[Misi Darurat Tingkat S-: Eliminasi “Pisces”]__________________________________Mis Darurat: Eliminasi “Pisces”Tingkat Kesulitan: S-Detail Misi:Sistem mendeteksi adanya Pengguna Sistem Lain yang berniat jahat pada Anda. Singkirkan “Pisces”, salah satu anggota organisasi misterius, Zodiak dan klaim kepemilikan atas Sistemnya.Hadiah: 3x Kupon Gacha (Biru)Hukuman: Kematian__________________________________[Ding!][Mendeteksi Host Telah Bertemu Salah Seorang Anggota Zodiak][Menginisiasi Misi Sampingan (Wajib)][Misi Sampingan Tingkat SS-: Hancurkan Organisasi Zodiak]__________________________________Misi Sampingan: Hancurkan Organisasi ZodiakTingkat Kesulitan: SS-Detail Misi:Organisasi Zodiak telah banyak melakukan kejahatan. Pembunuhan, pemerkosaan, perebutan paksa aset, dan berbagai kejahatan lainnya, sudah menjadi hal lumrah bagi mereka. Singkirkan semua anggota Zodiak, dan buka kesempatan ke tahap berikutnya.Hadiah: Akan diperhitungkan saat misi selesai (0/12)Hukuman:
"Inikah Ian?" gumam Angga, matanya terpaku pada sosok Ian yang bertarung serius di depannya. Ekspresi wajahnya menunjukkan kekaguman. Meski begitu, Angga tampak sedang memperhitungkan semua gerakan dan kekuatan Ian, seakan ia ingin mengetahui sekuat apa Ian sekarang.Di samping Angga, Soni menatap Ian dengan penuh ketakutan. Wajahnya pucat pasi, seakan sedang melihat hantu yang menyeramkan. “Tidak mungkin, orang yang aku anggap lemah dan sampah, ternyata sekuat ini …” Soni tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di hadapannya. Pemikiran tentang Ian sebagai seseorang yang lemah dan tidak berarti langsung terhapus begitu saja. Kekuatan yang Ian tunjukkan membuatnya merasa seperti seorang sampah yang tak berarti di hadapan Ian. Rencananya untuk membalas semua perbuatan Ian padanya tempo hari pun langsung padam dihadapkan pada kekuatan yang absolut seperti itu.Sementara itu, Ian yang tadi sempat menghilang dengan cepat muncul di belakang Pisces, siap untuk menikamnya. Namun, tanpa ampun
Dengan kekuatan yang meluap-luap, Ian melemparkan Crystal Edge dari jarak dekat. Api putih meledak dari pisau itu, melilitnya seperti ular yang berkelok-kelok. Pisau itu berputar, membentuk pusaran api putih yang menggulung dan mengamuk seperti tornado. Jika targetnya adalah kultivator biasa, serangan ini pasti akan menghancurkannya. Namun, Pisces bukanlah orang biasa, dia adalah pemilik Sistem Puppet Master.Tanpa ada waktu untuk berpikir, tiga zombie berotot besar setinggi dua meter, dan dua boneka besi menyerupai manusia setinggi 1,7 meter muncul tiba-tiba. Mereka berdiri di jalur tornado, seperti benteng yang dibuat untuk menahan badai.Bam! Suara ledakan menggema di udara, seiring dengan hancurnya kelima boneka milik Pisces. Fragmen tubuh membusuk dan serpihan besi terbang ke udara, menciptakan hujan mengerikan dari daging dan logam. Namun, meski dikelilingi oleh kehancuran, Pisces tetap tenang. Ia telah memperhitungkan bahwa boneka-boneka itu tidak akan mampu menahan serangan I
Di bawah ancaman boneka zombie raksasa yang mendekat dengan ganas, Ian dengan tenang menutup matanya. Saat ia membuka kembali mata itu, ada perubahan yang dramatis. Pupilnya sekarang memiliki tiga lingkaran bagai lintasan orbit planet, dengan enam tomoe mengorbit di sekitarnya, menciptakan aura tekanan yang hampir bisa dirasakan. Dari balik dinding kokoh dada Legion, Pisces mengamati perubahan ini. Tubuhnya terasa sangat berat, seolah ada gelombang tekanan yang datang dari mata Ian. "Mata apa itu?" bisiknya, tubuhnya bergetar halus, seakan bisa merasakan kekuatan yang baru saja terbangkitkan."Mata Roda Samsara, tunjukkan apa yang disebut kematian! Jalan Asura!" seru Ian. Dalam sekejap, salah satu tomoe yang sebelumnya tampak sama dengan yang lainnya berubah, menyala dalam warna merah yang menakutkan. Itu adalah tanda bahwa Jalan Asura telah diaktifkan. Api putih yang sebelumnya melingkari Ian sekarang berubah menjadi merah darah, seolah terpengaruh oleh aura kematian yang ditimbulka
[Ding!][Mendeteksi nyawa Host berada dalam bahaya][Menginisiasi pengambilalihan tubuh][1%][20%]…[90%][100%][Override]Mata Ian terbuka sepenuhnya, pupilnya berkilauan dengan cahaya biru serupa kristal. Bersamaan dengan itu, tangan Ian bergerak dengan kecepatan kilat, berusaha menepis kaki Pisces yang menindih kepalanya.“Eh?” Pisces tampak terkejut. "Aku pikir kamu sudah pasrah, tapi ternyata kamu masih berani melawan." Kaki Pisces meluncur cepat bagaikan petir, menabrak tangan Ian yang lemah. Dengan suara retak yang mengerikan, tulang kering dari lengan Ian menembus kulit, mengejutkan dengan penampakan putih yang kontras dengan kulitnya. Darah segar berceceran, menciptakan kolam merah muda yang mengerikan di sekitarnya.Namun, Pisces tidak berhenti. Dengan senyum kejam yang melintas di wajahnya, dia menghujamkan tendangan demi tendangan ke tubuh Ian yang tidak berdaya. Setiap tendangan menghasilkan suara daging yang dipukul, seolah-olah dia adalah sampah yang tak berharga.T
"Di mana ini?" Ian bertanya dengan penuh kebingungan, suaranya terdengar terhanyut oleh angin yang berhembus sepi di sekitarnya. Ia berdiri di tengah hamparan laut hitam yang tak berujung, tak ada yang bisa dilihat kecuali lautan aneh ini."Bukankah sebelumnya aku sedang bertarung dengan Pisces?" Ian merenung, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Namun, tak ada memori yang jelas, hanya kekosongan dalam pikirannya.Saat Ian melihat ke bawah, ia kaget menemukan tubuhnya yang utuh tanpa cacat. Tidak ada tanda-tanda berkas pertarungan sebelumnya atau luka apa pun. Bahkan pakaian taktis militer yang sebelumnya ia kenakan telah berganti menjadi kaos dan celana panjang putih polos. Perubahan ini semakin membingungkannya."Apakah aku sudah mati dan ini adalah alam kematian?" desis Ian dengan suara gemetar. Rasa takut dan kecemasan melingkupinya, membuatnya merasa terombang-ambing di antara kebenaran dan ketidakpastian.Tiba-tiba, suara yang terdengar seperti angin berbisik menanggap
"Jadi, bagaimana kalian bisa membawaku ke rumah sakit?" tanya Ian penuh kebingungan. Tatapan matanya mencerminkan keraguan dan keheranan. Kapten Rizal menggaruk-garuk kepalanya, mencoba mencari cara terbaik untuk menjelaskan situasi yang membingungkan ini. "Sebenarnya, kami juga bingung," jawabnya sambil menggelengkan kepala. "Kamu tiba-tiba muncul di depan gubuk tua dalam kondisi tidak sadarkan diri."Mendengar penjelasan Kapten Rizal, Ian merasa seolah-olah ada potongan-potongan memori yang hilang. Ian mencoba berspekulasi tersebut untuk memahami apa yang telah terjadi setelah ia pingsan. 'Ini pasti ulah dari Sistem,' pikir Ian dengan yakin. 'Saat aku tidak sadarkan diri, dia pasti mengendalikan tubuhku untuk membunuh Pisces dan keluar dari Desa Batu Merah.'Ian lalu mengoperasikan panel sistem, mencoba memeriksa kembali misi mengenai Zodiak.__________________________________Misi Sampingan: Hancurkan Organisasi ZodiakTingkat Kesulitan: SS-Detail Misi:Organisasi Zodiak telah ba
[Ding!][Selamat Host, Anda telah berhasil menyelesaikan Misi Sampingan Tingkat A: Selamatkan Anggota Regu Kancil][Memperhitungkan performa Host dalam menyelesaikan misi][1%][15%][20%]…Melihat adanya pemeriksaan performa oleh sistem, Ian mengerutkan dahinya. Ini adalah pertama kalinya sistem mengevaluasi kinerjanya saat menyelesaikan misi. ‘Sepertinya sistem akan memberikan hadiah yang sangat besar!’ Ian tersenyum lebar, tidak sabar menunggu hasil evaluasi. Dirinya penuh antusias dan berharap akan mendapatkan hadiah yang besar.“Hei, kamu tidak apa-apa kan?" Kolonel tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya tentang sikap aneh Ian. Ia merasa bertanggung jawab jika Ian mengalami gangguan mental akibat misi yang diberikan.‘Astaga, aku lupa kalau Kolonel Yudha masih di sini!’ seru Ian dalam hati. Dengan cepat, ia menutup panel sistem dan menjawab, "Aku sudah baik-baik saja. Hanya saja, tadi aku teringat sesuatu yang menarik."“Baiklah ..." Kolonel Yudha duduk di kursi dan menata