Neilsen bagaimanapun juga tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Dia sementara menyimpan pertanyaan-pertanyaan itu di dalam kepalanya, mulai berkonsentrasi mempelajari kedatangannya ke kediaman Keluarga Tang pada malam hari.
Dia menemukan denah bangunan yang awal di dekat rumah yang dibeli Tommy Tang. Neilsen menyadari bahwa ada celah lubang angin yang bisa dibor dan bisa dimasukinya. Pada malam hari, dia akan mengirimkan pesan kepada Santo Song, menyuruhnya menjaga baik-baik ibunya dan anak-anak, dia sendiri yang akan datang kerumah Tommy Tang yang letaknya tidak terlalu jauh.Di rumah Keluarga Tang sangat terang sehingga tampak seperti sebuah Kota yang tidak pernah tidur, tapi anehnya, Tommy Tang sepanjang hari tidak pergi keluar. Neilsen melihat video pengawasan yang dipasangnya ditempat gelap, merasakan hal ini sangat aneh. Menurut informasi, Tommy Tang selalu gila bekerja terhadap pekerjaannya, bahkan demi"Nyonya, sudah sangat malam, kemana kamu akan membawa Nona Lulu?"Kedatangan dokter telah membuat Nyonya Besar menyadari bahwa dia mungkin tidak bisa pergi, tetapi dia sudah berada di Keluarganya selama puluhan tahun sedikit banyak sudah cukup banyak makan asam garam kehidupan. Dengan sikap tenang dan tersenyum, berkata."Lulu dalam keadaan sehat, saya berencana untuk membawanya ke taman belakang untuk melihat-lihat, terus menerus berada di dalam ruangan juga tidak baik.""Itu tidak boleh Nyonya, selama beberapa tahun Nona Lulu belum pernah keluar terkena cahaya, daya tahan tubuhnya lemah, apalagi besok sudah akan menjalani operasi, kami perlu memberikan suntikan kepada Nona Lulu, untuk memastikan bahwa tingkat keberhasilan operasinya akan berjalan dengan sangat baik." Selesai dokter berbicara, ada dua tiga perawat yang menahan mereka untuk pergi keluar.Lulu terhadap suntikan dapat menyebabkan sakit kepala, tapi semua itu untuk kebaikan dirinya s
Nyonya Besar dengan cepat menutup jendela, membalikkan badannya lalu melihat punggung seseorang. Dokter membawa perawat, lalu yang pertama kali dicari adalah bayangan Lulu, ketika tidak menemukan Lulu didalam kamar, dalam sekejap wajahnya langsung berubah."Nyonya, dimana Nona Lulu?""Bercanda! Cucu perempuan dari Keluargaku pergi kemana, apakah perlu memberitahu kalian?" Nyonya Besar kali ini sudah benar-benar memulihkan keadaannya, bersikap sangat dingin."Gawat, Nona Lulu mungkin telah melarikan diri, cepat kejar dia!"Wajah dokter berubah menjadi tidak baik, menyuruh perawat yang disamping pergi, tapi mereka mendengar Nyonya Besar berkata."Siapapun tidak boleh pergi! Jika ada yang berani keluar, saya akan langsung menembaknya." Nyonya Besar sama sekali tidak bercanda, langsung mengisi pistolnya dengan peluru, sosok pembunuh yang terpancar dalam dirinya membuat semua orang menjadi takut."Nyonya, apa yang Anda ributkan? Tubuh
Terhadap pemeriksaan ulang Lulu, ibunya sangat mendukungnya, juga memahaminya, tapi ketika Neilsen juga meminta dia untuk melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, ibunya sedikit terkejut."Aku seorang wanita tua, apa yang perlu diperiksa?" ibunya menolaknya.Neilsen memegang tangan ibunya dan berkata. "Ibu, sudah bertahun-tahun kamu berada di luar negeri. Aku tidak tahu bagaimana kondisi tubuhmu. Meskipun sekarang terlihat sehat, tapi aku masih tidak merasa tenang, dengarkan aku, pergilah melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, bolehkan?"Ibunya sebenarnya tidak senang pergi ke rumah sakit. Jika bukan karena Lulu, dia mungkin tidak akan datang. Sekarang melihat Neilsen seperti ini, dia berpikir sejenak dan bertanya."Apakah ada yang salah dengan tubuhku?""Tidak, hanya pemeriksaan rutin saja, ibu tidak perlu memikirkan terlalu banyak." Neilsen berusaha untuk mengabaikan masa lalunya.Tapi siapakah Nyonya Besar? Dia menatap Neilsen, soro
Setelah sementara menyelesaikan urusan Lulu, Nyonya Besar juga sudah keluar, tapi laporannya memerlukan dua hari baru dapat keluar, Neilsen hanya bisa menunggu. Nyonya Besar tidak menanggapi terlalu banyak, seakan-akan dia tidak memikirkan ada masalah dengan tubuhnya, ini yang membuat Neilsen sedikit bingung.Pada waktu menerima panggilan telepon dari Mike, Neilsen sedang makan bersama dengan anak-anaknya, ketika dia mendengar Mike mencari dia, lalu dia dan ibunya menyapanya dan langsung bergegas pergi. Mike mengundang Neilsen di sebuah klub rekreasi."Sudah datang?"Mike duduk dipojokan dan tidak mengatakan apa-apa tentang kehadiran Neilsen. Sebaliknya, malah Neilsen yang seperti Tuan rumah memutuskan mengambil yang diinginkannya.Ketika orang-orang yang disekitarnya melihat sikap Mike, mereka langsung mengetahui posisi kedudukan Neilsen, dia pasti adalah saudara seumur hidupnya Mike."Perkenalkan, mereka semua adalah teman-temanku, yang
Berpikir sampai disitu, Rossa mencoba mencari cara bagaimana dia harus bunuh diri. Kaki dan tangannya masih terikat. Bahkan jika dia ingin menggigit tali yang mengikatnya juga tidak akan bisa, mulutnya juga masih tertutup. Bahkan jika dia ingin menggigit lidahnya, itu juga tidak mungkin dia lakukan. Jadi dia harus bagaimana? Menabrak dinding? Tetapi jika dia menabrak dinding, jaraknya juga tidak terlalu jauh, bahkan tubuhnya tidak leluasa untuk bergerak. Rossa merasa dirinya terlalu kasihan, dia ingin mencoba bunuh diri tapi juga tidak bisa.Ternyata, Tommy Tang sangat ganas. Dia sedikit kecewa lalu memandang ke langit-langit, melihat-lihat tiba-tiba merasa matanya berkunang-kunang, seolah-olah seperti ada seseorang yang telah membuka langit-langit. Tetapi bagaimana mungkin? Disini adalah ruang bawah tanah, yang disebut dengan langit-langit paling tepat di bawah lantai saja. Rossa berkedip lagi, seolah-olah ubin di langit-langit benar-benar bergerak."Uhuk ... uhuk
Ketika Neilsen masih ingin mengatakan sesuatu kepada Rossa, tapi dia sudah kebingungan. Neilsen agak sedikit terkejut, dengan cepat mengeringkan tubuh Rossa, setelah mengenakan baju piyama langsung keluar. Piyama yang dipakainya agak kebesaran pada tubuh Rossa, seperti sebuah jubah, ini yang lebih menarik perhatian Neilsen. Dia dengan cepat mengusap air matanya dan memanggil dokter.Dokter melakukan pemeriksaan pada seluruh tubuh Rossa, tidak menemukan luka lain atau luka dalam selain bekas luka pada tubuhnya. Hanya karena tubuhnya masih lemah jadi bisa seperti ini kondisinya. Selain itu kondisi pencernaan Rossa juga masih terganggu. Beberapa hari ini, dia tidak disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang berminyak. Mendengar perkataan dokter, Neilsen langsung bisa membayangkan seberapa banyak penderitaan yang dialami oleh Rossa.Bagaimana bisa mengalami gangguan pencernaan? Santo Song mendengar bahwa Rossa telah kembali, dia bermaksud ingin menghampirinya, tapi dit
Neilsen membuat bubur telur pitan dan daging tanpa lemak kesukaan dari Rossa, tetapi ketika dia masuk, dia tidak menemukan Rossa. Jantungnya seperti tersedak ke dalam tenggorokannya. Apakah ada seseorang yang tanpa sepengetahuan dia kembali membawa Rossa pergi?"Rossa, Rossa!" Teriak panik Neilsen.Dia meneriaki nama Rossa, mencari Rossa di mana-mana, akhirnya terdengar suara yang sangat kecil di dalam ruangan itu."Aku di sini."Neilsen tertegun. Dia jelas-jelas mendengar suara Rossa, tapi bagaimana bisa dia tidak melihat Rossa?"Rossa, kamu di mana?"Neilsen meletakkan bubur di tangannya ke atas meja, diam-diam mendengarkan darimana suara Rossa berasal, tapi setelah menunggu lama, dia tidak menunggu jawaban dari Rossa. Dia mengira dirinya pasti salah mendengar. Rossa tidak berada di sini, tidak tahu siapa yang membawa Rossa pergi. Neilsen dengan cemas ingin berdiri, tapi tiba-tiba menyadari ada seseorang yang memegang kakinya.
Santo Song melangkah mundur, tapi Neilsen malah tidak masuk ruangan. Dia tahu bahwa pikiran hati Rossa masih sangat kacau. Siapapun yang mengalami semua itu pasti tidak dapat menerimanya dengan tenang, seperti Rossa saat ini, sudah bisa dikatakan jauh lebih baik, paling tidak masih tidak begitu depresi. Neilsen berusaha menghibur dirinya terus-menerus, tapi malah merasakan hatinya sakit semakin parah.Dia ingin pergi merokok, tetapi akhirnya menyerah tidak jadi. Ibunya datang dan melihat putranya seperti itu, lalu berkata."Ada apa? Bertengkar?"Neilsen menggelengkan kepalanya dan menjawab. "Alangkah baiknya jika bisa bertengkar. Sekarang dia meringkuk di dalam kamar seperti kura-kura dalam cangkang, tidak ingin keluar.""Beri dia waktu, wanita manapun akan sangat terpukul jika dia mengalami kejadian seperti itu. Dalam beberapa hari ini, aku akan membiarkan Ryu membawa Lulu pergi agar tidak datang ke sini, biarkan dia dengan tenang menjaga kesehat
"Ada apa ini?"Akibat suara dari luar ruangan, Rossa terbangun, lalu dia ke luar dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendengar terjadi sesuatu dari kamar Cerry, Rossa langsung datang ke sana dengan cepat.Dia tidak terlalu peduli jika itu adalah hal normal, tapi jika itu berurusan dengan Cerry, dia tidak dapat menahannya. Saat Rossa datang untuk bertanya, Wandy langsung menangis,"Mami, aku digertak oleh wanita jahat itu! Mami!"Suara Wandy sekejap membuat Rossa kaget, lalu dia dengan cepat maju ke depan menembus keramaian dan melihat wajah Wandy memar dan merah. Raut wajah Rossa tiba-tiba berubah."Siapa yang melakukan ini! Siapa!"Dari kecil hingga sekarang, dia tidak pernah memukul anaknya. Siapa di dunia ini yang berani, dan membuat anaknya menjadi seperti ini? Neilsen sedikit tertekan saat melihat Rossa datang."Ros, biarkan aku yang mengurus ini. Kamu sekarang kembalilah dulu."Rossa melihat ada Neilsen dan Nyonya Besar di sana. Mata Nyonya Besar mengelak dan malu. Dia meng
Nyonya Besar juga tidak mau menunda, dia langsung mengikuti Neilsen masuk ke dalam.Dokter memberikan Cerry perban kembali di lukanya. Jari Wandy cukup beracun, dia menusuknya di sayatan bekas operasi. Rasa sakitnya seperti orang tua Cerry melahirkan seorang bayi tanpa menggunakan anestesi.Semakin sakit rasanya, semakin membuat Cerry marah. Dia seperti tercebur ke dalam selokan dan diejek oleh seorang bocah tengik. Bagaimana ini bisa terjadi?"Di mana bocah tengik itu! Di mana! Bawa dia kemari, aku akan memotongnya!" Cerry merasa kesakitan dan mulai menangis.Para perawat tidak menghiraukan kata-kata Cerry, tapi kata-kata itu didengar oleh Neilsen yang baru saja memasuki pintu."Siapa yang ingin kamu potong?" Neilsen tiba-tiba muncul dan membuat Cerry kaget. Bahkan membuat para dokter dan perawat juga kaget, bahkan mereka merasa sangat gugup.Cerry adalah tamu keluarga Neilsen, tapi untuk hal seperti ini, seluruh rekan medis tidak tahu bagaimana menjelaskan semua ini ke Neilsen. Ter
Wandy melakukannya dengan sengaja! Lagipula kedua mata dia yang menyedihkan membuat perawat itu tidak dapat menolaknya."Bagaimana menurutmu? Saya pergi sebentar untuk memanggil dokter memeriksa bibi tadi. Kamu ke kamar mandi yang ada di dalam sana saja, tapi jangan kamu mengganggu dia ya. Emosi dia sangat tidak baik."Perawat dan Wandy bersepakat.Wandy dengan nada ketakutan berkata, "Tapi bibi itu sangat jahat!""Kamu tidak usah memperdulikan dia, Dia sekarang hanya bisa berbaring di ranjang. Selama kamu tidak mengganggunya, dia tidak akan menyakitimu. Sana, kamu pergi buang air kecil, aku akan memanggil dokter. Ok?" Perawat itu sedikit tergesa-gesa.Walaupun dia tidak menyukai Cerry, tapi dia adalah orang yang dibawa oleh Keluarga Neilsen. Pada saat itu, dia tidak tahu keadaan Cerry seperti apa. Dia takut nanti dia akan menerima konsekuensinya.Wandy dengan sedikit malu menganggukkan kepalanya, tapi di dalam hatinya dia merasa senang. Situasi seperti ini adalah yang dia inginkan.M
Viki tidak peduli dengan suara melengking Linny. Bahkan saat ini dia menghargainya. Wanita ini sangat berani bahkan dia meludahinya. Mental Linny sangat kesel, tapi sayangnya dia tidak bisa berteriak.Dasar bajingan apa yang ingin dia lakukan?Viki membawa Linny masuk ke dalam tempat pemakaman yang jauh, lalu melemparkan dia ke tanah. Dinginnya suhu di sana membuat Linny langsung gemetaran. Linny melihat ke arah atas dan melihat sebuah peti mati, dan membuat wajahnya pucat."Hm ... hm!" Dia menggelengkan kepalanya ke arah Viki.Viki tersenyum dan berkata, "Kamu pikir dengan memprovokasi saya, saya bisa mundur begitu saja? Saya beritahu kamu, Jangan pikir kamu adalah teman baik Rossa, saya tidak akan bisa memukulmu. Bahkan orang tua saya pun dapat saya kalahkan.""Kakakmu bajingan!"Dia hanya bisa menatap Viki dengan ganas dan mengumpat dalam hati.Viki sepertinya tahu apa yang dia ocehkan, tapi dia tidak memperdulikannya. Bahkan dia berkata, "Oh, saya lupa memberitahumu, petugas kubu
Linny menatap Wandy bingung, dan membuat Wandy merasa sangat tidak nyaman."Oh, aku tidak menelan air buruk apa-apa."Wandy membebaskan diri dari Linny dan berusaha kabur, tapi Linny dengan cepat menarik kerah bagian belakang Wandy."Kamu pikir aku belum mengenalmu? Cepat katakan ada masalah apa? Mana mamimu?"Sejak kembali dari pelatihan militer, Rossa tidak pernah berhubungan lagi dengan Linny dan mengatakan ini untuk kebaikannya. Linny pun juga tidak bertanya lebih lanjut.Dia selalu berpendapat bahwa Neilsen bukanlah orang yang dicintai Rossa, tapi karena dia adalah sahabat baiknya, dia tidak ingin berkelahi dengan Rossa karena hal ini. Dia tahu ini adalah untuk kebaikannya juga, sehingga dia tidak perlu tahu banyak hal.Seperti pada lima tahun lalu. Rossa tidak pernah memberitahu Linny bagaimana kehidupannya di dalam sebuah keluarga kaya, tapi Linny adalah tujuan akhirnya.Selama Rossa membutuhkan dia, Linny dapat m
Saat telepon Wandy berdering, Neilsen yang sedang menelepon, meletakkan teleponnya sebentar seakan ingin berbicara pada Wandy ketika telepon Wandy berdering."Siapa yang menelepon?" Neilsen tanpa sadar bertanya.Wandy meliriknya dan menjawab,"Itu privasi saya."Setelah selesai berbicara, dia berlari dengan membawa teleponnya."Privasi? Seorang anak bau kencur punya privasi?"Neilsen merasa dihina oleh putranya, tapi hal ini adalah hal yang sering terjadi, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.Setelah Wandy keluar untuk mengangkat telepon itu, dia menemukan sebuah sudut yang sunyi untuk menjawab panggilan video, lalu pada layar telepon tampak Lulu yang sedang merasa sedih."Kak, kamu tidak sayang lagi padaku.""Mana mungkin, yang paling kakak sayangi adalah kamu."Saat Wandy melihat Lulu, dia masih terlihat sangat pucat tapi semangatnya jauh lebih. Dia tidak dapat membantu apa-apa, tapi dia merasa sang
Konflik antara dirinya dan Cerry tidak akan bisa dipercaya oleh siapa pun yang mendengarnya dari mulut dari siapa pun. Bahkan Nyonya Besar pun mengira dia terlalu waspada, juga tidak merasa Cerry telah melakukan sesuatu kepadanya. Bahkan masih memintanya untuk menjaga sikap di depan umum, tapi siapa yang tahu bahwa dia lah yang tertindas?Saat melihat Neilsen yang meneleponnya sekarang, walaupun dia belum lama berpisah dengannya, tapi Rossa merasa sangat sedih. Dia pun membawa telepon dan keluar dari ruang kantor dan mengangkat telepon dari Neilsen di koridor. Suaranya terdengar seperti menahan tangis. Neilsen langsung menyadarinya."Ada apa? Apakah kamu merasa kesal? Aku mendengar kamu berdandan sampai merusak kulitmu, wajahmu terluka, bagaimana bisa? Apakah parah? Lebih baik kita melakukan video call saja."Mendengar Neilsen yang berkata seperti itu, Rossa tahu Nyonya Besarlah telah mengabari Neilsen.Apa yang diucapkan Nyonya Besar kepadanya, R
Melihat tatapan Nyonya Besar, Rossa tidak tahu harus menjelaskan apa, tapi saat dia melihat Lulu, dia tersenyum dan berkata."Lulu, apa makanan yang mami belikan untukmu enak?""Yes! Apel!" Lulu tersenyum senang.Dia sangat suka makan apel, tapi karena dulu fungsi ginjal dia yang buruk, dia tidak bisa makan banyak. Terkadang dia hanya bisa makan sedikit saja. Sangat disayangkan dia tidak bisa memakannya walaupun dia sangat menyenanginya.Sekarang, dia merasa sangat senang saat melihat Rossa membawakan dia apel. Lulu menghampirinya dengan tersenyum. Lalu Rossa berkata."Walaupun sekarang kamu bisa memakannya, tapi kamu tidak bisa makan terlalu banyak. Kamu baru saja selesai operasi.""Mami, mengapa kamu sangat kejam?" Dia menggumamkan mulutnya, terlihat kecewa.Rossa mengelus kepalanya dan berkata, "Mami melakukan ini untuk kebaikanmu, coba kamu pikirkan nantinya kamu mau kehidupan yang seperti apa? Sekarang masih ingin membandel?"Lulu memiringkan kepala kecilnya dan berkata dengan su
"Kenapa? Apakah kamu ingin marah karena menahan malu? Menggunakan identitas dan statusmu untuk menyerangku? Atau kamu ingin membunuhku untuk menutup mulut? Lebih baik kamu harus cukup bisa membunuhku, jika tidak aku tidak takut memakai sepatu dengan kaki telanjang, aku hanya takut kamu tidak bisa menerima pembalasanku."Penampilan Cerry sekarang terlihat sangat menyeramkan. Tiba-tiba Rossa terdiam."Sebenarnya apa yang kamu inginkan?""Tidak bagaimana. Berdasarkan perjanjian kita, aku ingin Neilsen menemaniku selama tiga bulan. Mengenai apa yang telah dia janjikan padaku, itu adalah urusanku dengannya bukan? Jadi, jika dia menjadikanku sebagai adik angkatmu, menjadi Nona muda kedua keluarag besarmu, maka aku akan melakukannya. Tapi ini adalah hal yang kamu janjikan, dan apa yang kamu janjikan padaku harus terpenuhi."Ucapan Cerry membuat Rossa merasa sangat tidak tahu malu."Aku dan Neilsen adalah suami istri, kita itu sehidup semati. Apa yang dia inginkan adalah inginku, atas dasar a