Jantung Corin seketika berdetak kencang mendengarnya, seolah-olah dikejutkan oleh perkataan Indira. Tebersit pula kilatan tajam pada tatapannya. Akan tetapi, dia tidak akan memperlihatkannya di hadapan Indira.Seperti yang dikatakan Naomi waktu itu, Corin tidak menyukai siapa pun yang memiliki hubungan dengan Clay. Jadi, mana mungkin dia menjadi teman dengan Mauren?Meskipun tidak tahu bagaimana dia lolos dari ucapan Naomi itu, harus diakui bahwa Corin adalah aktris yang sangat hebat di Keluarga Harison. Dia bahkan tidak kewalahan menghadapi Indira yang begitu pemilih.....Sesudah Odele pergi, tersisa Corin dan Indira di ruang tamu. Corin mencoba mencari tahu dengan bertanya, "Ibu, apa kamu sudah menyelidiki Kak Odele dengan cermat? Bagaimanapun, dia tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun."Luar negeri sangat jauh, tidak akan ada yang tahu jika sesuatu terjadi di sana. Dulu, siapa pun yang pergi ke luar negeri selama bertahun-tahun dan ingin menikah dengan Clay, Indira selalu me
"Apa maksudmu?" tanya Indira yang merasa ada yang tidak beres.Clay tidak ingin berbasa-basi dengan ibunya lagi. Dia langsung mengakhiri panggilan dan berkata, "Rapat hari ini selesai."Clay merasa pusing. Pikirannya dipenuhi ucapan Indira yang mengatakan Naomi mengendarai mobil Bugatti ke rumah lama hari ini.Clay memeriksa pesan di ponselnya, tidak melihat ada pemberitahuan dari bank. Jadi, Naomi bukan membeli mobil dengan kartu banknya?Kartu yang diberikan Clay kepada Naomi memang memiliki limit tak terbatas, tetapi pihak bank pasti akan menelepon Clay untuk memverifikasinya sebelum menyetujui transaksi.Namun, tidak ada pemberitahuan apa pun, baik telepon ataupun pesan. Kalau bukan menggunakan uang Clay untuk membeli mobil, siapa pemilik mobil itu? Di Kota Lathe ini, Naomi hanya punya Yuki sebagai sahabatnya.Yuki pun tidak sekaya itu sampai bisa membeli Bugatti. Kalau bukan meminjam, siapa yang membeli mobil untuk Naomi? Apa pria dari luar negeri itu?Ya, pasti begitu! Kelopak ma
Clay yang memang sudah marah, kini semakin murka. Kekerasan dalam rumah tangga? Kenapa Naomi mengatakannya sampai separah itu?"Apa kamu benar-benar tidak tahu kenapa aku memukulmu?" tanya Clay. Apakah Naomi benar-benar tidak tahu alasan Clay memukulnya setiap kali? Semua itu karena ....Naomi melihat Clay dengan sorot mata yang tajam. "Setiap kali membicarakan Mauren kamu akan memukulku. Apa kamu merasa alasannya penting?" Logika semudah ini pasti bisa dimengerti semua orang.Naomi menunduk dan terus membereskan dokumennya. Tampangnya yang serius mirip sekali dengan penampilan Clay saat serius bekerja. Clay memejamkan matanya dan duduk di kursi yang ditempati Yoseph tadinya. Namun, Naomi tidak lagi memedulikannya. Melihat Naomi tidak menggubrisnya, sudut mata Clay berkedut."Letakkan dulu dokumennya!" bentak Clay.Naomi sebenarnya tidak perlu seperti ini. Melihat penampilannya saat serius bekerja, membuat Clay merasa gagal. Setelah 10 tahun bersamanya, Naomi sama sekali tidak pernah b
Perubahan Mauren yang mendadak ini membuat Corin terkejut. Namun saat mengingat masalah Naomi sekarang, Corin lebih menginginkan perceraiannya dengan Clay. Sudah bertahun-tahun mereka menunggu, saat ini Corin sudah hampir kehilangan kesabaran.Dengan susah payah mereka merencanakan semua ini, apa pun yang terjadi, kali ini mereka harus berhasil. Tidak ada celah untuk kegagalan sama sekali.....Naomi telah kembali ke Breeze Villa.Setelah sibuk seharian, Naomi langsung merasa lega seusai mandi. Yuki berkata dia akan berkunjung, sehingga Naomi menyuruh pihak dapur untuk menyiapkan banyak makanan enak.Yuki datang untuk mengantarkan kelincinya. Saat berada di luar negeri beberapa bulan itu, hal yang paling membuat Naomi rindu adalah kelincinya itu.....Tak lama kemudian, Yuki telah tiba. Sambil menggendong Milo, dia berkata pada Naomi, "Sebelumnya aku memang merasa paman misteriusmu itu sangat royal, tapi sekarang ...."Sekarang, Yuki baru benar-benar merasakan apa yang disebut dengan "
Naomi dan Yuki menikmati makan malam bersama. Yuki membuka pembicaraan, "Aku belum pernah makan makanan seenak ini, selera pamanmu bagus sekali!" Karena cukup pemilih dalam soal makanan, koki yang dipekerjakan pamannya juga merupakan koki berlisensi yang terbaik.Naomi menjawab, "Ya, dia pemilih sekali soal makanan." Beberapa kali Naomi pergi makan bersama Gibson, Gibson sering kali tidak merasa puas terhadap makanannya."Aku iri banget sama kamu. Kamu nggak bisa gemuk sama sekali. Kalau aku ikut makan bersamamu terus, mungkin aku bakal naik 15 kilo!" Perawakan Yuki memang tinggi, tetapi tubuhnya mudah gemuk. Jika tidak menjaga dietnya, Yuki mudah sekali gemuk.Sebaliknya Naomi, dia masih tetap sama seperti saat Yuki baru mengenalnya dulu. Tidak ada jejak waktu yang membekas di wajahnya. Sudah lama mereka saling mengenal, Naomi masih saja tetap ramping.Naomi membalas, "Tapi orang sepertiku ini sering kurang gizi, rambut juga jadi mudah rontok." Untungnya, rambut Naomi cukup lebat. Kal
Rumor di Kota Lathe masih terus menyebar dengan maraknya. Perhatian publik yang tadinya berpusat pada Mauren, kini beralih ke Naomi. Fotonya yang berdiri di depan kamar pasien Mauren beredar di seluruh internet. Semua orang sangat marah melihat sosok Naomi yang hanya berdiri di sana.Pagi-pagi sekali, Naomi telah dijemput Alviva ke kantor. Di konferensi pers, ada banyak sekali satpam dan pengawal yang mengatur keamanan. Bahkan jika para wartawan ingin mengajukan pertanyaan, mereka tetap harus menunggu Naomi memiliki waktu luang.Dalam dua jam penuh, Naomi terus menceritakan perjalanan kariernya. Para wartawan di lokasi yang awalnya tidak sabaran ingin mewawancarainya, kini juga jadi serius mendengarkan ucapan Naomi. Dari rumor yang beredar sebelumnya, Naomi adalah seorang Nyonya di keluarga kaya yang tidak punya pekerjaan apa pun dan suaminya selalu saja sibuk. Oleh karena itu, dia jadi sangat membenci pelakor. Namun siasatnya menghadapi pelakor terlalu kejam sehingga memicu kemarahan
Tak disangka, Naomi malah menjelaskan visi dan misi kariernya dengan percaya diri di konferensi pers yang berlangsung selama beberapa jam. Saat sesi wawancara, Mauren mengira dia akan bisa melihat penampilan Naomi yang menyedihkan saat diburu pertanyaan.Akan tetapi, ternyata pada akhirnya Naomi malah melemparkan semuanya kepada Clay dan dirinya."Kamu hanya ingin melihat dia bercerai dengan kakakmu, tapi bagaimana denganku?" tanya Mauren dengan ekspresi muram. Setelah dipikirkan, dia menoleh ke arah Corin dan berkata, "Dari luar, dia memang mengatakan kakakmu yang menyuruhnya minta maaf. Tapi setelah dicermati, sebenarnya dia ingin menyiratkan bahwa aku yang memaksa kakakmu untuk membuatnya minta maaf!"Tanpa perlu diragukan lagi, semua orang juga pasti akan berpikir seperti itu. Posisi Mauren saat ini semakin sulit. Dia tidak menyangka Naomi akan membalasnya secara tak langsung seperti ini. Sebelumnya dia memang terlalu meremehkan Naomi karena mengira wanita itu sangat lemah lembut.
Saat ini kerja sama dengan Lavish International juga sudah berhasil. Dengan adanya dukungan dari Lavish International, studio mereka akhirnya mulai sedikit terkenal. Selanjutnya, pesanan di studio juga akan semakin banyak. Meskipun tetap saja dipengaruhi kekuasaan Clay, Naomi masih tetap akan baik-baik saja dengan bantuan pamannya.Alviva mengecek jadwalnya, lalu menjawab, "Sore ini kita harus menemui seorang klien dari Kota Norta."Naomi kaget mendengar hal itu. Hanya dalam waktu semalam, mereka bahkan mendapat klien dari Kota Norta? Naomi bertanya dengan nada takjub, "Apa ini karena koneksi Paman?"Alviva menggelengkan kepalanya. "Bukan! Ini karena draf design semalam sudah diketahui semua orang."Ucapan Alviva cukup masuk akal. Bagaimanapun, hanya segelintir orang yang bisa mengalahkan Clay. Sementara Clay saat ini mengalami pukulan yang cukup keras dari Naomi. Oleh karena itu, para klien mulai menaruh kepercayaan terhadap studio kecil mereka ini. Dulunya, studio kecil seperti milik
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d