Share

Ratapan Sumini 1

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-14 00:44:47

Semua simpanan perhiasanku sudah habis ku jual untuk memenimuhi kebutuhan hidupku selama aku dibuang bak sampah disini. Tempat ini mungkin sudah tak layak disebut rumah, dinding yang sudah berlumut, lantai yang masih tanah, atap sudah banyak yang bocor.

Tapi sayangnya aku sudah tak punya pilihan, mau pergi kemana aku bila tak disini?

Aku benar-benar sama sekali tak memiliki keluarga. Bahkan keluarga dari pihak emakku pun aku tak tahu, emak tak pernah mengenalkanku kepada mereka.

Tetanggaku sebelah rumah, masih ada hubungan keluarga dengan menik, dia juga menenpati rumah-rumah kecil yang dulu diperuntukkan untuk para pembantu dikediaman ki harjo. Namun bedanya, rumah darsih sudah dirubah sedemikian rupa, dirombak total sehingga terlihat lebih besar dan rumahku hanya seperti kandang ayam yang nempel di rumahnya.

"Sih, kamu sudah lama menikah kok anakmu masih kecil? Itu anak mu sendiri apa anak pungut? "

"Haduh kok jahat ya mulutnya, lagian apa urusanya sama sampean, mending aku yu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Karma pahit seorang pelakor   Ratapan Sumini 2

    Darsih menggedor-gedor pintu rumahku namun ku abaikan. Hingga aku ikut terlelap dalam tidurku."Mbah, pipis"Aku dibangunkan oleh rengekan Alina yang meminta untuk pipis. "Ya udah, ayo nduk mbah anterin pipis, nanti malah ngompol disini"Kuangkat Alina dalam gendonganku, segera ku antarkan dia menuju kamarandi, namun begitu ku buka pintu Darsih sudah memakiku. "Ya Allah Alina! Ibu cariin kemana-mana ternyata malah sembunyi disini? Telingamu itu lo ditaruh dimana?"Tak kuhiraukan Darsih, biarkan saja dimengomel, dengan begitu Alina tidak akan menyukainya dan akan lari mengadu kepadaku setiap kali ibunya menegurnya. Akan ku ceritakan tentang betapa menyebalkanya sang ibu, dan akan ku manja ketika anak itu bermain ke tempatku. Karena kehadiran dan celoteh lucu anak itu selalu bisa mengobati rasa kesepian yang selama ini aku rasakan. "Alina! ""Dhalem bu, pipis"(iya bu, pipis) "Kenapa dipanggil-panggil nggak jawab? Ibu kawatir mencarimu kemana-mana!""Alin bobo bu, dikeloni mbah Su

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Sumini dan dengki

    Sumini mengelap keringat yang menetes didahinya. Hari ini begitu panas, sedang pekerjaanya disawah begitu berat. Sumini tersenyum miris mengingat nasibnya kini. Dulu ketika kecil dia harus membantu sang ibu hampir setiap hari disawah, sehingga ketika dia melihat teman seumuran ya bermain muncul rasa iri dihati."Seandainya aku punya seorang bapak, bisakah aku seperti mereka? Bermain sesuka hati tanpa harus takut besok bisa makan atau tidak?"Lalu dia bertekad, kalau kelak jangan sampai anaknya memiliki nasib seperti dirinya. Anaknya harus hidup nyaman dan berkecukupan. Maka dari itu, jika sudah saatnya, jangan sampai dia menikah dengan pria yang miskin juga hidupnya. Dan pilihannya pun jatuh kepada Tukiman, keponakan pemilik perkebunan kopi terbesar di kota ini, namun suami orang. Biarlah pikirnya asal bisa menjamin kehidupannya, sungguh dia sudah lelah hidup susah. Apalagi Tukiman adalah lelaki pertama yang mampu menggetarkan hatinya walau hanya dengan sekali tatap. Namun coba

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Melamar

    Rudi berkali-kali menyeka peluh yang kembali menetes di keningnya, padahal AC diruangan ini berada disuhu 18°yang seharusnya sudah cukup dingin. Namun karena ini adalah saat yang paling mendebarkan dalam hidupnya, sehingga membuat pria berdarah timur Tengah itu terlihat begitu gugup. "mas! ""ya? bagaimana? " menik membuatnya tersentak. "kamu mau pesen apa? sudah ditungguin mbak nya lo dari tadi?""samain aja deh sama pesanan kamu""samain aja ya mbak, trimakasih" Menik mengembalikan buku menu tersebut kepada pelayan yang sudah sedari tadi menunggunya. "kamu tahu nggak mas, dulu waktu pertama kali aku datang ke kota ini, aku selalu berhenti didepan sana. memandang kearah restoran ini begitu lama. aku terkagum dengan orang-orang yang keluar masuk restoran ini, mereka begitu cantik dan tampan dengan balutan dres-dres mahal yang mereka gunakan, juga jas jas yang begitu pas melekat ditubuh gagah laki-laki itu. Semua itu aku jadikan semangat untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa sege

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Hari bahagia

    Semua yang hadir diruangan ini bertepuk tangan riuh ketika nama Astutik dipanggil untuk maju memberi sambutan kedepan sebagai lulusan cumlaude tahun ini. Sedangkan Menik tak kuasa menahan air mata harunya menyaksikan anak bungsunya berjalan kedepan dengan angun dan gagah sebagai lulusan terbaik diantara ribuan mahasiswa yang lain, dia begitu bangga karena akhirnya bisa mengantarkan anaknya meraih cita-citanya yang mulia. Dia begitu bersyukur dengan semua ini, kesakitan yang dia alami dulu, akhirnya bisa berbuah manis kini.Seandainya dulu dia hanya terpuruk dalam dukanya sendiri, mungkin dia tidak akan pernah sampai seperti ini. Dia bersyukur bahwa dulu tekadnya untuk berhasil lebih kuat, dengan menahan 10tahun kesakitan yang menanggung rindu kepada sang buah hati. Kini hasilnya bisa dia nikmati.Masa tuanya terjamin, tugasnya untuk menghantar anak-anaknya sudah dia laksanakan. Terlebih kini ada lelaki yang sedari tadi menggenggam erat tangannya, yang seolah-olah membuat dia menja

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Resti Tuhan

    Hari ini akan menjadi hari yang sibuk sekaligus hari bahagia untuk semua orang, kecuali yang hatinya di penuhi dengan dengki. Hari ini adalah hari dimana terpautnya dua janji sakral anak manusia di hadapan Tuhannya. Janji yang akan terus mengasihi, menjaga dan percaya.Menik dirias dengan riasan khas adat Jawa, begitu cantik layaknya sangat ratu. Paes yang sarat akan makna dan doa tak lupa terlukis cantik dikeningnya, dengan gajahan yang berarti harapan agar kelak dia ditinggikan derajatnya Dan dihormati oleh sang suami. Pengapet, agar dapat berjalan lurus ke depan sehingga tidak ada rintangan berat dalam menjalani kehidupan pernikahan.Penitis agar apapun yang kelak mereka lakukan memiliki tujuan. Serta godek agar Menik dan Rudi dapat bertindak secara bijaksana dan selalu introspeksi diri.Tak lupa chitak agar Menik kelak sebagai istri bisa fokus dan setia hanya kepada Rudi. Baju bludru berwarna hitam sudah melekat begitu pas ditubuh nya yang masih begitu ramping walau us

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Andai waktu bisa terulang kembali

    Sumini menatap pilu kepada Menik yang berjalan dengan dengan anggun menuju lelaki yang baru saja mengucap ijab kabul untuknya, semua menatap kagum kearah Menik dan tak seorangpun menghiraukan kehadirannya. Menik terlihat begitu bahagia hari ini, sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya kini. Dia merasa begitu kesepian diantara riuhnya undangan yang datang. Semua datang dengan rona bahagia bersama keluarga masing-masing, sedangkan dirinya hanya sendiri. Bahkan kehadiranya seolah tak ada yang menyadari. Sungguh dia menyesali keputusannya untuk datang ke acara ini, untuk apa? Hanya untuk menertawakan kemalanganya? Untuk menjadi saksi mereka yang sedang berusaha memamerkan kebahagiaan? Menik adalah manusia munafik baginya, semua orang menggaung-gaungkan kesetiaan yang dimiliki seorang menik, nyatanya apa? Kini dia lebih memilih untuk berbahagia bersama lelaki lain. Lelaki yang dulu begitu di cemburui suaminya, nyatanya benar, kini mereka bersatu dalam ikatan pernikahan bukan?

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Janji Tuhan

    Seperti janji Tuhan, semua akan menuai sesuai apa yang sudah mereka tanam. Yang baik akan mendapat karma baik, sedangkan yang jahat akan mendapat karma buruk pula. Persis seperti yang tengah Menik dan Sumini alami saat ini.Hidup menik kini penuh dengan limpahan kebahagiaan, dia kini hidup bahagia, bersama orang yang mencintainya dan juga dia cintai. Lelaki yang hanya memandang dirinya sebagai satu-satunya wanita yang dipilih sebagai pendamping hidup, teman berbagi segala hal, dan juga lelaki yang benar-benar menjadikanya seorang Ratu. Anak-anak nya telah sukses dalam meniti karir dan Asmara. Wijaya Sukses mengembangkan perkebunan dibawah bimbingan Rudi. Jika sejak dulu kopi-kopi itu dijual begitu saja, kini Wijaya sudah memiliki sebuah pabrik yang mengolah kopi-kopi itu menjadi kopi bubuk yang siap seduh dan sudah memiliki brand. Kian hari usahanya itu kian berkembang pesat. Wijaya juga menikah dengan seorang wanita sholeha. Wanita sederhana bertutur lembut, yang mampu memikat hat

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Karma pahit seorang pelakor   Sumini yang terkungkung sepi

    Jika boleh memilih, Sumini pasti akan memilih terlahir dikeluarga yang normal. Memiliki seorang bapak dan ibu, tak perlu hidup kaya rasa, sederhana pun tak mengapa asal cukup. Bisa bermain bersama bapaknya setiap saat, adalah impian terbesarnya ketika masih kecil. Mengadu bila ada teman yang usil, tempat berlindung dari omelan sang ibu. Dia penasaran bagaimana rasanya belanja bersama ibunya, lalu masak barsama dan menunggu seorang bapak pulang ke rumah dengan sambutan penuh cinta dan syukur. Namun nyatanya semua itu hanya hayalan. Nyatanya, seumur hidup dia tak pernah merasakan kasih sayang tulus dari seorang lelaki, entah itu ayah, kakek atau bahkan seorang suami. Dia tak pernah mengenal bagaimana rasanya memiliki seorang bapak. Hanya rasa iri setiap kali melihat tetangganya bermain bersama orangtua mereka, mengadu ketika dimarahi sangat ibu. Nyatanya sekalipun Sumini tak pernah dimarahi ibunya, karena Sumini selalu menjawab iya setiap apapun perintah sang ibu. Namun disaat kini

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14

Bab terbaru

  • Karma pahit seorang pelakor   Akhir tragis yang dia mau

    Mursiyem sebenarnya bukanlah orang jahat, dia tidak pernah menyakiti oranglain. Mursiyem hanya membatasi diri dari orang sekitar, dia memang tidak pandai bergaul sejak dulu, namun para tetangganya menyebut dirinya sombong, angkuh, dan tidak tahu diri. Mereka mencibirnya dengan pikiran mereka masing-masing. Mursiyem bukanlah orang jahat, dia hanya korban. Korban dari keegoisan dan juga ketidak adilan. Korban dari keserakahan, dan juga korban dari perasaan dendam yang tak berkesudahan. Dia adalah korban dari perasaannya sendiri. Kini apa yang dia mau sudah berhasil dia dapatkan, Sumini sudah berhasil menghancurkan kebahagiaan keluarga Menik, adik tiri yang tidak pernah Sumini sadari. Misinya sudah berhasil, Mursiyem sudah berhasil membuat Menik menangis setiap malam seperti yang dia rasakan dulu. Suami yang selama ini dia banggakan, kini dengan perlahan mulai membagi perasaanya dengan Sumini, kini cinta lelaki itu tak lagi utuh. Pernah sekali Mursiyem berfikir untuk mengakiri saja se

  • Karma pahit seorang pelakor   Dendam yang terbalaskan

    Mursiyem setengah mati berusaha untuk tidak tertawa puas untuk pagi ini, pagi yang begitu indah dengan udara yang begitu sejuk yang dia rasakan setelah puluhan tahun. Sesak didadanya yang dia rasakan selama ini serasa terobati melihat pemandangan ini. Lelaki lugu itu tampak gemetar ketakutan, dia begitu tampak marah, lelah dan juga putus asa, ketika semua orang yang berada diruangan ini tampak menyudutkannya. Semua tetua datang untuk mengutuk perbuatannya, perbuatan yang sebenarnya tidak pernah dia lakukan. Mursiyem ingin bertepuk tangan untuk semua yang ada diruangan ini, betapa hebat ekting mereka. Saminah yang terlihat marah namun masih berusaha menenangkan suaminya, Raharjo yang terlihat begitu terpukul, padahal mungkin saja Raharjo tahu bahwa istrinya sedikit banyak ikut andil dalam hal ini, Raharjo tentu tahu bahwa keponakan tersayangnya itu tidak mungkin melakukan hal sekeji ini. Dan lihat Sumini, Mursiyem ingin memberikan penghargaan tertingginya untuk anak itu, Sumini memang

  • Karma pahit seorang pelakor   Mursiyem menagih janji

    Pesta itu berlangsung selama tiga hari tiga malam dengan sangat meriah, semua hiburan rakyat ditampilkan di acara tersebut, makanan yang tersaji juga tak kalah melimpah. Warga yang hadir maupun para undangan orang-orang penting begitu terkagum-kagum, semua memuji atas kebaikan Raharjo dalam memperlakukan anak angkatnya dengan begitu baik lakyaknya anak kandungnya sendiri.Kedua mempelai juga terlihat sangat bahagia, senyum tak pernah lepas dari bibir keduanya, si perempuan pipinya bersemu merah jambu manakala sang pengantin pria membisikkan sesuatu ditelinganya lalu menatapnya dengan jail."Beruntung ya yu, Menik di asuh oleh Ki Harjo, walaupun mereka tidak ada ikatan darah, tapi ki Harjo memperlakukan Menik dengan sangat baik" Terdengar obrolan segerombolan ibu-ibu yang baru saja menghadiri acara tersebut. "Iya ya yu, bahkan ki Harjo mau menikahkan Menik yang sudah yatim piatu itu dengan keponakannya sendiri.""Ya pantes to yu, lawoh Tukiman kan juga sudah yatim piatu sejak kecil. C

  • Karma pahit seorang pelakor   Memulai hidup baru

    Kini semua sudah mulai berjalan dengan semestinya, menjalani hidup dengan porsi masing-masing. Menik sudah mulai bisa menerima kenyataan akan kepergian orangtuanya. Dia hidup layaknya anak seusianya, bermain, belajar, walau tanpa bermanja seperti dahulu. Tapi dia hidup dengan sangat layak disini, segala kebutuhannya tetap terpenuhi, dia tidak dibedakan dengan anak ataupun keponakan dari ki Raharjo, lelaki yang kini menjadi orang yang paling dihormati dan paling berpengaruh karena harta dan pengaruhnya di desa ini. Ya, kini Menik mulai memiliki teman baru, teman untuk membagi kesedihan dan juga kebahagiaanya. Mereka senasib, sama-sama seorang anak yang ditinggal mati kedua orangtuanya dan ditampung keluarga ini. Walaupun begitu, kebersamaan mereka cukup dibatasi, tak baik katanya, seorang anak perempuan terlalu dekat bersama seorang anak lelaki, namun sesekali mereka masih sering terlihat bersama. Sama halnya Menik yang sudah mulai berdamai dengan keadaan, Mursiyem juga menjalani hid

  • Karma pahit seorang pelakor   Dibalik sebuah ketulusan

    Menik membereskan barang-barangnya dengan diam, satu persatu benda-benda penuh sejarah itu masuk kedalam kopernya. Menik membereskan semua itu dibantu oleh seorang pembantu yang sudah menganggapnya layaknya anaknya cucunya sendiri, mereka sama-sama diam, sama-sama berulangkali yang mengusap matanya yang terus berair. Bukan hanya Menik, wanita itu juga begitu berat meninggalkan rumah ini, sudah begitu lama dia menggantungkan hidupnya dirumah ini, bahkan sejak Admodjo masih didalam perut. Namun sayang, rumah ini akan segera dikosongkan, majikan sudah tiada, putri semata wayangnya pun kini hidup sebatang kara dan dirawat orang lain yang dirasa mampu. Wanita itu memandang Menik yang terus menangis dalam diam, mendekap erat baju terakhir yang akan dimasukkan kedalam sebuah koper besar itu, nafasnya tersengal, bahunya terlihat naik turun, namun gadis itu masih diam. Tak tahan melihat semua itu, wanita tua itupun tanpa sungkan menarik Menik kedalam pelukaanya, lalu mereka sama-sama terisak b

  • Karma pahit seorang pelakor   Tragedi

    Didalam riuhnya pesta, Menik kebingungan mencari orangtuanya kesana kemari namun tak kunjung ketemu, seorang lelaki yang dia kenal sebagai sahabat bapaknya oun mendekat, berkata bahwa bapaknya ada sedikit keperluan, lelaki itu akan menemaninya menemui tamu-tamu sebagai wakil dari bapaknya. Namun, meskipun sudah dijelaskan, Menik masih merasa bingung dengan apa yang terjadi, kecewa menyusup didadanya. Bagaimana mungkin orangtuanya tiba-tiba menghilang ketika tamu undangan sudah mulai ramai berdatangan, urusan apa yang begitu penting hingga mereka sampai hati meninggalkannya seorang diri? Jam pun akhirnya berganti, seluruh tamu sudah seluruhnya datang, namun acara tak kunjung dimulai, sang tuan rumahpun tak kunjung terlihat. Kini mereka mulai resah dan berbisik. Menik terlihat begitu panik hingga beberapa kali sang paman itu menenangkan bahwa semuanya baik-baik saja, mereka akan menunggu orangtuanya datang sebentat lagi, atau jika mereka tak kunjung datang, acara itu bisa dimulai denga

  • Karma pahit seorang pelakor   Duka cita

    Admodjo sangat antusias menyiapkan pesta ulangtahun anaknya yang akan dilaksanakan minggu depan. Admodjo memerintahkan para pembantunya untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Dia ingin mwnjamu para tamu dengan sebaik mungkin. Admodjo mengundang semua kenalannya, mulai para pegawai yang bekerja dengan dirinya, sampai dengan para petinggi belanda yang cukup berpengaruh dalam memperlancar bisnisnya. Semakin mendekati hari H, semua tampak sibuk, para pekerja laki-laki ditugasi untuk menata halama sekaligua mendekornya hingga tampka lebih pantas untuk sebuah pesta. Sedangkan para pekerja wanita telah sibuk membuat kue yang akan dihidangkan nanti. Menik dan ibunya pun tak kalah antusias, mereka telah mendapatkan gaun pesta terbaik yang dirancang oleh perancang langganan para nonik belanda. Gaun yang terlihat begitu mewah dan juga anggung ketika sudah digunakan olehnya, begitu serasi dengan wajah ayu juga kulit kuning yang begitu terawat sedari kecil. "Ibu, coba lihat ini"K

  • Karma pahit seorang pelakor   Keluarga bahagia

    Admodjo sedang memangku putri kecilnya sambil memberi makan ikan-ikan hias pada kolam kecil yang sengaja dibangun atas permintaan putri kecilnya tersebut, yang sangat suka melihat ikan-ikan kecil itu berenang seakan sedang menari. Admodjo dengan telaten mendengarkan sang putri bercerita tentang hari-harinya yang menyenangkan, juga tentang teman barunya yang cukup pendiam, lalu tentang makanan apa yang dia tak suka, namun kata sang ibu itu bangus untuk kesehatannya. Juga tentang betapa bersyukurnya dia karena telah terlahir dikeluarga ini, keluarga yang penuh dengan cinta, dan juga orang-orang yang menyenangkan. Admodjo terus mendengarkannya dengan penuh minat dan rasa syukur. Dia begitu mencintai putrinya itu, dan itu adalah kali pertama dia benar-benar mencintai seseorang tanpa syarat dan tetapi. Putrinya itu kini tumbuh menjadi anak yang saangat cantik parasnya, tingkah lakunya pun manis dengan tata krama yang begitu halus, mencerminkan bahwa dia adalah keturunan seorang priyayi, d

  • Karma pahit seorang pelakor   Kegelisahan Admodjo

    Admodjo merasa hidupnya sangat sempurna, dia memiliki harta dan juga keluarga yang bahagia. Ternyata perjodohan yang diatur oleh bapaknya tidak seburuk yang dia bayangkan dulu, dia sama sekali tidak menyesali pilihan orangtuanya, justru dia bersyukur atas itu. Walaupun terus terang ada sedikit rasa bersalah ketika dia harus meninggalkan Mursiyem dalam keadaan yang tidak dia inginkan, Admodjo tahu bahwa dia telah merusak sepenuhnya masa depan Mursiyem dan juga kebahagiaan keluarga perempuan itu, tapi bukankah itu bukan keinginannya? Bukankah dirinya sudah menyuruh Mursiyem untuk menggugurkan anak itu? Bukankah niat awal mereka hanya bersenang-senang? Apakah sepenuhnya dia bersalah? Ah, tentu saja tidak, karena selalu ada harga untuk setiap kesenangan yang kita nikmati, bukankah dulu Mursiyem juga sudah meneguk kesenangan bersama dirinya, mungkin saja iti harga yang harus perempuan itu bayar, walaupun menurut Admodjo terlalu mahal dan berat, namun sekali lagi, itu bukan kesalahannya. Di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status