Share

Bab 36

Author: Olivia Yoyet
last update Last Updated: 2025-03-16 09:49:15

36

Malam itu, kediaman Sebastian tampak ramai. Rekan-rekannya di PC dan PCD, datang bersama ajudan masing-masing. Mereka juga membawa banyak buah tangan, hingga meja depan dan tengah jadi penuh hidangan.

Ida dan Wati mengemasi kamar tamu di samping kiri rumah. Mereka juga merapikan beberapa setelan pakaian Dylan dan perlengkapan bayi yang baru dibeli. Selain itu, kursi getar yang memang belum dibuka dari bungkusnya, juga dipindahkan ke kamar itu.

Setiap Rinjani bekerja, maka Dylan akan tinggal di rumah Sebastian bersama Latifah. Hal itu diusulkan Wirya, supaya menghindari bayi tersebut didatangi Anton secara tiba-tiba.

"Kamu harus nyiapin mobil buat Rinjani, Tian," tutur Wirya.

"Aku pernah nawarin, tapi dia nolak," balas Sebastian.

"Enggak perlu ditawarkan, langsung belikan," timpal Hendri.

"Betul. Kalau barangnya sudah ada, dia nggak bisa nolak," sela Zein.

"Kayak Mas Ben dulu. Falea sudah bilang, maunya mobil biasa. Ehh, datangnya yang harga 500 jutaan. Akhirnya dipakai juga s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mispri Yani
duh mas Tian kena jadi puitis bangeeeet dah kwkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 37

    37Mardani mengetuk pintu ruang kerja bosnya, sebelum membuka gagangnya dan mendorong pintu hingga terbuka lebar. Anton memerhatikan sang asisten yang tengah menghampirinya bersama seorang pria berbadan tegap. Anton berdiri dan mengarahkan tangan kanan ke sofa, untuk mempersilakan kedua orang tersebut duduk di sana. Mardani menerangkan jika pria berkemeja hijau tua itu adalah detektif swasta, yang disarankan temannya. Kemudian Mardani berdiri dan jalan keluar ruangan sambil menutup pintunya dengan pelan. "Deswin Lavanaa. Nama yang unik," cakap Anton. "Yang belakang, itu gabungan nama kedua orang tua saya, Pak," terang Deswin. "Semua saudara saya nama belakangnya sama," lanjutnya. "Itu ide bagus. Orang akan mengira jika itu adalah nama keluarga." "Betul." "Oke, sekarang terangkan tentang dirimu." "Saya, anak pertama dari empat bersaudara. Tiga laki-laki dan yang bungsu, perempuan. Saya di sini ngekos bareng teman," cetus Deswin. "Setelah menyelesaikan kuliah, saya melamar kerj

    Last Updated : 2025-03-17
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 38

    38Wirya mendengarkan penjelasan Deswin yang berada di kursi seberang. Sang direktur utama PBK merasa senang, karena salah satu orang kepercayaannya telah berhasil mengelabui Anton. Setelahnya, mereka berdiskusi untuk menentukan tahap selanjutnya. Zulfi turut menyumbangkan ide cerita karangan, tentang Sebastian dan Rinjani, yang akan dilaporkan Deswin pada Anton. Tidak berselang lama, Alvaro memasuki ruang kerja Wirya, bersama Yanuar. Keduanya duduk di dua kursi kosong dan turut mendengarkan percakapan ketiga pria tersebut. "Gimana ceritanya Deswin bisa nyamar sebagai detektif swasta?" tanya Alvaro, sesaat setelah Wirya dan kedua rekannya usai berbincang. "Mardani, asistennya Anton, nanya-nanya tentang itu ke Chris. Mungkin Mardani sudah bingung mau nyari detektif ke mana," ujar Wirya. "Kebetulan, dia ketemu Chris di tempat rapat dan Mardani langsung nanya itu," lanjutnya. "Chris nelepon aku dua malam yang lalu. Aku mikir siapa yang bisa nyelip, lalu ingat Deswin yang baru beres

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 39

    39Pagi harinya, semua anggota rombongan berkumpul di taman terbesar di area hotel BSHB. Rinjani, Fikri dan Khairani menaiki panggung untuk memulai acara gathering PC dan PCD. Kendatipun tidak semuanya hadir, tetapi yang ada jumlahnya sudah ratusan. Sebab anggota PC yang datang mencapai 80 orang. Sedangkan tim PCD diwakili 30 orang dari empat grup yang telah terbentuk. Jumlah tersebut ditambahkan dengan pasangan masing-masing beserta anak dan para asisten. Hingga totalnya menjadi lebih dari 200 orang. Termasuk tim PBK muda dan anggota PG yang menjadi panitia. Fikri memulai acara dengan salam yang disahut hadirin dengan ucapan serupa. Kemudian Zafran, direktur PC, dan Andri, direktur PCD, menaiki panggung untuk menyampaikan pidato singkat. Setelahnya, Haikal memimpin doa yang diikuti khalayak dengan khusyuk. Hati Sebastian tergetar saat mendengar lantunan doa dari Haikal yang suaranya cukup merdu. Sebastian memandangi pria berbadan tinggi besar yang berdiri di tepi kanan panggung.

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 40

    40"Zein, posemu kaysk Tugu Khatulistiwa," goda Alvaro. "Menurut gue, lebih mirip Menara Pisa," sahut Yanuar. "Kalau yang itu, tangannya nyuncung ke atas. Ini, kan, Zein kayak tengah meluk pohon beringin," kilah Alvaro. "Bukan beringin, Bang bule. Tapi kuntilanak." "Pasti cantik itu kuntinya. Zein meluk nggak dilepasin." "Heh! Buruan, Borokokok!" desis Zein."Jangan ngomel. Kamu jadi mirip Divia kalau ngedumel gitu," kelakar Yanuar. "Yan, kita pindah ke orang luar negeri," ajak Alvaro sembari bergeser ke ujung kanan. "Ko, itu gaya apa?" tanyanya sambil memerhatikan To Mu. "Sepertinya Koko sedang berpose ala Bruce Lee," jawab Yanuar. "Bukan Jet Lee?" tanya Alvaro. "Mungkin lebih tepatnya, mirip Wong Fei Hung." "Elu nyebut itu, gue jadi ingat Bibi Fei Yung." "Cantik kagak, Bang?" "Yoih. Mukanya agak mirip Priscilia. Ya, kan, Ko?" "Benar. Tapi, Var, ini kapan selesainya? Pinggangku pegal," keluh To Mu. "Tahan bentar lagi, Ko. Kami mau menanyai HAPD dulu." Alvaro menarik tan

    Last Updated : 2025-03-20
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 41

    41Sebastian terkesiap, sesaat setelah Rinjani menerangkan tentang obrolannya dengan Keisha, tadi sore. Setelah bisa menguasai diri, Sebastian mengulaskan senyuman lebar, hingga deretan giginya yang rapi terpampang nyata. "Kamu cerdas sekali," puji Sebastian. "Itu pemikiran spontan, Mas," jelas Rinjani seraya mengulurkan senyuman. Dia senang, karena telah dipuji sang kekasih. "Menghadapi orang kayak mereka berdua, memang lebih baik dikerjai balik. Mereka akan kesal, karena niatnya, kan, mau buat kita panik, tapi ternyata posisinya terbalik." "Ehm, tapi aku jadi penasaran. Dia bisa nebak kalau Dylan itu anakku, dari mana, ya?" Sebastian berpikir sesaat. Lalu dia menjawab, "Nanti kutanyakan ke Wirya. Tadi pagi dia sempat bilang, ada info baru dari Deswin." "Deswin itu siapa?" "Anak buahnya Wirya." Sebastian mengamati kekasihnya. "Gini aja, habis makan malam, kamu ikut aku. Kita temui Wirya untuk mendengarkan semua informasi," ungkapnya. "Dylan, gimana?" "Ada banyak yang bisa n

    Last Updated : 2025-03-21
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 42

    42Ardiatma terdiam, demikian juga dengan yang lainnya. Tia dan Santos yang sudah mengetahui sandiwara buatan Wirya dan Alvaro itu, tetap tutup mulut. Bahkan Tia dan Santos berpura-pura terkejut mendengar penjelasan Sebastian tentang status Dylan. "Mas, ini nggak benar, kan?" tanya Aline. "Kalau benar, kenapa?" Sebastian balik bertanya. "Aku nggak nyangka kalau Mas bisa berbuat begitu. Berarti Mas dan Kak Keisha sama-sama selingkuh." Sebastian mengangkat alisnya. "Kenapa aku mikirnya, kamu lebih pro ke dia, ya?" Dia menatap tajam sang adik yang tengah diam. "Aku berhubungan dengan Ririn saat proses perceraianku dengan Keisha hampir selesai. Selama itu pula aku dan temanmu itu sudah pisah ranjang!" desisnya. "Tetap saja, saat itu Mas masih suami Kak Keisha. Harusnya Mas jangan menjalin hubungan dengan siapa pun sampai urusannya selesai," tukas Aline. "Kan! Kamu memang belain dia terus!" geram Sebastian. "Bukan gitu. Tapi, jadinya posisi Mas sama dengan Kak Keisha." "Jelas beda,

    Last Updated : 2025-03-22
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 43

    43Lembayung senja telah menggelap. Bunyi lalu lalang ramai kendaraan di jalan raya, terdengar hingga ke lantai tertinggi di bangunan megah di kawasan Tendean, Jakarta Selatan. Seorang pria berkemeja biru muda, memandangi sang surya yang perlahan menghilang di ufuk barat. Tatapannya masih mengarah ke sana, hingga langit sepenuhnya gelap. Gema azan magrib berkumandang dari masjid terdekat. Pria itu mengecek arlojinya, sebelum berbalik dan jalan memasuki ruangan lengang. Pria berkulit putih memasuki lift yang kosong. Dia menekan angka 12, dan menunggu elevator tiba di sana. Sekian menit berikutnya, pria berambut lebat itu telah berada di ruang kerjanya. Dia menyambar tas dari kursi dan meraih jas biru tua dari gantungan. Lelaki bercelana panjang biru, kembali keluar dari ruang kerja. Dia melenggang sambil membalas sapaan beberapa karyawan yang tengah lembur. Kemudian dia memasuki lift khusus direksi. Belasan menit terlewati, pria tersebut sudah berada di mobilnya. Urfan mengemudi

    Last Updated : 2025-03-22
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 44

    44Hari berganti dengan kecepatan maksimal. Tibalah saat yang dinanti-nantikan. Siang itu, Sebastian menjemput Rinjani di kantor EO. Kemudian mereka berangkat menuju rumah sakit untuk menemui Yanti dan Jhon. Keduanya nyaris tidak saling bicara dan larut dalam pikiran masing-masing. Sebastian mengusap pelan punggung tangan kanan Rinjani, sambil memandangi kekasihnya yang tampak tegang. Sebastian menggeser badannya mendekat, lalu mengangkat tangan kirinya untuk memeluk Rinjani dari samping. Kemudian Sebastian mendaratkan kecupan di pipi sang kekasih, lalu menarik Rinjani agar menyandar ke bahunya. "Tenang. Semuanya akan baik-baik saja," bisik Sebastian. Rinjani tidak menjawab. Dia memejamkan mata sambil menghirup aroma parfum lelakinya. Rinjani bukan mengkhawatirkan hasil tes DNA, tetapi dia gelisah memikirkan reaksi keluarga Anargya, saat mengetahui bila Sebastian hendak berpindah keyakinan. Rinjani tidak mau Sebastian dan keluarganya berselisih. Ditambah lagi dengan identitas pal

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 73 - Tamat

    73Minggu pagi menjelang dengan kecepatan maksimal. Keluarga Daharyadika datang dari Bogor. Mereka hendak mengantarkan Sebastian dan Rinjani ke bandara, nanti jam 2 siang. Tidak berselang lama, Ardiatma datang bersama istri dan kedua anaknya. Mereka bergabung dengan keluarga Basman, dan berbincang dengan akrab.Kala Dylan mendatangi kumpulan itu dengan dituntun Latifah, Ardiatma menggendong lelaki kecil dan mendekapnya erat. "Akhir tahun nanti, Papa mau jenguk kalian di sana," tutur Ardiatma sembari memamgku cucunya. "Kami pulang, Pa. Mau menghadiri acara pernikahan Tia dan Said," jelas Sebastian. "Kapan nikahannya?" "Tanggalnya belum pasti, sih. Tapi, akhir bulan Desember." "Setelahnya berarti." Ardiatma memandangi besannya di kursi seberang. "Kita berangkat sama-sama, Bas," ajaknya. "Boleh. Saya memang berencana ke sana. Ingin tahu, musim dingin itu seperti apa," terang Basman. "Siapa saja yang ikut, Pak? Nanti aku minta pengawalan dari Wirya," cakap Sebastian. "Bapak sama

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 72

    72Hari terakhir di Jakarta, digunakan Sebastian untuk mendatangi keluarga Baltissen di kediamannya. Gustavo dan Ira menyambut kedatangan Sebastian dan Rinjani serta Dylan, dengan sangat hangat. Begitu pula dengan Edmundo, Ayah Gustavo, serta Miranda, Adik bungsu Alvaro dan Hugo. Mereka berbincang sembari sekali-sekali tertawa. Suasana bertambah ramai, kala Alvaro datang bersama Arjuna, dan kedua ajudan muda. Sang komisaris 4 PBK itu menelepon rekan-rekannya, lalu mereka berjanji temu di rumah Sultan, karena Sebastian juga hendak ke sana untuk berpamitan. Puluhan menit kemudian, tiga mobil mewah keluar dari kediaman Gustavo. Para sopir melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang, menuju kawasan Kalibata. "Pada heboh mau nyusul, Var," cakap Sebastian sambil membaca pesan-pesan di grup 777. Dia menumpang di mobil itu, sedangkan Rinjani dan Dylan ikut di mobil Gustavo. "Siapa aja? Aku mau ngabarin May, supaya nyiapin suguhan," balas Alvaro sembari terus mengemudi. "Orang-orang PBK,

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 71 - pelepasan

    71Jumat siang menjelang sore, ruang rapat terbesar di gedung kantor PG, dipenuhi ratusan orang. Para bos PG, PC dan PCD, datang bersama istri serta asisten masing-masing. Mereka duduk rapi di tempat yang telah disediakan, sambil menunggu komisaris utama tiba. Tidak berselang lama Tio memasuki ruangan bersama keempat direktur, para manajer, dan dua komisaris besar, yakni Sultan dan Gustavo. Ajudan Tio mempersilakan orang-orang tersebut menempati deretan kursi terdepan. Sementara Tio meneruskan langkah menuju podium. Acara dimulai Tio dengan sapaan salam, yang dijawab hadirin dengan hal serupa. Selama beberapa menit berikutnya, Tio menuturkan tentang berbagai proyek yang digagas PG, dan diserahkan pengelolaannya pada anggota PC serta PCD. Setelahnya, Tio memanggil belasan pria yang akan berangkat menuju Kanada, pada dua hari mendatang. Sebastian yang menjadi ketua proyek, diminta Tio untuk memberikan kalimat perpisahan. Pria bermata tajam itu memandangi orang-orang di barisan terd

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 70

    70Jalinan waktu terus berjalan. Detik-detik keberangkatan ke Kanada, kian dekat. Sebastian dan Rinjani mengebut semua pekerjaan mereka, agar selesai tepat di hari terakhir bulan Agustus. Selama 10 hari berikutnya, pasangan tersebut mengunjungi orang tua dan para kerabat mereka, secara bergantian. Selain itu, mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama para sahabat. Beberapa hari sebelum berangkat, Mirna dan suaminya mendatangi Rinjani di kediamannya. Mirna menerangkan kondisi kesehatan Anton yang kian memburuk. Rinjani terkejut kala Mirna kembali menyampaikan permintaan Anton, untuk bertemu dengan Rinjani dan Dylan. Perempuan bermata besar itu meminta waktu untuk berpikir, dan hendak berdiskusi dengan suaminya terlebih dahulu. Sebastian tiba di rumah, beberapa saat sebelum azan magrib berkumandang. Rinjani bersikap biasa saja. Dia menunggu Sebastian sudah hilang lelahnya, baru Rinjani akan menceritakan peristiwa tadi siang. Malam kian larut. Suasana kediaman Sebastian te

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 69

    69 *Grup 777*Zulfi : Kalian sudah otw, Gaes? Alvaro : Aku sudah nyampe depan blok rumah Pak Erick.Yanuar : Aku numpang di mobil Bang bule. Benigno : Kirain aku, doang, yang belum nyampe. Tahunya, banyak. Heru : Kejebak macet ini. Ada tabrakan tunggal di depan. Hadrian : Mobilku kejepit di tengah-tengah. Aku mau pindah ke mobil Mas Ivan aja. Ivan : Aku tunggu depan kantor X, @Ian. Baskara : Untung aku sudah jalan duluan bareng Tio. David : Aku terpaksa mutar lewat jalur alternatif. Trevor : Saya juga mau mutar. Bakal lama ini macetnya. Zainal : Aku titip anak-anak. Pada rewel mereka. Ada yang bisa ditumpangi? Damsaz : Mobilku kosong, @Bang Zainal. Zainal : Posisi, @Damsaz? Damsaz : Baru keluar gerbang utama. Zainal : Oke, tunggu di situ. Triska sama kiddos naik ojek ke sana. Brayden : Aku susul pakai motor aja, @Zainal. Zainal : Boleh, @Mas Brayden. Triska sudah nyeberang. Ngadem di depan mini market. Brayden : Oke, tunggu 5 menit. Aku ngebut.Lainufar : Ada lagi yan

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 68

    68Beberapa hari terlewati. Sore itu, Keisha mendatangi kediaman Sebastian bersama dengan Willy. Perempuan berbaju oren itu, terkejut melihat Aline juga tengah berada di sana. Rinjani menyambut kedua tamunya dengan ramah. Dia mempersilakan Keisha dan Willy duduk di kursi seberang meja. Sementara Rinjani menempati sofa panjang. Tidak berselang lama, Sebastian muncul bersama Urfan. Rinjani menyalami suaminya dengan takzim, sedangkan Dylan berteriak memanggil sang papa yang langsung mendatanginya. Sebastian menggendong lelaki kecil berbaju merah, kemudian dia duduk di sebelah kanan Rinjani. Keisha mengamati Dylan dengan saksama. Dia kaget saat bayi berusia 7 bulan lebih itu mengulurkan tangan kiri, seolah-olah hendak menggapainya. Keisha maju untuk memegangi Dylan. Perempuan tersebut segera mengambil alih sang bayi dari gendongan papanya. "Dylan tertarik dengan bros di bajumu," tutur Rinjani. Keisha menunduk. "Mau, Dylan?" tanyanya yang dibalas ocehan sang bayi. "Jangan, Kei. Semu

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 67

    67Jalinan waktu terus bergulir. Minggu berganti dengan kecepatan maksimal. Sabtu sore, Keisha kembali menghubungi orang yang diyakini sebagai anggota komplotan pencuri. Keisha telah dibelikan ponsel baru oleh Sebastian. Selain itu, pria bermata tajam tersebut juga sudah memberikan uang senilai 100 juta, untuk biaya hidup Keisha selama beberapa bulan ke depan. Sebastian sengaja tidak memberikan banyak uang, karena dia tahu jika Keisha pemboros. Sebastian juga sudah menegaskan, bila hanya itu yang bisa diberikannya pada Keisha, dan tidak akan ditambah lagi. Detik terjalin menjadi menit. Tepat pukul 7, pintu kamar hotel tempat Keisha menginap sejak tadi sore, diketuk dari luar. Perempuan yang menggunakan wig, bergegas membuka pintu. Dia tidak langsung mempersilakan tamunya masuk, melainkan mengamati pria berkemeja marun pas badan, yang tengah menjinjing tas travel hitam. "Siapa namamu?" tanya Keisha, dengan berlakon sebagai orang luar negeri. "Sammy," jawab pria bercelana jin keta

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 66

    66Rinjani membulatkan mata, sesaat setelah Sebastian menuturkan tentang peristiwa buruk yang menimpa Keisha kemarin malam. Rinjani sempat terperangah, sebelum mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sebastian memijat pangkal hidung. Dia tidak bisa lepas tangan, karena merasa jika dirinya harus bertanggung jawab atas kehidupan Keisha. Selama perempuan tersebut belum menikah kembali. Rinjani mengamati suaminya yang terlihat gundah. Meskipun sedikit cemburu, karena Sebastian masih memikirkan nasib Keisha, tetapi Rinjani segera mengenyahkan kecemburuan itu dari hatinya. Rinjani memahami tanggung jawab Sebastian pada mantan istrinya. Perempuan berambut panjang tersebut menguatkan hati, untuk terus mendukung niat baik Sebastian pada Keisha. Perempuan berbaju sage, menggeser badannya mendekati Sebastian. Rinjani mengangkat tangan kanan dan memijat kepala suaminya dengan pelan. "Mas, kalau aku boleh saran. Lebih baik, kasih separuh uang penjualan rumah di Lebak Bulus, buat Keisha," tutur Rinj

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 65

    65"Ehh, mau ke mana?" tanya Sebastian, kala istrinya hendak beranjak. "Ke sebelah," jawab Rinjani. "Di sini aja. Temani aku." Sebastian mendatangi perempuan bergaun abu-abu dan memeluk pinggang Rinjani. "Sebentar, doang, Mas. Cuma mau mastiin mereka nyaman." "Enggak percaya. Ujung-ujungnya kamu pasti ngobrol sama Teh Lidya dan ketiga sahabatmu." Rinjani menyunggingkan senyuman. "Ketahuan, deh." "Untuk saat ini, cukup hanya kita aja. Yang lain bisa mengurus diri masing-masing." Rinjani mengangkat alisnya. "Enggak bisa begitu. Mereka tamu, dan kita harus berlaku sebagai tuan rumah yang baik." "Telepon Wati dan kasih instruksi buat ngapain." "Dia pasti capek, Mas. Dari kemaren sibuk sama Ida dan panitia lainnya." Sebastian mendengkus. "Ya, udah, tapi jangan lama-lama ke sananya." "Oke." "Balik ke sini, bawakan aku salad buah." Rinjani mengangguk mengiakan. Kemudian dia mengecup kedia pipi suaminya, lalu melepaskan diri. Rinjani melenggang keluar kamar, sembari menutup pintu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status