Nyai Ningsih menggerakkan tangannya dengan lembut, namun efeknya seperti badai dahsyat. Seolah-olah ada tenaga tersembunyi yang meledak keluar, mendorong Ian ke belakang dengan kekuatan yang tak terkendali. Seketika itu, Ian jatuh meluncur dari udara bagaikan bola sepak.Bam!Suara retaknya struktur bangunan memecah keheningan. Getaran yang kuat merambat melalui tanah, membuat setiap serpihan dan debu terangkat ke udara, menari-nari dalam kekacauan. Di tengah reruntuhan, sebuah lubang besar terbentuk, seolah bumi sendiri telah menelan apa pun yang berada di jalannya. Lubang tersebut berdiameter lima meter, cukup besar untuk menelan beberapa rumah bata merah yang berdiri teguh sebelumnya.Di tengah lubang tersebut, Ian terbaring, kehilangan sebagian besar kekuatannya. Darah merah segar mengalir dari sudut mulutnya, menciptakan kontras yang mencolok dengan debu dan reruntuhan di sekitarnya. Namun, di balik kelemahan fisiknya, ada keajaiban yang terjadi. Di bawah efek pasif dari kemampua
“Apa yang terjadi?” Nyai Ningsih merasakan peningkatan aura yang signifikan dari dalam perangkap bulan. Tiba-tiba saja, semburan cahaya putih menyilaukan memancar dari perangkap bulan, menyatu dengan api membara dan panas yang keluar dari sela-sela batu. Dalam sekejap, udara dipenuhi dengan kehangatan yang tak tertahankan.Bagaikan bola panas, perangkap bulan itu meledak dengan hebatnya, menghancurkan dirinya sendiri berkeping-keping. Serpihan-serpihan batu yang terlempar dari ledakan itu menyebar ke segala arah, jatuh terbakar api putih, membuatnya tampak seperti meteor jatuh. Ledakan yang dahsyat itu menghancurkan seluruh bangunan di desa tersebut, meninggalkan puing-puing yang terbakar dan hancur. Dinding-dinding rumah yang kuat runtuh seperti kertas yang terkena api. Bahkan pohon beringin merah yang megah, yang berdiri kokoh di belakang Nyai Ningsih, tidak bisa bertahan dari hujan batu api putih yang menerpa. Dalam sekejap, pohon itu terbakar dan roboh dalam gemuruh yang menggunc
[Ding!][Membunuh satu arwah penasaran dengan kekuatan yang hampir mencapai ranah Golden Core][Anda mendapat 20.000 Experience Poin (EXP)][Total EXP: 26.130/20.000][Ranah Kultivasi Host akan meningkat setelah kemampuan Starburst non-aktif][Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil menyelesaikan Misi Sampingan Tingkat S-: Eliminasi Nyai Ningsih][Anda telah mendapat Mata Mistik secara acak] [Ding!][Selamat Host, Anda telah mendapat Mata Roda Samsara (Spesial)]Mata Roda Samsara?" Ian mengernyitkan dahinya, rasa penasaran dan kebingungan mewarnai wajah tampannya. Dengan gerakan elegan, ia melambaikan tangannya ke depan, seolah memainkan alat musik tak kasat mata. Panel sistem yang melayang di depannya beroperasi, dan jari-jarinya menekan kolom kemampuan Mata Roda Samsara dengan lembut.__________________________________Nama Kemampuan: Mata Roda Samsara (Spesial)Level: -Keterangan: Mata Roda Samsara, seperti roda takdir yang berputar, memiliki enam jalan, yaitu:Jalan Deva: Men
[Misi Darurat Tingkat S-: Eliminasi “Pisces”]__________________________________Mis Darurat: Eliminasi “Pisces”Tingkat Kesulitan: S-Detail Misi:Sistem mendeteksi adanya Pengguna Sistem Lain yang berniat jahat pada Anda. Singkirkan “Pisces”, salah satu anggota organisasi misterius, Zodiak dan klaim kepemilikan atas Sistemnya.Hadiah: 3x Kupon Gacha (Biru)Hukuman: Kematian__________________________________[Ding!][Mendeteksi Host Telah Bertemu Salah Seorang Anggota Zodiak][Menginisiasi Misi Sampingan (Wajib)][Misi Sampingan Tingkat SS-: Hancurkan Organisasi Zodiak]__________________________________Misi Sampingan: Hancurkan Organisasi ZodiakTingkat Kesulitan: SS-Detail Misi:Organisasi Zodiak telah banyak melakukan kejahatan. Pembunuhan, pemerkosaan, perebutan paksa aset, dan berbagai kejahatan lainnya, sudah menjadi hal lumrah bagi mereka. Singkirkan semua anggota Zodiak, dan buka kesempatan ke tahap berikutnya.Hadiah: Akan diperhitungkan saat misi selesai (0/12)Hukuman:
"Inikah Ian?" gumam Angga, matanya terpaku pada sosok Ian yang bertarung serius di depannya. Ekspresi wajahnya menunjukkan kekaguman. Meski begitu, Angga tampak sedang memperhitungkan semua gerakan dan kekuatan Ian, seakan ia ingin mengetahui sekuat apa Ian sekarang.Di samping Angga, Soni menatap Ian dengan penuh ketakutan. Wajahnya pucat pasi, seakan sedang melihat hantu yang menyeramkan. “Tidak mungkin, orang yang aku anggap lemah dan sampah, ternyata sekuat ini …” Soni tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di hadapannya. Pemikiran tentang Ian sebagai seseorang yang lemah dan tidak berarti langsung terhapus begitu saja. Kekuatan yang Ian tunjukkan membuatnya merasa seperti seorang sampah yang tak berarti di hadapan Ian. Rencananya untuk membalas semua perbuatan Ian padanya tempo hari pun langsung padam dihadapkan pada kekuatan yang absolut seperti itu.Sementara itu, Ian yang tadi sempat menghilang dengan cepat muncul di belakang Pisces, siap untuk menikamnya. Namun, tanpa ampun
Dengan kekuatan yang meluap-luap, Ian melemparkan Crystal Edge dari jarak dekat. Api putih meledak dari pisau itu, melilitnya seperti ular yang berkelok-kelok. Pisau itu berputar, membentuk pusaran api putih yang menggulung dan mengamuk seperti tornado. Jika targetnya adalah kultivator biasa, serangan ini pasti akan menghancurkannya. Namun, Pisces bukanlah orang biasa, dia adalah pemilik Sistem Puppet Master.Tanpa ada waktu untuk berpikir, tiga zombie berotot besar setinggi dua meter, dan dua boneka besi menyerupai manusia setinggi 1,7 meter muncul tiba-tiba. Mereka berdiri di jalur tornado, seperti benteng yang dibuat untuk menahan badai.Bam! Suara ledakan menggema di udara, seiring dengan hancurnya kelima boneka milik Pisces. Fragmen tubuh membusuk dan serpihan besi terbang ke udara, menciptakan hujan mengerikan dari daging dan logam. Namun, meski dikelilingi oleh kehancuran, Pisces tetap tenang. Ia telah memperhitungkan bahwa boneka-boneka itu tidak akan mampu menahan serangan I
Di bawah ancaman boneka zombie raksasa yang mendekat dengan ganas, Ian dengan tenang menutup matanya. Saat ia membuka kembali mata itu, ada perubahan yang dramatis. Pupilnya sekarang memiliki tiga lingkaran bagai lintasan orbit planet, dengan enam tomoe mengorbit di sekitarnya, menciptakan aura tekanan yang hampir bisa dirasakan. Dari balik dinding kokoh dada Legion, Pisces mengamati perubahan ini. Tubuhnya terasa sangat berat, seolah ada gelombang tekanan yang datang dari mata Ian. "Mata apa itu?" bisiknya, tubuhnya bergetar halus, seakan bisa merasakan kekuatan yang baru saja terbangkitkan."Mata Roda Samsara, tunjukkan apa yang disebut kematian! Jalan Asura!" seru Ian. Dalam sekejap, salah satu tomoe yang sebelumnya tampak sama dengan yang lainnya berubah, menyala dalam warna merah yang menakutkan. Itu adalah tanda bahwa Jalan Asura telah diaktifkan. Api putih yang sebelumnya melingkari Ian sekarang berubah menjadi merah darah, seolah terpengaruh oleh aura kematian yang ditimbulka
[Ding!][Mendeteksi nyawa Host berada dalam bahaya][Menginisiasi pengambilalihan tubuh][1%][20%]…[90%][100%][Override]Mata Ian terbuka sepenuhnya, pupilnya berkilauan dengan cahaya biru serupa kristal. Bersamaan dengan itu, tangan Ian bergerak dengan kecepatan kilat, berusaha menepis kaki Pisces yang menindih kepalanya.“Eh?” Pisces tampak terkejut. "Aku pikir kamu sudah pasrah, tapi ternyata kamu masih berani melawan." Kaki Pisces meluncur cepat bagaikan petir, menabrak tangan Ian yang lemah. Dengan suara retak yang mengerikan, tulang kering dari lengan Ian menembus kulit, mengejutkan dengan penampakan putih yang kontras dengan kulitnya. Darah segar berceceran, menciptakan kolam merah muda yang mengerikan di sekitarnya.Namun, Pisces tidak berhenti. Dengan senyum kejam yang melintas di wajahnya, dia menghujamkan tendangan demi tendangan ke tubuh Ian yang tidak berdaya. Setiap tendangan menghasilkan suara daging yang dipukul, seolah-olah dia adalah sampah yang tak berharga.T
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg