Share

Bab 259

Aku sangat marah sehingga aku memutar mata dan berkata, "Kamu nggak menghargai kebaikan orang. Kalau aku tahu, aku nggak akan datang."

"Kalau kamu nggak datang, mana bisa kamu makan enak? Sejak kamu masuk sampai sekarang, mulutmu nggak pernah diam sedetik pun."

Ternyata Bella sudah melihat tembus pikiranku.

Aku juga tidak merasa malu. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan kami bertengkar seperti ini.

Aku berkata sambil tersenyum nakal, "Bukankah kamu yang memintaku untuk datang? Kalau kamu nggak memintaku, aku nggak akan datang."

"Aduh ...."

Aku ditendang begitu keras oleh Bella hingga sangat sakit.

Bella kemudian menunjukkan senyum bangga.

Tapi, sejujurnya wanita ini sangat cantik saat dia tersenyum.

Ada perasaan damai dan tenteram bagi negara dan rakyat.

Melihat dia begitu cantik dan mentraktirku makan besar, aku pun memaafkannya.

Setelah makan dan minum, Bella memintaku untuk membayar tagihannya.

Rahangku hampir copot.

"Kakak, apakah kamu bercanda? Aku mana punya uang?"

"Aku bekerja di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Amirrullah LPT76
klu boleh kasih saran, cerita dewasa nya harus mendetail inchi demi inchi nya akurasi pas, bagi kami pembaca ini, seakan-akan kami ya di cerita itu thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status