Dan saat beristirahat aku melihat gadis itu sedang duduk untuk makan siang siang di kantin. Lalu aku memberanikan diri untuk menyapanya.
Lalu aku menepuk pundaknya. Daan menyapanya.
" Hai, kamu Mecca kan, oh ya tadi kita sudah berkenalan. Aku Zaky yang tadi terlambat datang, oh ya makasih ya atas tadi, tadi kamu udah ngasih aku minum, kalo kamu tadi nggak ada mungkin aku sudah lemas karena kelelahan." Sapaku sambil berterima kasih kepadanya.
"Oh nyantai aja lagi, lagian kita harus selalu saling bantu, apalagi kami teman sekampus ku dan satu kelompok lagi, jika aku ada di posisi ku kamu pasti bantu aku kan." Ucapnya sambil tersenyum ringan dan manis. Sepertinya aku sudah mulai suka padanya saat pandangan pertama.
Semua mahasiswa pun tengah beristirahat makan siang.
"Ekh, udah mau waktunya masuk ke aula. Kamu Mau bareng sama aku kah? Atau kamu masih mau disini aja." Tanyanya.
"Oh ya kita bareng aja ya, gapapa kan?" Tanyaku.
"Ya gapapa lah, nggak ada yang larang ini, lagian kita sekelompok ini."
"Ayok!!" Ajaknya sambil menepuk pundakku. Saat dia menepuk pundakku ada rasa yang aneh yang terasa dalam hatiku. Apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kita pun pergi menuju aula. Karena acara selanjutnya akan diadakan di aula.
"Oke, sekarang baris semua sesuai kelompok kalian masing-masing. Cepat!!! Perintah senior.
POV Mecca
Para mahasiswa baru pun berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Karena mecca orang nya agak pendek jadi dia berbaris paling depan nggak seperti aku yang tingginya agak di atas rata-rata.
Tapi tak apalah seenggaknya aku masih bisa memandangi nya.
"Dia gadis yang manis, dan sepertinya dia tidak Memandang materi deh kalo berteman." Pikirku
Semua mahasiswa baru tengah fokus menyimak apa yang disampaikan pemateri.
Tapi tidak dengan ku, pikiran ku malah sedang bergelut dengan wajah nya yang manis itu.
"Oke, pembahasan materi sudah selesai dan tugas untuk besok pun sudah diberikan. Jadi kalian boleh pulang, dan ingat bawa semua barang yang ditugaskan dan jangan sampai tidak membawa dan jangan sampai ada yang terlambat lagi. Paham kalian." Jelas senior.
Aku pun pulang, dan aku masih bingung besok harus membawa apa saja, karena tadi aku benar-benar tidak memperhatikan nya.
"Apa aku harus mencarinya dan menanyakan nya?"
"Akh, itu ide bagus, tapi dimana dia, dari tadi keluar aula aku benar-benar nggak melihat nya." Tanyaku pada diri sendiri.
Aku pun terus mencarinya,
"Sial, kenapa aku sampai lupa nggak minta no hp nya, kan kalo tau no hp nya aku tinggal menelepon nya. Nggak harus mencarinya kayak gini." Gerutuku.
"Oh itu dia, aku cari-cari." Gerutu ku.
Aku pun menepuk punggungnya.
"Hey," sapaku.
"Boleh aku tanya sesuatu?" Tanyaku
"Apa?" Tanya nya balik
" Hmmm, aku tadi kurang fokus mendengarkan materi tadi, dan aku sama sekali nggak mencatat apa-apa saja yang harus dibawa besok." Jelasku
" Bolehkah aku lihat catatan buat besok kah?" Pintaku padanya.
"Oh boleh, tunggu sebentar" dia pun mengeluarkan buku dan menuliskan sesuatu di selembar kertas.
"Ini sudah aku catat di kertas ini. Kamu tinggal salin ya takut nya ilang lagi." Ucapnya.
"Terimakasih ya, oh ya kamu pulang kemana? Mau bareng ? Ucapku.
" Oh tidak, aku pake motor kok, kamu pulang pake apa?" Ucapnya yang menolak untuk pulang bersama.
"Oh aku pake mo…mobil angkot." Jawab ku yang hampir kelepasan
" Oh mau bareng nggak, naik motor ku." Tawarnya, tetapi aku menolaknya karena aku takut dia tau siapa aku.
"Oh nggak usah, aku naik angkot saja, lagian aku harus mampir dulu ke suatu tempat, takutnya aku merepotkan kamu." Jelasku karena aku takut dia tau siapa aku sebenarnya.
Aku ingin merahasiakan identitas ku sebenarnya. Biarlah mereka tau sendiri tanpa aku yang memberi tahu.
Akhirnya dia pulang dengan memakai motor nya. Dan aku berjalan kaki seperti tadi aku pergi ke kampus karena mobilku ku parkirkan di parkiran minimarket.
Hari ini kegiatan MOS selesai, hari ini semua mahasiswa berkumpul di ruang aula dan rektor meresmikan bahwa kegiatan MOS selesai dan mulai besok semua mahasiswa baru sudah bisa mengikuti pengajaran seperti biasanya.
"Lega rasanya bahwa besok aku sudah kuliah seperti biasa lagi, dan nggak se ribet saat masa MOS itu." Ucapku
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil ku.
"Mecca tunggu." Ucapnya
Dan ternyata dia Zaky. Lelaki itu sepertinya tidak punya teman lagi selain aku. Tapi tak apalah.
"Ya, ada apa? Kamu memanggil-manggil aku segitu nya? Tanya ku.
"Hmmm, kamu sibuk nggak, kita makan yuk, aku traktir deh." Ucapnya
"Ada acara apa nih, baik banget mau traktir? Siapa saja yang diajak?" Tanyaku
"Nggak ada yang lain sih, cuma kita. Aku dan kamu. Kamu tau kan aku cuma punya temen kamu aja, yang lain seperti nya nggak mau deh berteman dengan orang kaya aku. Udah cupu pas-pasan lagi." Ucapnya
"Hey, nggak usah ngomong kaya gitu tau, aku nggak suka dengernya juga, kamu nggak usah merendahkan diri kaya gitu, semua orang mau kok berteman sama kamu, cuma kamu nya aja yang tertutup. Jadi orang pun enggan sama kamu."
"Coba deh kamu, say hai gitu sama yang lain, atau gimana kek, kaya kamu ke aku. Kamu juga lakukan itu sama yang lain. Pasti mereka nggak segan-segan deh buat Deket sama kamu, percaya deh sama aku." Jelaskan panjang lebar padanya.
"Ya udah, sekarang mau makan dimana? Nih kamu pake motor aku aja ya, kamu yang bawa ya."
"Tunggu kamu bisa bawa motor kan?" Tanyaku. Secara aku belum pernah melihatnya membawa motor.
"Ya, aku yang bawa, aku juga bisa kali bawa motor. Cuma males aja bawa motor ke kampus, lebih enak pake mobil. Udah nyaman nggak kepanasan, nggak kehujanan." Ucapnya
"Maksudnya nya?" Heran ku
"Ekh, maksud aku, lebih enak pake angkot, ya angkot kan kalo naik angkot nggak kepanasan dan nggak kehujanan kan." JelasnyaAku tertawa kecil sambil sedikit terheran dengan apa yang dia katakan."Ya sudah, ayo!!" UcapkuKita pun segera bergegas menuju tempat makan, dan ternyata dia mengajakku ke sebuah restoran yang terbilang cukup mewah."Nggak salah kamu mengajakku kesini. Disini itu makanannya mahal-mahal loh." Tanya ku yang terheran."Udah masuk aja, kamu nggak usah banyak tanya, kamu mau makan apa?" Tanyanya sambil memberikan buku daftar makanan nya."Udah pilih aja, mau makan apa, kebetulan aku punya kenalan disini, dia ngasih voucher makan disini, lumayan kan." Jelasnya.Karena aku tak kunjung memesan maka dia memilih makanan."Pelayan, aku pesan ini, ini dan yang ini ya. Oh ya kamu mau minum apa? Y
Kami pun langsung tancap gas. Dan lebih terkejut dia tidak mengajakku ke restoran melainkan ke sebuah rumah mewah."Kok kesini?ini rumah siapa?" Tanyaku" Ini rumahku" jawabnya dan mataku langsung terbelalak tak percaya."Kamu bercanda kan, sejak kapan kamu tinggal disini. Ya aku memang belum pernah ke rumahmu, karena selalu kamu yang ke kosan aku kalo kita ada tugas apapun. Dan sekarang kamu mengajakku kesini dan bilang ini rumahmu." Jelasku"Sudah masuk dulu nanti aku jelaskan di dalam." Ucapnya dan kami pun langsung masuk ke dalam rumah."Jadi aku selama ini aku, menutupi identitas ku. Aku ingin punya teman yang mau menerima aku apa adanya bukan karena materi ku.""Oleh karena itu aku merahasiakan nya, lalu sekarang aku ingin kamu tau aku yang sebenarnya. Karena aku pikir kamu berbeda dengan orang-orang diluar sana.""Makan
Setelah selesai makan malam. Aku berkumpul dengan keluarga."Nak, gimana kuliahmu? Lancar?" Tanya papa"Tentu saja lancar pah, emang nya kenapa pah?""Gapapa sayang, papa cuma bertanya saja, pinta papa sama Mama kamu harus fokus kuliah dulu ya sayang, jangan pacaran dulu, nanti yang ada kamu malah jadi nggak fokus lagi." Ucap papa, yang tak mau kuliahku terbengkalai gara-gara pacaran."Ya pah mah, aku akan ingat selalu pesan kalian, aku juga nggak mau gara-gara pacaran masa depan ku hancur." Ucapku."Mah, pah, aku ke kamar ya, mau tidur." Pamit kuAku langsung pergi kekamar untuk tidur."sebenarnya aku memang belum ngantuk juga sih, tapi mengingat pesan papa tadi, yang melarangku agar nggak pacaran membuat ku kepikiran, secara aku kan lagi pacaran sama Zaky." Pikiran ku yang terus berkecamuk.
"Terimakasih." Ucapku sambil mengusap-usap baju, tanganku yang kotor."Lain kali hati-hati, disini banyak hewan peliharaan berkeliaran." Ujarnya."Ya, aku tadi nggak perhatikan jalan sih, jadi gini deh." Jawabku"Kamu orang baru ya?Soalnya aku baru lihat kamu disini?""Oh, aku nggak sengaja lewat sini, aku ada teman disini." Jawabnya."Oh, ya kenalin aku mecca, kamu?" Tanyaku sambil menawarkan untuk berjabat tangan."Aku Riki." Jawabnya"Sekali lagi, terimakasih ya karena kamu udah nolongin aku." Ucapku sambil tersenyum dan ia pun membalas senyumanku."Em, karena kami nggak apa-apa, aku pamit dulu ya, assalamualaikum." Pamit nya yang sopan padaku sambil berlalu pergi."Oh ya, sekali lagi terimakasih ya atas pertolongannya. Waalaikumsalam…" Jawabku aku pun memutuskan untuk kembal
"Papa, sudah makan?mau mama masakin?" Tanya mama"Sudah, tadi papah pesan makanan di luar abis mama lama banget sih, liat ini kan udah lewat jam makan malam mam." Ucap papa.Sementara mendengar orang tua ku mengobrol aku diam di kamar. Lalu melihat layar hp.tak ada satu panggilan pun darinya."Apa dia semarah itukah. Sehingga tak menelponku kembali." Gerutuku sambil meletakkan kembali hp ku.Aku menunggu nya menelpon hingga aku tertidur dengan lelap hingga besok pagi.Besok paginya aku telah terbangun dan bersiap untuk pulang ke kosan.Tok...tok...tok…"Bangun...sayang…" ucap mama yang tengah mengetuk pintu yang langsung aku buka dan melihat aku sudah bersiap akan pergi."Kamu udah siap-siap aja, kok pagi sekali nak perginya?" Tanya mama"Mam,kan kemarin aku bilang tugas kuliahku ban
"Hmmm, ekh ini kan udah malam nih, emang kamu nggak capek gitu. Lagian besok kan kita kuliah jadi mending kamu pulang dan istirahat ya sayang. Biar nanti kamu nggak terlambat lagi." Ucapku sambil mendorong halus Zaky keluar untuk pulang."Jadi kamu ngusir nih ceritanya." Ucapnya dengan menyindir ku karena mengusir nya secara halus."Eh, bukan gitu maksudku." Jawabku."Ya udah, aku pulang saja, kamu langsung istirahat ya kan kamu baru pulang dari rumah orang tua kamu. Aku paham kok, pasti kamu lagi capek-capek nya ya." Jawabnya sambil tersenyum manis."Aku pulang dulu ya. Besok aku jemput kamu seperti biasa. Assalamualaikum." Pamit nya padaku sambil mencubit hidungku. Dia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.Setelah dia pergi aku langsung mengunci pintu kamarku dan langsung membanting kan tubuhku diatas kasur karena benar apa kata Zaky, seharian ini aku beneran sib
Aku pun mengiyakan ajakannya. Kami pun langsung pergi untuk makan siang.Dan ternyata dia mengajakku ke sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus."Kamu mau pesan apa?" Tanyanya."Bebas, terserah aja. Mau disamain juga gapapa." Jawabku."Kalau minum nya? Sama juga?" Tanyanya."Ya, samain aja." Jawabku dengan singkat."Mbak aku pesan menu pasangan ya." Pesannya pada pelayan.Aku terkejut ternyata disini ada menu khusus pasangan juga."Kamu kenapa? Kok kayak yang bete gitu sih?ada masalah?" Tanyanya padaku yang dari tadi hanya terdiam dan menjawab apapun dengan singkat dan terserah."Gapapa kok, aku cuma nggak enak badan aja." Jawabku dengan suara agak lemas."Kok kamu nggak bilang sih, kalau kamu lagi sakit?" Udah kalau gitu take away aja ya. Kita makan di kosan kamu aja ya
POV zakyDimalam saat kamu sakit, kamu meminta ku untuk menemani mu sampai kau tertidur. Karena kau tak biasa tidur atau menginap di rumah asing.Dihatiku ada rasa senang dan ada rasa khawatir. Rasa senang akhirnya aku bisa merasakan menikmati malam dengan kamu disampingku.Merasa khawatir karena aku juga seorang pria, aku takut ada rasa ingin memilikimu seutuhnya.Tapi untungnya aku masih bisa menahan nya. Saat kau tertidur. Aku berniat keluar dari kamar. Dan tidur di kamar yang lain. Tapi aku berpikir lebih baik aku menemanimu, karena aku takut kamu terbangun dan membutuhkan sesuatu, secara kamu kan sedang sakit.Jadi aku putuskan untuk tidur di sofa.Saat kamu tertidur mataku tak hentinya terus memandangimu."Ternyata aku punya pacar yang tangguh juga ya, saat dia sedang sakit, tak sedikitpun berpikir untuk memberitahu orang
Hasil tes DNAZaky yang mendapat telepon dari laboratorium"Halo selamat siang pak? Saya dari medical lab, mau memberi tahu bahwa hasil tes anda telah keluar, anda bisa mengambil nya sekarang?" Ucap dari pihak medical lab.Zaky bergegas ke pergi ke medical lab untuk mengambil hasilnya.Setelah sampai dia langsung mengambil hasil"Mba, saya mau mengambil hasil lab, atas nama Zaky." Ucap Zaky"Oh baik pak, saya akan bawakan hasilnya, mohon tunggu sebentar." Ucap suster disana.Setelah beberapa saat akhirnya hasil lab nya datang."Ini pak, hasil laboratorium nya, dan bapak bisa lihat." Ucap suster seraya memberikan amplop besar yang berisi hasil laboratorium."Terimakasih." Ucap Zaky seraya pergiDi dalam mobil Zaky yang penasaran dengan hasilnya, dia langsung membuka isi amplop besar itu dan melihat hasilnya.Betapa terkejutnya Zaky, setelah melihat hasilnya ternyata…
Setelah mereka sampai di rumah, mereka langsung beristirahat, Riki yang tengah lelah dan belum sempat istirahat, namun Riki menyempatkan mengingatkan Mecca untuk makan terlebih dahulu."Humaira, apa kamu sudah makan?" Tanya Riki seraya membantu membereskan barang-barang."Iya tadi siang saja mas. Mas udah makan belum?" Jawab Mecca seraya bertanya balik padanya."Iya sudah kamu mau makan sama apa? Biar mas keluar buat beli makanan. Lagi pula mas juga sama belum makan, tadi pas beres kerja mas kan langsung siap-siap jemput kamu sayang." Jawab Riki."Iya mas, apa aja. Gimana mas aja mau beli makanan apa." Jawab Mecca seraya membereskan tempat tidur dan menidurkan Riko."Iya sudah, mas keluar dulu ya beli makanan. Assalamualaikum." Pamit Riki yang keluar hendak membeli makanan."Waalaikumsalam." Jawab Mecca.Riki pun keluar dan pergi membeli makanan untuk makan malam bersama Mecca, karena sedari siang Riki memang belum makan. Lalu ia memu
Waktu berlalu hingga tak terasa sudah hampir satu bulan Mecca tinggal bersama orangtuanya.Dan kondisi Mecca yang tengah pulih, ingin kembali tinggal bersama suaminya.Begitu pula suaminya, ia sudah rindu untuk tinggal bersama Mecca terlebih lagi sekarang dia sudah mempunyai bayi."Assalamualaikum, Humaira." Sapa Riki lewat telepon."Waalaikumsalam mas." Jawab Mecca."Gimana kabarnya?" Tanya Riki."Alhamdulillah mas, saya sudah berangsur pulih. Mas sendiri apa kabar? Kenapa pas malam nggak kesini?" Tanya Mecca."Iya ni, kemarin-kemarin kerjaan mas banyak banget, jadi pas pulang capek banget, jadi suka langsung tidur, maafin mas ya nggak ngabarin kamu, dan nggak kesana." Jawab Riki."Iya mas gapapa, aku perlu pulang sekarang nggak mas, biar mas ada yang ngurusin juga, lagian aku kan udah pulih, iya Alhamdulillah sudah mulai bisa ngurus bayi." Ucap Mecca pada Riki yang khawatir dengan Riki."Emang beneran kamu sudah
POV ZakyPagi ini aku telah siap untuk menemui Mecca, mudah-mudahan dia mau menerima aku. Tapi sebelum itu aku harus menyiapkan kado bingkisan untuk bayi Mecca.Saat di perjalanan ke rumah Mecca aku mampir ke toko baju bayi dan membeli barang untuk di hadiahkan kepada bayinya Mecca."Aku harus beli apa ya, aku bingung sekali." Ucapku seraya melihat-lihat barang."Maaf kak, mau cari apa ya? Bisa saya bantu?" Tawar pramuniaga disana."Ini aku lagi nyari buat hadiah, pa… maksudku sahabatku, dia baru lahiran dan aku ingin memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan dengan waktu yang lama, kira-kira apa ya?" Ucapku yang tengah bingung seraya melihat sekeliling."Oh banyak banget kak, kakak mau apa aja. Disini ada stroller, ini sangat bermanfaat banget kak, dan bisa dipakai sampai usia anak 2 tahun kak, atau kakak mau barang yang lain bisa aku carikan." Tawar pramuniaga toko."Oh, ini ya. Ini juga bisa dipakai dari b
Sore harinya, setelah selesai bekerja. Riki langsung pulang dan beristirahat sejenak, di rumah. Ia kini tinggal sendiri untuk sementara waktu. Selama masa pemulihan Mecca seusai melahirkan. Dia merasa kesepian di rumah. Lalu Riki memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah mertuanya untuk menemui istri dan anaknya.Saat Riki hendak pergi mandi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Tok….tok...tok…Riki beranjak dan berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu."Eh saya kira siapa? Ada apa kak?" Tanya Riki pada kakak sepupu nya. Ternyata yang datang itu kakak sepupu nya."Kamu mau pergi ke rumah mertuamu?" Tanya kakak sepupu nya."Iya kak, emang kenapa?" Jawab Riki seraya bertanya balik pada kakak sepupu nya."Iya kalau mau kesana aku sama istriku ikut ya, sekalian mau liat bayi kamu." Jawab kakak sepupu, rupanya kakak sepupu nya ingin ikut pergi menemui Mecca dan menengok bayinya."Ia kak, ini
Semalaman Mecca dan Riki terjaga, karena malam ini malam pertama mereka mempunyai bayi. Hingga pagi hari pun tiba, bidan datang dan memberikan sarapan, terlebih dahulu bidan menyuruh Mecca untuk mandi terlebih dahulu, bidan sudah menyiapkan air hangat untuk Mecca mandi."Bu, ini sarapan pagi nya, Bu saya sudah menyiapkan air hangat untuk ibu mandi terlebih dahulu." Ucap bidan pada Mecca.Lalu Mecca beranjak untuk mandi dan di bantu Riki untuk berjalan menuju kamar mandi.Setelah Mecca mandi dan berpakaian, Riki menyuapi Mecca. Lalu orangtua Mecca datang."Assalamualaikum.""Wah, kamu udah mandi nak?" Tanya mamanya Mecca."Iya ma." Ucap Mecca seraya tersenyum."Gimana, kata bidan pulang kapan? Kamu udah di tanyain?" Tanya mamanya Mecca."Kata bidan, hari ini juga udah boleh pulang mah, oh iya ma, mana papah?" Jawab Riki seraya bertanya kepada Mama Mecca."Iya papa tadi cuma sampai depan terus pulang lagi, soalnya ma
Setelah makan beberapa suap, Mecca hendak ke kamar mandi karena dia ingin buang air kecil.Saat di kamar mandi Mecca melihat bercak darah di celana dalamnya."Bu, aku tadi melihat ada bercak darah di celana dalam?" Tanya Mecca seraya berjalan."Iya Bu, memang dari tadi juga sudah ada bercak darah itu, sekarang gimana mules nya makin sering?" Tanya bidan"Iya Bu, makin sering." Jawab Mecca yang sedang meringis."Iya sekarang ibu tunggu saja di ruang bersalin, ibu lakukan posisi ini ya." Ucap bidan itu seraya mencontohkan posisi yang harus dilakukan Mecca.Setelah itu Mecca melakukan apa yang disuruh bidan. Dan bidan itu keluar dari ruangan bersalin.Tak berapa lama, keluar banyak cairan putih dari alat vital Mecca, Riki yang kaget langsung pergi memanggil bidan untuk melihat kondisi Mecca."Bu, ada cairan putih keluar." Ucap Riki yang tengah khawatir."Baik pak, saya cek dulu ya, kemungkinan itu air ketuban yang sud
Setelah beberapa lama berbincang, dan waktu sudah larut mereka pun pulang."Terimakasih ya atas jamuan nya." Ucap Eka seraya tersenyum."Santai saja bro, kapan-kapan main lagi kesini ya. Jangan kapok ya maen kesini." Ucap Riki pada Eka."Gue pamit dulu ya.""Kak, kami pamit pulang dulu ya, kapan-kapan main dong ke rumah." Ucap Eka seraya pamit pada Riki dan Mecca."Iya insyaallah, nanti kita main kesana, aku mau main kesana itu takut Lo nya kagak ada, secara kan Lo orang sibuk." Jawab Riki."Ya Lo, telepon dulu kali." Jawab Eka pada Riki."Yuk bro, aku pulang dulu assalamualaikum." Pamit Eka pada Riki dan Mecca seraya melajukan motornya."Waalaikumsalam warrahmahtullahi wabarokaatuh." Jawab Riki dan Mecca.Mereka pun kembali masuk kedalam rumah."Tidur yuk, aku ngantuk banget nih." Ucap Riki seraya berjalan menuju kamar tidur nya. Mecca mengunci pintu dan membereskan ruang tamu terlebih dahulu,
Setelah berbincang dengan Aulia, Zaky terdiam mengingat apa yang dikatakan oleh Aulia.🌸Flashback 🌸"Apa Mecca sudah menikah seminggu yang lalu, dan dia sekarang sedang hamil?" Tanya ucap Aulia dengan terkejut."Apa mungkin dia …?" Tanya Aulia yang menggantung."Apa?" Ucap Zaky."Saat aku mengoperasi Mecca, aku melihat begitu banyak sperma yang masuk kedalam tubuh Mecca, dan operasi untuk membuat dua virgin kembali tidak bisa menutup kemungkinan dia tidak hamil, jadi meskipun dia tidak menikah dengan laki-laki lain, dia masih besar kemungkinannya untuk hamil anak kamu." Jelas Aulia.🌸🌸🌸Dengan perkataan Aulia itulah yang membuat Zaky termenung, dan berpikir bahwa yang di kandung Mecca adalah anak Zaky."Apa benar yang dikatakan Aulia, apa Mecca sedang mengandung anak aku, jika itu benar, bagaimana aku bisa membuktikan itu." Pikir Zaky"Aku sudah berjanji, aku tidak akan datan