Share

Cemburu? Sorry..

Author: Ayuraa
last update Huling Na-update: 2025-02-07 00:32:59
Sinta segera mengganti baju dengan semangat, sementara di ruang tengah, Sarah sudah menunggunya.

"Aku yang akan mengantar kalian ke rumah, Azof," seru Aris saat Sinta telah kembali.

"Baguslah, dengan begitu aku jadi gak perlu pesan taksi," ujar Sarah dengan dingin, kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Kami berangkat dulu ya, Bu!" pamitnya pada Bu Susi.

"Kalian hati-hati di jalan ya!" sahut Bu Susi.

Setelah berpamitan dengan mertuanya, wanita itu melenggang terlebih dahulu, kemudian di ikuti oleh Aris dan Sinta di belakangnya.

Sesampainya di halaman rumah, Aris berinisiatif untuk membukakan pintu mobil tepat di sebelah kursi pengemudi.

Saat Sinta hendak masuk ke dalamnya, Sarah langsung menyingkirkan tubuh Sinta dari sana.

"Permisi!" serunya kemudian ia lah yang mengisi kursi tersebut.

"Apa-apaan sih kamu, Sarah? Mas Aris kan bukain pintu itu untuk aku, bukan buat kamu!" ucap Sinta kesal.

"Jadi ... cepat pindah gak?!" perintahnya.

"Ekhemm ... mohon maaf sebelumny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Wanita Lugu Berubah Menjadi Kejam

    Sarah semakin berani saja, Aris pun mencengkram rahang Sarah dengan kuat. "Bisa apa kamu, hah?!" bentak Aris. Sarah menjambak rambut Aris sekuat-kuatnya, saat cengkraman pria itu sudah melemah, Sarah pun membentur-benturkan kepala Aris ke mobil dengan membabi buta. Melihat perilaku Sarah, Sinta ingin membantu Aris untuk menyerang Sarah. Namun Sarah yang sudah membaca gerakan Sinta, segera meludahi wajah wanita itu berkali-kali. Hingga Sinta merasa jijik dan buru-buru mengusap wajahnya dengan tisu basah. Benturan-benturan pada kepala Aris, mengakibatkan kepalanya sedikit berdarah. Melihat Aris yang sedang merasa kesakitan, Sarah segera keluar dari mobil itu dan menghentikan taxi yang lewat. "Sialan! Berani-beraninya dia melakukan hal ini kepada kamu, Mas!" ucap Sinta. Ia segera pindah tempat duduk, mengambil kotak p3k dan mengobati luka Aris. "Aw.. pelan-pelan," lenguh Aris. "Iya, ini juga udah pelan kok!" "Aku bener-bener gak nyangka kalau dia akan berani berlaku sen

    Huling Na-update : 2025-02-07
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Azof Malas Melihat Sinta

    Sarah telah sampai di rumah Azof lebih dulu. Saat itu, kebetulan sekali sang pemilik rumah sedang bersantai di taman depan sembari menikmati secangkir kopinya. "Sarah!" panggil Azof saat melihat wanita itu yang baru saja turun dari taksi. Mendengar namanya dipanggil, Sarah langsung menoleh, ia melemparkan senyuman kepada Azof. Saat bosnya melambaikan tangan dan memanggilnya untuk mendekat, ia pun segera berjalan cepat menghampiri pria tampan itu. "Kamu datang sendiri?" tanya Azof yang kemudian dijawab anggukan kepala oleh Sarah. "Silahkan duduk! Kamu mau minum apa?" tawar Azof. "Gak perlu repot-repot, Pak. Saya tidak haus," jawab Sarah sembari mendaratkan tubuhnya tepad di sebelah Azof. "Bukannya kamu mau ke sini sama Sinta? Kok kamu dateng sendirian? Terus ... kenapa muka kamu kelihatan berbeda? Apa ada masalah?" cecar Azof merasa khawatir. Sarah tidak mungkin menceritakan semuanya kepada Azof, karena ia tidak mau jika sang bos berubah pikiran dan tidak jadi mengizinkan Si

    Huling Na-update : 2025-02-08
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Shock

    "Mas.. kok aku di tinggal di luar sih? Katanya kamu mau mengizinkan aku untuk tinggal di sini untuk sementara waktu?!" teriak Sinta sembari mengetuk-ngetuk pintu rumah tersebut. Azof tidak mau mengurusi wanita itu, ia pun berjalan menghampiri asisten rumah tangga nya. "Bi, di luar ada Sinta. Tolong bawa dia ke kamar belakang, biarkan dia tinggal di sana sementara," perintahnya. "Baik Tuan." Bi Lasmi pun segera membukakan pintu, "ayo ikut saya, Bu!" ujarnya kepada Sinta. "Kamu panggil saya apa? Bu?" tanya Sinta sembari menatap Bi Lasmi dengan tajam. "Panggil saya, Nyonya!" tegasnya. "Maaf Bu, tapi kan anda sudah bukan istri Tuan Azof lagi. Jadi saya menghormati anda dengan memanggil anda Bu Sinta." "Saya memang sudah bukan istri Mas Azof lagi, tapi cepat atau lambat. Saya pasti akan menjadi istrinya kembali, kamu paham?!" Bu Lasmi hanya mengangguk saja, ia tidak mau meladeni celotehan Sinta yang tidak penting. "Sekarang bawakan semua barang-barang saya!" perintah wanita itu.

    Huling Na-update : 2025-02-10
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Menumpang Tapi Tidak Tahu Diri!

    Di kantor, Sarah menghampiri meja teman-temannya. Melihat Sarah datang, mereka tersenyum lebar. "Gimana dengan berita yang sekarang beredar? Kamu pasti puas kan?" ucap Linda. "Sekarang pelakor dan suami kamu viral dan banyak dihujat netizen Indonesia. Apa itu udah sedikit membantu membalas rasa sakit hati kamu, Sarah?" tanya Monika. "Sebelumnya makasih banyak karena kalian udah membela aku begini. Aku juga tau niat kalian mem-viralkan mereka itu dengan tujuan memberi mereka pelajaran. Tapi ...." "Tapi apa, Sarah? Apa mereka semakin berbuat tidak baik ke kamu?" tanya Linda khawatir. Sarah menggelengkan kepalanya pelan, "tapi karena hal itu, Sinta sempat depresi. Dia sampai nekat mau mengakhiri hidupnya dan sekarang dia keguguran," jelas Sarah. "Oh ya? Bagus dong kalau begitu! Kenapa dia gak mati beneran aja? Lagian, siapa sih yang mau peduli sama pelakor gak punya hati seperti dia itu?!" ujar Monika gemas. "Aku tau dia salah, tapi kalau kita membalas semua perbuatannya

    Huling Na-update : 2025-02-12
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sebenarnya Apa Yang Ingin Mas Aris Bicarakan?

    "Berani kamu mengancam saya?!" teriak Sinta. "Kenapa saya gak berani? Posisi kita sekarang itu sama. Sama-sama menumpang tinggal di rumah Tuan Azof, cuma beda nya saya bekerja di sini dan saya tahu diri. Sementara Ibu? Ibu hanya maunya enak-enakan aja udah gitu ngelunjak lagi! Ngeselin banget deh! Ibu harusnya sadar dong, Bu. Sekarang itu Ibu udah bukan majikan saya lagi. Jadi, Ibu gak berhak mengatur-atur saya! Lepas!" teriak Bi Lasmi sembari melepaskan tangan Sinta yang masih menggenggam tangannya, dengan kasar. Setelah sudah puas beradu mulut dengan Sinta, Bi Lasmi pun menahan gelak tawanya. Baru kali ini ia bisa memarahi mantan majikannya dan melihat Sinta hanya bisa diam saja, tidak bisa berkutik apapun. "Ingat, jangan bersikap seenaknya di sini. Jangan mengambil apapun atau berlaku sebagai bos, di setiap sudut rumah ada cctv. Kalo Ibu tidak bisa di atur dan membuat Tuan marah, siap-siap saja di usir dari sini!" ucap Bi Lasmi memperingati Sinta, sebelum ia pergi. "Enak saja

    Huling Na-update : 2025-02-13
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Ingin Adu Akting?

    Aris yang egois, merasa ingin memiliki Sarah dan Sinta sekaligus. Dengan begitu, ia berpikir bahwa hidupnya pasti akan terasa semakin indah dan bahagia. "Aku masih menganggur, aku memang harus bisa berusaha untuk mendapatkan maaf dan hati Sarah lagi. Dengan begitu, dia pasti bisa membantu aku untuk bangkit dari kesusahan ini." "Aku jelas gak mau rugi berpisah dengan dia dan kemudian hidup menjadi seperti sampah. Aku harus tetap hidup bersama Sarah sekarang dan selamanya. Semoga saja, Sarah mau membuka hatinya untuk memaafkan aku, menerima Sinta dan mau akur dengan madunya. Kapan lagi, aku punya istri dua?!" ujarnya sembari tersenyum senang. ** Setelah selesai mandi, Sarah menemui Aris kembali. Pria itu masih menunggunya di ruang keluarga. "Sudah selesai, Sayang?" tanya Aris sembari melemparkan senyuman manisnya menyambut kedatangan Sarah. Entah mengapa, sekarang di matanya Sarah selalu terlihat sangat cantik dan menarik. Meskipun istrinya itu hanya mengenakan daster modern

    Huling Na-update : 2025-02-14
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Tidak Seperti Sarah

    "Padahal aku dan Sinta sudah mengkhianati dia, tapi Sarah justru masih memikirkan nasib Sinta? Ya ampun Sarah... Hati kamu itu terbuat dari apa sih? Sudah aku duga, sebenarnya Sarah itu memiliki hati yang lembut dan tidak tegaan. Aku hanya perlu merendah dan memperlakukannya dengan lembut, dia pasti mau menurut," gumam Aris dalam hati. "Tapi, Sayang.. aku gak mau peduli lagi sama perempuan itu. Yang aku pedulikan sekarang hanya perasaan kamu. Aku gak mau menyakiti kamu lagi." Aris terus berakting dengan baik, ia terus meyakinkan Sarah agar istrinya itu tidak merasa ragu dan mau percaya kepadanya lagi. "Mas, mau bagaimanapun juga, Sinta itu kan pernah menjadi sahabat aku. Jadi, mana mungkin aku tega kamu membuangnya begitu saja? Ingat, kamu sudah merenggut kehormatannya, jadi aku mohon, kamu harus tetap menikahi dia ya! Aku rela kok berbagi suami dengan sahabatku sendiri. Yang terpenting adalah kamu bisa adil kepada kami," sahut Sarah. "Kamu yakin?" tanya Aris memastikan. Sarah

    Huling Na-update : 2025-02-16
  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Berniat Untuk Menghamili Sarah

    Aris mendekati ibunya, ia tahu jika ia belum bisa menjadi anak yang membanggakan. Justru sebaliknya, ia malah membuat orang tuanya merasa malu. "Bu.. maafin aku ya, karena sudah bikin masalah dan membuat Ibu juga bapak malu," ucap Aris. "Yasudah lah, Ris. Percuma kamu menyesal sekarang, nasi sudah menjadi bubur. Ibu juga sudah menjadi bahan gibah para tetangga, kamu tau? Tadi waktu Ibu belanja di tukang sayur, mereka semua bisik-bisik dan menyindir Ibu. Di mata mereka, Ibu adalah Ibu yang gagal mendidik kamu!" ujar Bu Susi. Aris langsung meraih kedua tangan ibunya, menangis memohon maaf. "Tolong maafkan aku, Bu. Karena tanpa maaf dan ridho Ibu, aku gak akan bisa menjalani hidup aku dengan mudah." "Maka nya kamu itu jangan banyak tingkah dong, Ris. Hidup lagi enak-enaknya malah kamu hancurkan hanya demi memenuhi nafsu kamu." "Iya, Bu. Aku janji, aku gak akan mengulangi nya lagi. Sekali lagi, tolong maafkan aku." Aris terus memohon sembari menangis. Sudah beberapa hari ini di dia

    Huling Na-update : 2025-02-17

Pinakabagong kabanata

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sarah Salah Paham

    "Bu, lagi ngapain sih di depan pintu kamar Aris dan Sinta? Ibu lagi nguping mereka?!" Pak Bambang tiba-tiba saja mengejutkan Bu Susi yang sedari tadi sedang asik mendengarkan pertengkaran anak sam menantunya dari kamar tersebut. "Aduh, Pak, ngagetin Ibu aja deh!" ucap Bu Susi sembari mengelus-elus dadanya. "Lagian Ibu ini kurang kerjaan banget sih berdiri di sini! Katanya mau siap-siap untuk masak makan malam? Dari tadi Bapak pikir udah lagi sibuk di dapur, taunya malah kepo sama urusan anak dan menantunya. Gak baik loh, Bu, menguping pembicaraan orang lain. Telinga Ibu bisa di tusuk sama besi panas di akhirat nanti!" Mata Bu Susi langsung terbelalak saat mendengar ucapan suaminya, "astaghfirullahal'adzim, Pak! Kok Bapak tega sih nyumpahin Ibu begitu!" "Loh, Bapak itu ngingetin Ibu, bukan nyumpahin. Udah ayo cepat masak ah! Jangan nguping-nguping lagi!" Pak Bambang menarik lengan Bu Susi untuk menjauh dari kamar putranya. Pak Bambang mengambil air dari dispenser, kemudian meminum

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Aris Dan Sinta Ribut

    Cklek.. Aris membuka pintu kamar, saat itu juga, Sinta langsung menatapnya dengan tatapan sinis dan setajam silet. "Dari mana aja kamu, Mas? Baru ingat, kalo punya istri lain selain Sarah?!" sindirnya. Aris berjalan mendekat dan duduk di atas tempat tidur. "Kamu ini kenapa sensi terus sih? Dari siang, aku kamu marahin terus. Apa kamu gak capek hari ini marah-marah mulu?" tanya Aris dengan lembut. "Ya gimana aku gak marah sama kamu? Kamu itu sadar gak sih, kalo itu bikin aku kesal dan cemburu?!" ucap Sinta dengan wajah yang cemberut. "Apalagi tadi, kamu cuma diam aja saat ibu memarahi aku!" sambungnya. "Iya-iya aku minta maaf, Sayang. Soalnya aku bingung harus gimana, di tambah lagi aku juga kesel karena kamu naro garam banyak di jus yang aku minum, tenggorokan aku sampe sakit loh!" "Salah kamu sendiri lah, itu kan jus yang seharusnya di minum sama Sarah! Kenapa kamu mau-mau aja tuker minuman kamu sama minuman punya Sarah?! Karena itu, rencana aku jadi gagal deh!" omel Sinta.

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Aris Sudah Benar-Benar Mencintai Sarah?!

    "Kamar ini adalah milikku, hak aku, aku yang lebih dulu menempatinya. Jadi aku gak akan mau memberikannya kepada Sinta. Ingat janji kamu ke aku, bahwa kamu akan bersikap adil kepada aku dan istri barumu itu!" lanjutnya. Mendengar semua ucapan Sarah, Aris manggut-manggut. Pria itu mengelus-elus tangan Sarah, menenangkan nya supaya Sarah tidak marah. "Iya-iya, aku gak akan memaksa kamu kok. Kalau memang kamu gak mau kasih kamar ini buat Sinta, yaudah gak papa. Nanti biar aku bicara sama dia. Aku gak mau kalo kamu sampe mikir bahwa aku gak sayang sama kamu karena aku lebih mementingkan keinginan dia daripada menjaga perasaan kamu," ujar Aris sembari tersenyum. "Bagus deh kalau begitu," ucap Sarah. "Yaudah gih sekarang kamu temuin Sinta, bilang ke dia kalo aku gak mau menuruti keinginannya!" "Gampang lah, bisa nanti. Lagian kamu gak kangen sama aku, apa?" "Bukan nya gak kangen, Mas. Cuma kalo kamu di sini terus dan ngebiarin Sinta sendirian di kamar, kan aku jadi gak enak s

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Ingin Bertukar Kamar Denganku?

    Bu Susi dan Pak Bambang geleng-geleng kepala melihat ulah Sinta yang baru setengah hari resmi menjadi menantu mereka."Lihat tuh, Ris! Istri baru kamu, belum genap sehari tinggal di rumah ini, sdah bikin masalah aja dengan Sarah!" ujar Bu Susi."Lagian Ibu sih, ngapain coba banding-bandingkan Sinta dengan Sarah terus? Jadi Sinta merasa iri dan kesel deh sama Sarah. Coba aja kalo sikap Ibu itu adil kepada mereka berdua, Sinta pasti gak ada kepikiran buat ngisengin Sarah, Bu," sahut Aris."Kamu ini, istri gak benar masih aja di bela! Lagian kan Ibu itu cuma ngasih tau Sinta dan bicara apa adanya. Emang dianya aja yang punya hati busuk, iri dan dengki terhadap Sarah!""Benar kata Aris, Bu. Sebaiknya Ibu juga harus bisa menjaga perasaan Sinta, jangan selalu memojokkan dia dan membanding-bandingkan nya dengan Sarah. Bagaimanapun Sinta juga kan menantu Ibu, mereka berdua sama-sama istri sah nya Aris, jadi Ibu harus menyayangi mereka dan jangan membandingkan satu sama lain. Dengan begitu, me

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   1-0

    "Kenapa?" tanya Aris. "Mas, kayaknya lebih pekat punya kamu. Gimana kalo kita tukeran? Soalnya aku pengen punya kamu!" ucap Sarah dengan nada bicara yang manja. "Masa sih? Emangnya Sinta bikinnya gak sama?" tanya Aris. Sinta menggelengkan kepalanya, memberi isyarat agar suaminya itu tidak mau menukar gelasnya dengan gelas milik Sarah. "Sama aja kok, Mas," jawab Sinta. "Gak ada yang beda, jadi kamu gak perlu menukar minuman kamu dengan minuman Mas Aris, Sarah!" sambungnya Sinta. "Tuh, kata Sinta, minuman kita sama. Dia pasti bikinnya barengan sekalian, mana mungkin bikin satu persatu?" "Tapi tetep aja, Mas. Jus punya kamu pasti rasanya lebih enak, karena Sinta bikinnya penuh cinta. Kita tukeran ya! Masa sih soal minuman aja kamu gak mau ngalah sama aku? Katanya, kamu sayang sama aku?" cecar Sarah. Ia sengaja membuat madunya cemburu dan kepanasan. "Udahlah, Ris. Kalo memang jusnya sama aja, apa salahnya kamu menuruti permintaan Sarah? Kan rasanya juga gak akan berbeda, yang pent

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sinta Ingin Membalas Sarah?

    "Lihat Sarah, dia baru pulang kerja. Sekarang cepat bikinkan minuman untuk Sarah, sekalian untuk Ibu, Bapak dan Aris juga. Kalo kamu mau, buat juga untuk kamu." "Bu, jangan begitu dong," tegur Pak Bambang. "Kenapasih, Pak? Bikin minum doang kan hanya pekerjaan yang mudah, Sinta tentu gak merasa keberatan dong. Biasanya juga Sarah selalu bikin kan minuman untuk kita, gak apa-apa." "Iya, Pak, gak papa kok. Ibu dan Bapak mau di buatkan minuman apa?" tanya Sinta. "Saya mau teh pake perasan lemon, jangan terlalu manis, dan jangan terlalu asam. Jadi, rasa gula dan perasan air lemon nya harus seimbang ya!" pinta Bu Susi. "Iya, Bu." "Kalo Bapak kopi aja, jangan terlalu pait ya, Sinta." "Baik, Pak." "Sarah, cepat pesan kamu mau di buatkan minuman apa sama adik madumu itu?" "Jus mangga aja. Kamu juga mau jus mangga kan, Mas?" ucap Sarah sembari menoleh ke arah Aris. Sinta menatap Aris, memberikan isyarat agar suaminya itu tidak mengiyakan ucapan Sarah. "Iya sudah cepat buatkan jus ma

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Kesal Karena Terus-Terusan Disindir

    Sesampainya di depan pintu rumah, Sarah menghela nafasnya saat ingin memasuki rumah tersebut.Ia tahu pasti akan banyak drama saat Sinta tinggal satu atap bersamanya, karena itu, ia harus siapkan mental dan memutar otaknya agar ia bisa menjalankan rencananya dengan elegan."Assalamualaikum.. Pak, Bu, Mas Aris.. aku pulang!" Sarah mengucapkan salam, ia pulang dengan membawa paperbag yang berisi hamburger."Wa'alaikumussalam, Nak! Sudah pulang ya, mau di buatkan minum apa?" tawar Bu Susi."Gak perlu, Bu. Nanti gampang Sarah bisa bikin minum sendiri kok," sahut Sarah.Sarah segera mencium punggung tangan bapak dan ibu mertuanya."Kamu bawa apa, Sarah?" tanya Pak Bambang."Oh ini, Sarah beli hamburger, Pak. Ini untuk Bapak dan ini untuk Ibu. Sarah sengaja beli nya varian yang berbeda karena kan selera Ibu dan Bapak beda," ucapnya."Makasih ya Sarah, kamu memang menantu yang perhatian dan pengertian!" puji Bu Susi."Iya, Bu. Sama-sama.""Kamu sering banget traktir Ibu dan Bapak, Sarah. Apa

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Sebenarnya Apa Rencana Sarah?

    Mendapatkan penolakan dari Sinta, membuat Aris merasa kesal. "Gak Sarah, gak Sinta, semuanya sama-sama sulit banget kalo di ajak berhubungan! Punya istri dua dua-duanya gak bisa nyenengin hati suami!" batin Aris menggerutu. Sekarang Aris tidak bisa berbuat hal lain selain bersabar. Sembari ia juga harus memikirkan bagaimana cara ia berbicara kepada Sarah agar istri pertamanya itu mau mengalah dan mau memberikan kamarnya untuk Sinta. Meskipun sebenarnya ia merasa tidak yakin jika Sarah mau melepas kamarnya, namun ia akan tetap mencoba berbicara terlebih dahulu. ** Bu Susi dan Pak Bambang baru tiba di rumah, melihat suasana rumah yang sepi, membuat mereka mencari keberadaan anak dan menantu baru mereka. "Aris dan istri barunya kemana ya, Pak? Kok rumah sepi banget." "Mungkin mereka lagi istirahat Bu, sudah biarkan saja." "Masih siang bolong begini masa sih mereka mau-" "Sudah lah, Bu. Mereka kan sudah sah menjadi suami istri, jadi terserah mereka lah mau ngapain," ucap Pak Bam

  • Kau Rebut Suamiku, KuNikahi Mantan Suamimu   Baru Menikah, Sudah Ribut?

    Di sisi lain, Sinta dan Aris merasa bahagia, tetapi juga kesal karena melihat Sarah datang bersama Azof. Apalagi saat melihat mereka berdua masuk ke dalam mobil yang sama sembari bercanda. Hal itu sungguh membuat Aris merasa cemburu. Melihat raut wajah Aris yang tidak bahagia seperti yang seharusnya, membuat Sinta semakin merasa dongkol. "Mas, kamu kok dari tadi diem aja sih? Kenapa muka kamu kayak bt begitu? Kamu gak bahagia menikah sama aku?" cecar Sinta dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya. "Bahagia lah, masa enggak," sahut Aris. "Kamu cemburu ya ngeliat istri pertama kamu itu datang dengan Mas Azof? Iya?!" omelnya. "Apaan sih, gak jelas banget kamu ini! Ayo kita pulang!" Aris menarik tangan Sinta dan mengajaknya untuk pulang. Karena jarak antara masjid dan rumah Aris tidak terlalu jauh, mereka pun hanya perlu berjalan kaki saja untuk sampai ke rumah. Aris masuk ke dalam kamarnya dan Sarah, yang kemudian di ikuti oleh Sinta. "Kamu ngapain masuk ke sini, Sinta?" tany

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status