Neilsen tidak bisa menebaknya sendiri, tapi keraguan ini ada didalam dadanya, dan membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Setelah menunggunya pergi, Rossa merasa jauh lebih santai, dia tidak tahu siapa yang meneleponnya dan apa yang di katakan padanya.Tiba-tiba pesan teks dari dr. Huang masuk."Aku telah memberi tahu Tuan Neilsen bahwa DNA itu sepenuhnya sama persis. Nyonya Rossa, kamu tidak akan berbuat sesuatu terhadap Tuan Neilsen kan?"Rossa tersenyum.Tidak melakukan apa pun terhadap Neilsen?Dia bisa kembali juga karena Neilsen.Namun dia tidak membalas pesan dr. Huang, tetapi langsung menghapus pesan itu. Sejak saat itu dia dan dr. Huang telah beres urusannya, dan tidak perlu saling menghubungi lagi.Dan sekalian juga menghapus nomor ponsel dr. Huang.Setelah melakukan semua ini, Neilsen pun telah kembali.Dia tidak tahu sejak kapan dia berdiri di pintu, dan dia memandang Rossa dengan diam, seolah sedang menggamatinya, dan sepertinya masih memiliki ekspresi lain.Rossa mendongak
'Rossa!'Neilsenn tidak pernah berpikir bahwa Rossa akan mengalami perubahan emosional seperti ini, dan membuatnya sangat takut dan segera memberikan pertolongan pertama pada Rossa, tetapi Rossa tidak ada respon sama sekali.Dia langsung panik.Neilsen memanggil dokter, dan dokter pun memeriksa Rossa, mengatakan bahwa suasana hatinya mengalami fluktuasi yang terlalu besar, dan shock yang disebabkan oleh tekanan mendadak, sekarang dia sudah baik-baik saja, tapi Neilsen masih agak takut.Dia dulu lebih buruk dari ini terhadap Rossa dan tidak melihat kapasitas mentalnya begitu buruk.Sekarang apa yang sedang terjadi?"Dokter, apakah ada masalah lain dengan tubuhnya?"Neilsen benar-benar khawatir.Dokter menggelengkan kepalanya dan berkata. "Kebugaran fisiknya tidak terlalu baik, aku menyadari bahwa dia mungkin tidak merawat diri dengan baik setelah melahirkan, dan tubuhnya terdapat banyak penyakit dan perlu dirawat perlahan-lahan."Setelah dokter berkata seperti itu, alis Neilsen pun men
Gerakan Neilsen juga cepat, setelah tidak lama berbicara dengan Rossa, ada perawat datang dan berbicara dengan Rossa mengenai masalah yang perlu diperhatikan setelah pulang ke rumah.Rossa dalam keadaan marah tapi tidak bisa mengeluarkannya.Dia tetap sombong seperti lima tahun yang lalu, dan masih merasa dia akan tunduk padanya.Rossa mengepalkan tangannya, tetapi dia juga tahu bahwa ia harus menurutinya.Wajah Rossa tenang dan diam selama penjelasan perawat, dan udara disekitarnya merasa sedikit tegang.Perawat itu segera pergi setelah selesai berbicara.Neilsen melihat ke luar, dan emosi yang sulit diungkapkan tersirat di matanya.Dia telah mengatur agar rumah dibersihkan lagi, dan segala sesuatu milik Messie telah dipindahkan ke vila yang berada di tepi laut.Mengetahui bahwa Rossa tidak menyukainya, tidak ada jejak milik Messie sama sekali di rumah itu, dan telah menyuruh pelayan menggunakan pengharum ruangan untuk menyemprotkannya dari dalam sampai luar.Satu jam berlalu dengan c
Hanya sebuah nama?Jika benar-benar dipikirkan selama tiga tahun, selain di rumah, Rossa belum pernah ke mana-mana, dia tidak pernah terlibat dalam kehidupan dan kariernya, dan bahkan belum pernah ke Semesta Abadi Group (SAG).Semua orang tahu bahwa ketika dia menikah, Neilsen akhirnya memiliki istri.Dia adalah seorang wanita yang mendapatkannya dengan berbagai cara, dan dia juga tidak berpikir untuk memperbaiki namanya.Tiga tahun menikah, tampak dari dunia luar maupun baginya sendiri, Ny. Rossa benar-benar sepertinya hanya sebuah nama.Pernikahan aslinya sangat sederhana, dan Rossa menikah dan masuk ke keluarga Neilsen dengan cara yang begitu memalukan.Karena itu, ibunya yang sebagai Nyonya yang paling besar di keluarga Neilsen langsung pergi untuk menetap di luar negeri, dan dia tidak pernah kembali sekalipun dalam tiga tahun ini, ditambah dengan Rossa masih belum hamil selama tiga tahun, sehingga membuat ibunya Neilsen semakin tidak menyukainya.Sekarang dipikir-pikir, Rossa meni
"Tuan, kamu benar-benar ....""Lakukan saja apa yang aku katakan. Kan sudah aku bilang Bibi Zhang, Bibi hanya perlu memperlakukannya seperti Nyonya."Nada suara Neilsen sedikit berat.Bibi Zhang bertanya karena bingung."Tuan, sebenarnya apa statusnya? Bahkan jika kamu ingin menikah lagi, kamu tidak boleh membuang barang-barang dari istri kamu yang sebelumnya, kan?"Neilsen menggosok pelipisnya dan mendesah sambil menghela napas, dia berkata."Masukkan semua barang itu ke dalam gudang dan simpan di tempat yang kering.""Tuan ...."Bibi Zhang tidak bisa melihat Neilsen seperti ini.Kapan Neilsen yang selalu membanggakan dirinya itu, berkompromi untuk seorang wanita? Bahkan terhadap istrinya yang sebelumnya yaitu Rossa yang sangat mencintai Tuan, bukankah dia juga tidak bisa membuat Tuan menunduk seperti ini?Atas dasar apa Kelselyn bisa begitu!Mata Bibi Zhang merah, tampaknya sangat tertekan.Perasaan Neilsen terhadap Bibi Zhang berbeda dengan Nyonya besar Neilsen.Ibu Neilsen melahirk
"Uhuk ... uhuk!"Suara Neilsen Matthew batuk di belakang. Rossa membalikkan badan dan kepalanya lalu menatap Neilsen Matthew, dan mukanya tidak berekspresi, lalu sekali lagi membalik kepalanya dan melanjutkan teleponnya."Oke, aku akan keluar dan segera menemuimu." Rossa mengobrol dengan gembira bersama Viki. Wajah Neilsen keliatan tidak senang. Dia mengambil telepon Rossa dan langsung menutup telepon itu tanpa mengatakan apa-apa. Rossa terkejut sejenak, lalu kesal atas apa yang dibuatnya."Neilsen Matthew, apakah kau gila? Itu ponselku! Kenapa kamu mematikan ponselku? Aku itu sedang mengobrol dengan temanku.""Cedera kaki tidak bisa menghentikan kamu kan?" Setelah selesai berbicara, Neilsen Matthew balik ke dapur sambil membawa ponsel Rossa."Kembalikan ponselku!" Rossa keliatan sangat kesal.Neilsen Matthew berkata."Lihat tv saja. Menonton tv itu baik untuk kesehatan fisik dan mental kamu.""Kentut!" Kemarahan Rossa langsung meledak.Neilsen Matthew terdiam. Dia lalu berbalik dan
Santo Song pergi, dan membanting pintu. Rossa merasa takut setengah mati! Apakah ini dia benar-benar seorang asisten? Dia benar-benar pemarah! Neilsen terkejut dengan tindakan Santo Song, bergegas keluar, dan merasa lega ketika melihat Rossa baik-baik saja."Ada apa?" Dia bertanya dengan khawatir. Rossa menaikkan bahunya dan berkata. "Asistenmu sangat temperamen.""Aku akan berbicara dengannya besok."Neilsen berkata dengan temperamen yang baik dan kembali ke dapur. Ketika makanan disajikan lagi, warnanya jelas lebih bagus daripada yang pertama kali. Rossa melihat bahwa punggung tangan Neilsen terkena cipratan minyak panas karena ada gelembung merah. Dia juga tahu bahwa ini mungkin pertama kalinya Neilsen memasak, tapi dia pura-pura tidak melihatnya, dia mencicipi dan tidak lagi berkomentar.Karena melihat Rossa tidak berkomentar, Neilsen duduk, mengambil sendok dan baru makan dua gigitan, wajahnya tiba-tiba berubah, dan keringat dingin merembes ke dahinya."Tuan, apakah perut kamu b
Bibi Zhang mendengar bahwa Messie sangat marah, dan tahu bahwa tujuannya telah tercapai.Dia berbisik."Nona Messie, saya tidak memikirkan Anda sebagai orang yang baik, tetapi saya tahu Anda benar-benar baik untuk Tuan kami. Lagi pula, saya sudah mengatakan situasinya. Jika Anda ingin memergokinya pun, itu terserah Anda. Lagi pula, Anda sudah menua lima tahun, dan sudah tidak muda lagi. Dunia luar tahu bahwa Anda adalah seorang dari keluarga ini. Jika posisi Anda direbut oleh wanita ini, Anda sudah tahu usia Anda saat ini. Bagaimana mungkin bisa Anda akan mencari pria yang baik lagi."Setelah itu, Bibi Zhang menutup telepon.Messie pun langsung melemparkan ponselnya.Dia memang sudah tidak muda!Seorang wanita telah melewati masa puncaknya setelah dia berusia tiga puluh tahun.Selain itu, untuk melahirkan Ryu Ye, dia hampir mati karena pendarahan.Dia telah melewati begitu banyak penderitaan.Bagaimana mungkin seorang wanita yang asal-usulnya tidak diketahui ini bisa mencuri semuanya?
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a