Share

Bab 12

Penulis: Rere Hana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV zaky 

Dimalam saat kamu sakit, kamu meminta ku untuk menemani mu sampai kau tertidur. Karena kau tak biasa tidur atau menginap di rumah asing. 

Dihatiku ada rasa senang dan ada rasa khawatir. Rasa senang akhirnya aku bisa merasakan menikmati malam dengan kamu disampingku.

Merasa khawatir karena aku juga seorang pria, aku takut ada rasa ingin memilikimu seutuhnya.

Tapi untungnya aku masih bisa menahan nya. Saat kau tertidur. Aku berniat keluar dari kamar. Dan tidur di kamar yang lain. Tapi aku berpikir lebih baik aku menemanimu, karena aku takut kamu terbangun dan membutuhkan sesuatu, secara kamu kan sedang sakit. 

Jadi aku putuskan untuk tidur di sofa.

 Saat kamu tertidur mataku tak hentinya terus memandangimu.

"Ternyata aku punya pacar yang tangguh juga ya, saat dia sedang sakit, tak sedikitpun berpikir untuk memberitahu orang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kasih Berujung Luka    Bab 13

    POV MeccaSaat aku terbangun aku terkejut."Ini sudah jam berapa?" Tanyaku pada diri sendiri. Lalu aku bangkit dari tempat tidur dan menoleh ke jam dinding."Astaga, ini sudah jam 9, kenapa Zaky nggak bangunin aku, apa dia sudah berangkat kuliah, dan meninggalkan aku disini."gerutu kuTak berapa ada suara pintu terbuka, dan saat aku melihat ternyata itu Zaky. Ternyata dia juga tidak berangkat kuliah. Ini nggak benar, kenapa dia juga ikutan nggak kuliah.Dia datang dengan membawa nampan yang berisi 2 porsi makanan untuk kita sarapan."Kamu sudah bangun ya?" Tanyanya"Jam berapa ini?" Tanyaku."Sekarang jam 9 pagi, sayang." Jawabnya"Kenapa kamu nggak bangunin aku sih, aku kan jadi nggak kuliah kan." Jawabku nya dengan nada sedikit kesal karena aku nggak masuk kuliah.

  • Kasih Berujung Luka    Bab 14

    Aku pun menyimpan hp dan langsung membuka laptop untuk segera mengerjakan tugas yang aku minta dari Pak Eki."Aku buka email dulu deh, udah masuk apa belum ya. Hmm, oh ini dia sudah masuk." Ucapku sambil melihat ke layar laptop."Wah banyak juga tugasnya, tapi tak apa, daripada aku harus tertinggal pembelajaran." Ucapku pada diri sendiri.Aku pun mulai mengerjakan tugas yang diberikan Pak Eki, dan aku fokus mengerjakan tugas. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang.Tok...tok...tok"Ya tunggu, siapa ya?" Tanyaku sambil berjalan menuju pintu untuk membuka pintu."Mbak, ini ada kiriman makanan." Ucap kurir makanan. Sambil memberikan pesanan nya."Ok, terima kasih ya." Ucapku sambil menerima pesanan.Aku pun segera masuk sesaat setelah kurir itu pergi. Lalu aku menelpon Zaky untuk berterima kasih telah m

  • Kasih Berujung Luka    Bab 15

    "Ya sudah, sini biar aku teruskan, sekarang kamu istirahat." Perintah Zaky."Tapi…" ucapku"Ga ada tapi-tapi." Ucap Zaky dengan tegas." Ya udah, aku nurut aja." Ucapku sambil duduk diam.Zaky pun fokus mengerjakan tugas. Dan benar juga tugas pun selesai dia kerjakan."Tugasnya beres, jadi sekarang kamu istirahat ya, awas jangan macam-macam lagi. Aku pulang ya, udah malam ni, kamu kan harus istirahat." Pesannya."Assalamualaikum" pamit nya"Waalaikumsalam, makasih ya sayang, maaf udah bikin kamu kesal lagi, dan aku selalu saja ngerepotin kamu." Ucapku yang menyesal."Ya gapapa, kamu tenang aja. Besok aku jemput kamu ya." Pesan Zaky"Oh ya, kamu langsung tidur aja, aku nggak akan menelpon kamu, takutnya ganggu lagi, jadi jangan tunggu telpon aku ya." Pesan Zaky.

  • Kasih Berujung Luka    Bab 16

    POV zaky.Saat pulang dari kosan Mecca aku sebenarnya ada rasa kesal dan kecewa bercampur aduk. Kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa mengertikan dia. Padahal aku sudah berusaha agar dia bisa lebih menerimaku, dan lebih percaya padaku.Tapi rasanya mungkin usahaku belum cukup untuk bisa mengambil hatimu sepenuhnya.Aku sengaja tak akan menelpon Mecca karena saat ini hatiku sedang gelisah, tak tau harus bagaimana menghadapinya.Saat aku sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamarku, aku menyendiri dalam kegelapan.Dan aku tak sengaja melihat layar hp dan aku melihat kalender di hp."Ternyata besok adalah hari dimana aku dilahirkan. Ya mungkin esok akan menjadi hari yang biasa saja, seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu terlupakan dan tak ada yang akan mengingat hari kelahiranku." Gerutuku dalam kegelapan dan keheningan.

  • Kasih Berujung Luka    Bab 17

    "Kan tadi aku udah bilang rasa kue nya enak sekali, dan nggak akan ada di toko-toko kue manapun, itu karena kue ini dibuat dengan ketulusan dan rasa cinta. Yang akan membuat kue ini sangat spesial. Begitu sayang." Ucapnya seraya mencubit hidungku."Ih, kamu bisa aja ya kalau ngegombal." Ucapku dengan tersenyum kecil."Eh, udah siang loh, udah sana siap-siap kita kan harus kuliah, kamu nggak akan bolos lagi kan?" Tanyaku seraya menajamkan mata padanya."Iya, aku mandi dulu, tunggu aku ya sayang." Ucapnya seraya mengacak-acak rambutku. Zaky pun pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus.Dan aku menunggunya di ruangan bawah. Disana aku menunggu Zaky sambil melihat-lihat foto-foto yang terpajang di sana."Hihi." Aku tertawa kecil seraya melihat foto-foto Zaky saat masih kecil."Polos nya dia. Eh ini pasti foto orang tua nya. Ibunya cantik

  • Kasih Berujung Luka    Bab 18

    "Kok kamu jadi kesel gini sih, tadi pagi nggak apa-apa, kenapa sekarang jadi serius gini." Tanya Zaky."Aku kan sudah bilang ky, aku kalau menyangkut masalah kuliah aku nggak bisa santai. Aku mau serius. Karena aku nggak mau mengecewakan orang tua ku, dengan memberikan hasil yang jelek.""Jadi aku harus berusaha keras, untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan menjadi kebanggaan orang tua ku.""Kamu paham kan dengan apa yang aku bilang." Jelaskan dengan panjang lebar seraya menatap matanya dengan serius."Aku nggak bisa terus bercanda kalau menyangkut kuliah ku, terus apa tadi selama kuliah berlangsung apa yang kamu lakukan? Hanya bercanda terus dan mengganggu Mey.""Apa tadi kamu tau apa saja yang dijelaskan pak Eki?" Tanyaku"Sepertinya kamu terlalu fokus pada Mey." Jawabku sambil pergi meninggalkan Zaky di lorong kampus.Aku pun l

  • Kasih Berujung Luka    Bab 19

    POV Zaky"Aku akan terus menunggu sampai ia membukakan pintu untuk ku, meski aku harus bermalam di luar pun, aku tak perduli." Ucapku meyakinkan diriku.Aku terus menunggu nya, aku melihat dia tengah menengokku dari dalam lewat jendela.Pokoknya aku harus bertahan sampai dia mau menerima aku.Saat aku melihat jam ternyata waktu sudah malam dan menunjukkan pukul 12 malam.Terdengar suara pintu terbuka."Akhirnya dia mau membukakan pintu nya." Ucapku dalam hati."Kamu itu ya, keras kepala sekali sih, aku kan sudah bilang kamu pulang saja, kenapa masih disini." Ucapnya dengan nada sedikit kesal.Aku pun berjalan ke arahnya namun tiba-tiba badanku sudah tak kuat menahan rasa dingin dan akhirnya pandangan ku pun gelap."Astaga, kamu kenapa? Badan kamu panas sekali. Kamu ini bandel banget, j

  • Kasih Berujung Luka    Bab 20

    POV ZakyAku akhirnya pulang ke rumah, dan memasuki kamar tanpa menyalakan lampu kamar, aku tidur dalam kegelapan.Aku selalu memandangi layar hp dan berharap Mecca mau menelpon ku.Hingga aku tertidur.POV MeccaHari ini pak Eki tak masuk kampus, jadi aku memutuskan untuk pergi ke tempat yang kemarin sudah aku cari alamatnya."Mey, aku udah cari alamat dimana kita akan mencari bahan riset kita, apa kamu mau ikut?" Ajakku pada Mey."Iya pasti dong, kita kan satu kelompok." Jawab Mey seraya menyimpan tangannya di atas pundakku."Oh ya, kemana c Zaky, tumben dia nggak ada?" Tanya Mey padaku."Dia lagi sakit, aku sengaja nggak ngajak dia, aku mau dia pulih dulu baru bisa gabung di kelompok kita, boleh kan?" Jawabku seraya bertanya pada Mey."Oh begitu, ya gapapa sih,

Bab terbaru

  • Kasih Berujung Luka    Bab 41

    Hasil tes DNAZaky yang mendapat telepon dari laboratorium"Halo selamat siang pak? Saya dari medical lab, mau memberi tahu bahwa hasil tes anda telah keluar, anda bisa mengambil nya sekarang?" Ucap dari pihak medical lab.Zaky bergegas ke pergi ke medical lab untuk mengambil hasilnya.Setelah sampai dia langsung mengambil hasil"Mba, saya mau mengambil hasil lab, atas nama Zaky." Ucap Zaky"Oh baik pak, saya akan bawakan hasilnya, mohon tunggu sebentar." Ucap suster disana.Setelah beberapa saat akhirnya hasil lab nya datang."Ini pak, hasil laboratorium nya, dan bapak bisa lihat." Ucap suster seraya memberikan amplop besar yang berisi hasil laboratorium."Terimakasih." Ucap Zaky seraya pergiDi dalam mobil Zaky yang penasaran dengan hasilnya, dia langsung membuka isi amplop besar itu dan melihat hasilnya.Betapa terkejutnya Zaky, setelah melihat hasilnya ternyata…

  • Kasih Berujung Luka    Bab 40

    Setelah mereka sampai di rumah, mereka langsung beristirahat, Riki yang tengah lelah dan belum sempat istirahat, namun Riki menyempatkan mengingatkan Mecca untuk makan terlebih dahulu."Humaira, apa kamu sudah makan?" Tanya Riki seraya membantu membereskan barang-barang."Iya tadi siang saja mas. Mas udah makan belum?" Jawab Mecca seraya bertanya balik padanya."Iya sudah kamu mau makan sama apa? Biar mas keluar buat beli makanan. Lagi pula mas juga sama belum makan, tadi pas beres kerja mas kan langsung siap-siap jemput kamu sayang." Jawab Riki."Iya mas, apa aja. Gimana mas aja mau beli makanan apa." Jawab Mecca seraya membereskan tempat tidur dan menidurkan Riko."Iya sudah, mas keluar dulu ya beli makanan. Assalamualaikum." Pamit Riki yang keluar hendak membeli makanan."Waalaikumsalam." Jawab Mecca.Riki pun keluar dan pergi membeli makanan untuk makan malam bersama Mecca, karena sedari siang Riki memang belum makan. Lalu ia memu

  • Kasih Berujung Luka    Bab 39

    Waktu berlalu hingga tak terasa sudah hampir satu bulan Mecca tinggal bersama orangtuanya.Dan kondisi Mecca yang tengah pulih, ingin kembali tinggal bersama suaminya.Begitu pula suaminya, ia sudah rindu untuk tinggal bersama Mecca terlebih lagi sekarang dia sudah mempunyai bayi."Assalamualaikum, Humaira." Sapa Riki lewat telepon."Waalaikumsalam mas." Jawab Mecca."Gimana kabarnya?" Tanya Riki."Alhamdulillah mas, saya sudah berangsur pulih. Mas sendiri apa kabar? Kenapa pas malam nggak kesini?" Tanya Mecca."Iya ni, kemarin-kemarin kerjaan mas banyak banget, jadi pas pulang capek banget, jadi suka langsung tidur, maafin mas ya nggak ngabarin kamu, dan nggak kesana." Jawab Riki."Iya mas gapapa, aku perlu pulang sekarang nggak mas, biar mas ada yang ngurusin juga, lagian aku kan udah pulih, iya Alhamdulillah sudah mulai bisa ngurus bayi." Ucap Mecca pada Riki yang khawatir dengan Riki."Emang beneran kamu sudah

  • Kasih Berujung Luka    Bab 38

    POV ZakyPagi ini aku telah siap untuk menemui Mecca, mudah-mudahan dia mau menerima aku. Tapi sebelum itu aku harus menyiapkan kado bingkisan untuk bayi Mecca.Saat di perjalanan ke rumah Mecca aku mampir ke toko baju bayi dan membeli barang untuk di hadiahkan kepada bayinya Mecca."Aku harus beli apa ya, aku bingung sekali." Ucapku seraya melihat-lihat barang."Maaf kak, mau cari apa ya? Bisa saya bantu?" Tawar pramuniaga disana."Ini aku lagi nyari buat hadiah, pa… maksudku sahabatku, dia baru lahiran dan aku ingin memberikan sesuatu yang sangat bermanfaat dan bisa digunakan dengan waktu yang lama, kira-kira apa ya?" Ucapku yang tengah bingung seraya melihat sekeliling."Oh banyak banget kak, kakak mau apa aja. Disini ada stroller, ini sangat bermanfaat banget kak, dan bisa dipakai sampai usia anak 2 tahun kak, atau kakak mau barang yang lain bisa aku carikan." Tawar pramuniaga toko."Oh, ini ya. Ini juga bisa dipakai dari b

  • Kasih Berujung Luka    Bab 37

    Sore harinya, setelah selesai bekerja. Riki langsung pulang dan beristirahat sejenak, di rumah. Ia kini tinggal sendiri untuk sementara waktu. Selama masa pemulihan Mecca seusai melahirkan. Dia merasa kesepian di rumah. Lalu Riki memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke rumah mertuanya untuk menemui istri dan anaknya.Saat Riki hendak pergi mandi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Tok….tok...tok…Riki beranjak dan berjalan menuju pintu untuk membukakan pintu."Eh saya kira siapa? Ada apa kak?" Tanya Riki pada kakak sepupu nya. Ternyata yang datang itu kakak sepupu nya."Kamu mau pergi ke rumah mertuamu?" Tanya kakak sepupu nya."Iya kak, emang kenapa?" Jawab Riki seraya bertanya balik pada kakak sepupu nya."Iya kalau mau kesana aku sama istriku ikut ya, sekalian mau liat bayi kamu." Jawab kakak sepupu, rupanya kakak sepupu nya ingin ikut pergi menemui Mecca dan menengok bayinya."Ia kak, ini

  • Kasih Berujung Luka    Bab 36

    Semalaman Mecca dan Riki terjaga, karena malam ini malam pertama mereka mempunyai bayi. Hingga pagi hari pun tiba, bidan datang dan memberikan sarapan, terlebih dahulu bidan menyuruh Mecca untuk mandi terlebih dahulu, bidan sudah menyiapkan air hangat untuk Mecca mandi."Bu, ini sarapan pagi nya, Bu saya sudah menyiapkan air hangat untuk ibu mandi terlebih dahulu." Ucap bidan pada Mecca.Lalu Mecca beranjak untuk mandi dan di bantu Riki untuk berjalan menuju kamar mandi.Setelah Mecca mandi dan berpakaian, Riki menyuapi Mecca. Lalu orangtua Mecca datang."Assalamualaikum.""Wah, kamu udah mandi nak?" Tanya mamanya Mecca."Iya ma." Ucap Mecca seraya tersenyum."Gimana, kata bidan pulang kapan? Kamu udah di tanyain?" Tanya mamanya Mecca."Kata bidan, hari ini juga udah boleh pulang mah, oh iya ma, mana papah?" Jawab Riki seraya bertanya kepada Mama Mecca."Iya papa tadi cuma sampai depan terus pulang lagi, soalnya ma

  • Kasih Berujung Luka    Bab 35

    Setelah makan beberapa suap, Mecca hendak ke kamar mandi karena dia ingin buang air kecil.Saat di kamar mandi Mecca melihat bercak darah di celana dalamnya."Bu, aku tadi melihat ada bercak darah di celana dalam?" Tanya Mecca seraya berjalan."Iya Bu, memang dari tadi juga sudah ada bercak darah itu, sekarang gimana mules nya makin sering?" Tanya bidan"Iya Bu, makin sering." Jawab Mecca yang sedang meringis."Iya sekarang ibu tunggu saja di ruang bersalin, ibu lakukan posisi ini ya." Ucap bidan itu seraya mencontohkan posisi yang harus dilakukan Mecca.Setelah itu Mecca melakukan apa yang disuruh bidan. Dan bidan itu keluar dari ruangan bersalin.Tak berapa lama, keluar banyak cairan putih dari alat vital Mecca, Riki yang kaget langsung pergi memanggil bidan untuk melihat kondisi Mecca."Bu, ada cairan putih keluar." Ucap Riki yang tengah khawatir."Baik pak, saya cek dulu ya, kemungkinan itu air ketuban yang sud

  • Kasih Berujung Luka    Bab 34

    Setelah beberapa lama berbincang, dan waktu sudah larut mereka pun pulang."Terimakasih ya atas jamuan nya." Ucap Eka seraya tersenyum."Santai saja bro, kapan-kapan main lagi kesini ya. Jangan kapok ya maen kesini." Ucap Riki pada Eka."Gue pamit dulu ya.""Kak, kami pamit pulang dulu ya, kapan-kapan main dong ke rumah." Ucap Eka seraya pamit pada Riki dan Mecca."Iya insyaallah, nanti kita main kesana, aku mau main kesana itu takut Lo nya kagak ada, secara kan Lo orang sibuk." Jawab Riki."Ya Lo, telepon dulu kali." Jawab Eka pada Riki."Yuk bro, aku pulang dulu assalamualaikum." Pamit Eka pada Riki dan Mecca seraya melajukan motornya."Waalaikumsalam warrahmahtullahi wabarokaatuh." Jawab Riki dan Mecca.Mereka pun kembali masuk kedalam rumah."Tidur yuk, aku ngantuk banget nih." Ucap Riki seraya berjalan menuju kamar tidur nya. Mecca mengunci pintu dan membereskan ruang tamu terlebih dahulu,

  • Kasih Berujung Luka    Bab 33

    Setelah berbincang dengan Aulia, Zaky terdiam mengingat apa yang dikatakan oleh Aulia.🌸Flashback 🌸"Apa Mecca sudah menikah seminggu yang lalu, dan dia sekarang sedang hamil?" Tanya ucap Aulia dengan terkejut."Apa mungkin dia …?" Tanya Aulia yang menggantung."Apa?" Ucap Zaky."Saat aku mengoperasi Mecca, aku melihat begitu banyak sperma yang masuk kedalam tubuh Mecca, dan operasi untuk membuat dua virgin kembali tidak bisa menutup kemungkinan dia tidak hamil, jadi meskipun dia tidak menikah dengan laki-laki lain, dia masih besar kemungkinannya untuk hamil anak kamu." Jelas Aulia.🌸🌸🌸Dengan perkataan Aulia itulah yang membuat Zaky termenung, dan berpikir bahwa yang di kandung Mecca adalah anak Zaky."Apa benar yang dikatakan Aulia, apa Mecca sedang mengandung anak aku, jika itu benar, bagaimana aku bisa membuktikan itu." Pikir Zaky"Aku sudah berjanji, aku tidak akan datan

DMCA.com Protection Status