"Kalau begitu, kamu ….""Sayangku!" Sebelum Grace menyelesaikan ucapannya, dia mendengar suara Mia yang sangat bersemangat.Grace menoleh ke arah suara itu berasal, dia melihat Mia keluar dari mobil Stewart."Kalian … datang bersama kemari?""Ya." Samuel berkata, "Selamat padamu, Nona Grace."Grace memandang Mia dengan keheranan, lalu berkata pada Stewart, "Terima kasih, Dokter Yake. Tapi, kamu tidak perlu merasa sungkan padaku lagi, kamu bisa memanggilku Grace saja.""Grace?" Samuel yang berdiri di samping tiba-tiba membuka mulutnya, suaranya seperti gumaman yang keluar dari hidungnya.Stewart melirik Samuel, tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku akan memanggilmu dengan Grace saja. Kamu juga tidak perlu sungkan, panggil saja aku sebagai Stewart.""Baik."Sambil berbincang, mereka berempat duduk di kursi lipat depan kedai.Samuel menundukkan kepalanya dari waktu ke waktu, dia melihat kursi lipat yang didudukinya.Grace, "Kenapa?"Sejak mereka tiba di kedai barbeku, Samuel bertingka
Stewart pusing, dia memberanikan diri dan berkata, "Di luar negeri, semua orang memanggilnya dengan nama panggilannya. Siapa nama aslinya, aku tidak mengingatnya untuk sementara waktu.""Lalu, siapa nama panggilannya ini?" tanya Grace."Nama panggilannya adalah Matthew."Setelah Stewart selesai berbicara, dia mengangkat alisnya dan menghadap ke arah Samuel dengan bangga.Stewart tidak berbohong. Nama panggilan Samuel di luar negeri adalah Matthew."Matthew …." Grace dengan pelan membisikkan nama itu, suaranya begitu jernih.Jantung Samuel berdetak kencang. Dia melihat bibir Grace yang merona, tiba-tiba keinginan untuk menciumnya pun muncul."Roti panggangnya sudah datang."Pelayan toko membungkuk dan meletakkan roti panggangnya, dia menghalangi pandangan Samuel.Begitu pelayan toko pergi, Grace sudah berbincang dengan Mia mengenai Lily."Lily pasti sedang merasa kesal sekarang. Aku merasa senang sekali begitu memikirkannya!" Mia menggigit rotinya, "Ini sangat memuaskan. Kalau sampai pe
Di toko serba ada.Grace mengambil beberapa potong roti dan membeli beberapa botol air.Mia bertanya pada Grace dengan penasaran, "Kenapa kamu masih membeli air?"Kedai barbeku itu menyediakan minuman dingin.Telinga Grace memerah dengan tak wajar, "Aku ingin minum air putih."Mia menghampiri, "Kamu yang mau atau kamu membelikannya untuk Samuel?""Aku mau meminumnya sendiri. Sudahlah!" Grace mengambil sebotol air lagi, lalu berbalik dan bertanya pada Mia, "Apa yang terjadi antara kamu dan Stewart?""Ah, tidak ada apa-apa." Mia merasa sedikit bersalah. Intinya, Mia dan Stewart tidak punya hubungan apa-apa, tetapi dia juga tidak tahu kenapa dia bisa merasa bersalah."Benarkah?" Grace menatapnya. Mata Grace yang jernih menatap ke mata Mia yang bagaikan seekor rubah, membuat Mia merasa sedikit malu."Sayangku, bukankah aku sudah berjanji tidak akan mengejarnya?"Grace, "Kalau kamu benar-benar suka padanya, aku tentu tidak keberatan."Mia melambaikan tangannya, "Lupakan saja. Pekerjaan dan
Stewart langsung mengantar Mia pulang.Ketika mereka sampai di pintu rumahnya, Mia masih ingin mengomel, "Lepaskan aku, aku akan pergi dan memarahi wanita jalang itu sampai mampus!"Stewart melingkarkan lengannya di pinggang Mia dan membukakan pintu dengan tangan lainnya. Begitu pintu terbuka, dia menyalakan lampu dan berkata pada Mia, "Kalau bukan karena kamu temannya Grace, sekarang kamu pasti sudah menjadi mayat."Mia tidak puas, "Kenapa, Samuel mau membunuhku?"Stewart mengangkat bahu dan tidak berkata apa-apa. Dia berjalan ke dapur dan menuangkan segelas air, lalu memberikannya pada Mia.Mia masih marah, "Memangnya kenapa? Dia yang sudah selingkuh, kenapa masih bersikap seakan-akan dia benar?""Aku sangat mengenali Samuel. Dia sama sekali tidak ada hubungannya dengan Yenny."Mia menyesap airnya, "Kalian itu berteman, tentu saja kamu akan membelanya.""Itu tidak benar." Stewart dengan singkat menjelaskan bagaimana Yenny diusir dari ruang VIP ketika sedang merayu Samuel di hari itu.
Keesokan paginya, Grace bangun dan segera membuka selimutnya. Dia melihat kalau pakaiannya masih utuh.Apakah tidak … terjadi apa-apa antara dia dan Samuel?"Sudah bangun?"Grace mengangkat kepalanya, kebetulan melihat Samuel yang berjalan keluar dari kamar mandi. Samuel mengenakan handuk mandi yang longgar. Air dingin mengalir dari ujung rambutnya, lalu jatuh ke otot di perutnya yang terlihat menawan dan turun sampai ke tepi handuk yang dikenakannya. Grace kebingungan, "Ya."Samuel mendekat dan duduk di tempat tidur.Separuh tempat tidur terasa bergoyang.Getaran tempat tidur itu membuat jantung Grace berdebar kencang.Daun telinga Grace memerah dengan hebat.Samuel mengangkat tangannya dan mencubit telinga Grace yang kecil dan lembut, "Kamu tertidur tadi malam.""Ah?" Grace teringat. Samuel keluar untuk menjawab telepon, tetapi Grace malah tertidur.Wajah Grace makin merah, "Maaf!"Samuel memeluk gadis itu, "Lalu bagaimana caramu untuk memberikan kompensasi padaku?"Bulu mata Grace
Grace turun ke lantai bawah, dia menelepon Mia dan mengajaknya untuk membeli oleh-oleh bersama.Di sisi lain, Mia ragu-ragu, "Sayangku, aku harus lembur malam ini. Aku tidak bisa menemanimu."Grace, "Baiklah, kalau begitu aku tidak akan mengganggumu."Setelah menutup telepon, Grace membuka sistem navigasi untuk mencari toko oleh-oleh di sekitar.Setelah membeli dan mengemas oleh-olehnya, hari sudah malam.Toko itu menyediakan layanan pengiriman. Grace memberikan alamat rumahnya, lalu melihat ke arah jam. Dia hendak menelepon Samuel, tiba-tiba ponselnya berdering.Melihat nama penelepon, mata Grace mendadak menjadi dingin.Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, Grace pun mengangkat teleponnya."Grace." Shirley bertanya dengan lembut, "Apakah kamu ada waktu luang?"Grace berkata dengan dingin, "Tidak ada."Shirley merendahkan dirinya dan berkata, "Mengenai kompetisi sebelumnya, semua memang salah Lily. Dia sudah menyadari kesalahannya dan ingin mentraktirmu makan malam sebagai tanda ma
"Hentikan!" Rasa dingin di tangannya membuat Grace menitikkan air mata dengan menyedihkan, "Aku akan meneleponnya. Aku akan meneleponnya!"Kedua pengawal itu melihatnya, mereka saling memandang dengan pasrah, lalu berdiri dan membuka pintu dengan enggan.Mengetahui kalau Grace akhirnya mau menelepon suaminya, Yenny masuk dengan bangga. Dia menatap Grace yang pakaiannya sudah sobek, Yenny pun tersenyum riang."Kalau tahu akhirnya akan seperti ini, untuk apa kamu keras kepala seperti itu. Berikan ponsel padanya."Grace dengan erah menutupi tubuhnya dengan lengannya. Dia melihat ponsel itu dan tidak mengambilnya."Kenapa? Kamu tidak mau melakukannya lagi?"Grace mendengkus dan mengusap lehernya, "Setidaknya beri aku pakaian untuk dikenakan.""Kamu tidak mencoba untuk menunda waktu, 'kan?" Yenny mencibir, "Ini wilayah Keluarga Moore. Kalaupun Ethan ingin masuk, dia akan kesulitan melakukannya. Sedangkan suamimu itu, apa gunanya kamu menunda waktu untuk menunggunya?"Grace tersenyum dingin,
Grace dibawa ke ruang operasi.Samuel ingin mengikuti, tetapi dihentikan oleh Stewart."Samuel." Stewart berkata, "Grace akan baik-baik saja."Samuel berbalik, kemarahan di matanya belum hilang, dia tampak begitu menakutkan.Sebagai sahabatnya selama bertahun-tahun, Stewart pun merasa sedikit takut pada Samuel saat ini.Stewart mengenal Samuel dengan sangat baik. Samuel adalah orang yang tenang dan percaya diri, juga tidak pernah kehilangan kendali kecuali kalau dia diusik sampai kesabarannya habis.Sedangkan Grace, tanpa disadari mungkin telah menjadi batas kesabaran Samuel.Hanya saja, Samuel sendiri tidak menyadarinya."Bagaimana kabar Grace?"Mia yang bergegas datang setelah mendengar berita itu, lekas bertanya pada Stewart begitu berjumpa dengannya.Stewart melirik Samuel, lalu berbalik dan menjawab pertanyaan Mia, "Baru saja dibawa masuk ke ruang operasi.""Bajingan mana yang melakukannya?" Mia berkata dengan marah.Stewart, "Yenny yang melakukannya.""Sialan!" Mia berbalik dan h
Semua orang tidak tahu harus mulai dari mana.Kompetisi cerita pendek itu bukanlah ajang kompetisi yang besar.Kali ini, karena Hyman ikut serta menjadi juri, kompetisi itu pun mendapat perhatian besar di Marcelia.Sedangkan warga Baloi yang berada di seberang lautan, wajar kalau mereka tidak mengetahui tipu muslihat Jenny dalam kompetisi tersebut.Jadi, setelah menonton video tersebut, semua orang akhirnya tahu. Demi bisa menang, Jenny diam-diam membeli naskah seorang penulis profesional dan mengumpulkan naskah itu sebagai hasil karyanya sendiri. Dia juga hampir membunuh Hyman ketika identitasnya terungkap.Rekaman CCTV di lokasi dapat dengan jelas menangkap adegan di mana Jenny hendak menerkam Grace dengan raut wajah garang.Bahkan melalui layar masing-masing, semua orang dapat merasakan hawa dingin di hati mereka.Pada hari pembagian juara, di depan begitu banyak orang, Jenny bahkan tidak menyembunyikan niat membunuhnya.Mungkin hanya Jenny sendiri yang tahu, kenapa dia begitu ingin
Di sisi lain, Grace sudah tiba di lantai tempat kantor Departemen Keamanan Publik berada. Dia pun segera masuk ke dalam.Semua orang di dalam bekerja dengan cemas.Ketika Grace membuka kantor direktur Departemen Hubungan Masyarakat, sang direktur mengira bawahannya yang sudah masuk sambil membawa kabar baik. Sang direktur mendongak dengan semangat. Begitu dia melihat Grace, dia langsung terkejut."Bagaimana penyelidikannya?"Sebelum direktur Departemen Hubungan Masyarakat bisa menjawab, Grace sudah mendapatkan jawaban dari tatapan matanya."Bagian mana yang masih belum selesai kalian selidiki?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat membuka bibirnya, tak lama kemudian, dia berkata dengan tak berdaya, "Perusahaan media besar yang paling banyak mengerahkan upayanya kali ini, seharusnya adalah perusahaan yang berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, kami masih belum menemukan pihak ketiga itu. Kalau kita tidak dapat mengetahui dari mana saja perusahaan ini bisa menjalin relasi dengan Gr
"Memecat Nana? Lalu, bagaimana denganku? Akulah pemicu semua masalah ini, bagaimana cara kalian ingin menanganiku? Apakah kalian ingin aku langsung mundur dari jabatan CEO?"Begitu kata-kata ini keluar, ruang aula yang sangat berisik akhirnya menjadi sunyi. Semua orang saling memandang dengan ekspresi terkejut.Apa yang dikatakan Grace memang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan saat ini.Alasan Ethan mengincar Grup Johnson adalah karena Grace.Selain itu, kali ini Grace juga mendapat tuduhan atas kasus pembunuhan.Grup Johnson berada dalam kesulitan selama beberapa waktu ini. Setelah diskusi pribadi mereka, semua orang merasa kalau krisis Grup Johnson dapat diselesaikan dengan membiarkan Grace mundur dari posisinya.Karena itulah mereka tadi sengaja mengatakan ingin memecat Nana.Setelah beberapa lama, orang tadi berbicara lagi, "Karena Bu Grace sudah angkat bicara, kami pun akan terus terang mengatakannya. Grup Hayes mengincar Grup Johnson karena Bu Grace. Sekarang, malah muncul ai
Kalau orang lain yang menyebarkan pernyataan ini, para penonton paling hanya akan mengira kalau mereka tidak tahan dengan tingkah laku Nana. Akan tetapi, sekarang bahkan bintang dari Grup Johnson juga ikut mendukung kru, hal ini membuat semua orang makin salah paham.Misalnya, semua orang pasti makin yakin kalau Grace sudah membunuh orang lain, oleh karena itu para bintang tersebut tidak tahan lagi dan ikut unjuk suara. Para penonton juga akan mengira kalau bintang lainnya yang tidak menyebarkan pernyataan, mungkin telah diancam oleh pihak perusahaan. Intinya, semua masalah ini pun ditujukan kembali pada Grace.Usai mendengarkan laporan Rina, Grace berkata dengan ekspresi dingin, "Jangan menegur mereka atau memberi tahu artis lain kalau mereka tidak boleh menyebarkan pernyataan kru dulu. Aku ingin tahu, ada berapa banyak artis yang tidak punya otak di perusahaan kita. Catat semua nama artis ini, begitu semua masalah sudah diselesaikan, kita akan memecat mereka.""Baik."Grace berkata l
Selain itu, begitu Grace bertemu Samuel, perawat memberitahunya kalau hasil laporan pemeriksaan fisik sudah keluar."Kenapa cepat sekali?" Grace memandang perawat itu dan berkata, "Kinerja rumah sakit kalian sungguh efisien. Aku akan datang kemari lagi kalau harus melakukan pemeriksaan kelak."Perawat itu tersenyum.Memangnya boleh kalau mereka bekerja dengan lambat?Mereka adalah tamu terhormat, bahkan dekan pun sudah secara khusus memberi perintah tidak boleh terlambat dalam menangani mereka.Perawat tidak tahu latar belakang dua orang tamu terhormat ini.Sampai-sampai dekan sendiri yang turun tangan.Perawat segera menyerahkan hasil laporan pemeriksaan pada Grace.Grace membacanya sekali, kemudian dengan bangga berkata pada Samuel, "Lihat, lihat, aku sudah bilang tidak ada masalah padaku, tapi kamu masih tidak percaya."Samuel melihat senyum polos Grace yang bagaikan anak kecil, senyuman akhirnya muncul di wajahnya yang dingin. "Baguslah kalau kamu baik-baik saja. Ayo, kita pulang."
"Grace!" Samuel meraih tangan Grace. "Aku akan membawamu ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Tidak akan lama."Atas desakan Samuel, Grace tidak punya pilihan selain berkata, "Oke, tapi aku perlu menelepon Departemen Hubungan Masyarakat terlebih dahulu.""Oke, kamu bisa menelepon mereka dalam perjalanan ke rumah sakit."Grace tidak punya pilihan selain mengikuti Samuel ke bawah dan menuju rumah sakit.Dalam perjalanan, Grace menelepon direktur Departemen Hubungan Masyarakat."Bagaimana penyelidikannya? Apakah ada bukti yang membuktikan siapa dalang di balik semua ini?"Direktur Departemen Hubungan Masyarakat masih bekerja lembur saat ini. Begitu mendengar kata-kata Grace, dia menjawab sambil merasa kesulitan, "Bu Grace, kami telah mengetahui kalau media yang menerbitkan berita ini semuanya berada di bawah naungan Grup Soley. Tapi, perusahaan-perusahaan ini tidak secara langsung berafiliasi dengan Grup Soley, mereka memiliki relasi dengan Grup Soley melalui pihak ketiga.""Kalau kita ingin
Samuel jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Grace, tetapi dia tetap menunjuk ke arah kamar kecil.Grace tidak tahan lagi dan langsung bergegas menuju kamar kecil.Begitu Grace menutup pintu, dia mengejang dan tubuhnya merosot pada papan pintu. Kontak dingin antara papan pintu dan kulitnya membuat tubuhnya bergetar.Rasa tidak nyaman ini sepertinya muncul dari jantung Grace.Grace menekan dadanya dengan kuat dan menggigit bibirnya dengan giginya.Grace pun hanya bisa membiarkan rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.Grace tersentak sampai dia tidak bisa bereaksi sama sekali.Namun tak lama kemudian, kening Grace sudah dipenuhi dengan keringat dingin.Setetes demi setetes, bagaikan manik-manik yang terlepas dari gelang, keringat pun jatuh dari pipi Grace ke lantai."Grace!" Suara tegas Samuel terdengar dari luar pintu. "Apakah perutmu benar-benar terasa sakit?"Grace perlahan membuka bibirnya yang sakit dan menjawab dengan susah payah, "Ya. Samuel, bisakah kamu membelikan obat
Setelah pulang kerja, Grace kembali ke hotel dengan rekaman CCTV yang dia peroleh dari Rina.Ketika Grace sampai di depan pintu kamar Samuel, dia merasa ragu-ragu untuk waktu yang lama. Setelah mempersiapkan mentalnya, dia akhirnya mengumpulkan keberanian dan mengetuk pintu kamar Samuel.Pintu segera dibuka. Samuel yang mengenakan jubah mandi tiba-tiba muncul di depannya dan membuat wajah Grace memerah.Jubah mandi Samuel tidak tertutup rapi, bagian perut dan dadanya dapat terlihat jelas.Aroma hormon yang terpancar dari sekujur tubuh Samuel, membuat Grace merasa tenggorokannya seperti hendak terbakar.Melihat telinga merah Grace, Samuel seakan menyadari sesuatu. Dia menutup pakaiannya dan berkata, "Ada apa?""Hm." Grace mengangguk. Dia melirik ke arah Samuel yang sudah merapikan jubah mandinya, lalu masuk dan berkata, "Rekaman CCTV mengenai kejadian Nana telah dihapus. Rina bilang kalau kamu sangat ahli dalam hal ini, jadi aku membawanya kemari. Bisakah kamu coba mengeceknya? Apakah b
Sutradara dan yang lainnya merasa kalau mereka harus mengeluarkan Nana dari anggota kru.Namun, drama ini diinvestasikan oleh Easton dan Roxie merupakan calon nyonya besar Keluarga Soley, jadi sutradara berpikir untuk mencari Roxie secara langsung dan ingin Roxie yang memainkan peran jahat ini.Awalnya, sutradara dan yang lainnya mengira Roxie pasti akan senang melakukannya.Lagi pula, anggota kru mana pun yang memiliki mata, pasti dapat menyadari kalau Roxie memang mengincar Nana.Tak disangka, Roxie malah mengembalikan peran ini pada mereka lagi.Sepertinya Roxie masih ingin menjaga reputasinya."Kalau begitu, aku akan kembali dan mendiskusikannya dengan yang lain. Nona Roxie, aku tidak akan mengganggu waktu istirahatmu lagi."Roxie mengangkat sudut bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Setelah sutradara pergi, manajer Roxie maju selangkah dan berkata sambil tersenyum, "Roxie, Nana mungkin sudah mendapatkan rekaman CCTV itu sekarang.""Oh? Cepat sekali.""Ya, aku dengar dari manajer la