Terkadang dunia nampak begitu adil bagi beberapa orang dengan kehidupan beruntung, nampak jahat untuk orang yang selalu tertindas, oleh sebab materi, permasalahan yang membelenggu ataupun urusan yang tak kunjung menemukan jalan keluar.
Begitupun dengan Vee Kanesh Bellamy yang saat ini tengah dikerubung dua orang pria dengan tatapan menyeramkan. Pikir Vee dengan wajah yang awalnya seperti tahapan sempurna dari sang ahli yang sedang beralih mejadi zombie babak belur akibat kekuatan super dari Lala tempo hari akan mengurangi sedikit efek kebencian, namun nyatanya nol besar, Jeffry pun Candra tak menurunkan dadanya yang dibusungkan secara sengaja tepat di hadapannya.
"Aku nggak mau ada acara kelahi-kelahian ya, aku udah cukup pusing." Suara Rose yang berasal dari arah dapur pun menyeruak memperingati.
Candra nampak memutar bola matanya, sedangkan Jeffry kesal setengah mati. Hal ini sangat ditunggu; terbongkarnya kebenaran sekaligus acara adu jotosan-cukup adil me
Yay, akhirnya, mereka sedikit membuat langkah pendekatan… Thank you buat yangbudah dukung tulisanku ini. Makasih juga buat ulasan-ulasan yang begitu membangung. Itu motivasiku.
Tidak seperti firasat Vee, justru sejak hari dimana pria itu merelakan lututnya tertumpu dengan paping akibat bentuk tanda syukur atas kesempatan yang, ya, sebenarnya belum tentu ia berikan, dari hari ke hari keadaan selalu nyaman, tentram dan damai sejahtera. Hal baiknnya lagi adalah; sejak dua hari belakang, Rose tidak dibuntuti oleh Vee lagi. Bahkan. Rose sendiri merasakan bagaimana tidak ada hambatan yang berlalu lalang seperti lakon di sinetron yang menjelaskan keretakan rumah tangga akibat terbongkarnya rahasia dan kembalinya sang mantan, yang sudah pasti bakalan banyak drama yang menghantui. Seperti contoh, ini yang dipikirkan Rose tentang Zara, mantan istri pria yang tengah satu minggu penuh tinggal bersamanya. Pernah sekali Rose tidak sengaja berpapasan dengan wanita itu di supermarket, hal lain yang membuat Rose lega adalah; Zara terlihat baik-baik saja, namun ada hal tak terduga yang mampu membuat Rose sampai melongo seperti orang bloon. Sa
Akhir-akhir ini Vee selalu disibukkan dengan urusan kantor. Setelah merasa lega selama semingguan penuh, pria itu mampu menyerahkan keselamatan Rose beserta putrinya kepada orang-orang kepercayaan, bahkan James teman sekaligus kaki tangannya terjun langsung untuk mengawal Rose kemanapun wanita itu pergi, seperti yang ia katakan pagi ini. Setelah teruangkapnya segala kebenaran namun sama sekali belum menemukan dalangnya, Vee selalu bersikap waspada. Apalagi tentang Mafia bernama Robert yang sama sekali belum menunjukkan gerak-geriknya. Jujur Vee penasaran dengan apa yang akan dilakukan pria bule itu hingga sampai membuatnya datang ke Indonesia. Nyaris pukul sebelas siang saat Vee melirik ke arah meja yang di kelilingi sofa di dalam ruangannya. Terdapat majalah Forbes edisi terbaru yang baru saja diserahkan oleh sekertarisnya. Vee beranjak untuk mengambil dan membaca sederetan wajah-wajah yang terpampang sebagai businessmen dengan urutan terkaya di dunia. Vee m
Vee masih sangat sibuk dengan urusan kantor, namun tidak akan bisa mengabaikan keluarga kecilnya, ah, ralat, Rose belum bisa ia miliki seutuhnya sampai wanita itu benar-benar yakin bisa menerimanya menjadi suami sah. Membayangkan itu Vee menjadi sangat malu. Vee kembali berkutat dengan berkas-berkas di dalam ruangan kantornya, ia terlihat sangat serius dengan setok tanda tangan yang menumpuk. Vee mengakui jika memang lebih sering meliburlan diri dari pekerjaan, hingga akhirnya inilah yang terjadi. Tanggungan yang menggunung dan memang harus ditanda tangani dengan cepat. "Aku sibuk, Jam!!!!" Vee mengatakan itu setelah mengangkat telepon yang dialihkan dalam mode loud speaker, tangannya masih sibuk mengoreksi berkas sebelum dibubuhi tanda tangan. 'Cepat baca email dariku, kusiapkan penerbangan ke Singapura, nanti malam!!' "Tidak usah bertele-tele, Jam, lama-lama kau seperti sekertarisku saja, katakan sekarang, aku tidak sempat membuka email." 'T
"Uncle, ayo sini coba, nanti Lily ajarin, beneran nggak akan jatoh. Katanya uncle jago dalam segala hal!!!"James ingin mengumpat. Boleh tidak mengirim Lily ke planet luar angkasa agar dijadikan bahan percobaan Hades untuk penelitian gadis langka.Bagaimana tidak.James merutuk seharian penuh menghadapai putri dari temannya yang punya segudang keberanian menantang adrenaline. Bukan itu saja, otak bahkan diperas habis-habisan untuk meladeni ocehan kelewat berat yang praktis membuat James pening tujuh keliling."Lily, bagaimana kalau kita istirahat dulu. Bermain basket cukup melelahkan. Uncle sudah tua."Lily memincing. "Diih," cibirnya, "Uncle masih sangat muda tau. Nggak usah bohong. Uncle takut 'kan." tuduhnya diakhir.James meradang dengan muka merah matang. Untuk urusan bermain basket, pria lajang itu lulus seratus persen melawan Lily. Tapi, ayolah, skateboard bukanlah keahlianya James. Bahkan seujung kukunya saja tidak pernah menyentuh b
Games adalah peruntungan sempurna untuk Vee hingga mampu membuat perusahaan raksasa yang ia naungi terlihat sampai manca Negara. Pria itu tidak bisa diremehkan. Jika James dan keluarganya sekalipun sering menghinanya bodoh, tolol atau hal jelek lainnya, Vee hanya akan diam, karena memang benar dengan ranah yang berbeda. Tapi untuk urusan pekerjaan. Mulut orang-orang sudah pasti akan terkunci rapat, yang mereka mampu hanyalah menganga bangga. Vee pernah mengatakan jika tidak pernah sekalipun bermain kotor. Sekali lagi benar. Tapi saat ini tubuhnya duduk di salah satu kursi judi di Negara Singapura yang lebih tepatnya Marina Bay Sand. Setelah menaruh chip. Vee menunggu roulette untuk berputar. Tapi tenang saja, hasil taruhan akan ia buang ke tempat semestinya. Tidak akan masuk sepeserpun untuk mengenyangkan perutnya. Beralih dari bandar satu ke bandar lainnya agar tidak begitu terlihat, Vee menang untuk setiap kali putaran membuat lawan menurunkan tangan. Sampai pada a
⛔️ ADA BULAN GOSONG (NOT CHILDREN AREA🌚Breaking News:OPR.ORSDiduga berita perselingkuhan pengusaha asal Indonesia bernama Vee Kanesh Bellamy hanyalah omong kosong belaka.OPR.ORSVee Kanesh Bellamy milyader asal Indonesia terlihat bersama mantan istrinya di Singapura memasuki hotel yang sama. Kemungkinan rujuk masih dipertanyakan.CNU.COMReporter berhasil menangkap gambar Vee Kanesh Bellamy bersama Zara Sefani Barfesta mantan istrinya memasuki hotel mewah di kawasan Marina Bay Sand Singapura.FOXBIGNEWS.COMPraduga semakin kuat akan rujuknya hubungan suami istri antara Vee Kanesh Bellamy bersama Zara Sefani Barfesta dengan bukti kuat Video yang memperlihatkan keduanya berpelukan mesra sebelum memasuki lift khusus tamu VVIP hotel Diamond Sand Singapura.Rose memejamkan mata, tangannya mengepal kuat saat berita berkumpulan menghampiri telinganya lewat layar ponsel miliknya, belum lagi televisi yang menyala
James menatap Lily yang sedang membenahi helm yang membungkus kepalanya sesaat setelah Rose memberi kabar yang menurutnya sangat mengganjal. Seharian berada di lapangan tanpa membawa ponsel memang salah besar, nyatanya berita yang sedang mem-borbardir notifikasi hingga penuh satu layar sontak membuatnya geram.Langit senja yang memancarkan gradiasi ungu violet dengan cahaya berkilau keemasan yang terlihat begitu unik saja tak mampu membuat seorang James terpana, bola matanya tetap menjamah rentetan berita yang tersaji jelas di depan matanya. "Si Vee goblok, anjiiing!!" Umpatnya tak tanggung-tanggung.Gadis cilik yang sudah akan meluncur bersamaan papan skate dengan kaki yang berada diatasnya itu pun membatalkan niat. "Uncle mengumpat!!!! Buat Vee daddy?" Tanyanya tak terima, ternyata dengan jelas Lily mendengar.James mengerjab, tentu, ia sudah terbiasa berbicara kasar, bodohnya, ia lupa jika di depannya ada gadis yang menjadi putri sahabatnya, sialnya lagi, Lil
"Shane, I'm so sorry. I can't conceal my anxiety to know what you think about it.""So quickly tell me everything about you, Rose. Tidak ada sisa. Kau sampai menculikku, astagaaa. Kau serius!!!"Rose meraub banyak sekali oksigen lalu menghembuskan karbondioksida dengan pelan-pelan. Jemari sedikit bergetar itu mengambil jus yang sudah disiapkan oleh pramugari private jet yang tengah keduanya tumpangi."No. Aku tidak akan bercerita panjang lebar. Sudah tahu 'kan sedari tadi aku diam. Aku hanya ingin minta maaf dan akan menunjukkan langsung di depanmu. Apa yang aku alami, dan semua kenyataan akan terungkap setelah kita mendarat di Singapura. Ini penebusan salahku untukmu, Shane. So, dengan waktu kurang dari dua jam ini, kita nikmati saja perjalanan. Sisakan tenaga untuk nanti. Anggap saja jet ini milikmu sendiri."Shane terbengong. Mencerna kalimat begitu panjang jujur saja membuat ia menelan ludah dengan payah. Rose dengan membawa rahasia akhirnya akan meng
Semua orang pernah melakukan keselahan, tak terkecuali Vee Kanesh Bellamy. Satu kesalahan terbesarnya adalah prasangka, yang total merubah hidupnya.Rose Alyne Everleight, korban dari prasangka Vee.Dan buah dari kebodohan yang menumpuk itu adalah, Vee tidak bisa menyaksikan bagaimana buah hati kembarnya lahir di dunia sampai beranjak hingga sepintar itu.Leon dan Lily, siapa yang tidak kenal dengan duo bocah itu, author yakin, para readers banyak yang ngefans kan?Tentu dong.Vee sebagai daddy-nya saja tergila-gila. Untung saja Tuhan masih sayang dengan pria itu, atau authornya yang baik hati sampai bisa Vee berakhir sebahagia ini.Buktinya, yang dipandang Vee di depan kaca saat ini adalah tubuh yang terbalut setelan jas mewah, pakaian yang akan ia gunakan untuk mengucap sumpah sehidup semati bersama Rose beberapa jam lagi.Jika ditanya tentang masa lalu, apakah Vee menyesal? Haduh, tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu Vee sangat menyesal.Tapi, Rose berkali-kali meyakinkan jika buk
Pagi itu begitu tenang, Rose berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan sepatu pantofel hingga menimbulkan bunyi yang menggema, wanita itu tersenyum, teringat kembali bagaimana Vee melamarnya dengan sangat tidak romantis, namun alih-alih merajuk, Rose memilih untuk menerima, karena disaat kondisi seperti itu, sesuatu hal apa lagi yang lebih membahagiakan? Rasanya tidak ada.Pernikahan impian yang Rose inginkan segera terwujud, kurang lebih satu bulan lagi, sesuai permintaan Rose dua minggu yang lalu.“Rose, ada ra…”Shane terpaksa Rose tinggalkan, wanita itu melambaikan tangan sebelum Shane mampu menuntaskan perkataannya, karena apa yang bergelut di dalam perut Rose butuh untuk dimuntahkan dengan segera.Rose memasuki ruangannya, yang berada di lantai paling atas, memasuki kamar mandi, membuka kloset dan memfokuskan diri untuk mengeluarkan isi perutnya.Keadaan ini sangat tidak wajar, sudah lebih dari tiga hari. Rose tidak mencurigai banyak hal, namun satu yang membuat Rose berpiki
Lampu dinyalakan dalam keadaan terang benderang. Vee membawa Rose pergi saat itu juga, sesuai apa yang pria itu katakan, suite hotel vvip, Diamond hotel, dasar Vee, tidak takut ketahuan Dera apa bagaimana menggunakan salah satu hotel kepemilikan Bellamy. Entahlah, rindu yang pria itu tahan selama delapan bulan tidak bisa dibendung lagi.“Daddy silahkan bawa mommy, hari ini daddy milik mommy, tapi besok daddy milik Lily.” Desakan Lily putrinya begitu menggemaskan, padahal Vee niatnya ingin menghabiskan rindu bersama keluarga kecilnya, entah apa yang dipikirkan Lily sampai gadis kecil itu memberi petuah sedemikian rupa.Leon:Daddy, welcome to home. Sesuai janji Leon waktu itu, Leon akan ja
Lily dan Leon sudah sarapan, sudah mandi dan wangi juga. Rencananya hari ini Lily akan ikut Rose pergi ke cafe, entah apa yang akan dilakukan anak gadis Rose itu, sedangkan untuk Leon, lihat saja, mana sempat ia pergi untuk bermain, daripada waktunya terbuang sia-sia, lebih baik Leon pergi ke kantor saja, kantor ayahnya, Vante Company."Kak Leon nggak capek? Hari minggu istirahat lah, main bareng Lily dan Sean di cafe mommy."Leon memincingkan mata, "No!! Bermain hanya untuk anak kecil.""Jika kak Leon lupa, umur kita hanya berjarak lima menit saja, nggak usah songong."Leon mengabaikan protes yang Lily berikan, ia sibuk menyiapkan laptop dan alat-alat lainnya sebelum Yogi datang menjemputnya.Lily menunggui ibunya sembari bersandar diri di sofa. Ia melihat ke keliling rumah, dan ia baru ingat dengan kucing yang belum disiapkan makanan, singkat cerita, dua bulan yang lalu James m
Definisi bahagia itu apa sih?Leon tidak tahu. Tapi yang paling jelas dalam ingatannya, ia tidak pernah merasa hidupnya berantakan seperti sekarang, jauh dari kata bahagia, tapi bukan berarti ia tidak mensyukurinya.Haduh. Leon bocah piyik kok bisa berbicara sedramatis itu. Jangan salah. Meskipun masih kecil, Leon punya pemikiran lebih dewasa daripada yang lainnya. Bukankah sudah dijelaskan jika Leon hidupnya berantakan sejak awal.Memiliki kecerdasan di atas rata-rata, mengetahui banyak hal dan melihat langsung bagaimana hancurnya sebuah keluarga, ya, keluarganya sendiri yang penuh dr
Dari perhitungan skala kebahagiaan yang tak terhingga, Rose kira ia adalah wanita yang sudah memperoleh perasaan itu disaat Vee berjanji tidak akan pernah meninggalkannya, bahkan kata-kata itu baru saja disampaikan oleh Vee beberapa hari yang lalu, tapi, nyatanya apa yang terjadi hari ini?Rose merasa bahagia mendengar nama mafia Folltress yang terlibat kejahatan sedang dibongkar boroknya dan terpampang di berita televisi disaat ia duduk di sofa bersama Lala di Ruang keluarga.Rose juga merasa bahagia saat Lala tiba-tiba mengajak keluar dan tahu-tahu berita Folltress juga berada di billboard jalanan, membuat gempar oenjuri Indonesia.Rose sekali lagi bahagia saat tahu-tahu Folltress sebentar lagi pasti akan mendekam di penjara beserta orang-orang yang terlibat kerja sama dengannya.Artinya, Leon aman. Ya, Folltress hilang, Rose menduga jika anaknya yang selama ini disembun
Negara digegerkan dengan kenyataan yang baru saja terungkap. Koruptor, pengusaha licik sampai beberapa bank sebagai tempat penyimpanan uang gelap terbuka di khalayak umum dimana semua tersangka berterkaitan dengan Folltress si tua bangka mafia incaran Vee. Good job. Satu-satunya tempat yang saat ini sedang ramai ingin ditindak lanjuti oleh aparat yang syok dengan berita ini adalah dermaga ujung kota, dimana tempat itulah yang sebagian besar menjadi wadah transaksi utama yang berkaitan dengan Folltress, yang diberitakan di seluruh penjuru melalui video tron. Tepuk tangan untuk Leon. Dengan begini, rencana Vee total mulus berjalan deng
Entah pikiran apa yang merasuki Vee saat tubuhnya masuk hunian calon istri. Meski hati meyakinkan jangan, karena memang tak memiliki status sah sebagai istri, namun, saat mengingat bahwa dirinya butuh rengkuhan hangat, maka tak butuh waktu lama bagi Vee untuk membelokkan mobilnya. Di jam ini, hanya akan ada pak Anton, karena pembantu rumah tangga sudah Rose pulangkan. Saat Vee menyembunyikan klakson, pak Anton yang sudah bekerja bersama Vee selama bertahun-tahun itu tak ragu membukakan gerbang. “Selamat malam Tuan.” “Malam. Terimakasih pak.” Balas Vee setelah itu menurunkan kaca mobil dan memarkirkan kedaraan di dalam. Vee tak lagi m
Rose cemberut mendengar kata-kata Vee, bahkan setelah semua hal yang telah ia katakan dan lakukan, pria itu justru memandang Rose dengan tatapan seperti itu, tak berubah semenjak awal kedatangannya, memuja seolah Rose adalah wanita paling indah di dunia. Tidak ada tatapan jijik, menghakimi ataupun hal mengerikan lainnya atas kebodohan yang Rose buat sebelumnya. Kenapa ada pria dengan jenis seperti itu? “Karena dinner gagal, mau memasakkan makanan buatku? Aku lapar.” Mendengar itu, Rose bangkit untuk menerima perintah, membereskan kotak obat yang berserakan di ranjang untuk segera bangkit dari duduknya, namun sebelum ia benar-benar keluar dari kamar, Rose terlebih dulu mengganti gaun super hotnya menjadi baju rumahan, kepalang malu. Kini, setelah mengobati luka di kening prianya, Rose tampak sedikit lega meski saat berjalan menuju dapur dengan jantung yang masih berantakan, ya Tuhan, rasa bersalah begitu besar dan m