Jakarta, Indonesia. 17 Juni, 11:46 PM.Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang hangat dan teduh, kini berubah menjadi neraka yang menyiksa Clara. Ponsel miliknya, menjadi satu-satunya harapan terakhir untuk menghubungi Nana ataupun orang lain yang bisa menolongnya, malah kehabisan daya. Dalam keputusasaan, telapak tangannya memukul pintu kamar dengan sekuat tenaga, menciptakan dentuman yang menggema di ruangan sempit itu."Gubrak.. Gubrak.. Gubrak.." suara hentakkan itu, membuat kegaduhan dan memecah hening malam. Clara, dengan isakan tangis yang tak terbendung, masih berusaha keras, berteriak berharap seseorang dapat mendengarnya, “Bukakan pintunya!!” "TOLOOONGG!!"Sudah hampir dua jam, Clara terus memukul pintu kamar dengan kegigihan yang tercermin di setiap pukulan. Namun, tak satupun yang mendengar dan menolong, pada akhirnya, tenaganya terkuras habis. Tubuhnya yang lemah memaksanya berbaring di atas kasur yang keras dan tak bersahabat. Meskipun merasakan tak nyaman, Clara tak m
Jakarta, Indonesia. 18 Juni, 8:22 PM.Malam itu, suasana romantis semerbak di kamar hotel yang eksklusif itu. Lilin-lilin gemerlap menari dengan gemulainya, aroma harum bunga segar menguar di setiap sudut. Sepotong daging panggang disajikan berdampingan dengan sebotol anggur merah. Clara duduk berhadapan dengan Christan, sinar cahaya lembut memantul di mata saat tatapan mereka yang saling bertemu."Nona, anda belum memperkenalkan diri sejak kita bertemu," ucap Christan sambil memperlihatkan senyuman hangat di wajahnya.Clara, dengan sikap lembutnya, menyambut pertanyaan itu dengan senyuman penuh pesona, "Namaku Clara Wijaya. Dan aku bukanlah seseorang yang suka menyimpan rahasia," jawabnya dengan sedikit menyinggung rahasia yang disimpan oleh Christan.Dalam suasana yang semakin akrab, Christan tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan, "Christan Winata, senang berkenalan denganmu, Clara."Jemari mereka berdua, saling menyentuh satu sama lain. Namun, dengan segera Clara men
Jakarta, Indonesia. 18 Juni, 9:43 PM.Suasana candlelight dinner di kamar hotel eksklusif berubah drastis menjadi ketegangan, seiring Christan membeberkan rencananya yang begitu sempurna. Dalam cahaya lilin yang memancarkan kehangatan, Clara terkagum-kagum mendengar rincian rencana tersebut, "Aku sangat menyukai rencanamu itu! By the way, kau tak perlu berbicara formal padaku!" pujinya, membayangkan bagaimana kerja sama mereka akan terjalin.Christan, dengan sikap santai, menganggukkan kepala, "Baiklah, aku dan kamu akan menjadi partner mulai sekarang.""Iya, kau akan menjadi partnerku dalam membalas suamiku," jawab Clara dengan tegas, menciptakan komitmen yang kuat.Tapi, sentuhan humor Christan hadir kembali, "Yahh, kamu juga akan jadi partnerku di ranjang."Clara hanya terdiam, mematung di hadapan hidangan yang diletakkan di depannya. Dengan tatapan tajam, ia memotong daging panggang itu dengan kasar, membiarkan aroma yang menggoda membaur di udara.Christan, menyadari reaksi Clara,
Jakarta, Indonesia. 18 Juni 2021, 11:34 PM.Malam itu, sebuah ruang kamar hotel yang mewah, dihiasi oleh sinar rembulan yang berlapis di sepanjang tirai setengah tertutup. Cahaya dari lilin membiaskan warna keemasan di sepanjang dinding menciptakan suasana yang romantis. Christan dan Clara, menemukan diri mereka terhanyut dalam momen kebersamaan yang memabukkan, dengan sebotol whiskey yang menggoda di hadapan mereka.Televisi canggih di sudut kamar menyala, memancarkan sinar biru yang lembut. Layarnya menayangkan netlix dengan sebuah serial Korea yang begitu dramatis berjudul ‘The Penthouse’. Serial yang mengisahkan perselingkuhan dan dendam di antara suami dan istri. Seiring waktu, keduanya larut dalam ketegangan, seolah masuk kedalam serial drama tersebut. Namun, Christan dengan sikap jahilnya, tak bisa menahan diri untuk mengejek Clara. “Ahahaha.. Film ini, apa mengisahkan tentang kisahmu?” ejeknya, menciptakan dentuman tawa di ruangan yang dipenuhi oleh ketangan.Clara, dengan seny
Jakarta, Indonesia 19 Juni 2021, 7:34 AM.Cahaya mentari menyelinap masuk melalui celah-celah tirai yang tipis, memberikan warna keemasan pada dinding-dinding yang disinari olehnya. Kamar hotel itu, menyambut sang pagi dengan kekacauan yang terlihat di setiap sudutnya. Potongan kentang goreng berceceran di lantai, sofa yang tak sejajar, helaian pakaian berserakan di meja.Sebuah ranjang mewah yang terbentang di tengah-tengah luasnya kamar hotel, Clara terbangun dengan kepala yang berat dari dampak mabuk semalam. Ia memandang tubuhnya yang tanpa busana dengan tatapan bingung dan perasaan campur aduk memenuhi benaknya. "Apakah keputusan yang kuambil di bawah pengaruh alkohol itu benar? Ataukah hanya sebatas pelarian dari kenyataan yang rumit?" ujarnya lirih.Suara gemericik air terdengar dari di arah kamar mandi, Christan yang telah terjaga lebih dulu, memutuskan untuk membersihkan tubuhnya. Di sisi lain, Clara duduk di tepi tempat tidur dengan tatapan yang merenung, seakan sedang menyu
Jakarta, Indonesia. 19 Juni 2021, 9:26 AM.Suasana dapur yang berbau rempah-rempah dan aroma masakan yang menggoda. Sementara, para pelayan sibuk dengan rutinitas dapur, saling berbisik-bisik mengenai kejadian mencekam yang terjadi semalam. Wawa, dengan begitu antusias menceritakan kejadian itu pada Yuni."Tadi malem, ada suara berisik banget yang bikin aku kebangun. Aku langsung buka kamarku, pas liat kedepan, ternyata tuan Samuel lagi gedor-gedor pintu kamarnya Nana," jelas Wawa, menimbulkan rasa penasaran di mata Yuni."Terus? Jangan setengah-setengah dong!" Yuni merengek dengan rasa ingin tahu yang meluap-luap.Wawa menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan, kemudian melanjutkan ceritanya. "Ketika Nana membuka pintu kamarnya, Tuan Samuel, dengan mata yang memancarkan kemarahan, tanpa ragu langsung menampar Nana dengan keras."Seketika wajah Yuni memucat, mulutnya menganga lebar, terkejut atas kejadian yang dialami Nana. Namun, Suasana dapur menjadi semakin tega
Jakarta, Indonesia. 19 Juni 2021, 9:34 AM.Di dalam keriuhan sebuah mal yang megah, Clara dan Christian tengah duduk berdua di sebuah restoran cepat saji yang biasa dipanggil mekdonal. Semerbak aroma harum dari ayam yang tengah di goreng memenuhi seluruh ruangan. Hidangan lezat yang telah di pesan oleh Christan, ayam goreng krispi, hamburger, kentang goreng, pie coklat dan es krim, disajikan diatas meja oleh pelayan.Clara segera meraih sepotong ayam goreng ckrispi, dan memakannya. Sedangkan Christan, memilih untuk menyantap es krim terlebih dahulu. Saat keduanya tengah menikmati hidangan, Christan memulai percakapan dengan sebuah keluhan."Sedari tadi aku menanyaimu ingin makan apa? Tapi kamu jawabnya terserah. Saat aku pilih salah satu restoran western kamu nggak mau, aku pilih restoran Jepang kamu nggak mau juga. Huhh, dan kita berakhir makan disini, mekdonal!" keluh pria yang sedang duduk di hadapan Clara, menciptakan sentuhan humor dalam suasana yang penuh kehangatan.Clara hanya
Jakarta, Indonesia. 19 Juni 2021, 2:11 PM.Saat Luna melangkah masuk ke dalam butik mewah Dior, pandangannya tak sengaja teralihkan oleh sosok elegan yang berdiri di antara rak-rak tas dan aksesoris mahal. Perempuan misterius itu, terlihat mirip sekali dengan Clara. Dan Luna yang penasaran, terus memperhatikan perempuan itu secara seksama.Dengan langkah hati-hati, Luna berkata dalam bisikan lirih, “Apa mungkin itu Clara?” Ia seakan terganggu oleh kehadiran perempuan itu, dan pikirannya mulai berkecamuk, membayangkan Clara yang saat ini seharusnya sedang berada di kamar bawah tanah.Di tengah gemerlap toko fashion yang penuh dengan kilauan lampu, Clara tiba-tiba menoleh ke arah Luna. Sorot mata keduanya bertemu dari kejauhan, dan dalam sesaat itu, Clara tampak gugup namun tetap melangkah dengan gaya yang elegan.Saat Luna tenggelam dalam tatapannya dengan Clara, secara tiba-tiba Astutie membuatnya tersentak, "Ibu mau tas ini saja, Luna," cetus Astutie tanpa basa-basi.Seketika, tatapa
Kuala Lumpur, Malaysia. 15 Agustus 2021, 10:33 AM.Mereka melanjutkan dengan penuh semangat membahas detil teknis, saling bertukar pandangan dan pengetahuan tentang mesin-mesin canggih yang menggerakkan koleksi mobil sport mereka. Percakapan ini bukan hanya menggambarkan cinta mereka pada keindahan desain, tetapi juga rasa kagum mereka terhadap prestasi teknologi yang luar biasa dalam dunia otomotif.Pembahasan tentang mobil sport beralih ke dunia balap F1, di mana Christian dan Ismail bersemangat untuk membahas pertandingan yang terjadi pada tahun dua ribu dua puluh.Christan dengan semangat berkata, "Tahun dua ribu dua puluh benar-benar memberikan persaingan yang intens di dunia F1. Lewis Hamilton dengan Mercedes-nya tampil mengesankan. Konsistensinya luar biasa dan membuatnya meraih gelar juara dunia untuk yang ketujuh kalinya."Ismail menanggapi, "Benar sekali, Christan. Hamilton benar-benar menjadi dominan. Tapi Max Verstappen dan Red Bull Racing juga memberikan penampilan yang me
Selangor, Malaysia. 15 Agustus 2021, 9:38 AM.Setelah perjalanan laut yang indah, romantis dan begitu menyenangkan, super yacht mewah milik keluarga Winata akhirnya menepi di pelabuhan Klang, Malaysia. Clara dan Christian melangkah keluar dari kapal, di sambut oleh kehangatan sinar matahari tropis dan udara yang segar di semenanjung daratan Selangor.Christan tersenyum pada Clara, “Selamat datang di Malaysia, sayang. Ayo, kita temui Zainab.”Mereka berdua dijemput oleh sebuah Limousin yang tampak elegan, mobil mewah itu telah disiapkan oleh Zainab untuk menyambut Christan dan Clara.Christan membukakan pintu Limousin tersebut untuk Clara, yang kemudian melangkah masuk ke dalam dengan anggun. Limousin tersebut bergerak dengan santai, menuju Mandarin Oriental, sebuah hotel mewah yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur.Setibanya di hotel, mereka disambut oleh staf hotel yang begitu ramah. "Selamat petang, Tuan dan Puan. Adakah yang boleh saya bantu? Good afternoon, Sirs and Madam. Is th
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 8:47 AM.Dengan api cemburu yang masih membara, Clara memilih pakaian yang paling seksi dan mencolok untuk dipakai olehnya, memastikan bahwa dirinya akan jauh lebih cantik dibandingkan dengan Zainab.Clara mengenakan Gaun Mini Dior berwarna merah, yang pernah dikenakan juga oleh Selena Gomez. Christan yang melihat penampilan vulgar Clara, merasa terkejut. "Apa yang sedang kamu pakai, Clara?" tanya Christan, seraya mengerutkan dahinya terheran-heran.Clara menaikkan dagunya agar tampak percaya diri, dan berkata, "Jangan pedulikan aku."Saat mereka telah selesai bersiap-siap, Clara bertanya, "Kita akan ke sana naik apa, Christian?"Christian tersenyum dan menjawab, "Kita akan menggunakan private yatch milik keluargaku yang berada di pelabuhan."Saat mereka keluar dari vila, sebuah Lamborghini Urus berwarna hitam elegan telah menunggu di depan. Clara memandang kendaraan tersebut dengan kagum, "Wow, Christian, ini mobil apa?"Christian tertawa, "Ini
Singapura, Singapura. 15 Agustus 2021, 7:15 AM.Matahari terbit dengan kelembutan di balik jendela vila pinggir pantai Singapura, menyoroti Clara dan Christian yang baru saja membuka matanya. Mereka terbangun dengan pelukan hangat, saling menatap dengan senyuman bahagia. Suara ombak memeluk mereka, menambah keindahan pagi yang tenang.Clara mencuri ciuman lembut dari bibir Christian, "Pagi ini terasa begitu indah, sayang."Christian tersenyum, "Iya, jauh lebih indah lagi karena aku bersamamu." Mereka berdua menikmati momen intim itu, merasakan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka.Dengan pelan, Clara menyentuh wajah Christian, "Aku sangat bersyukur karena kamu selalu ada di sisiku. Terima kasih, i love you so much, Chrsitan."Kedua insan yang tengah dimabuk asmara tersebut saling menatap dengan mata penuh keterpesonaan, merasakan cinta yang semarak di antara mereka seperti ombak yang tak henti berayun.Mereka berdua bergegas dari tempat tidur dengan penuh kebahagiaan. Clara dan Chris
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:15 PM.Setelah matahari benar-benar tenggelam dan pantai menjadi gelap, Clara dan Christan kembali ke dalam vila. Suasana yang penuh romansa dan hangat menyelimuti mereka, menciptakan momen istimewa yang tak terlupakan. Mereka memutuskan untuk duduk di meja makan, menginginkan momen berdua yang lebih intim.Christan, dengan senyuman, beranjak dari meja dan berkata, "Bagaimana kalau aku memasak sesuatu yang spesial untuk kita malam ini?" Clara antusias berkomentar, "Itu ide yang bagus! Aku penasaran apa yang akan kau masak."Christan masuk ke dapur, dan sambil menunggu, Clara merenung, merenungi betapa beruntungnya dia memiliki seseorang seperti Christan di hidupnya, seseorang yang telah memberikan dukungan dan cinta sejati.Christan memasak steak salmon, hidangan favorit Clara, dengan penuh keahlian di dapur vila. Aroma harum salmon yang dipanggang mulai mengisi ruangan, menambah kegembiraan Clara yang sangat menyukai hidangan tersebut.Ketika
Singapura, Singapura. 14 Agustus 2021, 6:02 PM.Saat matahari perlahan tenggelam di cakrawala pantai Singapura, Clara dan Christan menemukan kebahagiaan dalam cerita-cerita konyol dari masa lalu mereka. Duduk di tepi pantai dengan suasana yang tenang, mereka berdua tertawa bersama sambil berbagi kenangan yang menggelikan.Clara tertawa, "Kamu tahu, dulu sewaktu kuliah, aku pernah kehilangan kunci mobil di dalam tas dan ternyata ada di sana selama seminggu!"Christan bergabung dalam tawa, "Serius? Itu lebih baik daripada satu kali aku mengenakan dua sepatu yang berbeda saat akan pergi ke kantor!"Mereka terus saling berbagi cerita konyol, dari momen kecil hingga kisah yang lebih lucu dari perjalanan hidup mereka. Seiring dengan matahari semakin tenggelam.Clara, sambil tertawa, berkata, "Mungkin konyol, tapi itulah yang membuat hidup begitu berwarna, bukan?"Christan setuju, "Betul sekali. Momen-momen seperti ini yang membuat kita lebih dekat dan menambah nilai pada perjalanan hidup kit
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 11:15 AM.Christan, dengan penuh kejutan, mengajak Clara untuk mencoba sebuah gaun pengantin di butik yang mewah. Gaun pengantin itu berwarna putih dan dihiasi oleh berlian yang berkilau. Clara dengan senang hati menerima ajakan itu, dan suasana hatinya berubah menjadi ceria saat mengenakan gaun tersebut.Christan tersenyum melihat Clara berkilau dalam gaun pengantin. "Kau terlihat luar biasa, Clara. Gaun ini cocok sekali padamu."Clara, dengan tatapan penuh kebahagiaan, berputar-putar memeriksa gaunnya di depan cermin. "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memakai gaun pengantin seindah ini. Terima kasih, Christan."Christan mendekat dan memandang Clara dengan penuh cinta. "Ini hanya percobaan, tapi aku tidak sabar untuk melihatmu mengenakan gaun pengantin ini di hari pernikahan kita nanti."Clara tersenyum lembut, "Aku juga tidak sabar, Christan. Kita akan memiliki hari yang indah bersama."Saat mereka meninggalkan butik, gambaran indah te
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 8:57 AM.Dengan hati yang berat, Clara meninggalkan ruangan, menuju lorong-lorong, ia masih berusaha mencari tahu keberadaan dan penyebab ketidakhadiran Samuel. Perjalanan penyelidikan mereka di Wijaya Group semakin kompleks dengan misteri hilangnya uang perusahaan dan sekarang ketidakhadiran Samuel yang menjadi pertanyaan besar.Dengan kabar bahwa Samuel tidak masuk kerja selama dua hari dan tanpa memberikan pemberitahuan, Clara dan Christan mulai merasa curiga. Mereka duduk bersama untuk membahas situasi ini."Christan, ini sangat aneh. Samuel tidak masuk kerja dan tidak memberi tahu siapa pun," ujar Clara dengan raut wajah penuh kekhawatiran.Christan mengangguk, "Ya, ini semakin rumit. Mungkin dia terlibat dalam masalah yang lebih besar terkait hilangnys uang perusahaan."Clara menyela, "Atau mungkin dia sendiri yang terlibat dalam hal ini. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut."Christan setuju, "Kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jakarta, Indonesia. 13 Agustus 2021, 7:15 AM.Suasana pagi di kediaman megah Christan begitu tenang. Aroma kopi segar dan wangi masakan mewah memenuhi udara saat Clara, Christan, dan si kecil Julian duduk bersama di meja makan yang megah.Clara tersenyum penuh kasih saat memberikan suguhan pagi kepada suaminya dan anaknya. "Christan, kita harus segera menemukan solusi atas kehilangan uang perusahaanku. Ini bukan hanya tentang Wijaya Group, tapi juga masa depan perusahaan dan karyawan."Christan, sambil menikmati sarapan, menatap Clara dengan tekad. "Kamu benar, Clara. Kita harus menyelidiki ini bersama, diluar penyelidikan yang dilakukan oleh Tom. Tak ada yang bisa merugikan perusahaanmu tanpa konsekuensi."Julian, yang antusias menyantap pancake di meja, penasaran. "Om, Mama, Julian ikut ya?"Christan tersenyum dan mengusap kepala Julian lembut. "Sayang, hari ini Om dan ibumu harus pergi di luar. Kamu akan bersama Nana kdi rumah, yang akan menjaga dan bermain bersamamu."Julian menun