Sergio berkeringat dingin.Ethan yang biasanya riang, sekarang menjadi sangat waspada setelah dipukuli oleh Samuel."Tuan Ethan …." Sergio masih memikirkan bagaimana menjawab pertanyaan Ethan, tiba-tiba suara tangisan terdengar dari luar."Kak Ethan, kenapa kamu dipukuli sampai seperti ini?"Melihat Lily menangis dan memeluknya, Ethan memandang Sergio sambil merasa sakit kepala.Sergio mengambil kesempatan dan berkata, "Tuan Ethan, karena Nona Lily sudah datang, aku akan keluar dulu. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu cukup membunyikan belnya."Ethan masih ingin mengatakan hal lain, tetapi Sergio dengan cerdik sudah menyelinap pergi terlebih dahulu.Begitu Sergio pergi, Lily memeluk Ethan dengan makin vulgar."Kak Ethan, siapa yang melakukannya? Memangnya dia tidak tahu hukum negara ini?""Memang benar, hukum sudah tidak berguna lagi di dunia sekarang ini." Ethan mendorong Lily dengan kesal. "Bukankah aku sudah bilang? Kita berteman saja mulai sekarang."Begitu Lily mendengar ucapan Ethan,
Dengan kata lain, Ethan bersikap baik pada Lily karena dia sudah salah mengingatnya. Kalau sampai ….Lily tidak berani memikirkannya lagi, dia mengatur napasnya dan menatap Ethan.Situasi sudah menjadi seperti ini, Lily benar-benar tidak boleh mengungkapkan kebenarannya.Lily menutup matanya. "Jadi … alasan kenapa kamu mau bersamaku dan bersikap baik padaku adalah karena aku pernah menyelamatkanmu?"Ethan tidak ingin menyembunyikannya lagi. "Ya."Lily menangis lebih keras lagi. "Aku mengerti, kalau begitu, aku harap pernikahanmu dengan Grace bisa bertahan sampai kalian tua nanti."Usai mengatakan itu, Lily berbalik dan pergi.Ethan buru-buru menghentikan Lily, "Tunggu, Lily, kamu mau ke mana?""Karena kamu tidak menyukaiku, untuk apa kamu peduli dengan apa yang akan aku lakukan!" Lily mendengkus. "Hidupku tidak ada artinya lagi … lebih baik aku mati!"Begitu Ethan mendengar kalau Lily ingin mati, Ethan melompat dari tempat tidur dan menahan Lily."Apakah kamu sadar dengan apa yang kamu
Grace bangun pagi-pagi keesokan harinya. Saat dia ingin bangun, Samuel memeluk pinggangnya erat-erat sampai dia tidak bisa bergerak sama sekali.Namun, gerakan Grace membangunkan Samuel."Kenapa kamu bangun pagi-pagi begini?" Samuel membuka matanya yang masih mengantuk."Apakah kamu lupa? Aku akan pergi ke kediaman Keluarga Hayes hari ini."Samuel mengencangkan cengkeramannya tanpa sadar. "Ya, aku ingat, jangan terburu-buru, sekarang baru sekitar jam enam, ayo, tidurlah lagi."Sambil berkata, Samuel mengangkat kakinya untuk menekan paha Grace.Grace bingung harus berbuat apa. "Apakah kamu tidak ingin aku pergi ke kediaman Keluarga Hayes?""Bukan begitu." Samuel membenamkan kepalanya di leher Grace dan menggosoknya, seperti seekor kucing yang manja.Hati Grace langsung melunak."Oke, aku akan tinggal menemanimu untuk sementara waktu."Samuel sedikit tersenyum.Grace tidak melihatnya, dia hanya merasakan napas di lehernya makin cemas.Terlebih lagi, sepasang tangan besar terus bergerak-g
"Halo, Nona Grace."Grace bertanya, "Kudengar, Ethan dirawat di rumah sakit. Apa yang terjadi?"Sergio melihat raut wajah Grace yang tidak dibuat-buat sama sekali, dia bertanya ragu-ragu, "Apakah Nona tidak tahu?"Grace merasa pertanyaan Sergio sangat menarik."Haruskah … aku tahu?""Oh, bukan itu maksudku. Hanya saja, berita Tuan Ethan dirawat di rumah sakit sudah tersebar, jadi aku hanya penasaran kenapa Nona Grace tidak mengetahuinya."Grace pun menjawab, "Mungkin karena Kakek meninggal, jadi akhir-akhir ini aku merasa sangat sedih sampai tidak memedulikan berita itu."Sergio memandang Grace dan tidak tahu harus berkata apa.Sergio telah bertemu lebih banyak orang selama hidupnya.Sergio telah menyaksikan Grace tumbuh dewasa, dia merasa dia cukup mengenal sifat Grace.Grace tidak tampak sedang berbohong.Dengan kata lain, Grace benar-benar tidak tahu apa yang terjadi malam itu.Sergio ingin terus mencari tahu, tetapi mereka berdua telah tiba di depan peti Owen.Melihat wajah Owen, S
Grace menatap wajah Ethan. "Luka di wajahmu …."Kenapa sama persis dengan Samuel?Ini bukan tentang seberapa besar luka Ethan, tetapi tentang kondisi lukanya.Apakah mereka semua dipukuli?Kalau dipikir-pikir, kebetulan sekali Samuel dan Ethan dipukuli pada saat yang bersamaan."Apa? Kenapa?"Grace tiba-tiba menjadi begitu dekat, membuat Ethan tidak tahan lagi.Dulu, Ethan selalu berprasangka buruk pada Grace, jadi dia merasa Grace memang wanita yang seperti itu. Meskipun dia pernah terpukau oleh Grace beberapa kali sebelumnya, dia tidak pernah sampai kebingungan seperti ini.Mata Grace sangatlah indah dan jernih, seperti mata air pegunungan.Wajah Grace dirias apa adanya, tetapi terlihat sangat lembut dan mampu membuat orang-orang di sekitarnya menjadi tenang.Bahkan makin dilihat, wajah Grace tampak makin indah.Membuat Ethan tidak bisa berpaling.Grace mundur selangkah, dia menatap Ethan dengan curiga. "Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu memerah?"Ethan berbalik dengan tidak wajar. "A
"Ya." Ethan tiba-tiba diliputi rasa bersalah. "Maaf, aku tidak melakukan apa pun saat berada di rumah sakit beberapa hari ini."Grace memandang Ethan dengan ekspresi kaget."Kenapa?""Bukan apa-apa, menurutku sungguh luar biasa kalau kamu bisa mengucapkan kata-kata maaf."Usai Grace berbicara, dia bertanya lagi, "Oh iya, apakah paman keduamu akan datang juga nanti?"Ethan tetap diam.Grace merasa aneh. "Apakah dia tidak mau datang?"Tidak mungkin, 'kan? Owen sudah meninggal. Apakah sang paman tidak akan muncul di hari penting seperti itu?"Bukan, dia bilang masih belum pasti akan pergi."Grace terheran. "Tidak peduli betapa sibuknya dia, dia tetap harus hadir pada acara penting seperti itu."Ethan berdiri dengan kesal. "Kamu tidak mengerti, kami … hubungan kami tidak sesederhana yang kamu kira."Grace mengedipkan matanya.Grace memang tidak mengerti.Namun, bukankah mereka seharusnya mengutamakan orang yang sudah meninggal dan mengesampingkan semua urusannya?Sekalipun ada masalah besa
Grace pergi keluar pintu, lalu menjawab telepon."Apakah kamu sudah pulang?""Ya."Grace melirik ke belakang. "Aku baru saja tiba di sini.""Sayang.""Ya?""Aku merindukanmu."Pipi Grace sedikit memerah. "Aku akan segera pulang.""Kamu sendiri yang bilang tadi." Suara Samuel tiba-tiba menjadi serius. "Kamu tidak bisa menarik kembali kata-katamu."Grace kehabisan kata-kata. "Ada apa denganmu? Kenapa kamu merasa seperti aku tidak akan pulang setelah datang ke sini?"Samuel berkata, "Aku takut ….""Apa yang kamu takutkan?" Grace bingung. Selain itu, ini pertama kalinya dia mendengar Samuel berkata takut, 'kan?Samuel terdiam beberapa saat, lalu berkata sambil terkekeh, "Sayang, kamu masih ingat jalan pulang, 'kan?""Tentu saja."Senyuman di wajah Grace memudar, dia merasa Samuel sudah mengetahui sesuatu."Jangan khawatir, aku akan pulang setelah menyelesaikan urusan di sini, karena aku juga merindukanmu."Di ujung telepon, Samuel tidak berkata apa-apa.Mereka berdua hanya memegang ponseln
"Pak Sergio, apakah kamu tahu sesuatu?"Sergio dengan cepat menghindari tatapan Ethan. "Aku … tidak tahu.""Kamu pasti tahu sesuatu!" Ethan dengan kuat meraih tangan Sergio. "Katakan padaku secepatnya!"Sergio merasa tidak berdaya. "Tuan, aku … benar-benar tidak tahu apa-apa. Mungkin orang itu hanya memiliki nama yang sama.""Nama yang sama?""Ya." Merasakan kekuatan Ethan sedikit melemah, Sergio melanjutkan, "Tuan Ethan, aku pikir, kamu harus fokus pada urusan Tuan Owen. Tidak ada yang lebih penting saat ini selain membiarkan Tuan Owen pergi ke alam sana dengan tenang, 'kan?"Ethan berhasil dibujuk oleh Sergio."Aku akan bertanya pada Grace lagi setelah urusan Kakek selesai."Sergio ragu-ragu ingin berbicara.Setelah memikirkannya, Sergio akhirnya mengingatkan, "Tuan Ethan, mungkin ada beberapa hal yang … lebih baik tidak usah diketahui.""Kenapa?" Ethan memandang Sergio dengan ekspresi aneh. "Bahkan kalaupun Grace dan paman keduaku saling mengenal, itu … bukanlah masalah."Meskipun
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la