Share

Bab 1055

Author: Galang Damares
"Kalian berdua bermesraan, tapi kalian malah memintaku untuk merekam di sini. Gila sekali."

"Kak Cindy, kalau kamu nggak mau, kamu bisa bergabung dengan kami." Sinta mengundang Cindy.

Pipi Cindy sedikit memerah. Dia sangat menantikannya. "Apa boleh bertiga? Apa nggak aneh?"

"Apa yang aneh? Lugu, sensual dan liar. Inilah yang disukai penonton. Kamu mau ikut?"

"Siapa yang merekam?"

Sinta langsung berjalan mendekat, lalu menempatkan ponsel di braket.

"Kak Cindy, pakaianmu nggak bagus. Ganti saja dengan pakaian yang lebih terbuka."

Cindy adalah seorang ibu rumah tangga. Biasanya, dia berpakaian tertutup.

Sinta menemukan pakaian milik Nia.

Setelah Cindy memakainya, aku bahkan merasa dia berbeda.

Semuanya telah disiapkan.

Sinta membuat koreografi tarian untuk kami. Setelah beberapa kali latihan, kami mulai syuting.

Saat musik latar mulai diputar, aku menari bersama kedua saudari itu. Saat musik menyanyikan kata "buka", kedua saudari itu melepaskan pakaianku hingga memperlihatkan tubuhku yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1056

    Tidak ada cara lain, video-video yang direkam oleh Sinta benar-benar bagus. Tidak heran dia memiliki begitu banyak penggemar.Kolom komentar penuh dengan ungkapan-ungkapan cabul, serta komentar seperti sahabatku tergila-gila dan lainnya.Sinta tidak hanya pandai mengambil foto pria tampan, tetapi dia juga pandai mengambil video wanita cantik dan keren. Saat bersamaan, video-video itu menunjukkan pesona seorang wanita yang sangat menawan.Sebelumnya, aku benar-benar tidak menyadari dia sangat berbakat.Tepat ketika aku sedang menonton video itu dengan serius, Sinta tiba-tiba mendorong pintu dan berjalan masuk.Aku ketakutan hingga segera menyembunyikan ponselku. "Kenapa kamu di sini? Kamu bahkan nggak mengetuk pintu.""Apa ini salahku?" tanya Sinta.Aku mengganti topik. "Kenapa kamu mencariku lagi?"Sinta datang ke ranjang, lalu duduk di atasnya. "Kamu kenal pria tampan lainnya? Perkenalkan beberapa padaku.""Untuk apa?""Untuk apa lagi? Tentu saja aku mau merekam video. Apa kamu takut

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1057

    Istrinya berkata padanya dengan suara pelan, "Kenapa kamu seperti ini lagi? Bukankah kita sudah sepakat nggak mengomeli Dona hari ini?""Lihatlah perilakunya. Kalau orang-orang melihatnya, mereka akan berpikir aku nggak punya sopan santun. Aku seharusnya nggak mengajaknya. Begitu juga denganmu. Kelakuannya seperti itu, tapi kamu masih membelanya." Hasan sangat marah sehingga dia melotot.Istrinya mendesah dalam-dalam dan tidak berkata apa-apa.Sebenarnya, aku tidak punya kesan yang baik tentang Dona, jadi aku tidak mengatakan apa pun.Selain Dona, Citra juga datang. Tentu saja, dia datang bersama Raul.Di dalam rumah, hanya ada dua orang muda, yaitu Citra dan aku.Citra tidak dapat mengobrol dengan yang lain, jadi dia terus menggangguku."Kita bertemu lagi. Apa kegiatanmu akhir-akhir ini?"Aku punya kesan buruk tentang wanita ini. Dia beromong kosong dan suka berpura-pura. Dia begitu terobsesi dengan harga dirinya sehingga dia selalu menderita.Jadi, aku menjawab dengan acuh tak acuh,

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1058

    Enzi dan Sendy mentraktir semua orang makanan istimewa.Pada saat bersamaan, saat kami sedang di meja makan, Enzi juga secara khusus bersulang denganku, sehingga aku merasa sangat tersanjung."Edo, kamu telah memberikan kontribusi besar bagi pemulihan Harmin yang sangat cepat. Aku bersulang padamu."Aku segera berdiri dengan gugup dan berkata, "Paman, sama-sama."Aku benar-benar tidak menyangka Enzi tiba-tiba akan bersulang padaku.Kemudian, Sendy juga ikut berdiri. "Pak Edo, aku juga akan bersulang untukmu.""Bibi, nggak perlu."Aku sangat terharu karena dihormati oleh Enzi dan Sendy.Bahkan Yuna secara pribadi bersulang denganku. "Edo, ayo bersulang.""Bu Yuna, aku yang minum saja. Kamu nggak perlu minum." Aku khawatir Yuna masih harus mengurus Harmin.Yuna berkata sambil tersenyum, "Aku minum satu cangkir saja. Harmin sembuh berkat kamu. Harmin nggak bisa minum sekarang, jadi aku yang akan bersulang denganmu.""Jangan menolak."Bagaimana mungkin aku menolaknya setelah mendengar apa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1059

    "Pak Hasan dan Bibi, jangan khawatir. Aku akan mencobanya.""Terima kasih.""Aku antar kalian pulang dulu."Aku mengantar Hasan dan istrinya pulang ke rumah.Dona telah kembali. Saat kami kembali, dia duduk di sofa ruang tamu sambil bermain game.Saat dia melihat kami masuk, dia langsung berbalik dan pergi sambil membanting pintu.Hasan begitu marah hingga dia hampir mengumpat lagi. Namun, istrinya menghentikan Hasan.Istrinya Hasan memberiku kontak Dona. Dia memintaku untuk mencobanya.Setelah menyimpan kontak Dona, aku menghibur Hasan sebentar, lalu pergi.Aku harus bergegas kembali ke rumah Yuna untuk membicarakan masalah Aula Damai dan Aula Juve dengan Harmin.Adapun masalah Dona, aku pasti akan mencoba mengobrol dengannya ketika aku punya waktu.Aku datang ke rumah Yuna. Bella dan Jessy juga berada di sana.Mereka tidak dapat menghadiri makan malam karena masalah pekerjaan. Namun, setelah mereka menyelesaikan pekerjaan, mereka bergegas datang.Mereka adalah sahabat yang sangat bai

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1060

    Yuna dan Bella saling berpandangan. Keduanya tampak terkejut.Di antara mereka berempat, Jessy adalah orang yang paling menyukai kebebasan dan paling tidak suka dibatasi. Mereka benar-benar tidak menduga Jessy akan bertunangan dan menikah secara tiba-tiba.Bella membujuknya lagi, "Aku sarankan kamu pikirkan baik-baik. Bisakah kamu benar-benar menyerahkan kebebasanmu sepenuhnya?""Aku nggak bilang akan menyerahkan kebebasanku sepenuhnya. Kami sudah sepakat bisa bersenang-senang setelah menikah. Aku bisa naik jabatan dan mendapatkan apa yang aku mau. Bukankah ini pilihan terbaik?"Yuna mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa aku merasa orang ini nggak dapat diandalkan? Mungkinkah dia menipumu? Jessy, kamu harus memikirkannya baik-baik."Jessy menyilangkan kakinya, lalu bersandar di sofa. "Nggak ada yang perlu dipikirkan. Aku nggak punya banyak impian, hanya karier dan pria. Putra kepala sekolah tampan, berkulit putih dan lembut. Dia tipeku. Selain itu, dia bisa membantuku naik jabatan. A

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1061

    Saat berkata, Jessy mencubit bokongku dengan lembut.Jika seseorang mengatakan Jessy adalah reinkarnasi peri, aku memercayainya. Dia sangat pandai menggoda.Aku benar-benar ingin mendorongnya jatuh tanpa memedulikan konsekuensinya."Aku akan mengantarmu kembali ke sekolah nanti."Jessy menggigit daguku dengan pelan, lalu berkata, "Sampai jumpa lagi."Aku melepaskannya, lalu keluar dari kamar mandi. Alhasil, aku kebetulan bertemu dengan Bella.Aku langsung merasa bersalah.Awalnya, tatapan mata Bella cukup lembut. Namun, saat dia melihatku keluar dari kamar mandi, tatapan matanya langsung ingin membunuh."Kamu melakukan ini di depanku. Seberapa nggak sabarnya kamu?""Kamu salah paham. Aku hanya ingin membujuknya untuk memikirkannya dengan saksama. Aku nggak punya maksud lain," kataku menjelaskan dengan cepat.Bella tersenyum dingin sambil berkata, "Oke. Kalau begitu, kamu bisa mengantarku kembali nanti."Eh ...."Kenapa? Kamu nggak mau? Kamu ingin mengantarnya?" Bella sepertinya mendeng

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1062

    Bella mencibir, "Jadi, maksudmu setiap wanita yang berhubungan denganmu itu berinisiatif mendekatimu?"Aku tidak mengatakan apa-apa. Namun, bukankah itu benar?Selain Lina, aku tidak pernah berinisiatif mengejar siapa pun.Tentu saja, jika aku mengatakan ini, sepertinya aku sangat narsis.Ketampananku tidak sampai membuat semua orang terpana. Aku tidak punya hak untuk mengatakan itu.Bella tiba-tiba menatapku dengan tatapan tertarik. "Kenapa? Kamu nggak percaya diri karena apa yang aku katakan? Sejujurnya, kamu sangat tampan. Kamu memiliki sifat lugu. Perasaan ini nggak dapat ditemukan pada tuan muda.""Hal-hal yang dapat dibeli dengan uang nggak ada artinya. Sebaliknya, sifatmu yang lugu itu sangat menawan."Aku selalu merasa Bella terlihat sedikit berbeda malam ini. Aku merasa seakan dia sengaja menggodaku.Tentu saja, aku tidak berani menebak apa maksudnya. Aku takut aku akan celaka."Kenapa kamu menceritakan semua ini tanpa alasan? Aku merasa malu dengan pujianmu."Aku ingin memanf

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1063

    Jadi, aku mengangguk dan berkata, "Oke, aku akan mendengarkanmu. Aula Damai dan Aula Juve bekerja sama untuk mengembangkan bisnis kita.""Haha, aku juga berpikir demikian. Kalau Aula Damai punya pasien ortopedi, aku akan memperkenalkannya padamu. Kalau kamu punya pasien pijat, kamu juga bisa memperkenalkannya padaku."Aku dan Harmin memiliki ide yang sama. Hal ini membuatku sangat bersemangat.Aku menggenggam tangan Harmin dengan erat dan berkata, "Pak Harmin, aku yakin kalau kita bekerja sama, kita pasti bisa terus mengembangkan bisnis kita."Yuna menggoda kami, "Kalian berdua begitu dekat. Aku jadi iri."Aku melepaskan tangan Harmin dengan malu."Pak Harmin, Bu Yuna, kalian tidurlah lebih awal. Aku nggak akan mengganggumu.""Edo, aku akan mengantarmu keluar." Yuna ingin mengatakan sesuatu kepadaku.Benar saja. Setelah aku meninggalkan rumah itu, Yuna berkata, "Edo, katakan padaku, apakah Harmin benar-benar sudah pulih?"Saat Yuna berkata, pipinya memerah bahkan telinganya pun merah.

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1066

    Aku tidak tahu kenapa. Aku hanya ingin mengirim pesan selamat malam pada Lina.Sejak pertama kali bertemu Lina hingga sekarang, sepertinya tidak ada kejadian romantis di antara kami. Aku belum pernah melakukan hal romantis. Kami bahkan tidak memiliki kenangan romantis.Satu-satunya kenangan yang aku miliki adalah sosok Lina yang seksi, serta penampilannya yang lembut dan berbudi luhur.Namun, jika semua ini hanya berdasarkan keinginan, bukankah aku hanya memanfaatkan Lina?Setelah mengirim pesan, aku tidur.Keesokan paginya, aku melihat balasan dari Lina, [Selamat pagi!]Melihat dua kata sederhana itu, aku merasa sangat senang.Mungkin seperti inilah rasanya jatuh cinta.Sama seperti dalam film, ini adalah perasaan cinta yang murni.Aku sedang berbaring di ranjang sambil mengirim pesan WhatsApp dengan Lina.Kiki masuk, lalu bertanya apa yang ingin aku makan.Aku menjawab terserah.Kiki duduk di samping ranjang. Aku tidak menghindar, jadi dia bisa melihat apa yang sedang aku bicarakan d

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1065

    Aku langsung duduk tegak, [Kenapa aku harus merekam gambar seperti itu?][Aku ingin membuat album yang menunjukkan otot kaki pria.]Ternyata begitu. Aku mengira dia ingin melakukan sesuatu padaku?Aku langsung merekam, lalu mengirimkannya padanya."Oke. Sekarang, aku harus mengedit videonya. Aku nggak mengobrol denganmu lagi.]Akhirnya, aku menemukan seseorang untuk mengobrol. Namun, setelah mengobrol beberapa patah kata, Sinta pergi.Sudahlah, aku lebih baik menonton video lagi.Setelah menonton beberapa saat, aku mulai mengantuk.Saat aku hampir tertidur, seseorang masuk ke kamarku dan mulai menyentuhku.Tiba-tiba, aku tersadar dan duduk. "Siapa itu?""Edo, aku." Suara itu adalah suara Kiki."Sialan, kamu mengagetkanku. Kamu berjalan tanpa bersuara. Kenapa kamu menyentuh tubuhku?"Aku menyalakan lampu di kamar tidur.Kiki terkekeh, lalu duduk di sebelahku. "Aku pikir itu Zudith. Ternyata itu kamu.""Kenapa? Kamu suka sama Zudith?""Bukan begitu. Hanya saja, Zudith pernah bilang sebel

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1064

    Kemudian, aku mendengar suara Jessy. "Pak Tio suka?""Tentu saja, Nona Jessy sangat menawan. Pria mana yang nggak suka?"Lalu, terdengar suara tawa dari dalam.Seketika, pikiranku menjadi kosong. Tubuhku bahkan membeku di sana.Beberapa saat kemudian, aku baru bereaksi.Aku segera meninggalkan tempat itu. Namun, pikiranku sangat kacau dan hatiku merasa sedih.Karena aku tidak datang, Jessy mencari pria lain?Hubungan kami hanya sebatas main-main. Kenapa aku menganggapnya serius?Namun, aku tidak tahu kenapa. Aku merasa sedikit sedih.Aku duduk di mobil sambil merokok.Namun, aku tidak bisa menenangkan suasana hatiku.Akhirnya, aku tidak punya pilihan selain kembali ke rumah kontrakanku.Beberapa waktu ini, hanya ada Zudith dan Sharlina di rumah kontrakan. Selain pergi ke klinik setiap hari, Zudith menghabiskan seluruh waktunya untuk bersama Sharlina.Setelah usaha keras Zudith selama ini, akhirnya Sharlina memiliki kesan baik terhadapnya.Saat aku kembali, mereka sedang mengobrol dan t

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1063

    Jadi, aku mengangguk dan berkata, "Oke, aku akan mendengarkanmu. Aula Damai dan Aula Juve bekerja sama untuk mengembangkan bisnis kita.""Haha, aku juga berpikir demikian. Kalau Aula Damai punya pasien ortopedi, aku akan memperkenalkannya padamu. Kalau kamu punya pasien pijat, kamu juga bisa memperkenalkannya padaku."Aku dan Harmin memiliki ide yang sama. Hal ini membuatku sangat bersemangat.Aku menggenggam tangan Harmin dengan erat dan berkata, "Pak Harmin, aku yakin kalau kita bekerja sama, kita pasti bisa terus mengembangkan bisnis kita."Yuna menggoda kami, "Kalian berdua begitu dekat. Aku jadi iri."Aku melepaskan tangan Harmin dengan malu."Pak Harmin, Bu Yuna, kalian tidurlah lebih awal. Aku nggak akan mengganggumu.""Edo, aku akan mengantarmu keluar." Yuna ingin mengatakan sesuatu kepadaku.Benar saja. Setelah aku meninggalkan rumah itu, Yuna berkata, "Edo, katakan padaku, apakah Harmin benar-benar sudah pulih?"Saat Yuna berkata, pipinya memerah bahkan telinganya pun merah.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1062

    Bella mencibir, "Jadi, maksudmu setiap wanita yang berhubungan denganmu itu berinisiatif mendekatimu?"Aku tidak mengatakan apa-apa. Namun, bukankah itu benar?Selain Lina, aku tidak pernah berinisiatif mengejar siapa pun.Tentu saja, jika aku mengatakan ini, sepertinya aku sangat narsis.Ketampananku tidak sampai membuat semua orang terpana. Aku tidak punya hak untuk mengatakan itu.Bella tiba-tiba menatapku dengan tatapan tertarik. "Kenapa? Kamu nggak percaya diri karena apa yang aku katakan? Sejujurnya, kamu sangat tampan. Kamu memiliki sifat lugu. Perasaan ini nggak dapat ditemukan pada tuan muda.""Hal-hal yang dapat dibeli dengan uang nggak ada artinya. Sebaliknya, sifatmu yang lugu itu sangat menawan."Aku selalu merasa Bella terlihat sedikit berbeda malam ini. Aku merasa seakan dia sengaja menggodaku.Tentu saja, aku tidak berani menebak apa maksudnya. Aku takut aku akan celaka."Kenapa kamu menceritakan semua ini tanpa alasan? Aku merasa malu dengan pujianmu."Aku ingin memanf

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1061

    Saat berkata, Jessy mencubit bokongku dengan lembut.Jika seseorang mengatakan Jessy adalah reinkarnasi peri, aku memercayainya. Dia sangat pandai menggoda.Aku benar-benar ingin mendorongnya jatuh tanpa memedulikan konsekuensinya."Aku akan mengantarmu kembali ke sekolah nanti."Jessy menggigit daguku dengan pelan, lalu berkata, "Sampai jumpa lagi."Aku melepaskannya, lalu keluar dari kamar mandi. Alhasil, aku kebetulan bertemu dengan Bella.Aku langsung merasa bersalah.Awalnya, tatapan mata Bella cukup lembut. Namun, saat dia melihatku keluar dari kamar mandi, tatapan matanya langsung ingin membunuh."Kamu melakukan ini di depanku. Seberapa nggak sabarnya kamu?""Kamu salah paham. Aku hanya ingin membujuknya untuk memikirkannya dengan saksama. Aku nggak punya maksud lain," kataku menjelaskan dengan cepat.Bella tersenyum dingin sambil berkata, "Oke. Kalau begitu, kamu bisa mengantarku kembali nanti."Eh ...."Kenapa? Kamu nggak mau? Kamu ingin mengantarnya?" Bella sepertinya mendeng

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1060

    Yuna dan Bella saling berpandangan. Keduanya tampak terkejut.Di antara mereka berempat, Jessy adalah orang yang paling menyukai kebebasan dan paling tidak suka dibatasi. Mereka benar-benar tidak menduga Jessy akan bertunangan dan menikah secara tiba-tiba.Bella membujuknya lagi, "Aku sarankan kamu pikirkan baik-baik. Bisakah kamu benar-benar menyerahkan kebebasanmu sepenuhnya?""Aku nggak bilang akan menyerahkan kebebasanku sepenuhnya. Kami sudah sepakat bisa bersenang-senang setelah menikah. Aku bisa naik jabatan dan mendapatkan apa yang aku mau. Bukankah ini pilihan terbaik?"Yuna mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa aku merasa orang ini nggak dapat diandalkan? Mungkinkah dia menipumu? Jessy, kamu harus memikirkannya baik-baik."Jessy menyilangkan kakinya, lalu bersandar di sofa. "Nggak ada yang perlu dipikirkan. Aku nggak punya banyak impian, hanya karier dan pria. Putra kepala sekolah tampan, berkulit putih dan lembut. Dia tipeku. Selain itu, dia bisa membantuku naik jabatan. A

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1059

    "Pak Hasan dan Bibi, jangan khawatir. Aku akan mencobanya.""Terima kasih.""Aku antar kalian pulang dulu."Aku mengantar Hasan dan istrinya pulang ke rumah.Dona telah kembali. Saat kami kembali, dia duduk di sofa ruang tamu sambil bermain game.Saat dia melihat kami masuk, dia langsung berbalik dan pergi sambil membanting pintu.Hasan begitu marah hingga dia hampir mengumpat lagi. Namun, istrinya menghentikan Hasan.Istrinya Hasan memberiku kontak Dona. Dia memintaku untuk mencobanya.Setelah menyimpan kontak Dona, aku menghibur Hasan sebentar, lalu pergi.Aku harus bergegas kembali ke rumah Yuna untuk membicarakan masalah Aula Damai dan Aula Juve dengan Harmin.Adapun masalah Dona, aku pasti akan mencoba mengobrol dengannya ketika aku punya waktu.Aku datang ke rumah Yuna. Bella dan Jessy juga berada di sana.Mereka tidak dapat menghadiri makan malam karena masalah pekerjaan. Namun, setelah mereka menyelesaikan pekerjaan, mereka bergegas datang.Mereka adalah sahabat yang sangat bai

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 1058

    Enzi dan Sendy mentraktir semua orang makanan istimewa.Pada saat bersamaan, saat kami sedang di meja makan, Enzi juga secara khusus bersulang denganku, sehingga aku merasa sangat tersanjung."Edo, kamu telah memberikan kontribusi besar bagi pemulihan Harmin yang sangat cepat. Aku bersulang padamu."Aku segera berdiri dengan gugup dan berkata, "Paman, sama-sama."Aku benar-benar tidak menyangka Enzi tiba-tiba akan bersulang padaku.Kemudian, Sendy juga ikut berdiri. "Pak Edo, aku juga akan bersulang untukmu.""Bibi, nggak perlu."Aku sangat terharu karena dihormati oleh Enzi dan Sendy.Bahkan Yuna secara pribadi bersulang denganku. "Edo, ayo bersulang.""Bu Yuna, aku yang minum saja. Kamu nggak perlu minum." Aku khawatir Yuna masih harus mengurus Harmin.Yuna berkata sambil tersenyum, "Aku minum satu cangkir saja. Harmin sembuh berkat kamu. Harmin nggak bisa minum sekarang, jadi aku yang akan bersulang denganmu.""Jangan menolak."Bagaimana mungkin aku menolaknya setelah mendengar apa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status