Share

Bab 1011

Penulis: Galang Damares
Dia adalah wanita pertama dalam hidupku. Dia adalah wanita yang membuatku merasakan nikmatnya cinta. Dia pula yang membuatku kehilangan kepolosanku.

Setiap hubungan antara aku dan Bella setelah itu, juga sangat berkesan. Semua itu telah meninggalkan kenangan yang tidak terhapuskan dalam hidupku.

Aku masih mengingat dengan jelas saat pertama kali aku bersama wanita ini. Raut wajahnya yang puas dan linglung seakan tertanam dalam pikiranku.

Aku juga ingin tahu apa yang dipikirkan wanita ini.

Aku tidak bermaksud menjauhinya, tetapi dia selalu memperlakukanku dengan dingin. Jadi, aku mau tidak mau menjauhinya.

Namun, bagaimana mungkin aku bisa melupakan masa-masa kami yang begitu harmonis bersama?

Bella menatap mataku dengan serius. Saat ini, perasaannya sangat rumit.

Dia ingin mengatakan dia tidak menyukaiku. Namun, saat kata itu sampai di bibirnya, dia tidak dapat mengucapkannya.

Hati kecilnya terus bertanya, "Kamu nggak menyukainya? Kalau memang kamu nggak menyukainya, kenapa kamu terus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1012

    "Dasar buaya darat. Orang yang ingin kamu nikahi adalah Lina. Orang yang ingin kamu ajak bermain adalah Nia. Sekarang, kamu ingin aku menjadi belahan jiwamu. Kamu pikir kamu siapa?"Bella menepis tanganku."Kalau aku seperti Tiano, menurutmu apa aku wajar poligami?"Bella langsung berkata, "Cih! Tiano bahkan lebih bejat. Dia menelantarkan istrinya dan mencari simpanan di luar. Dia benar-benar bajingan.""Dia bisa mendapatkan apa yang dimilikinya sekarang karena bantuan Keluarga Isabell. Sekarang, dia sudah kaya. Dia bahkan nggak menganggap serius Keluarga Isabell. Apa bedanya dia dengan Johan?"Aku berkata sambil tersenyum, "Betul. Jadi, kamu nggak marah dengan statusku saat ini. Kamu marah karena aku playboy."Bella tertegun sejenak, lalu dia segera berkata, "Apa aku nggak boleh marah? Semua pria sangat jahat. Kalian selalu nggak puas hanya memiliki satu pasangan.""Kamu salah. Ini nggak ada hubungannya dengan pria atau wanita. Hanya saja, setiap orang memiliki perasaan yang berbeda d

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1013

    Aku tidak menyangkal apa yang Bella katakan.Namun, dia juga menjelaskan, "Inilah perbedaan antara manusia. Sebagian orang akan sepenuh hati pada pasangannya, sebagian hanya ingin bahagia dan sebagian lagi memiliki banyak kekhawatiran ....""Dunia ini penuh dengan warna karena memiliki berbagai macam orang. Semua orang nggak mungkin memiliki pemikiran yang sama.""Ambil contoh sahabatmu, Helena. Kamu pikir dia menjadi simpanan Tiano sangat memalukan. Tapi, bagaimana kamu yakin dia rela atau terpaksa?""Sementara Jessy, menurutmu sifatnya yang bebas dan santai itu buruk? Di antara kalian berempat, Jessy adalah orang yang paling bebas dan santai, 'kan?""Dia nggak memiliki beban apa pun. Dia bisa melakukan apa saja yang dia mau. Terkadang, aku merasa iri padanya."Bella berkata dengan ekspresi masam.Tidak dapat dipungkiri bahwa Bella terkadang iri pada Jessy. Dia bahkan lebih iri pada Yuna.Yuna memiliki pernikahan yang bahagia dan suami yang mencintainya. Namun, dia terlalu elegan dan

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1014

    Setelah masalah ini, akhirnya tetap seperti ini. Hal ini seperti mantra yang menjebak kami. Tidak peduli seberapa keras kami mencoba, kami tidak bisa keluar?Mungkin ini adalah takdir."Oke, aku akan mengikuti apa maumu," ucapku dengan patuh. Aku berusaha untuk tidak membantahnya.Aku meninggalkan kantor Bella.Bella menatap punggungku dengan dingin selama beberapa saat. Kemudian, dia meneruskan pekerjaannya.Saat aku tiba di bangsal Nia, Sinta telah pergi. Saat ini, orang yang berjaga adalah Cindy."Ke mana kamu tadi?""Nggak pergi ke mana-mana," kataku dengan linglung."Barusan, aku dengar dari Sinta bilang kamu menyeka tubuh Kak Nia, dia bergerak?"Aku menenangkan pikiranku dan mengangguk. "Yah.""Benarkah? Bagaimana caramu melakukannya tadi? Bisakah kamu menunjukkannya?"Aku menggelengkan kepalaku. "Nggak ada gunanya. Saat kedua kalinya aku menyeka tubuh Kak Nia, dia nggak bereaksi. Aku bahkan nggak tahu apa itu ilusiku?""Bagaimana kamu bisa seperti itu? Kamu memberi sedikit harap

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1015

    Saat itu, dia ingin merayu Nia. Namun, aku dan Nia malah menjebaknya ke gang, lalu menghajarnya habis-habisan.Bagas bahkan masuk rumah sakit beberapa hari.Dia sangat marah padaku.Aku tidak bertele-tele. Aku langsung berkata, "Aku menelepon untuk memberitahumu jangan membuat masalah bagi Cindy lagi. Dia nggak sendirian. Ada seseorang yang mendukungnya.""Kamu?" Cih! Dasar serakah. Kamu sudah punya Nia, tapi kamu belum puas. Kamu mau tidur dengan Cindy juga?"Aku tidak menjelaskannya karena menurutku itu tidak perlu. Sekarang, Bagas bersikeras bahwa aku dan Cindy memiliki hubungan yang tidak jelas. Tidak peduli bagaimana aku menjelaskannya, dia tidak akan percaya.Aku hanya berkata dengan nada dingin, "Terserah apa yang kamu pikirkan, aku menelepon untuk memberitahumu kalau kamu berani mencari masalah dengan Cindy lagi, jangan salahkan aku bersikap kasar padamu."Setelah berkata, aku menutup telepon.Saat aku tiba di tempat parkir, aku teringat bahwa aku telah mengembalikan kunci mobi

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1016

    Nia dirawat oleh kedua adiknya secara bergantian, jadi aku bisa meluangkan waktu untuk pergi ke Aula Damai.Aku tidak boleh menunda pembukaan Aula Juve terlalu lama lagi.Zudith menginvestasikan lebih dari 2 miliar. Aku tidak bisa membiarkan dia kehilangan uangnya.Setelah aku memutuskan, aku pergi ke Aula Damai untuk menemui Kiki dan memberi tahu ideku.Kiki berkata dengan khawatir, "Bagaimana dengan Pak Harmin? Pak Harmin sangat baik padaku. Dia belum pulih sepenuhnya. Kalau aku pergi sekarang, bukankah aku bersalah padanya?""Aku mengerti pikiranmu. Aku akan menemuiĀ Pak Harmin hari ini, lalu menjelaskan situasinya."Jika Harmin mau memukul, memarahi atau menyalahkan, aku sendiri yang akan memikul tanggung jawabnya."Edo, ada masalah lain.""Apa itu?""Masalah Allan.""Kenapa dia?"Sebelumnya, Allan melanggar peraturan klinik. Dia mengisyaratkan bahwa pelanggan dapat menikmati beberapa layanan khusus. Aku telah memarahinya.Aku pikir dia akan lebih menahan diri, tetapi Kiki berkata,

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1017

    "Edo, kamu keterlaluan! Kamu boleh bermain-main di klinik, tapi yang lain nggak boleh. Apa hakmu?"Aku tahu Allan sangat tidak puas. Aku juga tahu banyak orang di klinik ingin menirunya.Aku harus menghentikan tren ini sejak awal. Jika aku tidak menghukum Allan dengan keras, tren buruk ini akan terus berlanjut.Asal mula tren ini memang karena aku.Jadi, aku berkata dengan lantang di hadapan semua orang, "Aku tahu kalian semua merasa kesal. Kalian mengira Pak Harmin memberiku perhatian khusus. Tapi, aku ingin memberi tahu kalian bahwa Pak Harmin nggak pernah memberiku perhatian khusus.""Pak Harmin sangat baik. Dia sangat baik pada semua karyawan di klinik. Selama kita nggak melakukan hal-hal buruk, dia akan berpura-pura nggak tahu.""Sedangkan aku .... Menurutmu, semua wanita cantik mendatangiku setiap hari karena aku mengatakan sesuatu pada mereka?""Hal yang ingin aku sampaikan adalah aku nggak pernah memberi petunjuk apa pun pada pelanggan. Aku nggak pernah melanggar peraturan klin

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1018

    Kiki bertanya balik, "Kenapa Edo nggak pantas? Saat klinik mendapat masalah beberapa waktu lalu, siapa yang pertama kali bergegas ke depan? Siapa yang mengabaikan bahaya untuk menyelesaikan krisis klinik?""Kalau kamu hebat, kenapa kamu nggak menyerang mereka? Kenapa kamu nggak melawan orang-orang itu sampai mati?""Yah, kalau bukan Edo, Aula Damai nggak akan bisa kembali damai secepat ini. Kami hanya ingin bekerja dengan tenang, punya pekerjaan dan menghasilkan uang.""Aku nggak tahu Edo melanggar peraturan klinik atau nggak. Aku hanya tahu para wanita itu berinisiatif mendekatinya. Dia nggak seperti kamu yang berinisiatif untuk bertanya pada pelanggan lain apakah mereka menginginkan layanan khusus.""Edo juga menyelamatkan nyawa Pak Harmin. Pak Harmin mengangkatnya menjadi penanggung jawab di klinik. Apa ada masalah?""Allan, yang punya masalah sebenarnya adalah kamu. Kamu cemburu pada Edo, jadi kamu ingin menekan pusat perhatiannya. Tapi, tindakanmu benar-benar tercela."Allan tidak

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1019

    Aku tidak menyangka Harmin ternyata memiliki visi yang begitu luas sampai-sampai aku sangat mengaguminya.Aku tidak pernah memiliki pola pikir seperti itu.Aku seperti orang biasa yang masih sibuk mencari nafkah.Sementara pemikiran Harmin telah mencapai ketinggian yang tidak dapat aku capai.Pemikirannya cukup untuk membuatku merasa kagum seumur hidup.Kekagumanku terhadap Harmin makin kuat."Edo, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Jangan khawatirkan apa pun.""Begitu kamu memiliki terlalu banyak kekhawatiran, kamu akan mengkhawatirkan banyak hal, menjadi malu-malu dan nggak berani bertindak bebas.""Siapa pun yang ingin melakukan hal-hal besar harus memiliki keberanian yang tinggi, sehingga mereka dapat menjadi nggak terkalahkan dan dapat melangkah maju dengan berani."Harmin membagikan pengalamannya padaku.Aku meresapi semua perkataannya itu dalam-dalam.Saat ini, Yuna datang sambil membawa buah yang telah dicuci."Edo, makanlah."Melihat kaki Yuna yang putih dan ramping, ak

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1132

    "Ka ... kalau begitu, aku akan memikirkannya. Katakan pada Zudith jangan tergesa-gesa," kata Sharlina dengan pipi yang masih memerah.Benar saja, gadis yang belum pernah berpacaran memiliki pikiran yang lugu.Aku mengobrol dengan Sharlina sebentar. Kemudian, Sharlina kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Sementara aku berbaring di sofa ruang tamu.Setelah beberapa saat, ponselku mulai bergetar. Pesan itu adalah pesan WhatsApp dari Zudith. Dia menanyakan bagaimana jawaban Sharlina.Aku bercerita padanya tentang reaksi Sharlina tadi. [Menurutku, Sharlina juga tertarik padamu. Bersabarlah, beri dia waktu. Lagi pula, ini adalah pertama kalinya dia pacaran. Dia belum punya pengalaman, jadi wajar kalau dia takut.]Zudith sangat gembira. [Oke, oke. aku hanya perlu tahu apa yang dipikirkannya. Aku punya banyak kesabaran. Edo, kamu telah banyak membantuku. Kalau aku bisa menikahi Sharlina, aku pasti akan memberimu tip tinggi.]Setelah kami mengobrol sebentar, kami tidak mengobrol lagi.Aku be

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1131

    Aku merasa kemungkinan ini sangat tinggi.Helena tidak berani memberi tahu Tiano bahwa dia ingin melindungiku, jadi dia memikirkan cara yang lain.Jika dia benar-benar ingin menyelidiki Melia, bagaimana mungkin dia akan mengatakan terserah?Selain itu, Melia sama sekali tidak mengancam posisinya. Helena tidak punya alasan untuk menyelidiki Melia.Makin aku memikirkannya, aku makin berpikir kemungkinan ini sangat besar.Setelah makan malam, aku ingin mengirim pesan pada Helena untuk bertanya padanya. Namun, aku takut akan menimbulkan kecurigaan Tiano. Akhirnya, aku tidak mengirim apa pun.Sore harinya, Sharlina pulang sekolah. Aku teringat apa yang dikatakan Zudith padaku siang tadi. Aku berinisiatif membantu Zudith untuk berbincang dengan Sharlina."Sharlina, apa pendapatmu tentang Zudith?" tanyaku secara langsung.Pipi Sharlina memerah. Dia tampak sedikit malu. "Kak Edo, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini?""Zudith memintaku untuk bertanya. Dia bilang dia sudah menyatakan

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1130

    "Hei, apa yang kalian lakukan? Berisik sekali?" Saat kami tengah berbincang, sesosok tubuh yang kukenal muncul dari luar.Aku berbalik tanpa sadar, lalu melihat Dora berjalan ke arahku sambil tersenyum."Bu Dora, kenapa kamu kemari?""Aku datang untuk menemuimu. Kali ini, aku punya misi baru. Orang yang sedang diselidiki berada di ibu kota. Aku ingin kamu ikut denganku."Mataku langsung terbelalak. "Ibu kota, kamu mau ke ibu kota juga?""Yah, ada apa? Apa kamu berencana pergi ke ibu kota juga?""Yah, Perusahaan Handa di ibu kota. Aku punya cek dari mereka, Aku berencana untuk menukarnya dengan uang tunai.""Oh, itu kebetulan saja. Kita kebetulan bisa pergi bersama."Sekarang lebih baik. Dora akan pergi bersamaku.Meskipun Dora adalah seorang wanita, dia bukan wanita biasa.Dia bisa membuka kantor detektif dan berani menyelidiki bos besar mana pun. Mungkinkah dia adalah wanita biasa?Lagi pula, dia punya banyak orang di bawah komandonya, jadi aku bisa tenang jika bersamanya.Kami sepaka

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1129

    Zudith tidak bergerak tergesa-gesa, tetapi dia menatapku.Aku mengedipkan mata padanya. Aku memberi isyarat bahwa dia boleh mengemasnya.Klinik kami setidaknya dapat melipatgandakan keuntungannya dengan menjual bahan-bahan obat berkualitas ini.Siapa yang tidak mau melakukan bisnis sebesar itu.Namun, siapa Tiano?Bagaimana mungkin gangster yang pernah terkenal di Kota Jimba rela menderita kerugian seperti itu?Saat Tiano membayar, dia tidak membayar secara tunai atau dengan kartu kredit, tetapi dia memberiku cek.Di saat bersamaan, dia mengingatkanku, "Cek ini adalah utang Perusahaan Handa padaku sebesar 4 miliar. Aku akan memberikannya padamu berdasarkan nilai total bahan obat, yaitu 2,4 miliar.""Tambahan 1,6 miliar bisa dianggap sebagai tipku untukmu. Kalau bukan karena bantuanmu mengobati tubuh Helena, dia nggak akan pulih secepat ini."Benar saja dia adalah orang yang licik!Dia memberiku cek bernilai tinggi. Dia membiarkan aku menagih utangnya sendiri, lalu membiarkan perusahaan

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1128

    Namun, aku tahu bahwa pengakuan ini hanya sebatas kata-kata. Tiano adalah pria yang suka mengontrol dan posesif, dia tidak akan pernah membiarkan pacarnya memiliki hubungan yang tidak jelas denganku.Hanya saja, dia belum menemukan titik kemarahannya. Begitu dia menemukannya, kejadiannya pasti akan sama dahsyatnya dengan badai.Aku sesekali memandang Luis.Luis menunjuk ginseng liar kualitas unggul dan bertanya, "Berapa harga ginseng liar ini?"Zudith menjawab dengan sangat hati-hati, "Ini adalah ginseng liar kualitas terbaik. Harganya tidak murah, jumlah ini."Zudith mengangkat delapan jarinya. Hal itu berarti harganya 800 juta.Luis langsung berkata, "Ambillah. Pak Tiano mau beli."Zudith menatapku sambil bertanya dengan matanya apa yang harus dia lakukan.Aku mengangguk dan memberi isyarat padanya untuk menurunkan barang-barang itu.Saat ini, Zudith menurunkan ginseng liar itu dengan hati-hati.Namun, saat mengemasnya, Luis tiba-tiba berkata, "Aku ingin memverifikasi khasiat obatnya

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1127

    "Aku juga cemas, Edo. Biar aku beri tahu, aku sudah beberapa kali menyatakan cintaku pada Sharlina, tapi dia nggak setuju. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?" Zudith juga punya masalahnya sendiri.Aku mengatakan kebingunganku, "Aku lihat hubungan kalian mengalami kemajuan pesat. Kenapa dia nggak setuju?""Entahlah. Pokoknya, dia merasa belum saatnya. Aku rasa sudah waktunya. Kita sudah makan, nonton film dan berpegangan tangan. Apa lagi yang dia mau?"Aku bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa yang kalian lakukan saat kalian keluar dan menginap di hotel malam itu?""Kami hanya tidur berpelukan semalam. Aku nggak melakukan apa pun. Aku ingin menjadi pria sejati."Aku terkejut. "Kamu mampu menahan semalaman?""Memang agak sulit, tapi dia nggak mau. Aku nggak mungkin memaksanya, 'kan?""Edo, bisakah kamu membantuku bertanya pada Sharlina apa yang dia pikirkan?""Aku agak ragu. Aku khawatir dia nggak akan setuju."Masalah ini adalah masalah sepele, jadi aku menyetujuinya.Saat aku dan Z

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1126

    "Apa hubungannya dengan orang tuaku?" tanyaku dengan bingung."Kalau begitu, apa hubungannya ini dengan orang tuaku?" tanya Bella padaku lagi.Aku bahkan tidak bisa menjawabnya.Yah, ini masalah kami. Bella telah menyatakan pemikirannya dengan jelas. Jika aku masih membahas orang tuanya, itu artinya aku nggak menyetujuinya.Aku tahu inti masalah ini terletak pada Bella. Dia adalah wanita dengan pendapat dan ide yang tegas.Selama dia tidak berubah pikiran, orang tuanya tidak dapat membujuknya.Namun, sekarang masalahnya Bella ingin aku jatuh ke tangannya.Aku terkekeh sambil berjalan mendekat. "Nona Bella, kamu bercanda, 'kan?""Menurutmu, aku terlihat seperti sedang bercanda?" Bella kembali melontarkan pertanyaan itu kepadaku.Aku menggaruk kepalaku dengan pusing. "Sebenarnya, bukannya aku nggak mungkin untuk menikah denganmu, tapi aku harus menyelesaikan masalahku sendiri dulu, 'kan?""Kamu nggak ingin aku menjadi bajingan yang menikahimu sebelum aku putus dengan pacarku, 'kan?"Bell

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1125

    Diana berkata sambil tersenyum, "Tentu saja kami harus meminta pendapat putri kami. Bukankah kami sudah mendengar suaranya tadi malam? Dia cukup puas denganmu, hahaha ...."Diana tertawa terbahak-bahak.Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya, jadi aku berbalik dan berlari kembali ke kamarku. "Celaka, celaka. Orang tuamu menunggu di pintu. Tampaknya mereka tahu apa yang terjadi tadi malam.""Lalu?" tanya Bella dengan tenang.Aku tampak sangat cemas. "Lalu, mereka memintaku untuk menikah denganmu. Mereka juga bilang ingin aku menjadi menantu yang tinggal di Keluarga Lugos.""Bagaimana? Apa pendapatmu?" tanya Bella dengan tenang. Namun, aku merasa bahwa tatapan sangat mengerikan.Aku bertanya padanya dengan takut, "Kamu juga berpikir begitu, ya?""Aku nggak peduli. Aku nggak peduli siapa yang aku nikahi."Bella tidak menjawab pertanyaanku. Dia bahkan tidak menjawab pertanyaanku secara langsung.Celaka, celaka. Dengan kata lain, Bella juga punya ide yang sama.Bagaimana ini?"Tampaknya kamu

  • Kehidupan Edo yang MenakjubkanĀ Ā Ā Bab 1124

    Aku langsung tertegun. Kepalaku berdengung hingga aku tidak bisa berpikir sama sekali.Sementara Kendru dan Diana seolah telah membicarakannya sebelumnya. Mereka tersenyum padaku dengan serempak."Sudah bangun?"Melihat senyuman mereka, aku ketakutan hingga tanpa sadar melangkah mundur.Biasanya, saat kebanyakan orang tua menghadapi situasi semacam ini, mereka akan memarahi pria itu, bukan?Kedua orang ini bukan hanya tidak memarahiku, mereka bahkan tersenyum padaku. Hal ini terlalu aneh.Karena takut, aku tanpa sadar menelan ludah. "Paman, Bibi, tolong jangan seperti ini.""Edo, bagaimana perasaanmu tadi malam?" kata Kendru sambil mendekati terlebih dulu.Aku hampir mati ketakutan. Aku tidur dengan putrinya. Dia bahkan bertanya bagaimana perasaanku?Apakah ini ucapan salam sebelum kematian?Sebelum aku sempat menjawab, Diana mendekat dan menggenggam tanganku dengan penuh kasih sayang. "Aku mendengar suara di kamar kalian tadi malam. Apa kalian berhubungan dalam waktu lama?"Aku hampir

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status