Beranda / Romansa / Kau milikku! / 31. Apa hebatnya menjadi Nyonya Greyson?

Share

31. Apa hebatnya menjadi Nyonya Greyson?

Penulis: Vieneze
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-20 17:51:03

Hanna hanya diam, ia tidak menyahut Will. Kali ini Hanna tidak ingin memukul pria itu, ia biarkan Will sejenak merangkulnya. Walau jantungnya berdegup kencang, Hanna tak ingin mendorong Will. Seperti ada kontak batin, Hanna seakan mengerti dan dapat merasakan penderitaan Will. 

”Terima kasih,” Will melepas rangkulannya, ia mengalihkan pandangannya ke sisi lain.

”Untuk apa?”

”Sudah membantuku lari dari keramaian tadi,” Will berjalan ke tempat mobilnya parkir. 

Hanna mengikuti Will dan menimpali, ”ternyata kau bisa juga berterima kasih alih-alih bersikap angkuh seperti biasanya.”

Hanna tidak menyangka kalau Will memiliki suara dan tatapan yang mengasihani seperti ini. Awalnya, Hanna berpikir kalau kesombongan Will sud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kau milikku!   32. ”Lakukan saja, Aku tidak akan menahanmu”

    Will Greyson tak berkutik. Dia memang mencintai gadis itu, namun untuk menyatakan perasaannya itu tidak mungkin. Membayangkannya saja Will sudah mual. Ia masih takut mengalami hal buruk seperti yang ibunya lakukan dulu.Lalu Will tersenyum tipis dan menyahut dengan datar kepada Kimberley. Will berbicara dengan pikirannya sendiri, meyakinkan dirinya bahwa Kimberley akan mengerti keadaannya.”Kim, kau adalah orang yang istimewa di hatiku. Apakah itu tidak cukup untukmu?”Kimberley tidak puas dengan jawaban Will. Ia merasa Will sedang mengolok-olok dirinya. Dengan nada kesal Kimberley menyahut Will.”Apa maksudmu? Kau berharap dengan mengatakan itu, aku akan bahagia? Will, kau tahu jelas bukan itu yang aku inginkan. Apakah sulit mengatakannya?”

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Kau milikku!   33. Kau adalah milikku

    ”Aakkhh…!” pekik Hanna sembari meletakkan tangan kanannya di depan dada dan yang lain menutupi miliknya dengan telapak tangan, ”Will, jangan mendekat! Putar balik, cepat!”Namun Will tak menggubris teriakan Hanna. Ia terus berjalan mendekati Hanna dengan sempoyongan. Wajahnya sudah memerah seperti tomat dan sorot matanya berbinar seperti kucing yang melihat ikan. Hanna perlahan mundur, tetapi ia tidak bisa mundur lebih jauh lagi sebab jacuzzi tepat dibelakangnya.”Kau ingin menggodaku dengan tubuhmu, ya? Selamat kau berhasil,” Will mengendus kulit pipi Hanna.Hanna menjauhkan wajahnya dari Will. Saat ini ia sudah sangat merah dan wajahnya terasa panas karena menahan malu. Hanna tahu, jika ia tidak menghindar sesuatu yang tidak diinginkan akan terjadi. Setidaknya Will mengi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Kau milikku!   34. Sudah kukatakan, minyak dan air tidak bisa bersatu

    ”Kim,” ucap Will terbata, air mukanya sudah pucat.Reaksi Will seakan tengah kepergok sedang selingkuh. Sementara Kimberley wajahnya sudah merah padam menahan amarah yang hendak meledak. Kimberley sengaja datang ke rumah Will karena rasa penasarannya terhadap Hanna. Sebab, sejak ia meninggalkan Will di kafe tadi, pikiran dan hati Kimberley tidak tenang. Walaupun ia bersikap penuh tekad, namun hatinya berharap Will memanggilnya saat itu. Tadinya Kimberley akan mencoba untuk mengerti kondisi Will dan memberinya kesempatan. Namun, apa yang ia lihat tadi sangat mengguncang hatinya. Ia tidak pernah mengira Will akan berbuat hal senonoh seperti tadi.Kimberley berbalik dan meninggalkan Will dan Hanna dengan perasaan yang tak karuan. Will segera bangkit dan mengejar Kimberley dengan selimut yang menutupi bagian bawahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-27
  • Kau milikku!   35. Tarik Ulur

    ”Tidak, pulang lah ke rumah suamimu.””Ibu sangat kejam, aku tidak mau bertemu lagi dengan pria brengsek itu.”Tidak ada jawaban. Hening. Nyonya Mery mengintip dari balik gorden jendela, ia tersenyum puas. Nyonya Mery berharap agar Hanna menyerah dan kembali ke rumah Will.”Gadis ini, baru saja menikah dan sudah kabur dari rumah suaminya. Tidak akan kubiarkan itu terjadi,” Nyonya Mery bergumam dalam hati sambil cekikikan.Sudah sejam Hanna menunggu di teras rumah, ia menyerah. Dengan berat hati Hanna menarik kopernya dan beranjak pergi dari teras rumah. Sepanjang jalanan Hanna bingung harus pergi kemana, temannya sudah menikah semua. Hanna tidak mau menggangu kehidupan mereka dengan kehadirannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Kau milikku!   36. Kenangan dan Mimpi Buruk

    ”Aku meragukan itu, seriusly,” sanggah Will.Hanna mengerucutkan bibirnya dan menatap Will dengan sinis. Pria ini sangat menjengkelkan, batin Hanna. Tak ingin menghabiskan tenaganya berdebat dengan Will, Hanna segera masuk ke dalam mobil. Sedangkan Will mengernyitkan dahi, ia tampak heran dengan sikap Hanna. Aneh, biasanya ia sangat berisik.Dan Will mengemudikan mobilnya menuju jalan pulang. Selama di perjalanan, Hanna hanya diam saja. Will mencuri-curi pandang dengan Hanna. Ia merasa canggung tidak terbiasa dengan diamnya Hanna, lalu Will membuka percakapan.”Hmm, kau sudah makan?”Hanna melirik dan kemudian membuang mukanya keluar jendela, tetap tidak bersuara.”Kau tahu, mengenai siang tadi— aku t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Kau milikku!   37. Teman tidur yang berisik

    ”Aku tidak mau. Kau bukan bocah yang harus ditemani saat tidur,” tolak Hanna.”Apa kau lupa dengan statusmu? Aku tidak akan melakukan apapun. Hanya saja aku takut bermimpi buruk lagi.”Hanna menggelengkan kepalanya, ”No way!””Kita suami istri,tidak ada salahnya tidur seranjang. Kau tidak bisa mengelak, Hanna.””Ya, aku akui itu, tapi pernikahan ini untuk satu tahun saja.””Walaupun satu tahun, tapi itu tidak membatasi hubungan suami dan istri. Jangan lupakan tugasmu. Bukankah sudah kukatakan aku butuh itu semua untuk—””Ya, sudah terserah kau saja,” tukas Hanna sembari melangkah ke dalam kamar, kemudian m

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Kau milikku!   38. ”Aku akan menjadikanmu perkedel sayap”

    ”ya, setidaknya dia wanita yang tahu tata krama.”'Si sok hebat ini benar-benar membuatku kesal. Tata krama katanya? Haruskah aku memukulkannya?' gerutu Hanna.Hanna sangat kesal dengan Will, itu sama saja mengatakan dirinya tidak tahu etika makan yang benar. Lalu ia menatap tajam Will sambil mengatupkan bibirnya menahan rasa jengkelnya. Dan Will membalas Hanna dengan sebuah senyuman yang licik. Seperti ada tegangan aliran listrik yang tinggi dari tatapan keduanya, sangat mengerikan.”Udara di sini sangat gerah,” Hanna mengibaskan tangannya di depan wajah.Sejurus kemudian Hanna pergi ke luar meninggalkan Will yang sedang membayar bill. Dalam semenit Will sudah menyusul Hanna.”Ayo, pulang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-12
  • Kau milikku!   39. Paket Misterius

    ”Aku tahu, kau ingin melakukan sesuatu yang licik dan kotor terhadapku, kan?” Hanna menyipitkan matanya.Will gelagapan lalu berkilah, ”bukan. Kau dan hayalanmu terlalu liar. Ah, sudahlah. Aku sudah ngantuk, kita pulang saja.”Dengan tergesa-gesa Will masuk ke dalam mobil. Apa yang kau pikirkan,Will? Kau tertangkap basah. Kini Will hanya perlu bermuka tebal, walaupun ia sangat canggung. Sedikit lagi bibirnya akan merasakan bibir Hanna. Benar-benar memalukan.Perasaan aneh dan penuh ketegangan menyelimuti keduanya. Hanna tidak hentinya berpikir kalau Will akan menciumnya. Sedangkan Will mengutuki dirinya yang begitu ceroboh menyosor bibir orang lain. Tidak bisa dibiarkan. Benar, pria harus punya harga diri.Saat mereka tiba di rumah, sebuah kotak kecil ber

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19

Bab terbaru

  • Kau milikku!   47. Aku menyukaimu, Hanna

    ”Bukankah kau merindukan ibumu? Dia sudah datang, bahkan mengakui kesalahannya. Bagaimanapun, dia masih ibumu. Hubungan darah tidak bisa diputus. Saat aku berbicara dengannya tadi, aku melihat ketulusan dalam sorot matanya. Dia juga sedih, tapi dia menyembunyikan perasaannya dalam senyuman yang dia berikan padaku tadi. Cobalah untuk berdamai dengan masa lalumu, Will. Aku tahu, aku tidak berhak mengatakan ini, tapi aku juga tahu— kau juga sama tersiksanya dengan ibumu. Lantas, mengapa kau harus mempersulit diri?”Will melirik Hanna, sorot matanya tampak berkaca-kaca. ”Aku ... aku tidak tahu harus bagaimana. Dia tiba-tiba datang di saat aku sudah melupakannya, mengapa dia harus kembali? Jika ingin pergi, seharusnya jangan datang lagi.”Tangisan Will pecah. Tentang Rose adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidup Will. Jika saja Rose kembali saat Will masih kecil, mungkin saja ia akan memaafkan segala perbuatan Rose. ”Aku mengerti perasaanmu, tapi dia tetap ibumu. Aku yakin dia juga

  • Kau milikku!   46. Seseorang dari masa lalu

    ”Kim, aku–” Will terdiam. ”Tubuhku masih terasa sakit. Aku ingin istirahat. Bisakah …””Huh! Aku tahu kau cuma ingin menghindar. Tetapi, aku tidak akan memaksa. Lagipula aku juga ada urusan. Istirahatlah.””Terima kasih, Kim.”Kimberley pergi dengan perasaaan hampir marah. Ia menutup pintu dengan suara yang sedikit keras. Sedangkan Will Greyson, ia menatap pintu itu. Kali ini, ia tidak merasakan apa-apa, dan itu mengganggu pikirannya. Kimberley adalah gadis yang ia sukai sejak lama, dan perasaan itu seolah tidak bersisa sedikit pun di dalam hatinya.Lagi-lagi ia memikirkan Hanna dan Will menjadi kesal ketika ia membayangkan Hanna dan George bersama. Will cukup sadar bahwa dirinya yang sekarang tidak lagi dirinya yang dulu.'Aku tidak menyukai Hanna.'Meskipun Will sudah menyangkal itu, tetap saja ia masih kesal.Hanna tiba di rumah sakit terlambat. Dia merasa bersalah telah membuat anak-anak itu menunggunya. Namun, ketika ia mendapati George menunggunya di depan, Hanna menjadi lega.”

  • Kau milikku!   45. Aku atau dia?

    ”Dasar pria aneh.” Hanna bergegas menutup pintu. ”Sikapnya itu semakin menjadi-jadi. Ah, sudahlah. Aku harus bergegas pergi, jika tidak nanti tuan acara akan marah.”Saat Hanna kembali ke ruang makan, tidak ada ibunya di sana. Hanna mencari Nyonya Mery di setiap ruangan sembari memakan anggur yang baru saja dia comot dari meja makan.”Ibu! Ibu di mana?””Di sini! Aku di halaman belakang!” sahut Nyonya Mery dengan suara keras.Segera Hanna beranjak ke halaman belakang. Di sana, Nyonya Mery tengah menggunting daun-daun bunga yang kering. Juga merapikan beberapa tanamanan anggrek dan mawar.”Lihatlah anak nakal ini. Bunga-bunga ini seharusnya kau perhatikan. Aduh! Anggrek yang malang. Tuanmu sakit dan tid

  • Kau milikku!   44. Malu-malu kucing

    Sejak kecelakaan, Will tidak serewel dulu. Kini ia lebih banyak diam dan sangat penurut. Mungkin efek kepalanya yang terbentur keras. Baguslah. Hanna mendorong kursi roda ke luar ruangan. Mereka menuju lobby untuk menemui Ryan. Ketika mereka tiba di sana, Ryan dengan sigap memapah Will naik ke mobil. ”Aku senang kau sudah lebih baik sekarang,” kata Ryan penuh antusias. Will melirik sekilas ke arah Ryan dan menyahut, ”hmm.” Di dalam mobil yang dikemudikan Ryan, Will diam seribu bahasa memandang jalanan melalui jendela mobil. Untuk mencairkan suasana, Ryan menyalahkan radio. Berita tentang kepulangan Will terdengar dari radio. Seketika Will Greyson melirik tajam Ryan melalui kaca kecil yang menggantung di depan. Mata mereka bertemu. Walau hanya melalui tatapan, tetapi Ryan paham dengan maksud Will. Ryan segera mematikan benda kecil berisik i

  • Kau milikku!   43. Sang pemilik paket ternyata...!

    ”Tidak ada namanya. Aneh. Belakangan ini banyak sekali paket untuk Will tapi tak ada pengirimannya. Hmm, bisa saja itu dari penggemarnya,” gumam Hanna sembari meletakkan buket bunga di atas meja. Pintu kamar tetiba diketuk dari luar. Seorang pria tampan masuk sambil membawa buket bunga. Ia mematung di ambang pintu saat tatapannya bertemu dengan mata Hanna. Ada rindu yang terpendam dari setiap cahaya yang terpancar dari matanya. ”George?” ”Hai, emm… aku ingin menjenguk Will. Tadi aku melihat berita Will di televisi. Bagaimana kondisinya sekarang?” George melangkah lebih dekat dengan Hanna hingga jarak yang tersisa hanya satu meter saja. ”Seperti yang kau lihat dia masih terbaring. Belum sadar.” Mereka berdua terlihat canggung. Tentu saja. Siapa pun pas

  • Kau milikku!   42. Buket bunga tanpa nama

    ”Ia masih belum sadar. Saat ini Will masih mengalami trauma di bagian kepalanya. Dan kemungkinan ia tidak akan bangun beberapa hari ini.” ”Apa? Will—” ujar Hanna lirih, ”tapi, Will bisa sehat kembali kan, dok?” ”ya, semoga saja ia bisa melewati masa kritisnya. Kalau begitu saya permisi dulu.” Ryan tiba-tiba berbicara, ”aku akan mengurus administrasinya, Hanna kau jenguklah Will.” Hanna mengangguk sambil berkata, ”hmm, terima kasih Ryan.” Tiga puluh menit kemudian, beberapa perawat keluar dari ruang operasi sambil mendorong ranjang tempat Will terbaring. Pria itu belum sadar, ia masih terpejam. Beberapa selang terpasang di hidung dan mulutnya. Juga di lehernya dipasang alat penyangga. Kimberley tersedu-sedu sambil menyerukan nama Will Greyson.

  • Kau milikku!   41. Patah dan tenggelam

    ”Mobil Will Greyson terperosok ke dalam jurang. Saat ini beberapa petugas polisi sudah turun ke bawah dan berusaha menyelamatkan Will yang sudah tak sadarkan diri. Situasi di sini juga ramai dari kerumunan orang-orang yang penasaran. Saya Gracia Belle melaporkan dari tempat kejadian.”Berita tentang kecelakaan Will wara-wiri di seluruh saluran televisi. Sendok yang sedari tadi Hanna pegang berdentang di atas piring. Berita itu berhasil membuatnya bergeming.”Will—” ucapnya dengan lirih.Tetiba ponsel Hanna berdering. Nomor asing terpampang di layar ponselnya. Hanna sempat ragu untuk menjawab, tapi bisa saja itu kabar tentang Will.[”Ya, halo.””Aku Ryan manajernya Will. Hmm, Will kec

  • Kau milikku!   40. Sebuah awal yang buruk

    ”Kau—” Hanna tertegun melihat sosok wanita yang di hadapannya, lalu ia menimpali, ”Ya, mungkin karena aku tidak bermulut tajam seperti dirimu. Apa di rumahmu tidak ada jam? Ini masih pukul 7 pagi dan kau sudah bertamu ke rumah orang lain dengan penampilan seperti itu,” Hanna menggeleng-geleng kepala melihat Kimberley yang lebih terlihat seperti menghadiri pesta. Untuk apa Kimberley bertamu sepagi ini dan sudah bermulut jahat kepada Hanna. Seketika Kimberley menggigit bibirnya, ia begitu kesal dengan Hanna. Tidak pernah ia dibuat tak berkutik seperti ini. Namun, Kimberley tetap menunjukkan keangkuhannya dan bersikap bak putri raja menyelonong masuk sambil mengangkat dagunya . ”Will tidak ada di rumah.” ”Aku tahu. Aku datang kesini untuk menemui dirimu, bukan Will,” sahut Kimberley ketus.

  • Kau milikku!   39. Paket Misterius

    ”Aku tahu, kau ingin melakukan sesuatu yang licik dan kotor terhadapku, kan?” Hanna menyipitkan matanya.Will gelagapan lalu berkilah, ”bukan. Kau dan hayalanmu terlalu liar. Ah, sudahlah. Aku sudah ngantuk, kita pulang saja.”Dengan tergesa-gesa Will masuk ke dalam mobil. Apa yang kau pikirkan,Will? Kau tertangkap basah. Kini Will hanya perlu bermuka tebal, walaupun ia sangat canggung. Sedikit lagi bibirnya akan merasakan bibir Hanna. Benar-benar memalukan.Perasaan aneh dan penuh ketegangan menyelimuti keduanya. Hanna tidak hentinya berpikir kalau Will akan menciumnya. Sedangkan Will mengutuki dirinya yang begitu ceroboh menyosor bibir orang lain. Tidak bisa dibiarkan. Benar, pria harus punya harga diri.Saat mereka tiba di rumah, sebuah kotak kecil ber

DMCA.com Protection Status