Share

74. Rencana

Author: odipee
last update Last Updated: 2021-12-06 02:02:42

Terkadang Vee tidak begitu memahami bagaimana ia nampak begitu mengesankan dengan ide cemerlang. Disaat genting seperti ini, ia mampu memutuskan perkara yang tak terpikirkan oleh orang-orang disekitarnya, meskipun, ya meskipun Leon putranya begitu tega mengolok dan mengatakan jika rencananya bodoh pun berbahaya.

“Jam, Jeffry kenapa lama sekali.” Vee menggerutu di dalam ruangannya, mengantongi banyak rencana yang sangat tidak sabar untuk diutarakan.

Seperti janji tempo hari, saat ini Vee menunggu kedatangan Jeffry beserta Fernandez untuk melakukan rencana yang sudah ia susun dengan matang.

James memutus pandangan pada jam yang melingkar di pergelangan tangan, titik merah berjalan di dalam benda itu. “Sebentar lagi, mereka baru

odipee

Heeem. Vee mencurigakan..

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
SennySuci
oke kaaaaa
goodnovel comment avatar
odipee
Malam ini aku up, tunggu yaaaw..
goodnovel comment avatar
SennySuci
ka kok blm up lagi......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Katakan Saja Ini Takdir   75. Sulit

    Hari minggu, Vee bangun dari tidurnya dan langsung memberi tanda silang sebuah tanggal di kalender meja dekat tempat tidurnya. “Beberapa hari lagi.” Ia berguman.Setelah tempo hari mendapat kesepakatan final bersama Jeffry dan Fernandez, Vee yang sebenarnya sudah menjalani misi kerja sama dengan Folltress sedikit setres.Rose.Wanita itu, sudah lewat berapa hari Vee belum juga memberi jawaban ajakan nikah.Kenapa Rose mengatakan itu setelah Vee nekat membuat rencana untuk menghancurkan Foltress?Kenapa sebelumnya wanita itu ngotot mengajukan perpisahan kalau a

    Last Updated : 2021-12-10
  • Katakan Saja Ini Takdir   76. Terkejut

    Langit sore begitu berbeda dari hari-hari sebelumnya yang penuh kelabu dan mendung, semburat warna orange yang indah membuat Rose semangat untuk mendapatkan keberuntungan baik. Rose begitu tegang, mengusap peluh di kening sebelum berkonsentrasi lagi untuk memasukkan bola ke hole yang ada di depannya. Untuk pertama kalinya, Rose berhasil memasukkan bola semenjak beberapa hari menekuni bidang olahraga sederhana ini. Ia sangat senang meski enggan mengakui kepada Vee yang sejak pertama Rose tahu begitu sombong karena sudah jago. Apakah Rose tidak bekerja? Jawabannya, iya.

    Last Updated : 2021-12-13
  • Katakan Saja Ini Takdir   77. Ada rahasia?

    “Ini kunci kartu kamarnya.” Vee menyerahkan kartu ke tangan Rose saat masih di lobby, dan Rose menatap kartu itu sejenak.“Kita tidak sekamar?” Tanya Rose memastikan.Vee menggeleng meski kerlingan matanya begitu nakal. Kalau ditanya begitu, tentu saja pria itu ingin, tapi untuk menghindari hal yang iya-iya, Vee tetap harus waspada, saat ini yang berbahaya sebenarnya bukan dirinya saja, melainkan Rose juga, malam hangat tidak bisa dihindari begitu saja.Rose mengerutkan kening sembari tetap berjalan disamping Vee. “Kamu udah nggak cinta sama aku?” tanyanya lagi.Ya kan? Pertanyaan macam apa itu.

    Last Updated : 2021-12-14
  • Katakan Saja Ini Takdir   78. Hampir saja (18+)

    🔞NOT CHILDREN AREA❌ *** Normalnya, jika dihadapkan Rose yang begitu agresif, Vee harusnya senang-senang saja. Apalagi dalam keadaan masih cinta, sudah sewajarnya jika keduanya melakukan hal yang iya-iya. Mungkin, itu memang keinginan Rose, tapi tidak untuk Vee. Kendati hal semacam itu sangat diminati, dan hasrat tak bisa berbohong berada diujung tertinggi, kendala terjadi saat Vee masih harus mengurusi urusan yang harus dirahasiakan untuk dirinya sendiri. Dan sialnya. Vee tidak bisa terus menahan lagi jika Rose terus memandanginya dengan wajah memelas, persis seperti kucing manja minta dinina bobokkan. “Perasaan sebelum-sebelumnya kamu nolak, se

    Last Updated : 2021-12-15
  • Katakan Saja Ini Takdir   79. Lily marah

    Hari minggu. Rose masih sangat ingat jika dia tinggal sendirian karena Leon dan Lily ikut dengan ayahnya. Rose juga ingat di dalam rumah ini hanya ditemani mbak Asih dan satu penjaga rumah saja, pak Anton. Jika biasanya pagi begini tak pernah ada keributan sama sekali, berbeda dengan hari ini. Disaat Rose baru saja membuka mata, samar-samar terdengar beberapa orang bercengkrama di lantai bawah. “Lily marah, Lily nggak mau tinggal bareng daddy. Lily mau sama mommy.” “Oh, Tuhan.” Rose bangkit mendengar pekikan Lily yang sampai terdengar jelas ditelinganya. Lantas, tak mau menunggu lama, dengan muka bare facenya atau mungkin masih terdapat kotoran mata juga, duh, Rose tidak perduli

    Last Updated : 2021-12-18
  • Katakan Saja Ini Takdir   80. Firasat

    Di dalam ruangan yang di dominasi warna hitam dan putih, anggota Deredolent tengah berkumpul. Jika sebelumnya tak ada yang tahu siapa saja dalam kelompok itu, maka jawabannya ini; Leon adalah ketua dengan Dilan dan Haikal sebagai anggota tetap. Leon, menetapkan jemari untuk bermain komputer sejak piyik, jika untuk manusia normal atau sepengetahuan menurut akal, hal seperti ini tampak mustahil, bayangkan saja, mana bisa dipercaya jika bocah berusia sembilan tahun itu sangat ahli dalam bidang ini, hackers kelas atas. Leon melirik Haikal yang tersumpal headphone hitam sembari tangan pria muda itu mengutak-atik komputer di depannya. Meski Haikal sudah memutuskan berhenti menjadi hacker sesaat sebelum pulang ke Indonesia, namun keputusan bulat itu ia lempar jauh-jauh, karen

    Last Updated : 2021-12-20
  • Katakan Saja Ini Takdir   81. Janji

    “Aku tidak akan pergi.” Katanya begitu tegas, aura kelam menyelimuti dadanya, ada sedikit keraguan namun terlihat meyakinkan.“Janji?” Tanya Rose parau, dan suaranya terdengar serak menahan air mata. Dia membenci ini, membenci perasaan gelisah seperti ini, mengingatkan masa dimana ia ditinggalkan Vee.Vee menatap Rose dalam untuk beberapa waktu, seakan permintaan Rose perlu dirundingkan dalam pikiran, namun sejenak ia mendapat jawaban dan berkata, “Aku berjanji padamu sayang.”Silau dari matahari melewati jendela, mata yang baru terbuka menyambut cahayanya, “Cuma mimpi?” Rose berbisik pada dirinya sendiri.“Kenapa

    Last Updated : 2021-12-25
  • Katakan Saja Ini Takdir   82. Dinner

    Rose cemberut mendengar kata-kata Vee, bahkan setelah semua hal yang telah ia katakan dan lakukan, pria itu justru memandang Rose dengan tatapan seperti itu, tak berubah semenjak awal kedatangannya, memuja seolah Rose adalah wanita paling indah di dunia. Tidak ada tatapan jijik, menghakimi ataupun hal mengerikan lainnya atas kebodohan yang Rose buat sebelumnya. Kenapa ada pria dengan jenis seperti itu? “Karena dinner gagal, mau memasakkan makanan buatku? Aku lapar.” Mendengar itu, Rose bangkit untuk menerima perintah, membereskan kotak obat yang berserakan di ranjang untuk segera bangkit dari duduknya, namun sebelum ia benar-benar keluar dari kamar, Rose terlebih dulu mengganti gaun super hotnya menjadi baju rumahan, kepalang malu. Kini, setelah mengobati luka di kening prianya, Rose tampak sedikit lega meski saat berjalan menuju dapur dengan jantung yang masih berantakan, ya Tuhan, rasa bersalah begitu besar dan m

    Last Updated : 2021-12-28

Latest chapter

  • Katakan Saja Ini Takdir   90. Menikah

    Semua orang pernah melakukan keselahan, tak terkecuali Vee Kanesh Bellamy. Satu kesalahan terbesarnya adalah prasangka, yang total merubah hidupnya.Rose Alyne Everleight, korban dari prasangka Vee.Dan buah dari kebodohan yang menumpuk itu adalah, Vee tidak bisa menyaksikan bagaimana buah hati kembarnya lahir di dunia sampai beranjak hingga sepintar itu.Leon dan Lily, siapa yang tidak kenal dengan duo bocah itu, author yakin, para readers banyak yang ngefans kan?Tentu dong.Vee sebagai daddy-nya saja tergila-gila. Untung saja Tuhan masih sayang dengan pria itu, atau authornya yang baik hati sampai bisa Vee berakhir sebahagia ini.Buktinya, yang dipandang Vee di depan kaca saat ini adalah tubuh yang terbalut setelan jas mewah, pakaian yang akan ia gunakan untuk mengucap sumpah sehidup semati bersama Rose beberapa jam lagi.Jika ditanya tentang masa lalu, apakah Vee menyesal? Haduh, tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu Vee sangat menyesal.Tapi, Rose berkali-kali meyakinkan jika buk

  • Katakan Saja Ini Takdir   89. Hamil

    Pagi itu begitu tenang, Rose berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan sepatu pantofel hingga menimbulkan bunyi yang menggema, wanita itu tersenyum, teringat kembali bagaimana Vee melamarnya dengan sangat tidak romantis, namun alih-alih merajuk, Rose memilih untuk menerima, karena disaat kondisi seperti itu, sesuatu hal apa lagi yang lebih membahagiakan? Rasanya tidak ada.Pernikahan impian yang Rose inginkan segera terwujud, kurang lebih satu bulan lagi, sesuai permintaan Rose dua minggu yang lalu.“Rose, ada ra…”Shane terpaksa Rose tinggalkan, wanita itu melambaikan tangan sebelum Shane mampu menuntaskan perkataannya, karena apa yang bergelut di dalam perut Rose butuh untuk dimuntahkan dengan segera.Rose memasuki ruangannya, yang berada di lantai paling atas, memasuki kamar mandi, membuka kloset dan memfokuskan diri untuk mengeluarkan isi perutnya.Keadaan ini sangat tidak wajar, sudah lebih dari tiga hari. Rose tidak mencurigai banyak hal, namun satu yang membuat Rose berpiki

  • Katakan Saja Ini Takdir   88. Menikahlah denganku

    Lampu dinyalakan dalam keadaan terang benderang. Vee membawa Rose pergi saat itu juga, sesuai apa yang pria itu katakan, suite hotel vvip, Diamond hotel, dasar Vee, tidak takut ketahuan Dera apa bagaimana menggunakan salah satu hotel kepemilikan Bellamy. Entahlah, rindu yang pria itu tahan selama delapan bulan tidak bisa dibendung lagi.“Daddy silahkan bawa mommy, hari ini daddy milik mommy, tapi besok daddy milik Lily.” Desakan Lily putrinya begitu menggemaskan, padahal Vee niatnya ingin menghabiskan rindu bersama keluarga kecilnya, entah apa yang dipikirkan Lily sampai gadis kecil itu memberi petuah sedemikian rupa.Leon:Daddy, welcome to home. Sesuai janji Leon waktu itu, Leon akan ja

  • Katakan Saja Ini Takdir   87. Vee Kembali

    Lily dan Leon sudah sarapan, sudah mandi dan wangi juga. Rencananya hari ini Lily akan ikut Rose pergi ke cafe, entah apa yang akan dilakukan anak gadis Rose itu, sedangkan untuk Leon, lihat saja, mana sempat ia pergi untuk bermain, daripada waktunya terbuang sia-sia, lebih baik Leon pergi ke kantor saja, kantor ayahnya, Vante Company."Kak Leon nggak capek? Hari minggu istirahat lah, main bareng Lily dan Sean di cafe mommy."Leon memincingkan mata, "No!! Bermain hanya untuk anak kecil.""Jika kak Leon lupa, umur kita hanya berjarak lima menit saja, nggak usah songong."Leon mengabaikan protes yang Lily berikan, ia sibuk menyiapkan laptop dan alat-alat lainnya sebelum Yogi datang menjemputnya.Lily menunggui ibunya sembari bersandar diri di sofa. Ia melihat ke keliling rumah, dan ia baru ingat dengan kucing yang belum disiapkan makanan, singkat cerita, dua bulan yang lalu James m

  • Katakan Saja Ini Takdir   86. Tidak Sama

    Definisi bahagia itu apa sih?Leon tidak tahu. Tapi yang paling jelas dalam ingatannya, ia tidak pernah merasa hidupnya berantakan seperti sekarang, jauh dari kata bahagia, tapi bukan berarti ia tidak mensyukurinya.Haduh. Leon bocah piyik kok bisa berbicara sedramatis itu. Jangan salah. Meskipun masih kecil, Leon punya pemikiran lebih dewasa daripada yang lainnya. Bukankah sudah dijelaskan jika Leon hidupnya berantakan sejak awal.Memiliki kecerdasan di atas rata-rata, mengetahui banyak hal dan melihat langsung bagaimana hancurnya sebuah keluarga, ya, keluarganya sendiri yang penuh dr

  • Katakan Saja Ini Takdir   85. Vee harus pergi

    Dari perhitungan skala kebahagiaan yang tak terhingga, Rose kira ia adalah wanita yang sudah memperoleh perasaan itu disaat Vee berjanji tidak akan pernah meninggalkannya, bahkan kata-kata itu baru saja disampaikan oleh Vee beberapa hari yang lalu, tapi, nyatanya apa yang terjadi hari ini?Rose merasa bahagia mendengar nama mafia Folltress yang terlibat kejahatan sedang dibongkar boroknya dan terpampang di berita televisi disaat ia duduk di sofa bersama Lala di Ruang keluarga.Rose juga merasa bahagia saat Lala tiba-tiba mengajak keluar dan tahu-tahu berita Folltress juga berada di billboard jalanan, membuat gempar oenjuri Indonesia.Rose sekali lagi bahagia saat tahu-tahu Folltress sebentar lagi pasti akan mendekam di penjara beserta orang-orang yang terlibat kerja sama dengannya.Artinya, Leon aman. Ya, Folltress hilang, Rose menduga jika anaknya yang selama ini disembun

  • Katakan Saja Ini Takdir   84. Penangkapan Folltress

    Negara digegerkan dengan kenyataan yang baru saja terungkap. Koruptor, pengusaha licik sampai beberapa bank sebagai tempat penyimpanan uang gelap terbuka di khalayak umum dimana semua tersangka berterkaitan dengan Folltress si tua bangka mafia incaran Vee. Good job. Satu-satunya tempat yang saat ini sedang ramai ingin ditindak lanjuti oleh aparat yang syok dengan berita ini adalah dermaga ujung kota, dimana tempat itulah yang sebagian besar menjadi wadah transaksi utama yang berkaitan dengan Folltress, yang diberitakan di seluruh penjuru melalui video tron. Tepuk tangan untuk Leon. Dengan begini, rencana Vee total mulus berjalan deng

  • Katakan Saja Ini Takdir   83. Goodbye

    Entah pikiran apa yang merasuki Vee saat tubuhnya masuk hunian calon istri. Meski hati meyakinkan jangan, karena memang tak memiliki status sah sebagai istri, namun, saat mengingat bahwa dirinya butuh rengkuhan hangat, maka tak butuh waktu lama bagi Vee untuk membelokkan mobilnya. Di jam ini, hanya akan ada pak Anton, karena pembantu rumah tangga sudah Rose pulangkan. Saat Vee menyembunyikan klakson, pak Anton yang sudah bekerja bersama Vee selama bertahun-tahun itu tak ragu membukakan gerbang. “Selamat malam Tuan.” “Malam. Terimakasih pak.” Balas Vee setelah itu menurunkan kaca mobil dan memarkirkan kedaraan di dalam. Vee tak lagi m

  • Katakan Saja Ini Takdir   82. Dinner

    Rose cemberut mendengar kata-kata Vee, bahkan setelah semua hal yang telah ia katakan dan lakukan, pria itu justru memandang Rose dengan tatapan seperti itu, tak berubah semenjak awal kedatangannya, memuja seolah Rose adalah wanita paling indah di dunia. Tidak ada tatapan jijik, menghakimi ataupun hal mengerikan lainnya atas kebodohan yang Rose buat sebelumnya. Kenapa ada pria dengan jenis seperti itu? “Karena dinner gagal, mau memasakkan makanan buatku? Aku lapar.” Mendengar itu, Rose bangkit untuk menerima perintah, membereskan kotak obat yang berserakan di ranjang untuk segera bangkit dari duduknya, namun sebelum ia benar-benar keluar dari kamar, Rose terlebih dulu mengganti gaun super hotnya menjadi baju rumahan, kepalang malu. Kini, setelah mengobati luka di kening prianya, Rose tampak sedikit lega meski saat berjalan menuju dapur dengan jantung yang masih berantakan, ya Tuhan, rasa bersalah begitu besar dan m

DMCA.com Protection Status