Terdengar suara sepatu hak tinggi dan tercium aroma parfum yang familier.Mauren Carson, wanita yang mencuri penglihatan Naomi sekaligus wanita yang dicintai Clay, tetapi tidak bisa bersama.Naomi mengernyit, matanya memancarkan kebencian yang mendalam."Nggak perlu marah-marah, Clay sudah pergi," kata Mauren dengan nada bicara yang sombong."Ngapain kamu ke sini?" tanya Naomi dengan ketus.Naomi sudah tidak memiliki apa pun, apa lagi yang diinginkan Mauren?Mauren tidak memedulikan sikap Naomi yang ketus. Mauren justru tersenyum sambil berbisik, "Aku datang untuk memberitahumu satu kabar baik dan satu kabar buruk."Di tengah kebingungan Naomi, Mauren berkata, "Kamu hamil."Hamil? Wajah Naomi sontak memucat.Mauren tersenyum puas melihat reaksi Naomi. "Tapi Clay nggak mau anakmu, soalnya aku juga lagi hamil."Mauren juga hamil? Pupil mata Naomi tampak bergetar, hatinya hancur berkeping-keping. Bagaimana Clay tega melakukan ini?Wajah Naomi sangat pucat, tubuhnya terlihat bergetar marah
"Ah ...." Naomi bangun dalam kondisi ketakutan. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin.Samar-samar, Naomi bahkan masih bisa merasakan sensasi panas yang membakar kulitnya.Di saat bersamaan, sebuah tangan yang kuat memeluk pinggangnya yang ramping. Pria tersebut menenangkan Naomi. "Tenang, tenang. Ayo, tidur lagi."Tangan Naomi bergetar sesaat mendengar suara familier yang berbisik di telinganya. Begitu menoleh, Naomi tercengang melihat wajah Clay yang lembut dan tampan berada di hadapannya.Kepala Naomi terasa berdengung, dia tidak mengerti apa yang terjadi? Naomi ... bisa melihat?Naomi mengedipkan mata hingga berkali-kali, bagaimana mungkin? Sinar matahari yang cerah dan hangat sontak membuat jantung Naomi berdebar.Suasana ruangan, jendela, tempat tidur ... semuanya tampak familier. Mungkinkah Naomi ....Kemudian Naomi menepis tangan Clay, lalu mencari ponselnya untuk mengecek tanggal. Waktu yang tertera di layar menunjukkan bahwa hari ini adalah beberapa bulan sebelum Naomi dibakar
Setengah jam kemudian, Naomi menerima draf surat perceraian yang telah disiapkan.Begitu menerima surat perceraian, Naomi langsung menandatanganinya tanpa ragu, lalu pergi menemui Clay. Hanya saja Naomi tidak menemukan Clay. Kata pelayan, Clay sudah pergi tak lama setelah Naomi naik ke atas.Hari ini Naomi harus menceraikan Clay, dia tidak ingin berlama-lama. Agar tidak membuang-buang waktu, Naomi mengirimkan surat perceraian ke kantor Clay melalui faks.Begitu membaca kata "Surat Perceraian", sekretaris yang menerima faks tersebut kaget dan berkata secara terbata-bata, "Bu ... Bu Naomi, Pak Clay belum sampai di kantor.""Begitu dia sampai di kantor, suruh dia tandatangani surat itu, lalu bawa ke kantor catatan sipil untuk menemuiku," jawab Naomi."Ini ...."Naomi dapat merasakan gugup dan khawatirnya sekretaris yang berada di ujung telepon. Naomi tidak menghiraukannya, lalu menutup telepon dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian.Naomi memandang wajahnya sendiri di depan cermin. S
Naomi kesakitan, dia mengangkat tangan dan menampar wajah Clay. Ruang gerak yang sempit membuatnya sesak.Clay mencekik leher Naomi yang jenjang. Embusan napas Clay terdengar berat. "Kenapa kamu bertingkah aneh sejak tadi pagi? Jelaskan padaku."Akhirnya Clay sadar bahwa Naomi tidak main-main dengan permintaannya untuk bercerai. Naomi adalah wanita yang tahu batasan dan pengertian. Kalaupun Naomi benar marah, dia tidak pernah membuat keributan, apalagi mendesak Clay sampai meneleponnya di tengah rapat.Naomi memegang pergelangan tangan Clay sambil berkata, "Dua puluh menit lagi kantor catatan sipil tutup. Urus dulu perceraian kita.""Naomi!" bentak Clay.Naomi mendorong Clay sambil memelototinya. Kesabaran Clay sudah habis, dia pun memutuskan untuk membawa Naomi pulang.Clay tidak bisa kembali ke kantor setelah semua keributan yang terjadi hari ini.Sopir ketakutan melihat kemarahan Clay. Sopir mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sampai sempat kehilangan kendali.Sesampainya di r
Saat makan siang, Clay menerima beberapa telepon dari kantor.Di saat Clay tidak nafsu makan, Naomi malah menyantap makanannya dengan lahap. Clay tidak habis pikir, bagaimana Naomi bisa setenang ini?Clay kesal, dia jengkel melihat sikap Naomi. Setelah menutup panggilannya, Clay berkata, "Nanti sore aku harus pergi ke Kota Norta selama 3 hari."Clay berharap Naomi bisa menenangkan diri selama beberapa hari ini. Ketika kembali, Clay tidak ingin mendengar Naomi membahas masalah perceraian lagi.Akhirnya Naomi mengangkat kepalanya untuk menatap Clay. Naomi terlihat memesona saat menyeka rambut panjangnya ke belakang.Jantung Clay berdegup kencang melihat kecantikan Naomi. Walaupun sudah bertahun-tahun menikah, Clay tidak berhenti mengagumi istrinya.Naomi tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Clay. Bulu mata Naomi bergetar, dia mengingat jelas semua kejadian di kehidupan sebelumnya. Hari ini Clay pergi dinas, tetapi begitu mengetahui Mauren diculik, Clay buru-buru pulang untuk menyelamatk
Malam ini Naomi tidak bisa tidur.Sepanjang malam Naomi memikirkan semua yang telah dialami pada kehidupan sebelumnya. Naomi teringat akan perselingkuhan Clay bersama Mauren. Dia juga tidak akan pernah lupa saat Clay memaksa dirinya untuk menandatangani surat persetujuan pemberian kornea mata.Satu-satunya hal yang tidak ingin diingat Naomi masa-masa indah selama 7 tahun pacaran dan 3 tahun menikah.Kemarin Naomi telah mengirimkan surat perceraian ke lembaga grafologi. Pada pagi hari, hal pertama yang dilakukan Naomi adalah menghubungi lembaga grafologi untuk menanyakan hasilnya. Kemudian Naomi baru bersiap-siap dan pergi menemui Yuki.Yuki tiba lebih dulu, dia menunggu Naomi di depan pintu kafe. Yuki mengenakan pakaian kerja yang profesional. Sejak dinikahi Clay, Naomi sudah lama tidak mengenakan setelan pakaian kerja yang disukainya.Naomi iri melihat Yuki yang bebas mengenakan pakaian apa pun tanpa diatur-atur."Kok kamu menunggu di luar?" tanya Naomi."Hanya anggota yang boleh masu
"Naomi, nggak perlu bertengkar sama mereka demi membela aku," kata Yuki yang kasihan melihat perlakuan Keluarga Harison terhadap Naomi.Yuki mengkhawatirkan kehidupan Naomi di Keluarga Harison. Menjadi istri dari keluarga konglomerat bukanlah hal yang mudah dijalani.Naomi melambaikan tangan. "Selama ini mereka nggak pernah menghargai aku. Sekarang aku nggak perlu sungkan, sebentar lagi aku dan Clay akan bercerai."Demi Clay, Naomi selalu berusaha keras untuk menyanjung anggota Keluarga Harison. Tidak peduli bagaimana Keluarga Harison memperlakukannya, Naomi berharap suatu saat nanti mereka bisa menerimanya. Sayangnya anggota Keluarga Harison tidak pernah menerima Naomi, mereka hanya berhubungan dengan orang-orang yang dianggap setara.Di saat bersamaan, Naomi mengeluarkan ponselnya yang bergetar. Kemudian Naomi memutar bola mata sambil menunjukkan ponselnya kepada Yuki. "Nih, lihat!"Tidak perlu ditanya, Naomi sudah tahu untuk apa Clay meneleponnya."Halo?" Naomi menjawab panggilan Cl
Clay pulang pada sore hari.Setelah menjawab beberapa panggilan telepon, Clay baru keluar dari ruang kerja.Naomi yang mengenakan pakaian rumah terlihat sedang duduk di sofa sambil memeluk seekor kelinci. Naomi adalah wanita yang lembut, dia mendandani kelincinya dengan cantik dan elegan.Clay mendekati Naomi, lalu merebut dan melemparkan kelincinya ke atas sofa. Amarah Naomi langsung meledak, apakah Clay sudah gila? Kenapa menyalahkan Naomi atas penculikan yang dialami Mauren?"Kamu ngapain?" bentak Naomi."Aku mau tanya," jawab Clay."Tanyakan saja, ngapain melempar Milo?"Clay tak kalah murka melihat Naomi yang memarahinya demi seekor kelinci. Naomi memiliki kemampuan untuk membuat Clay marah kapan pun dan di mana saja.Clay duduk di sofa sambil melempar kelincinya sejauh mungkin.Naomi memelototi Clay, lalu bergegas menggendong kelincinya dan menenangkannya. "Milo, jangan takut. Nggak usah hiraukan, dia sudah gila."Amarah Clay makin membara saat melihat sikap Naomi."Apa yang kamu
Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia
Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N
Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-
"Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor
Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C
Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"
Begitu Indira melontarkan ucapannya, suasana menjadi hening. Mauren memang tidak menyukai Corin, dia bahkan menganggap Corin sebagai rekan yang tidak bisa dipercaya. Namun, status Corin di Keluarga Harison masih berguna bagi Mauren.Melihat Mauren yang tidak berbicara, Indira berujar dengan tatapan dingin, "Mauren, aku ingat kamu itu pintar sekali. Jadi, jangan bertindak bodoh."Mauren menyahut, "Nggak ada yang memberikannya kepadaku, itu ponselku sebelumnya.""Benaran?" tanya Indira."Iya," jawab Mauren sembari mengangguk.Indira menarik napas dalam-dalam dan berusaha menahan emosinya. Kemudian, Indira berdiri dan melirik pelayan di belakang Mauren sekilas. Indira mengulurkan tangan dan pelayan yang merasa gugup berujar, "Nyo ... Nyonya."Mauren yang mendengar suara pelayan bertanya, "Apa maksud Bu Indira?"Indira menyahut, "Mauren, aku harap kamu nggak menelepon Clay lagi."Mauren bertanya balik, "Apa karena kakakku? Seingatku, kamu nggak menyukainya."Indira menjelaskan, "Tapi, kamu
Clay dan Naomi saling menatap dan berselisih satu sama lain. Mereka sama-sama memancarkan aura yang menakutkan. Tak lama kemudian, Clay berkata, "Naomi, nyalimu besar sekali!""Clay, jangan memaksaku!" ucap Naomi. Dia bersedia tinggal di sini karena situasi yang dihadapi oleh Gibson. Namun, ini sudah menjadi batas toleransinya.Clay tentu memahami maksudnya. Jika dia terus memaksanya, Naomi mungkin akan .... Setelah menarik napas dalam-dalam, Clay pun menenangkan diri sambil berjanji, "Aku tidak akan mengulanginya lagi!""Boleh saja kalau kamu mau pergi mencarinya, tapi jangan berurusan lagi denganku!" jelas Naomi yang enggan mengalah.Telepon barusan membuat Naomi paham bahwa hubungannya dengan Clay telah memicu amarah beberapa orang. Begitu murka, mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan diri.Sementara itu, Clay baru saja membuat rumor pada siang hari bahwa mereka mungkin masih belum bercerai atau sudah rujuk, tetapi dia malah berkemudi ke Zerant malam harinya. Sebenarnya, dia i
Setelah mematikan telepon Naomi, Indira langsung menelepon putranya. Di ujung telepon, Clay berkata, "Halo.""Kamu pergi ke mana?" tanya Indira.Clay menjawab, "Zerant!""Apa-apaan kamu! Cepat putar balik sekarang. Nggak peduli apa yang terjadi sama Mauren, Ibu akan mengurusnya!" marah Indira.Saat ini, Clay yang berada di mobil bertanya dengan nada serius, "Siapa yang kasih tahu Ibu?" Dia baru saja keluar dari Red Leaf, tetapi Indira malah langsung meneleponnya. Apa yang pertama terlintas di benak Clay adalah ada mata-mata Indira di Red Leaf.Indira menjawab, "Kamu nggak perlu tahu siapa yang kasih tahu Ibu, tapi Clay, masalah ini nggak sesederhana itu. Ibu harap kamu bisa mengerti!""Apa maksudnya?" tanya Clay.Indira menjelaskan, "Hubunganmu dengan Naomi baru ada kemajuan, tapi Mauren langsung mencarimu. Ibu curiga ... ada dalang yang bantu wanita itu!"Sebelumnya, Indira tidak pernah memikirkan hal ini. Dia hanya menganggap semua itu sebagai kelicikan Mauren. Akan tetapi, setelah d