Di saat-saat terakhir, Samuel pun menahan tinjunya.Tinju Samuel hanya menyentuh hidung Stewart.Stewart yang selamat dari bencana, menepuk dadanya dan menatap Samuel dengan tak berdaya. "Samuel, kamu ini …."Mata Samuel tertuju pada Stewart, Stewart pun secara otomatis menghentikan perkataannya.Samuel membuang sarung tinjunya, lalu melompat keluar dari ring tinju dan menuju ruang ganti.Judy melihat sosok Samuel yang menjauh, dia pun berjalan mendekati Stewart dan bertanya dengan suara rendah, "Tuan Stewart, apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita akan terus membiarkan Tuan Samuel menjadi dekaden seperti ini?""Kalau tidak? Apa yang bisa kamu lakukan?" tanya Stewart tanpa daya.Judy menghela napas. "Aku tidak pernah menyangka kalau Tuan Samuel akan disakiti oleh cinta suatu hari nanti.""Dia itu masih manusia."Saat Stewart menghela napas dengan penuh emosi, dia melihat Samuel sudah berganti pakaian dan berjalan keluar.Stewart pun segera mengikuti Samuel."Samuel, apakah k
Judy dan Stewart saling memandang.Pada akhirnya, Stewart yang berbicara."Pasti bisa.""Yang pasti bisa itu, Grace akan segera menikah dengan Ethan."Samuel mengangkat kepalanya, lalu berkata pada mereka berdua.Ruangan itu menjadi sunyi senyap dalam sekejap."Aku tahu kalau dia telah melupakan masa lalunya dan tidak mengingat aku lagi. Dia hanya mengingat orang yang ingin dinikahinya dulu …. Aku juga tahu kalau dia tidak bisa disalahkan atas semua ini, karena semua ini adalah pilihanku, aku yang membuatnya melupakanku. Aku tahu semua itu."Suara Samuel menjadi makin berat, dua orang lainnya pun hanya bisa terdiam."Aku hanya ingin mabuk untuk sementara waktu, bahkan satu detik saja, agar aku tidak memikirkan dia. Apakah kalian juga tidak akan menyetujui keinginanku ini?"Stewart dan Judy saling memandang, mereka tidak bisa berkata-kata.Tak lama kemudian, mereka berdua duduk diam di samping Samuel."Kalau kamu memang ingin minum, kami akan menemanimu." Stewart mengambil sebotol anggu
Judy segera melirik Samuel.Judy ragu-ragu dan berkata, "Aku ….""Aku sudah menyuruhmu pergi, 'kan?" ucap Samuel tiba-tiba.Judy, "…""Pergilah, aku akan baik-baik saja di sini." Samuel menyesap anggur lagi.Namun, penampilan Samuel tidak tampak baik-baik saja."Apakah kamu sedang berada di luar?" Suara Rina terdengar lagi. "Kalau kamu sibuk, aku tidak akan mengganggumu.""Bukan!" seru Judy.Judy menggaruk kepalanya, dia merasa serba salah."Pergilah." Samuel berbicara lagi, "Di sini ada begitu banyak orang, tidak akan terjadi apa-apa."Judy mengerutkan kening, dia masih merasa bingung. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke tempat Rina. "Tuan Samuel … kamu tidak boleh berkeliaran. Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, Tuan Stewart pasti tidak akan memaafkanku.""Pergilah, aku bukan anak-anak."Melihat Samuel masih mau bercanda dengannya, Judy pun akhirnya meninggalkan tempat.Begitu Judy pergi, hanya Samuel yang tersisa di ruang VIP, dia akhirnya bisa melepaskan semua emosinya ta
Pintu ruang VIP yang tertutup tiba-tiba dibuka. Samuel mengangkat kepalanya dan melihat ke arah pintu. Ketika dia melihat orang di luar pintu, dia tertegun sejenak. Tak lama kemudian, dia mengarahkan botol kaca ke lehernya.Ketika orang di luar pintu melihatnya, dia segera bergegas masuk dan menendang botol kaca itu dari tangan Samuel.Samuel tidak menyerah, dia mengambil pecahan beling dan hendak menusukkan beling itu ke lehernya."Tusuklah, akan lebih baik kalau kamu mati. Dengan begitu, sainganku akan berkurang."Suara pria itu membuat Samuel akhirnya berhenti.Samuel menatap pengunjung itu.Orang itu adalah Joseph.Joseph mengambil kesempatan untuk mengambil pecahan beling dari tangan Samuel.Begitu menundukkan kepalanya, Joseph melihat luka di tangan Samuel yang tergores pecahan beling.Tanpa berkata-kata, Joseph mengeluarkan sapu tangan dari tasnya dan melemparkannya ke Samuel.Samuel melirik Joseph, dia tidak mengambil sapu tangan itu.Joseph duduk di hadapan Samuel dan tidak me
"Kalau tidak?"Samuel menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan nada mencela diri sendiri, "Aku pergi menculik sang pengantin wanita, lalu membiarkan dia melihatku, kemudian menderita kesakitan yang luar biasa?""Tidak harus menggunakan metode ekstrim begitu." Joseph mengabaikan nada bicara Samuel, dia mengerutkan kening dan berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku punya cara, tapi aku tidak tahu apakah kamu ….""Katakan!" tegas Samuel sambil memegang botol anggur."Solusinya sebenarnya sangat sederhana, bawa saja Grace pergi."Tanpa menunggu Samuel setuju, Joseph melanjutkan, "Baloi adalah wilayah kekuasaan Ethan, dia bisa melakukan apapun yang dia mau di Baloi, tapi tidak di luar negeri. Bawalah Grace ke luar negeri, dengan begitu Grace bisa memulai hidup baru di sana."Samuel berhenti bermain-main dengan botol anggurnya."Kamu juga berpikir ini ide yang bagus, 'kan?" Joseph jelas melihat Samuel tersentuh dengan idenya dan melanjutkan, "Satu-satunya masalah sekarang adalah bagaimana
Samuel perlahan meringkukkan badannya.Samuel menghabiskan sepanjang malam di ruang VIP.Beberapa kali Samuel terbangun karena kedinginan, tetapi dia masih tetap tidur di dalam ruang VIP.Bahkan selimut yang khusus dibawakan oleh pemilik bar pun tertendang ke lantai oleh Samuel.Walaupun menggunakan cara seperti ini untuk menyiksa diri, Samuel tetap tidak membuat dirinya terlalu menderita.Hal ini terus berlanjut sampai matahari terbit, yang akhirnya menarik Samuel keluar dari rasa sakit yang dalam.Selanjutnya, Samuel harus menghadapi rasa sakitnya dalam keadaan sadar.Samuel mengeluarkan ponselnya dan melihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Grace, jantungnya berdetak kencang.Tak lama kemudian, Samuel menghubungi nomor telepon Grace.Saat ini, Grace sedang membicarakan pernikahan dengan Ethan secara tidak fokus.Kemarin, Grace menelepon Pak S, tetapi tidak ada yang menjawab. Grace duduk di balkon sendirian sambil memikirkan kata-kata Mia.Grace sangat yakin kalau dia tidak ing
Nada bicara Pak S terdengar sangat tegas.Seakan-akan hal ini adalah sebuah ilmu pasti.Grace terkejut, sudut bibirnya sedikit terangkat. "Kenapa?""Dia tidak pantas untukmu."Grace terkekeh, suasana hati buruknya pun menghilang."Lalu, menurutmu siapa yang layak untukku?"Tidak ada suara dari ujung telepon.Setelah tidak menerima jawaban untuk waktu yang lama, Grace menundukkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya aku sudah menanyakan pertanyaan bodoh lagi.""Tidak." Samuel mengangkat kepalanya dan menatap sinar matahari yang cerah. "Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini."Grace mengedipkan matanya dengan bingung. "Kenapa?""Karena aku benar-benar tidak tahu siapa yang pantas untuk gadis sebaik kamu."Hati Grace sedikit bergetar. "Aku … aku tidak sebaik itu."Sambil berbicara, tanpa disadari pipi Grace memerah."Dalam hatiku, kamu akan selalu menjadi gadis yang sempurna."Usai mengucapkan gombalannya, Samuel pun akhirnya menyadari sesuatu. Dia buru-buru berkata, "Apakah kamu ingin meni
"Apakah Tuan khawatir kalau Tuan Samuel akan datang dan membawa pergi Nona Grace?""Dia pasti akan muncul hari itu.""Aku mengerti. Aku akan menyuruh semua pengawal untuk menjaga pintu masuk dengan sangat ketat. Aku tidak akan pernah membiarkan Tuan Samuel hadir ke pesta pernikahan.""Bukan," kata Ethan sambil tersenyum bengis. "Aku ingin kamu membiarkannya masuk.""Tuan …."Ethan mengangkat tangannya dan menghentikan ucapan Sergio."Pak Sergio, lakukan saja apa yang aku katakan, aku ingin dia melihat Grace menikah denganku dengan mata kepalanya sendiri. Grace pada dasarnya memang tunanganku. Paman sudah merebutnya, jadi aku harus merebut Grace kembali."Sergio masih ingin membujuk Ethan, "Tapi Tuan Ethan, kemampuan Tuan Samuel tidak bisa diremehkan. Kalau dia benar-benar diizinkan masuk, pernihakanmu mungkin akan hancur berantakan.""Itulah kenapa aku menyuruhmu mengawasinya," kata Ethan dengan dingin. "Jangan lupa, ini adalah Baloi, ini adalah wilayahku!"Sergio menjawab, "Baik."…H
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la