Ryan Santoso adalah Protagonis Novel "Pembalasan Menantu Sampah", yang belum baca dan mau tahu tentang identitas Ryan Santoso, bisa mampir di novel tersebut. Terima Kasih
“Jadi dia benar-benar tinggal di sini, rumah seharga 275 miliar rupiah itu …” Rika mendongak dengan mata besar terbuka lebar seperti bayi yang penasaran.“Itu betul Mbak, Tuan Ian memang tinggal di salah satu tumah termewah di perumahan kami. Bahkan dia juga memiliki mobil sport seharga 255 miliar,” ucap petugas keamanan itu dengan santai. Sebagai tukang gosip, dia sangat senang membicarakan orang lain.“Mobil sport bernilai 255 miliar?” Rika mengedipkan matanya tak percaya. Baginya yang hanya seorang gadis desa biasa, tidak pernah terbayangkan dirinya menghasilkan uang sebanyak itu.Betapapun bodohnya Rika, ia tahu apa artinya memiliki mobil sport dan rumah bernilai ratusan miliar. ‘Sejak kapan Ian menjadi begitu kaya?’Meski Rika tahu Ian dapat membeli pakaian Louis Vuitton hingga ratusan juta, tapi ia tidak menyangka kekayaan Ian sampai sebesar ini.“Apakah Mbak adalah pacar Tuan Muda Ian?” tanya petugas keamanan itu, memastikan identitas Rika. “Tuan Muda Ian benar-benar ramah dan s
Begitu nasi goreng itu menyentuh lidahnya, Rika merasakan sesuatu yang tidak biasa. Rasanya bukan seperti nasi goreng yang biasa ia makan. Ada rasa yang aneh, seperti campuran rasa manis yang berlebihan dan asin yang mencolok. Rika mencoba untuk menelan, tapi rasanya seperti ada batu bata mengganjal di tenggorokannya.Wajahnya berubah pucat, matanya terbuka lebar. Rika merasa seperti ada sesuatu yang bergerak di dalam mulutnya, mencoba untuk keluar. Rika menutup mulutnya dengan tangan, berusaha untuk menahan rasa mual yang semakin menjadi-jadi.Namun, melihat Ian yang sedang menatapnya dengan penuh harap, Rika merasa tidak tega. Ia berusaha untuk tersenyum, berusaha untuk menunjukkan bahwa dia menikmati masakan Ian. Tapi, senyumnya terasa dipaksakan, dan matanya tidak bisa berbohong. Rika merasa seperti ingin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya, tapi ia harus menahannya, demi pria tampan yang ia sukai itu.Rika merasa seperti sedang berada di tengah lautan, terombang-ambing o
[Anda menerima sebuah Kemampuan, Grandmaster Chef. Host secara otomatis telah menguasai metode pembuatan semua jenis resep, dan makanan apapun yang Anda buat mendapat jaminan lezat][Anda menerima lima buah kupon gacha]Ian, yang baru saja menerima kemampuan Grandmaster Chef, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Matanya berbinar saat ia melihat hasil Check-In yang baru saja dia dapatkan. "Akhirnya ... akhirnya! Terima kasih Tuhan ..." ucapnya dengan suara penuh syukur sambil berlutut.Keterampilan Ian dalam hal kuliner sangat buruk. Inilah salah satu alasan mengapa bisnis kedai miliknya tidak begitu bagus. Keberadaan kemampuan Grandmaster Chef ini jelas dapat membantu Ian dalam bisnis kedainya. Ian yakin bisa membuat kedainya menjadi ramai. Bahkan mungkin bisa menaklukkan hati Lisa menggunakan makanannya.Ian memacu kecepatan Pagani Zonda HP Barchetta dengan hati yang penuh antusiasme, menuju kedainya yang telah mengalami perubahan total setelah renovasi. Saat ia tiba di Kedai Si
Dengan semangat yang membara, Rinrin membidik kamera ponselnya ke arah Ian yang tengah sibuk di depan kompor. "Halo, tampan, apakah kamu yang menjalankan tempat ini?" tanya Rinrin dengan nada yang menggoda.Merasa dirinya menjadi pusat perhatian, Ian berbalik sejenak, membiarkan wajah tampannya tertangkap kamera. “Hai semuanya, namaku Ian, aku pemilik kedai Si Tampan ini. Yuk, mampir! Hari ini ada diskon 50% lho, khusus untuk hari ini saja!" ucap Ian dengan senyum yang hangat dan ramah.Tak lama, beberapa penonton wanita yang menonton live streaming tersebut langsung terpesona oleh pesona Ian. Sementara itu, para penonton pria hanya bisa menelan pil pahit saat melihat Dewi yang mereka kagumi terpesona oleh seorang pria tampan lainnya.Setelah menyapa para penonton, Ian mendadak mendapat ide untuk mempromosikan kedainya. Ia berencana menampilkan pertunjukan memasak untuk memukau penonton live streaming milik Rinrin. Ian dengan lincah melemparkan nasi ke udara, disertai kobaran api yang
[Mendeteksi Kondisi Tersembunyi Telah Terpenuhi: Memiliki uang di atas 2 miliar rupiah, dan memiliki lebih dari 50 ribu pengikut di akun media sosial][Fitur Misi Terbuka][Host dapat mengambil misi yang disediakan Sistem][Setiap misi memiliki hadiah dan hukumannya masing-masing, harap berhati-hati dalam memilih misi yang tersedia]__________________________________Misi Utama:TerkunciMisi Sampingan:Rush HourDi Balik Resiko Tinggi, Tersembunyi Keuntungan BesarMisi Harian:Sehat Itu Penting (0/100)__________________________________Ian menatap panel sistem dengan senyuman puas di wajahnya. ‘Seperti yang kuduga,’ katanya dalam hati, ‘ketika saldo bankku mencapai angka 2 miliar, sistem pasti akan memberikan kejutan. Tapi, siapa sangka sistem juga mempertimbangkan jumlah followers Instagramku.’Dengan semangat, ia membuka aplikasi Instagramnya. Angka yang terpampang di layar membuat jantungnya berdebar. Jumlah followers yang semula hanya berjumlah ratusan, kini telah melonjak menja
__________________________________Nama Barang: Jimat PemikatKeterangan:Sebuah jimat berwujud patung kucing keramik dengan kaki kanan bagian depan yang selalu bergoyang-goayang. Jimat ini dapat menarik pelanggan dalam radius 10 kilometer **************************Nama Kemampuan: Cognis (Lemah) (Aktif)Keterangan: Kemampuan untuk mendeduksi segala kejadian, termasuk hukum sebab-akibat dalam 50 langkah ke depan. Penggunaan berkelanjutan tanpa henti dapat membebani otak penggunanya.***************************Nama Kemampuan: Tubuh Overlord (Pasif)Keterangan: Memiliki tubuh sekuat kultivator pada ranah Deva. Kebal terhadap segala jenis penyakit, peluru, nuklir, dan segala serangan di bawah ranah Deva. Serangan fisik yang dihasilkan setara dengan serangan Tingkat Deva Awal.Tubuh Overlord memiliki efek samping kecil, di mana ada kemungkinan sebesar 5%, pemilik tubuh ini akan mengalami kebotakan permanen.__________________________________Ian membaca detail hadiah dari masing-masin
“Maaf, aku tidak punya niatan menjadi koki untuk orang lain.” Ian menolak saran ini dengan tegas.Wanita gemuk itu tersenyum, mencoba membujuk Ian. “Aku tahu kedai ini sangat ramai karena sedang viral. Tapi, bagaimana dengan tiga bulan ke depan, apakah masih tetap ramai?”“Tawaranku jauh lebih menarik daripada bekerja sendirian mengelola kedai ini. Kamu tidak perlu secapek ini, namun kamu bisa menerima pendapatan bulanan tetap 50 juta rupiah. Bagaimana menurutmu?” lanjut wanita gemuk itu sambil melempar godaan kecil.“Sekali lagi aku minta maaf. Aku membuka kedai ini karena aku ingin menjadi seorang wirausaha kaya, seperti idolaku–Ryan Santoso. Aku tidak berniat untuk bekerja di bawah orang lain, kecuali ada alasan tertentu yang mengharuskanku melakukannya,” balas Ian dengan nada tegas, tapi tetap ramah.“Saya membuka restoran kecil terutama karena saya ingin melakukannya, bukan karena saya ingin mendapatkan uang.” Ian tersenyum dan melanjutkan berkemas.“!00 juta!” Wanita itu menaik
“Kemampuan aktingmu benar-benar luar biasa, Lisa …” Ian hanya bisa menghela napas setelah telah terpedaya oleh artis profesional itu. Seorang wanita cantik menangis adalah hal yang sangat mematikan. “Terima kasih atas pujiannya,” ucap Lisa malu-malu, wajah cantiknya sedikit memerah, dan suaranya begitu lembut, membuat siapapun yang mendengarnya akan jatuh hati."Berhenti, berhenti! Hatiku tidak kuat menahannya!” ucap Ian seraya menyentuh dadanya sendiri.“Hehe, apakah kamu menyukainya, nyaa~?” Lisa berkedip.“Biasa saja …” Ian memandang Lisa, memperlihatkan ekspresi datar. Namun, dalam hatinya ia bergumam, ‘Astaga, sepertinya ini adalah keputusan yang salah! Tidak seharusnya aku hanya berduaan saja dengan Lisa malam ini!’“Humph!” Lisa mendengus pelan.“Jadi, kamu mau makan apa?” tanya Ian.Lisa berbalik dan mengulurkan tangannya, menggaruk tubuh Ian dengan lembut. "Aku ingin makan nasi goreng telur, seperti yang ada di video, nyaa~"“Oke, serahkan semuanya padaku, my lady …” Ian mem
"Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh
Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di
Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi
Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be
Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka
Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama
Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku
“Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny
Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg