Share

Cemburu

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2024-11-14 09:00:00

Begitu langkah Zevanya sampai di sisi mobil, dia langsung masuk ke dalam kabin belakang.

Zevanya melepas sepatu, membuka perhiasannya yang kemudian ia masukan ke dalam clutch lalu menarik bulu mata palsu.

Dia juga menarik turun sedikit resleting untuk melonggarkan dadanya.

Setelah itu Zevanya bernapas dengan leluasa sembari menyandarkan punggung dan kepala dengan mata terpejam.

Zevanya merasa sedang diawasi dari samping oleh Davanka yang sudah duduk bersamanya di kabin belakang.

Tapi dia mengabaikan.

“Mo’on maap nih ye Bang, kami para betina kalau lagi esmoni suka males bersosialisasi pengennya ngacangin si pembuat esmoni ….” Zevanya mengatakannya di dalam hati.

Zevanya tidak membuka matanya hingga Pak Iip menghentikan laju kendaraan di depan halaman rumah.

Dia langsung turun dari mobil sebelum Maria membukakan pintu.

Kakinya melangkah cepat tanpa alas kaki yang tadi sudah dia buka di dalam mobil.

Di saat Zevanya sedang emosi mengg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Ami Lee
tindakan aja gak cukup kali dav harus ada penegasan lewat kata kata dan masalah kontrak tinggal dirobek aja kan beres ya.... cuma elu gak anggap hal itu penting lagi dav lu malah mengabaikn yg nantinya bakalan jadi bumerang sendiri buat elu dav...
goodnovel comment avatar
Fitri Riyanti
kak, tambahin donk updatenya....
goodnovel comment avatar
Jennifer Karisoh
ya ampun cma 1 bab lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Mencintai Davanka

    Ponsel Davanka berdering memecah hening saat sarapan pagi.Zevanya melirik ke layar ponsel Davanka yang tergeletak terbuka di atas meja makan dan menampilkan nama Ramona.Davanka meletakan sendok, meraih ponselnya untuk menjawab panggilan tersebut.“Hallo?” Davanka melirik Zevanya.Mereka sempat saling menatap tapi kemudian Zevanya mendelik sebal.Davanka jadi merasa seperti suami yang ketahuan berselingkuh dan dicemburui istrinya.“Dava.” Suara Ramona ternyata masih bisa Zevanya dengar.Zevanya sampai sulit menelan makanan yang sedang ia kunyah.“Kenapa Mon?” “Dav, mau sarapan bareng enggak sambil diskusiin materi meeting nanti?”Zevanya mengembuskan napas bersama pejaman mata sekilas, dia marah. “Gue lagi sarapan, langsung meeting aja enggak perlu diskusi.” Davanka terdengar dingin.“Halaaah, paling ngomong gitu karena di depan Anya aja.” Zevanya membatin, dia tidak serta merta senang dengan sikap dingin Davanka kepada Ramona.“Oooh, oke … ada Anya di situ ya?” Dan

    Last Updated : 2024-11-14
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Melampiaskan Emosi

    Beruntung Zevanya masih belum terlambat mengikuti perkuliahan jam pertama.Terang saja, dia mengemudikan mobil pemberian suaminya dengan ugal-ugalan sampai mendapat klakson dari pengendara lain yang tidak dia pedulikan sama sekali yang penting bisa sampai ke kampus tepat waktu. Tanpa terasa dua mata kuliah hari ini berakhir juga.Rencananya dia akan mampir ke rumah ibu tapi Zevanya harus meminta ijin suaminya terlebih dahulu.Zevanya duduk di bangku betah di taman dekat mobilnya terparkir.Dia mengeluarkan ponselnya lalu membuka ruang pesan dengan Davanka.Ada satu pesan yang ternyata dikirim Davanka tadi pagi.Ice sugar : By, hati-hati. Jangan ngebut.Zevanya mengulum senyum hingga membulatkan pipinya.Melihat nama kontak sang suami masih Ice Sugar, Zevanya langsung menggantinya menjadi ‘Hubby’ dengan tambahan emotikon hati berwarna merah muda yang tertancap panah.Dia kemudian mengirim pesan untuk sang suami tercinta tanpa membalas pesan Davanka yang tadi pagi.Cobaan Hi

    Last Updated : 2024-11-14
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Pria Misterius

    Mas Raga : Anya, di mana lo?Mas Raga : Anya, buka blokir si Dava.Mas Raga : Anya, lo baikan cepet sama si Dava! Kita udah berjam-jam stuck di ruangan rapat. Si Dava nahan kita semua di sini.Mas Raga : Anyaaaaaaa, bangke lo!Zevanya mengangkat kedua alisnya bingung, sepertinya Raga kesal sekali karena semua pesan dan panggilannya tidak dibalas.Dia kemudian membuka pesan dari Maria.Maria : Ibu … Ibu di mana?Maria : Ibu, tolong angkat telepon saya.Maria : Ibu, tolong buka blokir Bapak.Maria : Ibu, saya mohon. Kalau saya enggak bisa kasih tahu Bapak di mana keberadaan ibu dalam satu jam ke depan, saya akan dipecat Bapak.Maria : Ibu di mana? Saya sudah cari ibu ke mana-mana tapi ibu enggak ada di rumah ibunya ibu sama di rumah tuan Gunadhya, di kampus juga ibu enggak ada.Maria : Ibu, saya mohon maaf kalau kerja saya tidak memuaskan. Saya mau dipecat sama Bapak.Zevanya memejamkan matanya sekilas, dia tidak tega jika sa

    Last Updated : 2024-11-15
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Baru Tersadar

    Davanka pergi ke teras usai panggilan telepon ke istrinya dimatikan begitu saja secara sepihak oleh Zevanya dan tidak bisa dihubungi kembali.Dia gundah, kesal juga khawatir namun lebih besar ke arah cemburu.“Siapa cowok itu?” Davanka terus bertanya di dalam hati.Dia mondar-mandir di teras.“Pak … apa ibu—““Diem kamu Maria, saya enggak akan pecat kamu … masuk sana!” Davanka berkata ketus dengan kening mengkerut dalam. “Ba-baik, Pak.” Maria terbata dan buru-buru masuk ke dalam rumah.Pokoknya Davanka akan menunggu Zevanya hingga pulang ke rumah, tapi istrinya pasti pulang, kan?Sekitar satu jam kemudian—setelah kakinya lelah mondar-mandir—Davanka melihat lampu mobil menyorot ke halaman rumah.Pria itu mengembuskan napas panjang dan berdiri menghadap mobil yang kini berhenti tepat di depan dia. Dari dalam mobil, Zevanya sudah melihat raut wajah kesal Davanka yang matanya menatap tajam.“Kenapa dia yang marah? Yang tadi siang di ketusin ‘kan Anya.” Zevanya misuh-misuh s

    Last Updated : 2024-11-15
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Belum Selesai

    “Cowok tadi siapa?” Akhirnya Davanka mengutarakan pertanyaan yang sedari tadi mengganggunya.“Cowok mana?” Zevanya mengernyit bingung.“Cowok yang tadi gue suruh lo usir.” Zevanya ingat sekarang. “Enggak tahu.” Zevanya mengendikan pundaknya acuh.“Terus kenapa lo bolehin dia duduk di meja lo?” Zevanya menarik napas panjang lalu mengeluarkannya perlahan sembelum menjawab pertanyaan Davanka.“Anya enggak tahu dia siapa, awalnya dia kasih tissue ke Anya waktu Anya nangis gegara baca novel di ujung lorong rak-rak buku di Gramedia terus dia duduk di depan Anya … udah gitu waktu Anya beli mie kocok, enggak ada meja kosong lagi terus dia minta ijin duduk satu meja sama Anya.” Zevanya mengatakannya tanpa beban.“Lo terima tissue itu?”Zevanya mengangguk. “Iya … tapi pas Anya balikin katanya buat Anya aja.”“Ngapain juga lo pakai nangis segala baca novel, lo cari perhatian?” tanyanya ketus.“Enggak.” Zevanya menjawab dengan wajah memberengut kesal tidak terima.“Ngomong apa aj

    Last Updated : 2024-11-15
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ternyata Shabat Davanka

    “Hallo?” Anya yang baru saja keluar dari kelasnya di jam terakhir mata kuliah hari ini menjawab panggilan telepon dari Davanka.“Di mana?” tanya pria itu.“Masih di kampus, baru bubaran kelas.” Kalau itu Davanka tahu karena memiliki jadwal kuliah istrinya.“Terus lo di mananya?” Davanka bertanya lagi dan panggilan ‘lo’ itu kini membuat Zevanya begitu jengah mengingat tadi malam mereka bercinta sampai pagi tapi Davanka masih memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Padahal ngilunya saja masih terasa dan seharian ini Zevanya bergulat melawan kantuk selama mata kuliah berlangsung.“Lagi jalan ke parkiran,” jawab Zevanya sedikit ketus.“By,” panggil Davanka masih tersambung dalam panggilan telepon.“Apa?” jawab Zevanya dengan bibir mengerucut.“Kok manyun?” Sontak pertanyaan Davanka tersebut berhasil membuat Zevanya mengangkat pandangannya.Dia sudah melewati pintu utama loby dan mendapati Davanka tengah berdiri di sisi mobil mew

    Last Updated : 2024-11-16
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Membuat Iri

    “Emmph … emmmpphh ….” Zevanya menggeram dengan wajah menoleh ke samping menghadap sang suami agar pria itu melepaskan bekapan tangan di mulutnya.Kepala Davanka miring lantas bergerak mendekat. “Jangan senyum-senyum segala sama si Al,” bisik Davanka tepat di telinga Zevanya kemudian memberikan kecupan di pipi Zevanya seolah ingin memberitahu semua orang kalau Zevanya adalah miliknya.Semua dibuat kesal karena keromantisan Davanka yang mengecup pipi Zevanya tanpa tahu apa permasalahan yang sebenarnya.“Hallo, Ayang … buruan ke sini, gue kangen Ayang! Si Dava bikin ngiri,” ucap Raga lantang sambil menempelkan ponsel ke telinga berpura-pura menghubungi kekasihnya. Vanessa memang belum datang karena ada urusan yang harus dia selesaikan terlebih dahulu. Dan bukan hanya Raga saja tentu Ramona juga iri melihatnya tapi dia bisa apa selain tersenyum untuk menyembunyikan perasaan tersebut.Sedangkan bagi Davanka sudah tidak ada lagi yang dia pedulikan selain istrinya.“Ayo pesen-pese

    Last Updated : 2024-11-17
  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Hanya Kawin Kontrak

    Davanka menarik ikatan di rambut Zevanya agar rambutnya terurai menutupi leher juga tengkuk yang terdapat seperti memar keunguan karena ulahnya tadi malam.Dia rasa sudah cukup pamer tanda merah itu kepada Alvaro, tidak ingin membuat sang istri tidak nyaman karena menjadi bulan-bulanan sahabatnya.Bukan hanya dari Alvaro, Zevanya juga mendapat seulas senyum penuh arti dari Raga yang senang melihat tanda merah di lehernya karena itu berarti hubungan mereka sudah menjadi nyata, bukan kepura-puraan lagi.Raga juga lega karena permasalahan antara Davanka dan Zevanya kemarin tentang Zevanya yang mem-blokir nomor ponsel Davanka entah karena persoalan apa itu kini sudah diselesaikan dengan cara tiga ronde tadi malam.“Oh ya, kenalin Al … ini Vanessa, cewek gue.” Raga mengenalkan kekasihnya.Alvaro jadi harus mengalihkan tatap dari Zevanya, dia mengulurkan tangan ke depan Vanessa.“Alvaro,” ucapnya menyebutkan nama.Vanessa juga mengucapkan namanya bersama senyum lebar tapi menurut Alv

    Last Updated : 2024-11-17

Latest chapter

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 10

    Matahari terbenam di atas horizon, memancarkan warna keemasan yang indah di langit Hawai. Di tepi pantai yang tenang, Davanka dan Zevanya berjalan beriringan, tangan mereka saling menggenggam erat. Di depan mereka, Aksara dan Ashera sedang bermain dengan gembira di pasir, membangun istana pasir dan tertawa riang. Davanka tersenyum menatap ke arah Aksara dan Ashera, sambil mengeratkan genggaman tangannya. “By, lihat betapa bahagianya mereka. Abang rasa mereka enggak akan pernah melupakan liburan ini.” Zevanya mengangguk, matanya menatap putra dan putrinya penuh cinta. “Liburan ini memang sempurna. Terima kasih karena telah memilih tempat yang indah ini, Abang.” Davanka tersenyum, menatap laut dengan mata penuh kebahagiaan. “Kakek selalu mengatakan kalau tempat ini adalah tempat terbaik untuk menciptakan kenangan keluarga. Abang ingin anak-anak kita tumbuh dengan kenangan indah seperti ini.” Aksara berlari mendekat, ekspresi di wajahnya penuh semangat. “Ayah, B

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 9

    Di sebuah rumah sakit bersalin yang mewah nyaman, Davanka berjalan mondar-mandir di koridor seperti ayam jago yang kebingungan. Wajahnya pucat, tangan kanan memegang ponsel, tangan kiri mengacung gelas kopi yang isinya sudah habis sejak sejam lalu.Dari dalam kamar bersalin, suara Zevanya terdengar berteriak-teriak, membuat Davanka berkeringat lebih banyak daripada saat jogging pagi.“Abang! Kalau kamu cuma mau mondar-mandir, sini gantikan Anya dulu!” teriak Zevanya dengan nada bercampur emosi dan kesakitan.“Gantikan? Gantikan apa, Anya? Abang enggak mungkin melahirkan untuk kamu, sayang …,” jawab Davanka gugup sambil setengah membuka pintu.Zevanya menatapnya dengan mata menyala. “Ya kalau enggak bisa bantu melahirkan, minimal kasih Anya semangat! Abang itu suami atau figuran sih di sini?”“Semangat, sayang! Kamu pasti bisa!” seru Davanka, setengah meloncat sambil mengepalkan tangan seperti cheerleader yang salah tempat.“Abang, serius! Duduk di sini, pegang tangan Anya! Kalau Anya

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 8

    Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi ketika suara aneh terdengar dari kamar tidur. Suara itu datang dari sisi tempat tidur, tempat di mana Zevanya biasa tertidur dengan tenang. Namun malam ini, situasinya berbeda.Zevanya tiba-tiba terbangun, matanya yang bulat terbelalak seperti baru tersadar dari mimpi buruk. Dengan suara terengah-engah, dia menoleh ke arah suaminya, Davanka, yang sedang terbaring di sampingnya."Abang ...." Zevanya bergumam dengan wajah setengah bingung. "Anya ngidam."Davanka mengerutkan kening, mengira istrinya hanya terjaga karena mimpi. "Ngidam? Anya, ini ‘kan sudah hampir jam tiga pagi, kamu yakin?"Zevanya duduk, memegangi perutnya yang mulai membesar, matanya tetap terjaga. "Iya, Anya ngidam banget, Abang … Anya pengen makan ... nasi goreng dengan buah durian!" Suaranya penuh dengan keyakinan, seolah itu adalah hal yang paling masuk akal di dunia ini.Davanka terdiam sejenak, mencoba mencerna permintaan itu. "Nasi goreng ... durian

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 7

    “Aksaraaaa ….” Bunda Arshavina memanggil dengan suara mendayu dari arah pintu utama. Aksara langsung berlarian menuju ke sana tanpa menggunakan celana. “Eh … ke mana celananya?” Ayah Kama bertanya. “Abis pipis.” Aksara memberitahu sembari menepuk bokong. “Iiiih belum sunat.” Bunda menunjuk bagian bawah Aksara yang langsung ditutupi bocah laki-laki itu sembari cekikikan. “Aksaraaaa, pakai celana dulu!” Zevanya berseru dari dalam rumah. “Eh … Ayah … Bunda.” Zevanya baru menyadari kedatangan kedua mertuanya dan langsung menyalami mereka. “Abang pakai celana dulu ya,” kata Zevanya tapi Aksara malah lari ke dalam gendongan sang kakek. “Aduuuuh, cucu kakek sudah berat.” “Kakek! Abang enggak mau pakai celana.” Aksara meronta-ronta dalam gendongan sang kakek saat bundanya berusaha memakaikan celana. “Ayo pakai dulu celananya atau nanti Nenek sunat? Mana gunting? Mana gunting?” Bunda Arshavina pura-pura mencari gunting. “Enggak mau!” Aksara menjerit sambil terta

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 6

    Davanka benar-benar menjadi bapak-bapak sekarang, tapi bukan bapak-bapak biasa.Pria itu pantas diberi julukan hot daddy dengan perawakan tinggi dan tubuhnya yang atletis serta ketampanan bak Dewa Yunani yang dia miliki membuat para gadis, janda dan istri orang tidak bisa melepaskan tatapan setiap kali melihat Davanka.Seperti saat ini, para papa yang lain seolah tidak memiliki harga diri karena para mama yang menemani putra dan putri mereka di play ground mall ternama di Jakarta terus menatap Davanka yang tengah menemani Aksara bermain sementara Zevanya sedang melakukan perawatan rambut di salon yang masih ada di mall tersebut.Kegiatan rutin di saat weekend yang dilakukan Davanka sekeluarga adalah ngemall karena Aksara masih berusia tiga tahun yang kalau diajak jalan-jalan keluar kota atau keluar Negri masih sering tantrum.Jadi ketika Davanka ada perjalanan bisnis saja baru Zevanya dan Aksara ikut.“Ma … itu liatin anaknya, jangan liatin suami orang terus!” tegur salah seorang

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 5

    “Pak, malam ini ada acara charity sama komunitas Pengusaha Muda … Mentri Perdagangan dan Mentri Investasi juga jadi tamunya, kesempatan yang bagus mendekati mereka untuk proyek baru yang akan mulai dikembangkan oleh AG Group.” Arman mencetuskan sebuah ide brilliant. “Kamu yang datang temani ayah, ya!” Davanka bukan sedang bertanya tapi memerintah. Pria itu bangkit dari kursi kebesarannya bergerak ke sudut ruangan meraih jas yang tergantung di sana lalu memakainya. “Laporkan hasil yang kamu dapat dari acara itu.” Davanka memberi instruksi pada sekertarisnya. “Ta-tapi, Pak …,” sergah Arman saat Davanka melewatinya. Davanka menghentikan langkah membalikan badannya menatap Arman tanpa ekspresi. “Kamu enggak mampu?” Pertanyaan Davanka adalah sebuah tekanan agar Arman menjawab sebaliknya. “Mampu, Pak!” Arman menjawab lugas. Davanka membalikan badannya lagi. “Saya pulang duluan ya, Man.” Pria itu mengangkat tangan sembari melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan A

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 4

    Davanka lupa mengganti mode hening ke bunyi di ponselnya usai bertemu klien di meeting room sebuah hotel.Selama hampir lima jam lamanya Davanka ditemani sekertaris barunya melakukan pertemuan dengan klien dari Korea untuk menjalin kerjasama bisnis.Tapi tidak sia-sia karena Davanka akhirnya berhasil meyakinkan klien dari Negri ginseng itu untuk bekerja sama dengan perusahaannya.Sekarang Davanka merasakan tubuhnya lelah sekali, kepalanya bersandar pada sandaran jok mobil yang nyaman dengan mata terpejam.“Pak Dava, apa Bapak sudah mengecek ponsel Bapak?” Arman-sang sekertaris berujar dari kursi penumpang depan.“Belum … kenapa, Man?” Davanka menegakan tubuhnya merogoh saku jas mencari ponsel.“Ibu sudah melahirkan, Pak.” Arman berujar hati-hati.Dia juga tidak mengecek ponselnya karena sibuk memperhatikan jalannya rapatu tuk membuat Notulen.“Apa?” Davanka tersentak, matanya terbelalak.

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 3

    “Apa kabar Anya? Perut kamu besar banget.” Adalah Noah yang menyambut Zevanya duluan.Terakhir kali dia bertemu Noah saat ditonjok oleh Davanka di Malaysia sebelum mereka pulang ke Indonesia.“Baik … iya nih, sebentar lagi melahirkan.” Zevanya mengusap perutnya.“Kamu berdua aja? Enggak sama Dava?” Itu Alvaro yang bertanya.“Enggak … Abang enggak tahu kalau Anya ngemall, tadi minta ijin malah dilarang … tapi besok Abang ulang tahun dan Anya harus beli kado.” Zevanya menunjuk paperbag yang di pegang Maria, wajah Maria memucat mendengar pengakuan Zevanya.“Pasti gue yang kena semprot nih.” Maria membatin.“Oh iya, si Dava ulang tahun besok.” Noah seakan diingatkan.“Duduk sini, Nya … makan bareng kita.” Alvaro mempersilahkan.“Enggak usah, Anya cari meja lain aja.” Zevanya takut kalau Davanka tahu lantas mengamuk.“Enggak apa-apa, sini duduk sama kita aja … duduk di sebelah gue, si Dava enggak cemburu sama gue.” Noah menarik tangan Zevanya agar duduk di kursi sebelahnya membuat dia ti

  • Kawin Kontrak Dengan CEO Dingin   Ekstra Chapter 2

    Davanka berjalan menyusuri lorong di kantornya yang dulu, dia belum membuat janji dengan Raga yang sekarang menjabat sebagai CEO di sana tapi kebetulan arah jalan yang ditempuh untuk kembali ke kantor usai mengunjungi suatu proyek melewati kantor ini jadi Davanka putuskan untuk mampir sebentar karena ada yang akan dia bicarakan dengan sahabatnya itu.Dengan sangat kebetulan, seorang wanita yang kini sedang berjalan berlawanan arah dengannya baru saja keluar dari ruangan Raga nyaris membuat Davanka memutar badan mengurungkan niat bertemu sang sahabat.Namun dia tidak ingin wanita itu mengatainya sebagai pengecut sehingga Davanka ayun langkahnya tegas hingga akhirnya mereka berpapasan.Wanita itu mencekal tangan Davanka menghentikan langkahnya.“Mau sampai kapan lo pura-pura enggak kenal sama gue?” Ramona bersarkasme.Davanka masih tetap tenang menatap ke depan.“Sampe lo enggak nyinggung sedikitpun tentang gue dalam cerita Anya,” sambung Ramona lalu tertawa sumbang.Sengaja Davanka tid

DMCA.com Protection Status