Beranda / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 343. Rune Talisman dan Alkimia

Share

343. Rune Talisman dan Alkimia

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 18:25:53

Begitu Rendy kembali dari dimensi Giok Naga Merah, atmosfer di sekitar Lembah Roh Kultivator berubah secara drastis. Langit yang sebelumnya cerah tiba-tiba diselimuti oleh energi Qi yang mendalam dan menggetarkan, seolah alam semesta merespons sesuatu yang monumental.

Rendy memegang Giok Naga Merah yang kini berpendar lembut di tangannya. Namun, sebelum ia sempat merenung lebih jauh, Pedang Elixir di punggungnya mulai bergetar hebat, memancarkan cahaya biru cemerlang. Dalam sekejap, dua pancaran cahaya muncul dari horizon yang berbeda, melesat dengan kecepatan luar biasa ke arah Rendy.

Pancaran pertama datang dari arah timur. Cahaya keemasan yang memancar membawa aura kuno, penuh dengan simbol dan rune yang berkilauan di udara. Cahaya itu berhenti beberapa meter di depan Rendy, dan dari sana muncul seorang pria muda dengan jubah panjang berwarna biru gelap yang dihiasi dengan simbol rune talisman.

“Aku merasa ada panggilan mendalam,” ucap pria itu sambil menatap Rendy dengan mata t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kebangkitan Naga Perang   344. Pemilik Nisan Pedang Spiritual Kelima

    Setelah pelatihan intens bersama Aiden Lee dan Abigail Jones, Rendy terus merenungkan pertanyaan besar yang menggantung di benaknya: jika Aiden dan Abigail adalah Nisan Pedang Spiritual keenam dan ketujuh, lalu siapa pemilik Nisan Pedang Spiritual kelima?Saat malam menjelang di Lembah Roh Kultivator, Rendy duduk termenung di bawah sinar bulan. Energi kuno yang ia rasakan saat menghadapi Duke Alastair kembali terlintas di pikirannya. Itu adalah momen ketika Pedang Elixir tampak lebih hidup, lebih kuat dari sebelumnya. Tetapi tidak ada sosok roh kultivator yang muncul seperti Aiden dan Abigail.“Aiden, Abigail,” panggilnya, memecah kesunyian. “Aku merasa sesuatu yang aneh. Nisan Pedang Spiritual kelima… aku tidak pernah benar-benar melihat siapa pemiliknya. Apa kalian tahu sesuatu tentang ini?”Abigail dan Aiden saling pandang sebelum akhirnya Aiden menjawab dengan hati-hati. “Nisan Pedang Spiritual kelima tidak seperti kami, Rendy. Tidak semua Nisan berbentuk roh kultivator yang terwu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kebangkitan Naga Perang   345. Pedang Naga Elixir

    Malam itu, di bawah langit pekat yang berhiaskan taburan bintang, Rendy berdiri di tengah lingkaran energi yang berdenyut halus di sekelilingnya. Udara malam terasa hangat bercampur aroma tanah basah, seolah semesta ikut menyaksikan perjuangannya. Cahaya redup dari Giok Naga Merah di tangannya memancarkan kilauan merah yang memantul pada permukaan Pedang Elixir yang ramping dan tajam."Fokus, Rendy," suara Aiden terdengar tegas namun tenang. Ia melangkah mendekat, posturnya tegap dengan mata yang memancarkan kebijaksanaan seorang pelatih berpengalaman. "Biarkan energimu menyatu dengan Giok Naga Merah. Jangan melawan, tetapi selaraslah dengannya."Di sisi lain, Abigail berdiri dengan anggun, tangannya bersilang di dada. "Ingat, Rendy. Pedang Elixir bukan hanya senjata. Ia hidup. Rasakan setiap getaran, setiap napasnya. Jika kau tidak bisa mendengarnya, kau tidak akan pernah mampu mengendalikannya."Rendy menarik napas dalam, membiarkan udara dingin malam memenuhi paru-parunya. Tubuhnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kebangkitan Naga Perang   346. Kebangkitan Zhang Wei

    Di tempat terpencil, jauh dari jangkauan peradaban, Zhang Wei sedang memulihkan diri setelah kekalahannya di Benteng Langit Kegelapan. Namun, ia tidak hanya menyembuhkan luka-lukanya—ia memperkuat dirinya dengan energi dari Kuburan Pedang Spiritual, menggabungkan kekuatan pedang-pedang legendaris dengan Qi miliknya.Di hadapannya, bayangan dari roh-roh kultivator masa lalu berbaris, memberikan kekuatan mereka dengan rela. Zhang Wei menyerap semuanya, tubuhnya memancarkan aura kegelapan yang semakin kuat.“Rendy Wang...” gumamnya dengan suara penuh kebencian. “Kali ini, kau tidak akan selamat.”Kembali ke Dragon Sky Tower, Rendy bertemu dengan Katrin Chang yang sudah menunggunya di ruang rapat utama. Katrin, dengan gaya anggun dan tajamnya, langsung memberi laporan terbaru tentang pergerakan Zhang Wei.“Tuan Muda, kami telah melacak energi Zhang Wei. Dia berada di wilayah Utara, dekat Pegunungan Kabut Abadi. Sepertinya dia sedang mempersiapkan sesuatu yang besar.”Rendy mengangguk, mat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kebangkitan Naga Perang   347. Pertarungan di Pegunungan Kabut Abadi

    Langit Pegunungan Kabut Abadi tampak muram, seolah menyaksikan duel para pendekar yang akan menentukan nasib dunia. Udara dipenuhi aroma besi dan energi murni yang menggema hingga ke dasar lembah. Rendy Wang berdiri dengan kokoh di atas tanah yang bergetar, tubuhnya berselimut cahaya keemasan dari Pil Qi Nirvana yang diberikan Renata Zhang. Energinya berkobar, bagaikan naga yang baru bangkit dari kedalaman samudra.Di tangannya, Pedang Naga Elixir berpendar, memancarkan aura suci yang membelah angin dengan setiap gerakan kecil. Pandangannya tajam, menatap Zhang Wei yang berdiri di seberang, dikelilingi kabut gelap yang mengalir dari Pedang Darah Kehancuran. Aura dingin dan menyeramkan menyelimuti Zhang Wei, membuatnya tampak seperti dewa kematian.“Kali ini kau tidak akan lolos, Zhang Wei,” suara Rendy menggema tegas. Pedang di tangannya bersinar terang, dan ia melancarkan serangan pembuka, Kebangkitan Naga Nirvana. Pedangnya melesat dengan kecepatan luar biasa, menciptakan badai berc

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kebangkitan Naga Perang   348. Naga Kegelapan

    Rendy dan Renata kembali ke Dragon Sky Tower, membawa kemenangan mereka. Namun, Rendy tahu bahwa langkah berikutnya harus dipikirkan dengan hati-hati. Dengan kekuatan Elemental Naga Qi yang baru ia kuasai, ia harus bersiap menghadapi ancaman baru yang mungkin lebih kuat dari Zhang Wei.Di sisi lain, hubungan antara Rendy dan Renata mulai berkembang. Rendy tidak bisa mengabaikan perasaan yang mulai tumbuh di hatinya, dan Renata pun merasa nyaman berada di dekat pria yang gagah dan penuh tanggung jawab ini.Namun, apakah hubungan mereka akan berjalan mulus, ataukah takdir akan membawa mereka ke arah yang berbeda?Perjalanan Rendy Wang sebagai Naga Perang baru saja dimulai di masa ini.Rendy Wang kembali ke Dragon Sky Tower bersama Renata Zhang. Meskipun pertarungan melawan Zhang Wei telah usai, perasaan lega hanya sementara. Aura misterius yang mereka rasakan di Pegunungan Kabut Abadi terus menghantui pikiran Rendy. Kegelapan yang disebut-sebut oleh suara misterius itu terasa seperti an

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Kebangkitan Naga Perang   349. Jurus Nirvana Penebus Jiwa

    Langit di atas Lembah Gerhana Abadi berselimutkan kabut gelap yang menyesakkan. Aroma tanah basah bercampur bau logam menguar di udara. Suara raungan menggema, memecah kesunyian dan membuat udara bergetar. Naga Kegelapan telah bangkit, tubuhnya menjulang seperti gunung, sisik-sisiknya hitam pekat, memantulkan kilau suram di bawah cahaya bulan yang tertutup awan."Rendy, ini sudah di luar kemampuan kita!" Renata berteriak, suaranya gemetar meski ia mencoba terlihat tegar. Ia menggenggam botol kecil berisi pil spiritual yang berkilauan. "Ambil ini, setidaknya bisa memperpanjang waktu!"Rendy menggeleng, matanya menatap tajam ke depan. "Aku tidak butuh waktu lebih lama, Renata. Aku butuh keberanian. Dunia bergantung pada kita."Ia mengangkat Pedang Naga Elixir, sebuah senjata yang memancarkan cahaya emas, melawan kegelapan yang menelan lembah itu. Kilatan kilauannya membuat udara terasa hangat sejenak, sebuah oase di tengah kehancuran.Suara tawa pria bertopeng menggema. Ia berdiri di at

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Kebangkitan Naga Perang   350. Kuil Tanpa Nama

    Rendy jatuh berlutut, napasnya terengah-engah. Keringat membasahi wajahnya, mencerminkan kelelahan setelah pertarungan sengit. Selina dan Renata segera mendekatinya, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran."Kau berhasil, Rendy," ucap Renata dengan senyum lega, sambil meletakkan tangan di bahunya.Namun, Rendy tahu ini belum berakhir. Kebangkitan Naga Kegelapan hanyalah awal dari ancaman yang lebih besar. Matanya menatap jauh ke cakrawala, memikirkan langkah selanjutnya."Kita telah menang hari ini, tapi perang ini belum usai," katanya sambil berdiri perlahan, meski tubuhnya masih terasa lemah.Selina menatap Rendy dengan penuh penghormatan. "Apa langkah kita selanjutnya, Tuan Muda?" tanyanya, siap menerima perintah.Rendy memandang ke arah cakrawala. "Kita harus menemukan sumber dari kegelapan ini. Dunia belum sepenuhnya aman."Setelah kemenangan di Lembah Gerhana Abadi, Rendy, Selina, dan Renata memutuskan untuk kembali ke markas sementara di Negeri Chun Kuo. Tubuh Rendy masih terasa lem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Kebangkitan Naga Perang   351. Serangan Zhao Ming

    Kabut tebal menyelimuti hutan di sekitar Kuil Tanpa Nama, menciptakan suasana yang mencekam. Tiba-tiba, dari balik kabut, muncul sesosok makhluk raksasa berbentuk iblis dengan tubuh yang terbuat dari bayangan pekat. Raungan nyaringnya menggema, membuat dedaunan bergetar dan jantung mereka berdegup kencang."Ini pasti salah satu penjaga kuil!" seru Selina, matanya membelalak saat melihat makhluk itu. Tanpa ragu, ia melompat maju, mengayunkan pedang anginnya yang berkilauan ke arah makhluk tersebut.Pedang Selina menembus tubuh bayangan itu, namun tidak ada luka yang terlihat. Makhluk itu hanya menggeram, tampak tak terpengaruh. "Serangannya tidak mempan!" teriaknya, nada suaranya mencerminkan kepanikan yang mulai merayapi dirinya.Rendy maju dengan langkah tegas, menggenggam erat Pedang Naga Elixir yang memancarkan cahaya keemasan. "Makhluk ini hanya bisa dihancurkan dengan energi murni. Biarkan aku yang menghadapinya!" katanya dengan suara penuh keyakinan.Ia memusatkan Qi Nirvana Eli

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • Kebangkitan Naga Perang   483. Konflik Berlanjut

    Clara menatap tajam ke arah Rendy, matanya menyala dengan amarah yang tak tertahankan. "Jangan kau kira tindakanmu ini akan mengubah kebencianku padamu!" suaranya dingin, nyaris menggigit, tanpa sedikit pun nada terima kasih.Rendy menghela napas panjang, mencoba memahami kekerasan hati Clara. Wajahnya dipenuhi kebingungan, tetapi suaranya tetap tenang. "Aku terus mencarimu, Clara! Buat apa aku membunuhmu? Apa untungnya bagiku?" katanya, menatapnya lekat-lekat, mencari celah di balik tatapan penuh kebencian itu.Clara menyilangkan tangan di dadanya, dagunya sedikit terangkat, menegaskan keangkuhannya. "Aku tidak percaya padamu! Aku datang untuk memperingatimu. Berhenti mencari Kekuatan Tertinggi, atau kami akan menghancurkanmu!" suaranya bergetar, bukan karena takut, melainkan karena tekad yang membaja.Rendy mengernyit. "Kekuatan Tertinggi? Apakah organisasi itu yang membuatmu membenci aku?" tanyanya, mencoba menelisik lebih dalam.Clara tak menjawab. Dengan santai, ia melangkah ke b

  • Kebangkitan Naga Perang   482. Sahabat Atau Musuh Lama?

    Rendy menatap tubuh wanita yang berdiri di tengah kekacauan Klub Red Lotus. Gaun merahnya berkibar pelan, seolah ikut menari bersama cahaya lampu temaram yang berpendar di langit-langit. Aroma alkohol, asap rokok, dan keringat bercampur menjadi satu dalam udara yang berat. Mata Rendy menyipit, mengamati siluet wanita itu."Kenapa aku merasa mengenalnya?" pikirnya, langkahnya perlahan mendekat."Nona, ada masalah apa sampai kamu mengacau di Klub Red Lotus ini?" tanyanya dengan suara tenang namun penuh kewaspadaan.Plok! Plok! Plok!Tepukan tangan menggema, menggantikan hiruk-pikuk yang sempat mereda. Wanita bergaun merah itu tetap membelakanginya, tubuhnya tegak, aura misterius menguar dari setiap gerakannya."Apa kita perlu memanggil bantuan, Tuan Muda?" suara manager klub terdengar penuh kehati-hatian."Tidak perlu! Aku bisa mengatasinya sendiri!" Rendy menjawab, tetap melangkah maju.Sebuah tawa kecil menggema, renyah namun menusuk."Hihihi ... selamat datang, Jendral Wang!"Suara i

  • Kebangkitan Naga Perang   481. Masalah di Klub Red Lotus

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan di pintu menggema di dalam ruangan, menginterupsi atmosfer hangat yang tercipta antara Rendy dan Jessy. Rendy yang duduk di sofa menoleh dengan malas, sementara Jessy menghela napas panjang, kesal karena momennya terganggu."Siapa?" tanya Jessy, suaranya tajam, penuh ketidaksabaran.Pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah pucat seorang pria berseragam hitam. Ia adalah manager klub, tampak gelisah, peluh mulai bercucuran di pelipisnya."Gawat, Chief! Ada sedikit masalah di Klub!" katanya dengan suara bergetar. Matanya sekilas melirik ke arah Rendy, lalu cepat-cepat menunduk saat melihat ekspresi tajam pria yang dikenal sebagai Naga Perang—sosok legendaris di dunia gelap Khatulistiwa.Jessy melipat tangan di dadanya, wajahnya penuh kejengkelan. "Masalah kecil saja tidak bisa kamu tangani! Bagaimana kamu bisa mempertahankan jabatanmu?"Seakan darahnya terkuras, wajah manager itu semakin pucat. Ia menelan ludah, tidak berani menatap Jessy."Apa yang terjad

  • Kebangkitan Naga Perang   480. Romansa Rendy dan Jessy

    Dalam keheningan yang hanya diisi suara dengungan komputer, Jessy menatap layar dengan penuh konsentrasi. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya yang tegang, memperlihatkan garis-garis kelelahan yang tersembunyi di balik sorot matanya yang tajam. Jari-jarinya menari di atas keyboard, sesekali berhenti untuk meneliti setiap baris kode dengan seksama. Rendy berdiri di belakangnya, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik kencang, matanya tak berkedip menatap layar holografik yang terus berubah di hadapan mereka."Aku menemukannya," bisik Jessy, suaranya bergetar oleh ketegangan yang nyaris tak tertahankan. "Ada lokasi yang tersembunyi dalam sistem mereka... Ini bukan sekadar markas biasa, Ketua. Ini pusat dari segalanya."Rendy mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ada api yang menyala di matanya, kemarahan yang selama ini ia pendam akhirnya menemukan bentuknya. "Di situlah ibuku disekap?" tanyanya dengan suara yang nyaris bergetar.Jessy menoleh padanya, menatap dalam-dal

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status