Share

Pagi Yang Canggum

Terkadang yang membuat mu gelisah bukan apa yang tidak dijelaskan, namun apa yang telah dikabarkan namun tetap membutuhkan penjelasan.

* * *

Aku tidak tahu apa salah alamat, atau.. rumahku memang selalu seramai ini. Mengapa pagi-pagi rumah tua ini sudah ramai dengan orang-orang itu. Kepala ku jadi pening mendengar pertanyaan mereka, yang harus dijawab satu persatu. Siapa juga sih' yang membuat mereka berkumpul di rumah ini sepagi ini?!

Aku melirik ke arah Naya, gadis itu berbalik badan dan pergi kedapur. Ya, sudah diduga. Adik ku itu terlalu mudah histeris, bahkan setelah pesan yang aku kirimkan padanya. Perempuan memang selalu membutuhkan kepastian ya, walau aku mengatakan 'jangan terlalu mencemaskan, dan akan pulang besok'.

"Aiza! Lu denger gua ngomong kagak sih?! Gua tanya elu dari mana sejak kemarin, hah!?" Wira sudah mengajukan pertanyaan, bahkan tanpa mempersilahkan aku duduk dulu di kursi rumahku sendiri.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status