Share

Bab 13 - Belanja Pakaian

Author: Rianoir
last update Last Updated: 2023-12-06 05:32:11

Jarak di antara kedai dan Tunjungan Plaza hanya berjarak 4 kilometer. Ian cuma membutuhkan waktu 15 menit untuk tiba di mall. Ketika Ian tiba di pintu masuk tempat parkir mobil, petugas keamanan yang sedang berjaga langsung menyambutnya. Mereka dengan antusias membantu Ian menemukan slot parkir dan bahkan mempersilahkan Ian menggunakan dua slot parkir sekaligus.

Hal tersebut tentu membuat Ian bingung. Saat Ian membuka kaca jendela mobil untuk bertanya, petugas keamanan itu langsung berkata dengan sangat sopan dan penuh hormat. “Selamat siang Pak.”

Ian tersenyum ramah. “Terima kasih Pak telah dicarikan slot parkir. Tapi saya rasa satu slot saja cukup Pak, berikan saja slot satunya untuk pengunjung lain.”

“Maaf Pak, saya hanya ingin mencegah terjadinya lecet pada mobil Bapak. Jadi saya mempersilahkan Bapak untuk menempati dua slot parkir ini,” ucap petugas keamanan dengan sedikit gugup. Sebagai petugas keamanan, lecet pada bodi mobil juga termasuk dalam tanggung jawabnya. Jika sampai mo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 14 - Membalas Hinaan

    "Rika?" Ian membalikkan tubuhnya dan tersenyum saat melihat wanita cantik berkacamata itu mendekatinya. Rika, teman sekelasnya di Universitas Sura & Baya, memeluknya dengan bahagia. "Mengapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu akan datang ke sini?" Rika berkata dengan ekspresi cemberut. "Aku pasti akan menawarkan pakaian yang cocok untukmu. Siapa tahu kamu tertarik dan bisa membantu meningkatkan penjualanku."Ian mengangguk dengan senyum dan sedikit rasa bersalah. "Maaf, Rika. Sudah tiga tahun sejak kelulusan kita, kita tidak pernah berkomunikasi lagi. Jadi aku tidak tahu kalau kamu sekarang bekerja di toko ini."Rika tampak sedih, matanya sedikit berkaca-kaca. "Kamu jahat, kamu sudah tidak menganggapku sebagai teman!" desisnya dengan suara lembut.Ian tertawa melihat ekspresi Rika yang berusaha pura-pura sedih. "Rika, aku tahu kamu tidak akan pernah bisa marah padaku," ucapnya sambil tersenyum.Rika mengernyitkan dahi, memandang Ian dengan tatapan penasaran. "Kenapa kamu begitu yak

    Last Updated : 2023-12-07
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 15 - Belanja Seperti Membeli Jajan

    “Iya, aku mau membeli semuanya,” ucap Ian dengan santai.Hal itu benar-benar membuat Rika terkejut. “Kamu tidak apa-apa kan? Kamu tidak sedang sakit kan?” tanyanya seraya menyentuh dahi Ian, memeriksa apakah Ian sedang mengalami demam atau tidak.“Hei, aku serius Rika! Ayo cepat hitung semuanya!” tegas Ian.“Oke-oke, sebentar aku hitung dulu.” Setelah itu, Rika segera membawa semua barang yang akan dibeli Ian ke kasir. Butuh sekitar hampir 10 menit untuk memindai seluruh barcode tersebut.“Total ada 35 kemeja, 35 celana kain, 10 dasi, dan 5 sepatu. Semuanya jadi 160 juta rupiah, dikurangi diskon 20% menjadi 128 juta rupiah. Bagaimana, apa kamu jadi membeli semua ini?” tanya Rika dengan sedikit cemas.Rika tahu latar belakang keluarga Ian. Dia berasal dari desa Campur, Kabupaten Nganjuk, dan ayahnya adalah seorang buruh tani. Sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sesekali ikut memotong bawang merah di rumah tetangga saat panen raya untuk mendapat penghasilan tambahan.

    Last Updated : 2023-12-08
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 16 - Ella

    Saat Ian membuka matanya, cahaya matahari sudah menyelinap masuk melalui celah-celah jendela. Rasa pening dan berat di kepalanya mengingatkannya pada pesta semalam, di mana Ian dan Rika merayakan pertemuan mereka setelah tiga tahun. Mereka berdua mengobrol dan tertawa hingga larut malam seraya minum sedkit minuman keras. Meski mabuk berat, Ian berhasil mengendalikan dirinya untuk pulang dengan selamat dan segera terlelap begitu kepala menyentuh bantal.Hari ini, Ian memiliki rencana lain. Ian berencana untuk bertemu dengan orang dari jasa renovasi di kedainyai. Setelah mandi dan berpakaian rapi, ia melangkah keluar rumah, menaiki becak motornya yang sudah lama tidak digunakan. Mesinnya mendengung kasar, seolah senang bisa kembali beraksi. Ian memilih becak motornya hari ini, bukan karena bosan dengan mobil sport-nya, tetapi karena ia tidak ingin becaknya rusak akibat jarang digunakan. Becak motor itu bukan sekadar kendaraan bagi Ian, melainkan teman setia yang telah menemaninya selama

    Last Updated : 2023-12-09
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 17 - Apartemen

    Di depan kedainya yang berantakan, Ian berbincang dengan seorang pria paruh baya berkulit gelap dengan rambut keriting. “Bagaimana Pak, bisakah Pak Adam merenovasi kedai saya?” ucap Ian setelah mengajak pria bernama Adam itu berkeliling.Adam berpikir sejenak. Tak lama setelahnya, ia membuka mulutnya. “Saya bisa merenovasi Kedai Mas Ian, tapi dengan kondisi seperti ini, butuh biaya yang cukup banyak. Apakah Mas Ian tidak masalah?” katanya seraya mencuri pandang ke arah becak motor milik Ian.“Uang bukan masalah, yang terpenting kedai milikku kembali normal dan menjadi lebih indah,” senyum Ian dengan tatapan penuh kepercayaan diri.Melihat kepercayaan diri di wajah Ian, Adam tersenyum. “Oke, mari kita bicarakan lebih lanjut kontraknya.”Setelah berbincang lebih dari satu jam, Ian dan Adam akhirnya sepakat. Mereka berdua menyetujui nilai kontrak seharga 700 juta dengan masa pengerjaan selama satu minggu. Ian kemudian segera mentransfer uang muka sebesar 100 juta setelah menandatangani k

    Last Updated : 2023-12-10
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 18 - Bertemu Idola

    Belum sempat petugas keamanan itu mengayunkan tongkatnya, tiba-tiba saja dari belakang mereka, suara klakson mobil terdengar nyaring, membuat tangan petugas keamanan itu terhenti.“Apa yang sebenarnya terjadi?” Dari pintu kemudi mobil Honda H-RV, turun seorang wanita dengan pakaian formal berkacamata hitam. Ia melihat ada banyak kerumunan di samping yang hanya menonton tanpa berbuat apa-apa.Melihat wanita tersebut petugas keamanan itu langsung tersenyum. “Maaf Nona Adel, ada gembel yang berusaha menerobos masuk.”“Gembel?” Adel melepas kacamata hitamnya dan melihat ke arah gembel yang dimaksud. Seketika itu, matanya terbelalak dan berkata “Tuan Ian?!”Ian menoleh ke arah Adel. Samar-samar Ian mengingat wajah wanita tersebut. “Bukankah kamu agen properti yang memberiku kartu kunci rumah di Galaxy Lake?”“Itu benar Tuan. Perusahaan di balik Galaxy Lake dan One Icon masih satu perusahaan yang sama. Dan kebetulan, kali ini saya kemari untuk menyerahkan kunci unit apartemen yang Tuan baru

    Last Updated : 2023-12-11
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 19 - Peringatan Ryan

    “Tu-Tuan, apa maksud Tuan? Aku tidak mengerti,” ucap Ian tergagap.Tatapan Ryan semakin dingin. “Apa kamu mengkonsumsi obat itu? Aku dapat melihat, kekuatan yang kamu miliki sangat berbeda dengan Evolver alami.”Ian terkejut, matanya melebar sejenak saat mendengar kata "obat", tapi ia segera berusaha menyembunyikan reaksi itu. ‘Bagaimana Ryan bisa tahu? Apakah dia juga pengguna sistem? Tapi jika dia pengguna sistem, sistemku pasti akan memberi notifikasi!’ pertanyaan-demi pertanyaan muncul di benaknya.Perubahan ekspresi singkat Ian tentu tidak luput dari pengamatan tajam Ryan. “Siapa namamu?” tanya Ryan, tatapannya semakin tajam, menembus hingga ke inti jiwa Ian."A-aku Ian," jawabnya sedikit gugup. Tapi, begitu Ian sadar bahwa idolanya sedang menanyakan namanya, seluruh rasa takut di benaknya menghilang. "Senang berkenalan dengan Tuan Ryan. Anda adalah idolaku! Aku ingin sekali bisa sukses seperti Anda."Merasakan ketulusan Ian, Ryan yang sejak tadi memasang wajah serius, akhirnya

    Last Updated : 2023-12-12
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 20 - Kegundahan Rika

    “Jadi dia benar-benar tinggal di sini, rumah seharga 275 miliar rupiah itu …” Rika mendongak dengan mata besar terbuka lebar seperti bayi yang penasaran.“Itu betul Mbak, Tuan Ian memang tinggal di salah satu tumah termewah di perumahan kami. Bahkan dia juga memiliki mobil sport seharga 255 miliar,” ucap petugas keamanan itu dengan santai. Sebagai tukang gosip, dia sangat senang membicarakan orang lain.“Mobil sport bernilai 255 miliar?” Rika mengedipkan matanya tak percaya. Baginya yang hanya seorang gadis desa biasa, tidak pernah terbayangkan dirinya menghasilkan uang sebanyak itu.Betapapun bodohnya Rika, ia tahu apa artinya memiliki mobil sport dan rumah bernilai ratusan miliar. ‘Sejak kapan Ian menjadi begitu kaya?’Meski Rika tahu Ian dapat membeli pakaian Louis Vuitton hingga ratusan juta, tapi ia tidak menyangka kekayaan Ian sampai sebesar ini.“Apakah Mbak adalah pacar Tuan Muda Ian?” tanya petugas keamanan itu, memastikan identitas Rika. “Tuan Muda Ian benar-benar ramah dan s

    Last Updated : 2023-12-13
  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 21 - Alasan Utama Kedai Sepi

    Begitu nasi goreng itu menyentuh lidahnya, Rika merasakan sesuatu yang tidak biasa. Rasanya bukan seperti nasi goreng yang biasa ia makan. Ada rasa yang aneh, seperti campuran rasa manis yang berlebihan dan asin yang mencolok. Rika mencoba untuk menelan, tapi rasanya seperti ada batu bata mengganjal di tenggorokannya.Wajahnya berubah pucat, matanya terbuka lebar. Rika merasa seperti ada sesuatu yang bergerak di dalam mulutnya, mencoba untuk keluar. Rika menutup mulutnya dengan tangan, berusaha untuk menahan rasa mual yang semakin menjadi-jadi.Namun, melihat Ian yang sedang menatapnya dengan penuh harap, Rika merasa tidak tega. Ia berusaha untuk tersenyum, berusaha untuk menunjukkan bahwa dia menikmati masakan Ian. Tapi, senyumnya terasa dipaksakan, dan matanya tidak bisa berbohong. Rika merasa seperti ingin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya, tapi ia harus menahannya, demi pria tampan yang ia sukai itu.Rika merasa seperti sedang berada di tengah lautan, terombang-ambing o

    Last Updated : 2023-12-14

Latest chapter

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 238 - Extreme Death: Shadow Tempest

    "Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 237 - Pedang Terkutuk

    Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 236- Kemunculan Overgod Lain

    Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 235 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (III)

    Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 234 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (II)

    Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 233 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi

    Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 232 - Konfrontasi Awal

    Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 231 - Melesat Menjadi Celestial

    “Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 230 - Hades

    Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg

DMCA.com Protection Status