Jakarta, Indonesia. 3 Juli 2021, 9:28 AM.Di pagi yang cerah dan penuh harapan, lapangan golf di kediaman keluarga Samuel menjadi tempat utama sebuah peristiwa yang membawa kebahagiaan. Luna, dengan eloknya, dibalut dengan jarik dan rangkaian bunga melati yang melingkupi lengannya, menciptakan keanggunan yang luar biasa. Rambutnya yang tersanggul dengan apik menambah pesona, seolah menyusun simfoni kecantikan untuk acara istimewa ini.Kehadiran seluruh keluarga besar memberikan warna dan kehangatan di pagi yang istimewa itu. Suara tawa dan bisikan kebahagiaan terdengar di antara budhe, pakdhe, kakek, nenek, keponakan, dan sepupu yang berkumpul bersama. Lapangan golf menjadi saksi bisu dari pertemuan keluarga yang penuh cinta dan keakraban."Rumahnya Kartika lho, buagus yo pak!" ucap Budhe Asmini dengan nada kagum pada keindahan tempat tersebut."Iyo lho, megah pol! Jan persis istana kerajaan enggres," balas Pakdhe Supardi dengan senyuman penuh kagum.Astutie, ibu dari Luna, memberikan
Jakarta, Indonesia. 3 Juli 2021, 8:12 PM.Di bawah sinar rembulan, Bugatti La Voiture Noire melaju di jalanan Ibukota dengan elegan. Clara duduk di samping Christan yang sedang mengemudi, menikmati perjalanan mereka menuju pesta yang diadakan oleh Luna dan Samuel. Clara, dengan wajah penuh rasa ingin tahu, tidak bisa menahan diri untuk bertanya pada Christan, "Kamu bilang, rumahmu di Singapur, tapi kok kamu bisa pakai banyak mobil di Indonesia?"Christan, dengan santainya, menjawab, "Mudah sekali, Clara. Tinggal minta bawahanku untuk membawanya memakai jet pribadi."Saat jawaban itu terlontar, Clara memberikan komentar yang penuh ejekan, "Ohh.. Kamu ini tipe tuan muda yang suka menyusahkan pelayannya ya."Christan, dengan nada yang agak serius, meluruskan, “Hey, jaga bicaramu. Aku tidak sejahat itu!”Namun, tawa kecil Clara menggema di dalam interior mewah Bugatti, menciptakan suasana candaan yang menghangatkan. "Bagaimana tidak? Aku melihatmu selalu memakai mobil yang berbeda," sindi
Jakarta, Indonesia. 3 Juli 2021, 9:21 PM.Cahaya lampu-lampu gantung menyinari meriahnya pesta di malam itu. Luna dan Samuel yang berada di atas panggung terpaku, tak dapat berhenti menatap Clara dan Christian yang berjalan melintasi karpet berwarna merah dengan bergandengan mesra yang mengundang tanda tanya.Dengan hati yang berat, Samuel memutuskan turun dari panggung. Langkahnya dengan tegas menuju istri pertamanya yang kini bergandengan mesra dengan rekan bisnisnya sendiri, Christian.Suara riuh para hadirin menyambut pertemuan mereka dengan penuh ketegangan. "Apa-apaan ini? Ada yang bisa kalian jelaskan?" desak Samuel dengan intonasi tajam.Christian menyeringai, memancarkan aura percaya diri yang membingungkan. "Seperti yang kamu lihat, kami berpacaran."Wajah Samuel berubah menjadi merah, tak terima dengan realita yang terpampang di hadapannya. "Apa kau sudah gila? Berani-beraninya menyentuh istriku!" pekiknya, menciptakan ketegangan di antara keramaian tamu undangan.Luna, mend
Jakarta, Indonesia. 3 Juli 2021, 9:57 PM.Siapa sangka, pesta yang semestinya menjadi momen paling bahagia untuk Luna, malah kacau begitu saja oleh Christan Clara yang tiba-tiba hadir sebagai pasangan, menciptakan kericuhan yang tak terkendali di tengah-tengah acara. Ditambah, suaminya yang kehilangan kendali dengan memukuli Clara.Dengan lembut, Luna mencoba meredakan emosi suaminya yang meluap-luap. “Mas, jangan terpancing emosi. Banyak tamu undangan yang menunggu di bawah. Terlebih, banyak sekali orang penting!” bisiknya, sambil mengelus lembut dada Samuel dalam upaya menenangkan badai yang tengah melanda.Samuel napas masih terengah-engah, belum meredakan api amarah yang baru saja menyala. “Dirga, tolong ambilkan kotak obat!” desak Luna, berharap obat dapat menjadi penawar bagi keruhnya suasana.Dirga segera beranjak untuk memenuhi permintaan Luna. “Baik, Nyonya,” jawabnya dengan sigap, meninggalkan kekacauan yang sedang berlangsung.“Lihatlah, sekarang wajah mas jadi lebam begini
Jakarta, Indonesia. 4 Juli 2021, 9:49 AM.Samuel semalam pulang dalam keadaan mabuk, tubuhnya terhuyung-huyung dan tidue di kamar tamu. Walaupun Luna mencemaskan keadaan suaminya, namun dalam lubuk hatinya tak bisa menahan rasa kesal dan kekecewaan yang menyelinap di antara kerutan dahinya. Pagi itu, Samuel masih terlelap dalam tidurnya di kamar tamu.Di ruang tengah yang megah, Luna dan Dirga sedang duduk bersama. Mereka berdua menikmati secangkir teh yang hangat di pagi yang cerah, sambil sedikit berbincang-bincang. “Lihatlah, Dirga. Aku sudah berkali-kali memperingatkannya agar tidak terus-menerus mabuk, tapi apa? Dia masih saja melakukannya,” keluh Luna, sambil menarik cangkir tehnya dengan gerakan pelan.Dirga tersenyum lembut, mencoba menenangkan kegelisahan di dalam hati majikannya, "Anda tidak perlu terlalu khawatir, Nyonya. Semua pasti akan beres."Luna mengangguk, dan pandangannya tertuju pada tirai-tirai jendela yang dihiasi oleh cahay lembut mentari. "Ya, benar! Aku sesungg
Jakarta, Indonesia. 4 Juli 2021, 11:43 AM.Di ruang utama yang megah, Clara dan Christan berbagi cerita di antara senyum dan tawa, ditemani oleh Nana dan Surya yang menyelipkan keceriaan mereka dalam perbincangan yang bahagia. Clara memandang sekeliling rumah yang begitu besar dan memukau."Rumah sebesar ini, hanya untukmu seorang diri?" goda Clara, mencoba menyelidiki rahasia di balik tembok mewah tersebut.Christan menjawab tanpa ragu, sambil menyelipkan nada canda, “Enggak kok! Nanti aku kan bakalan ajak kamu buat tinggal di sini,” seraya ia tertawa kecil, menyelipkan humor dalam kata-katanya.Clara menaikkan kedua alisnya, "Cih, bisa saja kamu ini." Balas Clara sambil tersenyum, menunjukkan bahwa dia tak begitu yakin dengan ucapannya sendiri.Nana dan Surya tersenyum, ikut serta dalam dinamika candaan yang membubuhkan keakraban di antara mereka.Namun, tiba-tiba Christan berubah serius, menyampaikan rencana yang telah dia susun dengan hati penuh perhatian, "Oh iya, Nana dan Surya a
Jakarta, Indonesia. 4 Juli 2021, 12:32 PM.Ketegangan melanda ruangan setelah Christan meluapkan kemarahannya pada Samuel. Namun, ponselnya kembali berdering, sebuah panggilan tak terduga dari seorang yang lebih berbahaya. Martin Winata, ayah kandung Christan. Suara panggilan membuat detak jantung Christan meningkat, seakan mengumandangkan ketakutan akan badai yang semakin mendekat."CHRISTAN!! APA YANG KAU LAKUKAN DI INDONESIA??" deru keras suara Martin dari speaker ponsel, memecah keheningan yang menyisakan kegelisahan."Papah.. Aku.." Christan terdengar gugup."Apa kau sudah gila? Kau ingin menghancurkan bisnis kita di Indonesia?" ledakan amarah Martin terdengar, membuyarkan udara dan membenamkan Christan dalam kecemasan."Itu hanyalah berita palsu, Pah!" bela Christan, berusaha meredam gejolak yang melanda."Palsu? Kau menggendong istri orang! Kau juga mengatakan bahwa kalian berpacaran! Kau ini sinting? Bagaimana kalau berita ini sampai di telinga Abu Dhabi? Rencana bisnisku akan
Jakarta, Indonesia. 5 Juli 2021, 1:13 AM.Di tengah dini hari yang sunyi, Clara terbangun dari tidurnya dengan detak jantung berdegup lebih kencang dan ia memperhatikan sekeliling kamarnya. Sinar bulan menyorot lembut ke dalam kamar, menyadari bahwa bahwa adegan erotis bersama Christan yang terlintas begitu riuh di dalam pikirannya hanyalah sebuah mimpi. "Ohh.. Astaga.. Hanya mimpi?" desisnya, napasnya terengah-engah, membebaskan diri dari belenggu mimpi yang melilit di relung hatinya.Dengan sorot mata yang mencari jawaban di jendela kamar, Clara menghibur dirinya sendiri, "Syukurlah.. Itu semua hanyalah mimpi," suara lembutnya terasa seperti sebuah kelegaan yang terdengar dalam keheningan malam."Tidak mungkin aku dan Christan terlibat dalam tindakan tidak senonoh semacam itu!" serunya dengan nada yang tegas.Clara menghirup udara dini hari yang sejuk, lalu beranjak dari tempat tidurnya. Saat melangkah keluar, ia tak tahu dimana letak dapur di rumah itu. "Cih.. Dimana dapurnya? Astag
Kuala Lumpur, Malaysia. 15 Agustus 2021, 10:33 AM.Mereka melanjutkan dengan penuh semangat membahas detil teknis, saling bertukar pandangan dan pengetahuan tentang mesin-mesin canggih yang menggerakkan koleksi mobil sport mereka. Percakapan ini bukan hanya menggambarkan cinta mereka pada keindahan desain, tetapi juga rasa kagum mereka terhadap prestasi teknologi yang luar biasa dalam dunia otomotif.Pembahasan tentang mobil sport beralih ke dunia balap F1, di mana Christian dan Ismail bersemangat untuk membahas pertandingan yang terjadi pada tahun dua ribu dua puluh.Christan dengan semangat berkata, "Tahun dua ribu dua puluh benar-benar memberikan persaingan yang intens di dunia F1. Lewis Hamilton dengan Mercedes-nya tampil mengesankan. Konsistensinya luar biasa dan membuatnya meraih gelar juara dunia untuk yang ketujuh kalinya."Ismail menanggapi, "Benar sekali, Christan. Hamilton benar-benar menjadi dominan. Tapi Max Verstappen dan Red Bull Racing juga memberikan penampilan yang me
Selangor, Malaysia. 15 Agustus 2021, 9:38 AM.Setelah perjalanan laut yang indah, romantis dan begitu menyenangkan, super yacht mewah milik keluarga Winata akhirnya menepi di pelabuhan Klang, Malaysia. Clara dan Christian melangkah keluar dari kapal, di sambut oleh kehangatan sinar matahari tropis dan udara yang segar di semenanjung daratan Selangor.Christan tersenyum pada Clara, “Selamat datang di Malaysia, sayang. Ayo, kita temui Zainab.”Mereka berdua dijemput oleh sebuah Limousin yang tampak elegan, mobil mewah itu telah disiapkan oleh Zainab untuk menyambut Christan dan Clara.Christan membukakan pintu Limousin tersebut untuk Clara, yang kemudian melangkah masuk ke dalam dengan anggun. Limousin tersebut bergerak dengan santai, menuju Mandarin Oriental, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur.Setibanya di hotel, mereka disambut oleh staf hotel yang begitu ramah. "Selamat petang, Tuan dan Puan. Adakah yang boleh saya bantu? Good afternoon, Sirs and Madam. Is th
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 8:47 AM.Dengan api cemburu yang masih membara, Clara memilih pakaian yang paling seksi dan mencolok untuk dipakai olehnya, memastikan bahwa dirinya akan jauh lebih cantik dibandingkan dengan Zainab.Clara mengenakan Gaun Mini Dior berwarna merah, yang pernah dikenakan juga oleh Selena Gomez. Christan yang melihat penampilan vulgar Clara, merasa terkejut. "Apa yang sedang kamu pakai, Clara?" tanya Christan, seraya mengerutkan dahinya terheran-heran.Clara menaikkan dagunya agar tampak percaya diri, dan berkata, "Jangan pedulikan aku."Saat mereka telah selesai bersiap-siap, Clara bertanya, "Kita akan ke sana naik apa, Christian?"Christian tersenyum dan menjawab, "Kita akan menggunakan private yatch milik keluargaku yang berada di pelabuhan."Saat mereka keluar dari vila, sebuah Lamborghini Urus berwarna hitam elegan telah menunggu di depan. Clara memandang kendaraan tersebut dengan kagum, "Wow, Christian, ini mobil apa?"Christian tertawa, "Ini
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 7:15 AM.Matahari terbit dengan kelembutan di balik jendela vila pinggir pantai Singapura, menyoroti Clara dan Christian yang baru saja membuka matanya. Mereka terbangun dengan pelukan hangat, saling menatap dengan senyuman bahagia. Suara ombak memeluk mereka, menambah keindahan pagi yang tenang.Clara mencuri ciuman lembut dari bibir Christian, "Pagi ini terasa begitu indah, sayang."Christian tersenyum, "Iya, jauh lebih indah lagi karena aku bersamamu." Mereka berdua menikmati momen intim itu, merasakan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.Dengan pelan, Clara menyentuh wajah Christian, "Aku sangat bersyukur karena kamu selalu ada di sisiku. Terima kasih, i love you so much, Chrsitan."Kedua insan yang tengah dimabuk asmara tersebut saling menatap dengan mata penuh keterpesonaan, merasakan cinta yang semarak di antara mereka seperti ombak yang tak henti berayun.Mereka berdua bergegas dari tempat tidur dengan penuh kebahagiaan. Clara dan Chris
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:15 PM.Setelah matahari benar-benar tenggelam dan pantai menjadi gelap, Clara dan Christan kembali ke dalam vila. Suasana yang penuh romansa dan hangat menyelimuti mereka, menciptakan momen istimewa yang tak terlupakan. Mereka memutuskan untuk duduk di meja makan, menginginkan momen berdua yang lebih intim.Christan, dengan senyuman, beranjak dari meja dan berkata, "Bagaimana kalau aku memasak sesuatu yang spesial untuk kita malam ini?" Clara antusias berkomentar, "Itu ide yang bagus! Aku penasaran apa yang akan kau masak."Christan masuk ke dapur, dan sambil menunggu, Clara merenung, merenungi betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Christan di hidupnya, seseorang yang telah memberikan dukungan dan cinta sejati.Christan memasak steak salmon, hidangan favorit Clara, dengan penuh keahlian di dapur vila. Aroma harum salmon yang dipanggang mulai mengisi ruangan, menambah kegembiraan Clara yang sangat menyukai hidangan tersebut.Ketika
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:02 PM.Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala pantai Singapura, Clara dan Christan menemukan kebahagiaan dalam cerita-cerita konyol dari masa lalu mereka. Duduk di tepi pantai dengan suasana yang tenang, mereka berdua tertawa bersama sambil berbagi kenangan yang menggelikan.Clara tertawa, "Kamu tahu, dulu sewaktu kuliah, aku pernah kehilangan kunci mobil di dalam tas dan ternyata ada di sana selama seminggu!"Christan bergabung dalam tawa, "Serius? Itu lebih baik daripada satu kali aku mengenakan dua sepatu yang berbeda saat akan pergi ke kantor!"Mereka terus saling berbagi cerita konyol, dari momen kecil hingga kisah yang lebih lucu dari perjalanan hidup mereka. Seiring dengan matahari semakin tenggelam.Clara, sambil tertawa, berkata, "Mungkin konyol, tapi itulah yang membuat hidup begitu berwarna, bukan?"Christan setuju, "Betul sekali. Momen-momen seperti ini yang membuat kita lebih dekat dan menambah nilai pada perjalanan hidup kit
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 11:15 AM.Christan, dengan penuh kejutan, mengajak Clara untuk mencoba sebuah gaun pengantin di butik yang mewah. Gaun pengantin itu berwarna putih dan dihiasi oleh berlian yang berkilau. Clara dengan senang hati menerima ajakan itu, dan suasana hatinya berubah menjadi ceria saat mengenakan gaun tersebut.Christan tersenyum melihat Clara berkilau dalam gaun pengantin. "Kau terlihat luar biasa, Clara. Gaun ini cocok sekali padamu."Clara, dengan tatapan penuh kebahagiaan, berputar-putar memeriksa gaunnya di depan cermin. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memakai gaun pengantin seindah ini. Terima kasih, Christan."Christan mendekat dan memandang Clara dengan penuh cinta. "Ini hanya percobaan, tapi aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita nanti."Clara tersenyum lembut, "Aku juga tidak sabar, Christan. Kita akan memiliki hari yang indah bersama."Saat mereka meninggalkan butik, gambaran indah te
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 8:57 AM.Dengan hati yang berat, Clara meninggalkan ruangan, menuju lorong-lorong, ia masih berusaha mencari tahu keberadaan dan penyebab ketidakhadiran Samuel. Perjalanan penyelidikan mereka di Wijaya Group semakin kompleks dengan misteri hilangnya uang perusahaan dan sekarang ketidakhadiran Samuel yang menjadi pertanyaan besar.Dengan kabar bahwa Samuel tidak masuk kerja selama dua hari dan tanpa memberikan pemberitahuan, Clara dan Christan mulai merasa curiga. Mereka duduk bersama untuk membahas situasi ini."Christan, ini sangat aneh. Samuel tidak masuk kerja dan tidak memberi tahu siapa pun," ujar Clara dengan raut wajah penuh kekhawatiran.Christan mengangguk, "Ya, ini semakin rumit. Mungkin dia terlibat dalam masalah yang lebih besar terkait hilangnys uang perusahaan."Clara menyela, "Atau mungkin dia sendiri yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut."Christan setuju, "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 7:15 AM.Suasana pagi di kediaman megah Christan begitu tenang. Aroma kopi segar dan wangi masakan mewah memenuhi udara saat Clara, Christan, dan si kecil Julian duduk bersama di meja makan yang megah.Clara tersenyum penuh kasih saat memberikan suguhan pagi kepada suaminya dan anaknya. "Christan, kita harus segera menemukan solusi atas kehilangan uang perusahaanku. Ini bukan hanya tentang Wijaya Group, tapi juga masa depan perusahaan dan karyawan."Christan, sambil menikmati sarapan, menatap Clara dengan tekad. "Kamu benar, Clara. Kita harus menyelidiki ini bersama, diluar penyelidikan yang dilakukan oleh Tom. Tak ada yang bisa merugikan perusahaanmu tanpa konsekuensi."Julian, yang antusias menyantap pancake di meja, penasaran. "Om, Mama, Julian ikut ya?"Christan tersenyum dan mengusap kepala Julian lembut. "Sayang, hari ini Om dan ibumu harus pergi di luar. Kamu akan bersama Nana kdi rumah, yang akan menjaga dan bermain bersamamu."Julian menun