"Saya minta maaf, Godfather," suara Ardy bergetar, lututnya menekan lantai marmer besar ruangan itu. Tubuhnya, yang lebih banyak perban daripada kulit, bergetar lemah. Sisa-sisa darah tampak merembes melalui perban yang sudah basah dan berwarna merah.Vincent, mengintip dari balik tatapan tajamnya, memandang Ardy dengan penuh kebencian. "Kau berani kembali menampakkan diri setelah gagal menjalankan tugas?" Suaranya bergema di seluruh ruangan, membuat udara seakan membeku. Tangan kanannya terangkat, mencengkeram sesuatu yang tak tampak di udara.Tanpa peringatan, tubuh Ardy merespon. Di balik lapisan perban, pembuluh darahnya seolah-olah menyala, merah panas, seakan-akan setiap sel darahnya berteriak dalam rasa sakit. Ardy merasakan sakit yang tak terkira, seolah-olah jantungnya sendiri sedang diperas. Teriakan panjangnya memecah keheningan, "Aaaaah—!"Vincent yang telah puas menikmati penderitaan Ardy, akhirnya melepaskannya. "Pertimbangkan ini sebagai pelajaran," ujarnya dengan nada y
[Mendeteksi Kondisi Tersembunyi Telah Terpenuhi: Memiliki lebih dari 1 juta pengikut pengikut di akun media sosial][Anda mendapat +100 CHM]Ian menghela napas dengan perasaan yang campur aduk saat melihat notifikasi sistem. Raut wajahnya mencerminkan kelelahan dan kebosanan yang mendalam. "Aku tidak butuh nilai CHM yang meningkat, itu hanya akan membuatku semakin tampan ..." gumamnya dengan nada tak berdaya.Tanpa sepatah kata pun, Ian melambaikan tangannya ke depan. Seolah-olah merespons panggilannya, sebuah panel hologram berwarna biru kehijauan muncul di depannya. Cahaya yang memancar dari panel tersebut memberikan sedikit kehidupan pada ruangan yang sebelumnya terasa sunyi.__________________________________Nama: Ian HerlambangTinggi: 175 cmRas: ManusiaProfesi: Fake CultivatorRanah Kultivasi: Qi Gathering Puncak (8500/10.000 EXP)Pencapaian: Membunuh Dalam Satu SeranganEnergi Qi: 1100/1180Atribut:STR: 117 (+90) (+) AGI: 152 (+90) (+) INT: 118 (+90) (+)VIT: 127 (+90) (+
[Anda menerima sebuah Kemampuan, Starburst (Aktif). Kemampuan ini sangat berbahaya, pergunakan dengan hati-hati][Anda menerima tiga buah kupon gacha]“Hmm? Starburst?” Ian membaca notifikasi dengan penuh ketertarikan. “Kemampuan ini terdengar sangat keren! Mari kita lihat bagaimana penjelasan sistem mengenai kemampuan baru ini.”Ian secara tak sabar langsung menekan Kemampuan Starburst dari daftar notifikasi tersebut. Dalam sekejap, muncul panel hologram biru kehijauan berisi informasi Starburst.__________________________________Nama Kemampuan: Starburst (Aktif)Level: 1Keterangan: STR +100%,VIT +100%,AGI +100%,INT +100%,Menggunakan Kemampuan ini dalam durasi waktu tertentu akan membebani tubuh dan jiwa penggunanya, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Level kemampuan ini dapat ditingkatkan.__________________________________Melihat detail Kemampuan Starburst, mata Ian terbelalak. “Bukankah kemampuan ini terlalu kuat? Tapi jika melihat efek sampingnya yang berbahaya, ini cuk
Di tengah sorakan para pengunjung kedai, Ian menoleh ke arah wanita berambut pendek sebahu tersebut. Ketika ia melihat wajah gadis muda itu, Ian terkejut dengan betapa imut dan cantiknya gadis tersebut. Bahkan menurutnya, kecantikan gadis itu setara dengan Lisa. Akan tetapi, Ian dapat merasakan aura yang sangat berbahaya dari tubuh gadis itu.Melihat kewaspadaan Ian, gadis itu tersenyum centil. “Namaku Luci. Walau kita baru bertemu hari ini, tapi aku telah jatuh hati pada pandangan pertama padamu.”Kondisi kedai semakin riuh dengan aksi gadis bernama Luci itu. Namun, Ian tetap bersikap tenang dan ramah tanpa terpengaruh kondisi di sekitarnya. “Aku juga menyukaimu …”Begitu Ian berkata seperti itu, suasana menjadi sangat heboh. Namun, perkataan Ian berikutnya benar-benar membuat banyak orang sedikit kecewa. “Aku juga menyukai semua pelangganku yang datang untuk makan di sini. Karena motoku, kepuasaan pelanggan adalah tanggung jawabku. Jadi aku tidak perlu memberikan nomor WA Chat-ku p
“Apa Ian sama sekali tidak mengkhawatirkan aku?” Lisa mulai gelisah. Ia merasakan denyut jantungnya semakin cepat, cemas dan tidak sabar. Sebagai wanita, ia yakin bahwa dirinya harus tampil anggun dan tidak terlalu agresif. Oleh karena itu, dia memilih untuk memegang erat ponselnya, menahan diri untuk tidak mengirim pesan kepada Ian, menunggu dengan sabar agar Ian lebih dulu menghubunginya.Lisa sangat menyadari posisinya sebagai artis wanita nomor satu di Golden Entertainment dan menjadi pusat perhatian perusahaan untuk dibina. Ia tahu, jika gosip yang beredar luas di dunia maya semakin membesar, perusahaan pasti akan memberinya tekanan. Bahkan, Ian pun bisa saja mendapat tekanan juga dari Golden Entertainment. Bagaimanapun juga, Golden Entertainment adalah perusahaan manajemen artis yang cukup besar. Namun, malam ini, yang menghantui pikirannya bukanlah karirnya, melainkan Ian. "Apakah Ian membenciku?" pertanyaan itu berputar-putar di kepala Lisa, membuat matanya semakin meredup. L
“Lisa sayang, mengapa kamu dan Alicia makan di kedai milik Ian?” Naura, manajer Lisa, memegang tangan Lisa dan berkata dengan serius. “Sekarang, kebersamaan kalian sewaktu SMA telah diketahui banyak orang. Jika mereka tahu bahwa kamu sering makan di sana pada malam hari dan hanya berdua saja, aku tidak bisa membayangkan apa yang para penggemar fanatikmu akan lakukan …”Sebagai manajer Lisa, sudah menjadi tugas Naura untuk mencegah hal seperti ini terjadi. Akibat kejadian ini, Bos Golden Entertainment sempat memarahinya. Untungnya, masalah ini masih dapat diatasi. Jika sampai kabar mengenai seringnya Lisa mengunjungi kedai Ian di malam hari tersebar, Naura sudah pasti akan dipecat dari posisinya sebagai manajer.“Tenang saja nyaa~, ini bukan masalah yang besar …” Lisa tersenyum manis dan membuat gerakan imut seperti kucing.“Lisa, ini masalah yang besar!” tegas Naura.Lisa duduk sambil meregangkan badannya di sofa, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang anggun. Ia memandang Naura dan berta
Dalam ruang kerja yang sunyi, seorang pria tua berambut salju sedang tenggelam dalam dunia maya, menelusuri jejak digital Ian dan Lisa. Rambutnya tampak berkilauan, seolah-olah berpendar di bawah cahaya lampu ruangan. Foto-foto yang beredar di internet itu seolah menampar wajahnya, membawa luka lama kembali menganga.Lalu, tiba-tiba saja, sebuah ledakan emosi meledak dari dalam dirinya. Dengan gerakan yang kuat dan penuh amarah, pria tua itu membanting meja kerjanya. Suara gemuruh itu seolah menjadi simbol dari amarah dan kebencian yang membara dalam dirinya. Air mata mulai mengalir deras, membasahi pipi keriputnya, menciptakan sungai kecil yang penuh dengan kesedihan dan penyesalan."Christopher..." bisiknya lembut, suaranya penuh dengan kerinduan dan penyesalan.Dalam keheningan ruangan, suara bisikan itu terdengar begitu jelas, seolah menjadi jeritan hati yang tak mampu disampaikan dengan kata-kata. "Aku akan membalaskan dendammu, Chritopher … akan kubuat Ian merasakan apa yang tel
Perlahan, kesadaran Nolan mulai kembali. Dia terbangun dan segera menyadari bahwa dia terikat erat di kursi di ruang kerjanya. Matanya melebar, mencerminkan kebingungan dan ketidakpercayaan, saat ia mencoba merangkai potongan-potongan kenangan tentang apa yang baru saja terjadi. "Apa yang terjadi? Apakah semua yang aku lihat tadi hanyalah khayalan?" gumam Nolan dengan suara yang bergetar, mencerminkan rasa takut yang menggelayutinya. "Bagaimana, apakah kamu terhibur dengan drama tadi, Nolan?" Tiba-tiba, sosok bayangan muncul dari kegelapan, seperti hantu yang muncul dari alam lain. Dalam kegelapan yang mencekam, sosok itu terungkap sebagai Ian. Senyumnya yang misterius dan mengejek terpampang di wajahnya, seolah-olah ia adalah dalang dari semua kekacauan ini.Nolan merasa seakan-akan dirinya ditampar oleh kenyataan. Rasa takut yang sebelumnya melanda hatinya berubah menjadi amarah yang membara. "Ian! Kamu memang brengsek! Semua hantu tadi pasti adalah orang-orang yang kau bayar untuk
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg