Sepulang dari melihat-lihat kampus, rupanya Kalingga belum datang. Bening pikir, Kalingga mungkin masih ada urusan jadi ia tidak terlalu memikirkannya. Hari ini, Bening cukup bahagia karena bisa melihat-lihat kampus yang akan menjadi tempatnya belajar. Impian yang harus ia kubur dalam-dalam selama l
Bening mengernyit. “Ke rumah sakit? Memangnya siapa yang sakit?” “Mama.” Bening membelalak kaget. “Mama?! Sakit apa? kok enggak kasih tau aku sih?” “Mama sudah sakit cukup lama, Bening. Penyakitnya juga sesekali sering menunjukkan gejala kambuh. Sakitnya Mama sudah parah,” jelas Kalingga. Kaling
“Bening itu baru saja menikah, Tan.” Ibunya Wildan membelalak kaget. “Menikah?” jelas saja ia kaget, karena belum lama ini ibunya Bening datang ke rumah mengemis-ngemis restu kepadanya. “Iya, baru beberapa hari yang lalu. Bening nikah sama komandannya Mas Wildan, Kapten Kalingga. Kayaknya sih Beni
“Maksud kamu apa nyuruh saya begitu?” tanya ibunya Wildan. Kedua alisnya menukik tajam, dan jelas sekali dari kilatan matanya bahwa wanita itu marah luar biasa mendengar permintaan Bening. Bening sendiri menghadapinya dengan kalem. “Kan dulu Ibu juga begitu sama Ibu saya.” “Hah? Terus maksudnya ka
Sepanjang jalan, mereka berdua diperhatikan oleh junior-junior Kalingga yang seketika langsung heboh bersiul-siul dan menggoda mereka. Maklum saja, Kalingga masih pengantin baru, jadi jelas saat melihat sang komandang terang-terangan menggandeng istrinya, langsung menjadi bahan godaan para junior.
Melihat mama dan istrinya berinteraksi dengan baik, Kalingga jadi tenang. Ia juga harus kembali ke battalion segera. “Ma, Lingga mau balik ke battalion duluan, masih ada kerjaan setelah ini. Bening, nanti kalau saya udah selesai, saya langsung jemput kamu ke sini.” Bu Rita dan Bening sama-sama men
Begitu melihat bahwa yang datang ternyata Maya, ekspresi Bu Rita seketika berubah. Sejak tadi, wanita itu penuh senyum dan berseri-seri, tetapi kali ini seolah semua itu hilang begitu saja. Bening memperhatikan sekilas perubahan ekspresi Bu Rita. Memang, beliau masih tersenyum, tetapi entah mengapa
Maya, meskipun ekspresinya kelihatan agak kesal tetap menjabat tangan Bening. Ia lalu pura-pura tersenyum lebar dan mengangguk. “Aku Maya, salam kenal juga ya Bening.” Setelah perkenalan itu, Bu Rita tidak henti-hentinya membanggakan Bening di depan Maya. Apa saja yang bagus-bagus tentang Bening la
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S