sekarang, aku akan menjadi kakekmu. Kalau kamu nggak mengerti, kamu bisa bertanya padaku."Aku segera mengucapkan terima kasih padanya.Setelah menentukan resep dengan Raul, aku pergi ke Aula Damai dan meresepkan obat untuk beberapa hari.Aku juga memberi tahu orang-orang di toko bahwa Harmin telah keluar dari rumah sakit.Semua orang mengira Harmin telah sembuh, mereka sangat senang.Khususnya Kiki, dia diam-diam menarik lenganku dan berkata, "Setelah Pak Harmin kembali, bisakah kita membuka usaha sendiri?"Aku segera menyelanya, "Bahkan setelah Pak Harmin kembali, kamu nggak boleh terburu-buru mengatakan hal-hal seperti itu. K

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 826

    Saat aku ragu-ragu, Harmin berkata padaku, "Edo, kamu tinggallah dan bantu Yuna. Dia telah bekerja keras akhir-akhir ini.""Dia hidup mewah sejak dia masih kecil. Kapan dia pernah kelelahan seperti itu? Melihatnya kelelahan, aku merasa sangat sedih."Baik Yuna maupun Harmin menginginkan aku tinggal, jadi aku sulit untuk menolaknya."Oke. Kalau begitu, aku akan tinggal dan membantu kalian."Harmin punya banyak obat yang harus diminum. Hal ini benar-benar merepotkan. Aku juga khawatir Yuna tidak bisa menyelesaikannya.Yuna langsung berkata dengan senang, "Kamu nggak perlu membawa apa pun. Aku sudah menyediakan semuanya di sini. Kamu bisa tidur di kamar tidur tamu. Kamar itu memiliki pencahayaan yang bagus dan udara yang segar ...."Yuna berbicara panjang lebar, seolah-olah dia takut aku tidak merasa puas tinggal di sini.Perabotan di rumah mereka sangat mewah. Jika aku tidak tinggal dan membantu, bagaimana aku bisa menikmati pelayanan seperti itu?Aku hanya bisa mengatakan bahwa Harmin d

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1

    Pada pukul sebelas malam.Aku pergi lari malam di taman di bawah rumah kakakku.Tiba-tiba aku mendengar suara gemerisik seorang pria dan seorang wanita yang datang dari rerumputan."Wiki, kamu sebenarnya mampu nggak? Kamu bilang kamu nggak terangsang kalau di rumah. Aku ikut ke sini bersamamu, kenapa kamu masih seperti ini?"Saat aku mendengarnya, bukankah ini suara anggun Kak Nia?Bukankah kakakku dan Kak Nia pergi makan malam? Kenapa muncul di taman, bahkan di rerumputan?Biarpun belum pernah punya pacar, aku sudah menonton banyak video instruksional, jadi aku langsung mengerti bahwa mereka sedang mencari sensasi.Nggak kuduga kakakku dan Kak Nia jago mainnya! Mereka ternyata melakukannya di taman ... ini seru sekali.Mau tak mau aku pun mendekat dan menguping.Kak Nia sangat cantik dan memiliki bodi yang super seksi. Mendengar rintihan Kak Nia adalah impianku.Aku berjingkat ke rumput dan diam-diam menjulurkan kepalaku.Kulihat Kak Nia duduk di atas kakakku. Walaupun punggungnya men

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 2

    "Lina, kamu sudah sampai, ayo masuk, duduk dulu." Selagi aku bertanya-tanya, Kak Nia menghampiri dan berkata kepada wanita itu dengan sangat antusias.Wanita itu masuk ke dalam rumah atas ajakan Kak Nia.Kak Nia memperkenalkan kami satu sama lain.Ternyata wanita itu adalah sahabatnya yang bernama Lina Lasma yang tinggal di sebelah."Lina, ini adik Wiki dari desa yang sama. Namanya Edo Didi. Dia baru tiba kemarin."Lina menatapku dengan heran, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku nggak menyangka adiknya Wiki begitu muda dan tampan!""Edo baru saja lulus kuliah, bagaimana mungkin nggak muda? Selain itu, dia bukan hanya muda, dia juga sangat kuat."Entah apakah itu hanya imajinasiku, aku merasa perkataan Kak Nia ada maksud lain dan matanya menatap bagian tertentu di tubuhku.Itu membuatku merasa sangat tidak nyaman.Lina menatapku dari atas ke bawah dan bertanya, "Nia, kalau begitu tukang pijat yang kamu bicarakan itu adikmu ini 'kan?""Benar, itu Edo. Dia belajar ilmu pijat dari kakeknya

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 3

    Aku segera berdiri seperti anak kecil yang berbuat jahat, "Kak ... Kak Nia, kenapa kamu ada di sini?"Lina pun merasa bersalah dan segera duduk di sofa.Wajah cantiknya semerah apel."Nia, jangan terlalu banyak berpikir. Nggak terjadi apa-apa antara aku dan Edo. Aku hanya merasa dada dan napas sesak, jadi ingin dia pijat." Lina menjelaskan dengan rasa bersalah.Kak Nia tersenyum dan berkata, "Aku nggak bilang apa-apa tentang kalian. Kenapa kamu gugup sekali?""Atau jangan-jangan kalian melakukan sesuatu yang buruk di belakangku?"Lina dan aku menggelengkan kepala pada saat bersamaan.Di saat yang sama, kami merasa panik.Aku ternyata menyentuh sahabat Kak Nia. Kalau Kak Nia mengetahui hal ini, dia pasti akan mengusirku.Tapi, Lina gelisah, dia berbohong bahwa ada urusan dan pergi dengan tergesa-gesa.Kulihat Kak Nia memandangi punggung Lina yang pergi dengan tertegun.Beberapa saat kemudian, Kak Nia menatapku dan berkata, "Edo, apa pendapatmu tentang sahabatku?""Hah?" tanya Kak Nia ti

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 826

    Saat aku ragu-ragu, Harmin berkata padaku, "Edo, kamu tinggallah dan bantu Yuna. Dia telah bekerja keras akhir-akhir ini.""Dia hidup mewah sejak dia masih kecil. Kapan dia pernah kelelahan seperti itu? Melihatnya kelelahan, aku merasa sangat sedih."Baik Yuna maupun Harmin menginginkan aku tinggal, jadi aku sulit untuk menolaknya."Oke. Kalau begitu, aku akan tinggal dan membantu kalian."Harmin punya banyak obat yang harus diminum. Hal ini benar-benar merepotkan. Aku juga khawatir Yuna tidak bisa menyelesaikannya.Yuna langsung berkata dengan senang, "Kamu nggak perlu membawa apa pun. Aku sudah menyediakan semuanya di sini. Kamu bisa tidur di kamar tidur tamu. Kamar itu memiliki pencahayaan yang bagus dan udara yang segar ...."Yuna berbicara panjang lebar, seolah-olah dia takut aku tidak merasa puas tinggal di sini.Perabotan di rumah mereka sangat mewah. Jika aku tidak tinggal dan membantu, bagaimana aku bisa menikmati pelayanan seperti itu?Aku hanya bisa mengatakan bahwa Harmin d

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 825

    Raul juga berkata sambil tersenyum, "Kamu cukup hebat, resep yang kamu resepkan cukup bagus. Kamu sama sekali nggak terlihat seperti seorang pemula. Aku rasa kamu pasti banyak belajar dari kakekmu, 'kan?"Aku tersenyum dan berkata, "Yah, tapi sayangnya aku masih terlalu muda saat itu. Aku nggak sepenuhnya mempelajari keterampilan kakekku.""Nggak apa-apa. Mulai sekarang, aku akan menjadi kakekmu. Kalau kamu nggak mengerti, kamu bisa bertanya padaku."Aku segera mengucapkan terima kasih padanya.Setelah menentukan resep dengan Raul, aku pergi ke Aula Damai dan meresepkan obat untuk beberapa hari.Aku juga memberi tahu orang-orang di toko bahwa Harmin telah keluar dari rumah sakit.Semua orang mengira Harmin telah sembuh, mereka sangat senang.Khususnya Kiki, dia diam-diam menarik lenganku dan berkata, "Setelah Pak Harmin kembali, bisakah kita membuka usaha sendiri?"Aku segera menyelanya, "Bahkan setelah Pak Harmin kembali, kamu nggak boleh terburu-buru mengatakan hal-hal seperti itu. K

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 824

    Bella berdiri di sisiku sekali. "Kamu harus setuju. Aku sudah lama ingin mengatakan ini. Pengobatan modern memiliki efek samping yang serius dan membuat ketagihan. Kalau terus seperti ini, sebelum penyakitmu sembuh, tubuhmu akan rusak terlebih dahulu.""Aku akan menceritakannya pada Yuna. Ayah mertua dan ibu mertuamu, bukankah mereka di Kota Brando sekarang? Asal mereka tidak kembali untuk sementara waktu, kita nggak perlu memberi tahu mereka untuk sekarang."Alasan mengapa Bella tidak mengatakan ini sebelumnya adalah karena dia bekerja di rumah sakit ini sekarang. Sebagai seorang dokter pengobatan modern, akan sangat buruk jika dia mengatakan bahwa pengobatan modern tidak baik.Namun, masalah ini menyangkut kehidupan Harmin. Dia tidak bisa terlalu mengatur. Hal yang terpenting adalah dia merasa kasihan pada sahabatnya, Yuna.Jika sesuatu benar-benar terjadi pada Harmin, bagaimana dengan Yuna?Aku menatap Harmin dan bertanya, "Apa boleh?"Harmin adalah anak yang sangat berbakti. Dia me

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 823

    Raul cukup puas dengan kepercayaan diriku. Namun, dia mengingatkanku, "Sebelum akupunktur, pertama-tama dia harus berhenti minum obat kimia. Kemudian, kita harus menggunakan obat-obatan untuk menyehatkan bosmu beberapa saat.""Tubuhnya terlalu lemah sekarang. Energi dan darahnya telah terkuras. Kita nggak mungkin untuk melakukan akupunktur padanya.""Kamu perlu membicarakan masalah ini dengan keluarganya. Akan lebih baik kalau kamu bisa bekerja sama dengan mereka."Aku mengangguk untuk menunjukkan bahwa aku mengerti.Saat ini, Bella datang untuk memeriksa pasien. Jadi, aku memintanya untuk membantu menjaga Harmin. Sementara aku mengantar Raul keluar terlebih dahulu."Oke, kamu nggak perlu mengantarku pulang. Ada taman di dekat sini. Aku akan ke sana dan melihat-lihat. Aku bisa naik taksi pulang nanti.""Kamu harus cepat-cepat membicarakan masalah bosmu dengan keluarganya. Kalau kamu menunda lebih lama lagi, dewa pun nggak akan bisa menyembuhkannya."Mendengar Raul berbicara begitu mend

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 822

    "Kenapa kamu nggak membawa orang itu ke sini lebih awal?" Helena menatapku dengan pandangan mencela."Aku baru saja teringat padanya tadi malam. Lagi pula, aku bersekolah jauh dari rumah sepanjang tahun. Aku jarang kembali ke desa," kataku menjelaskan.Helena menguap. "Aku sangat lelah, aku mau istirahat dulu. Kamu jaga dulu.""Oke. Kalau begitu, cepatlah istirahat."Helena benar-benar lelah. Saat ini, ekspresinya tampak sangat lelah.Sebenarnya, wanita ini sangat baik. Saat suami sahabatnya mendapat masalah, dia benar-benar bersusah payah untuk tinggal di sini dan menjaganya sepanjang malam.Harus diketahui bahwa dia adalah orang yang paling Tiano sayangi.Siapa yang tidak menyukai sahabat yang begitu baik?Setelah Helena pergi, Larto mengikutinya.Pria berambut putih itu tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menjaga Helena seperti patung.Namun untungnya, selama dua kali pertemuan kami, dia tidak mengincarku lagi. Jadi, aku pura-pura tidak melihatnya.Aku datang ke samping ranjang, lal

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 821

    Orang tua itu ragu sejenak, lalu berkata, "Saat kakekmu masih hidup, dia bercerita tentangmu. Dia bilang kamu adalah calon yang baik untuk belajar kedokteran. Dia memintaku untuk membantumu di masa depan.""Tapi, hanya segelintir dari generasi kalian yang percaya pada kami. Sebagian besar dari kalian bersekolah untuk menerima pendidikan ortodoks. Metodeku sedikit berbeda dan aneh. Apa kalian bisa menerimanya?""Asalkan penyakit Pak Harmin bisa disembuhkan ...."Sebelum aku sempat menyelesaikan kata-kataku, pria tua itu menyela dan berkata, "Penyakit ini nggak dapat disembuhkan. Penyakit hati hanya dapat ditahan, nggak dapat disembuhkan."Aku tahu aku salah bicara. Aku segera mengoreksi kata-kataku, "Nggak apa-apa hanya dapat ditahan, paling nggak itu akan meringankan rasa sakit pasien.""Oke. Baguslah kamu percaya padaku."Aku langsung bersemangat, lalu berkata dengan cepat, "Di mana kamu sekarang? Aku akan menjemputmu."Dia memberitahuku sebuah alamat. Rumahnya tidak jauh dari rumah Y

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 820

    "Siapa yang tahu? Pokoknya, kita hanya melakukan perintah pelanggan."Dora segera mengganti pakaiannya dan bergegas keluar.Saat ini, hanya aku dan Yuna yang tersisa di rumah.Aku melihat ke arah pintu kamar Yuna. Pintunya tertutup rapat. Aku tidak mendengar gerakan apa pun di dalam. Aku rasa Yuna sudah tidur.Aku tidak kembali ke kamar tidur tamu, melainkan tidur di ruang tamu.Jika ada pergerakan dari kamar Yuna, aku akan dapat segera mengetahuinya.Tidak lama setelah aku berbaring di sofa, aku mendengar suara isak tangis dari kamar Yuna.Aku berjingkat menuju pintu kamar, lalu mencondongkan tubuhku dan mendengarkan dengan saksama. Benar saja, Yuna menangis tersedu-sedu di dalam.Aku ingin menghiburnya, tetapi aku terlalu tidak berani masuk ke kamar Yuna tengah malam.Jika aku berpura-pura tidak mendengar apa pun, suara itu begitu jelas hingga membuatku merasa bimbang dan bingung.Akhirnya, aku mengetuk pintu dan bertanya, "Bu Yuna, kamu baik-baik saja?""A ... aku baik-baik saja. Ka

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 819

    Apa dia bercanda? Dia ingin aku mengembalikan uang yang masuk ke kantongku?Bagaimana mungkin?Meskipun aku tidak menyimpan uang di dalamnya, aku segera memegang kantongku dengan erat. "Nggak bisa.""Kalau begitu, tinggallah di sini dengan patuh. Saat aku nggak ada, kamu temani Kak Yuna."Aku masih agak ragu. "Bu Dora, bukannya aku nggak mau. Aku hanya takut merusak reputasi Bu Yuna.""Selama kamu nggak mengincar Kak Yuna, bagaimana mungkin kamu akan merusak reputasinya? Kecuali kamu memang sudah lama menyukai Kak Yuna ...."Aku segera menggelengkan kepalaku. "Nggak. Aku selalu menghormati Bu Yuna.""Kalau begitu, berhentilah berbicara terlalu banyak. Kamu tetaplah di sini."Sikap Dora sangat keras. Aku tidak punya pilihan selain menerimanya.Mereka memintaku tinggal di kamar tidur tamu.Rumah Yuna sama mewahnya dengan rumah Dora. Rumah itu memiliki empat kamar tidur dan dua ruang tamu dengan dekorasi yang sangat mewah.Aku tidur di ranjang kamar tidur tamu. Aku merasa ranjang itu berb

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 818

    "Bu Yuna, aku akan mengantarmu pulang." Yuna tampak sangat lesu. Dulu, dia begitu ceria dan cantik. Namun, sekarang wajahnya tampak sangat lelah.Melihat dia tidak bisa menolak, Yuna hanya bisa menyetujuinya.Yuna duduk di kursi penumpang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia tampak sangat tertekan.Penampilannya itu membuatku merasa tertekan dan tidak berdaya.Sepanjang perjalanan, Yuna tidak mengatakan apa-apa selain menunjuk arah padaku.Aku merasa sangat tertekan.Untungnya, setengah jam kemudian, kami telah tiba di tujuan.Rumah Yuna berada di kompleks yang sangat mewah. Kompleks itu memiliki lingkungan dan fasilitas yang sangat bagus.Aku mengirim Yuna pulang.Awalnya, aku ingin berbalik dan pergi. Namun, ketika aku melihat Yuna duduk di sofa dengan linglung, aku merasa sedikit khawatir.Beberapa hari ini, Harmin dan Yuna tidak berada di rumah, sehingga rumah itu tampak sunyi dan sepi.Selain itu, ini adalah rumah kesayangan mereka. Melihat semua barang yang familier di rumah t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status