Share

Bab 3

Penulis: Shiza Mair
Fany tidak memberi waktu untuk aku respons, langsung mengambil jam tangannya, “Chelsia coba kamu lihat, ini jam tanganmu yang hilang bukan?”

“Benar, ini jam tangan pemberian ibuku. Dinda, ini kenapa bisa ada di dalam lacimu?”

Chelsia dengan mata yang merah melihatku, wajahnya yang menyedihkan membuat semua orang menenangkannya.

Aku benaran shock kali!

“Jam tanganmu? Dalamnya terukir namaku?

Dengar itu, semuanya terbengong, pada pergi melihat ukiran nama tersebut.

Setengah bulan yang lalu adalah ulang tahunku, teman sekolahku yang fake demi menjilatku, sengaja membuatin jam tangan ini.

Hanya saja model yang sama di rumahku terlalu banyak, jadi aku menjual jam tangan itu dengan harga murah di aplikasi.

Aku masih ingat, keesokan harinya datang seorang pembeli. Tetapi dia nego lama sekali, aku sudah capek, jadi kubulatin nominalnya.

Tapi nggak ku sangka, orangnya adalah Chelsia.

“Siapa yang bilang DV itu adalah namamu? Benaran sangat konyol!”

Fany menyilangkan tangannya di depan dada, “Jangan alihkan topik, kamu curi jam tangannya Chelsia, sekarang bukti dan saksi ada semuanya, apa lagi yang mau kamu katakan?”

“Tidak ada yang mau aku katakan, lihat CCTV aja, setiap ruang kantor ada CCTV, apa kalian nggak tahu?”

Melihat ekspresi mereka, benaran nggak tahu.

“Mau nggak aku bantu kalian lapor polisi, biar polisi bantu lihat siapa pencuri yang sebenarnya? Sambil ngomong, aku ambil handphone, Fany yang di depanku wajahnya jadi pucat.

“Apa yang terjadi, baru pagi aja sudah berisik kali!”

Di saat ini, manajer datang, Chelsia dengan sedih berkata padaku.

“Mungkin ada yang salah letak, maaf sudah menyalahkanmu. Dinda kamu hati besar, jangan marah lagi ya?”

Dia yang duluan mencari masalah, sekarang malah dengan muka sedih membujukku?

Beli jam tangan second aja sudah merasa sendiri superior.

Aku dengus dingin saja, tidak mau perhitungan dengan mereka.

Tapi, masalah ini membuat aku dan Chelsia jadi musuhan.

Hari kedua, malamnya perlu lembur, Chelsia ambil daftar anak magang untuk pesanin makanan.

Di saat pembagian makanan, semua orang kedapat, hanya aku yang nggak ada.

“Aku pesan sesuai daftar nama 13 orang, kenapa bisa kurang?” Melihat mukanya yang cemas, aku merasa sangat palsu.

Namaku ada di bagian tengah, depan dan belakang daftar nama nggak kurang, kenapa hanya kurang bagian ku?

“Gini aja, aku bantu pesanin lagi?” Sambil ngomong dia sudah mengeluarkan handphonenya.

“Aiyo, sampai di sini mau jam 7, tapi kita sudah mau meeting.”

Aku senyum dingin, trik yang sangat kekanak-kanakan ini cuman dia yang bisa melakukannya!

“Gampang saja, siapa yang bersalah siapa yang tanggung jawab, makananmu kasih ke aku aja.”

Cuman bilang aja, aku benaran nggak butuh makanan dia.

Tetapi belum tunggu jawaban Chelsia, Fany dengan sinis bilang: “Kamu nggak tahu malu ya? Sebelumnya mencuri jam tangan Chelsia, sekarang mau rebut nasi Chelsia lagi?”

Suaranya keras, jadi semuanya melihatku dengan pandangan yang aneh.

Aku senyum dingin, “Pertama, aku tidak pernah mencuri jam tangan, ada CCTV sebagai buktinya, kalau kamu mau periksa dengan jelas, aku akan temanin. Kedua, matamu yang mana lihat aku rebut nasinya?”

Dia tidak menyangka aku bisa membantahnya dengan gitu, seketika terbengong.

Chelsia datang untuk menenangkan, “Dinda kamu jangan berpikir gitu, Fany hanya bicaranya lebih langsung, tidak ada maksud yang lain.”

Aku melihat bibir muka mereka yang palsu kali, mengambil dokumen langsung masuk ruang meeting.

Lebih tidak melihat daripada kesel.

Meetingnya sampai jam 9, aku sudah lapar sampai mataku berbintang.

Di waktu kosong chat ke ibuku.

“Aku mau makan ayam kecap, udang tumis, daging asam manis.. dan dua nasi!”

Sampai pulang kerja, sudah mau jam 12 malam.

Semuanya sudah capek lelah, tidak berbicara dan bersamaan jalan ke luar.

Tetapi, mobil hitam Bent di depan perusahaan menarik perhatian semua orang.

“Chelsia, ini mobil rumahmu? Ayahmu baik kali samamu, pasti khawatir kamu pulang malam, menyuruh orang datang untuk menjemputmu.”

Chelsia senyum-senyum, “Enggaklah...”

Aku nggak bicara, melihat supir turun dan melambaikan tangannya ke arahku, baru aku maju ke depan.

“Apaan ini? Kenapa dia naik ke mobil itu?”

Sebelum naik, aku mendengar omongan Fany.

Aku malas melihatnya, menyuruh supir untuk jalan saja.

Pulang ke rumah, melihat meja penuh dengan makanan, aku langsung melupakan semuanya dan fokus makan.

Ayah ikut masuk, pas ada waktu, sekalian nanya aku gimana rasanya 2 hari ini kerja.

Gerakan aku memakan ayam berhenti, kata-kata yang sudah sampai di mulut kutahan.

“Enggak kok, baik-baik aja semuanya, Ayah tunggu aja kejutan besar dari aku!”

Trik Chelsia yang kekanak-kanakan itu, tidak perlu gangguin Ayah.

Aku mau tunggu sampai saatnya, sampai Chelsia tidak bisa melanjutkan kebohongannya lagi!

Sekarang membongkar mereka, terlalu cepat.

Bab terkait

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 4

    Esoknya saat aku ke kantor, terjadi lagi hal yang sangat konyol.“Kamu dengar nggak? Dinda itu selingkuhan orang!”“Kami semalam yang lembur lihat sendiri, seorang pria tua nyetir mobil bagus datang menjemputnya. Mereka bahkan senyum-senyuman, benaran nggak tahu malu!”Aku membuka pintu kamar mandi, dengan tenang melihat 2 cewek yang bicara sembarangan.Mereka tidak tahu bakal ketangkap basah olehku, cuman menunduk kepalanya dan jalan keluar.Balik ke kantor, Fany menghalangiku, dengan muka yang sangat meremehkan menyindir, “Masih muda kerja apa pun bisa, malah merusak hubungan orang, orang rumahmu tau nggak hal ini?”Aku menatapnya dengan emosi, “Kalau tidak ada bukti jangan bicara sembarangan!”“Siapa bilang aku nggak ada bukti, semalam semuanya pada lihat sendiri, sselingkuhanmu nyetir mobil sendiri datang menjemputmu.”“Mobil Bent emangnya kenapa, lain hari kasih kamu lihat garasinya Chelsia! itu baru mobil mewah!”Dari awal, aku nggak pernah pamer, tapi ayah cuman kasihan aku lemb

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 5

    “Dinda, gini aja, proposal itu hasil kerja kerasmu juga, nanti aku cari manajer untuk bahas tulis juga namamu, gimana?Aku senyum dingin, “Itu emang punyaku!”“Sebenarnya, ini juga hasil keputusan atasan perusahaan, kamu juga tahukan identitasku...”Pakai lagi identitas, kalau ini didengar ayah pasti akan dipukul.Aku lihat senyumnya penuh dengan kepalsuan, terus terang: “Jadi kamu mau gimana?”Aku tidak percaya Chelsia bisa sebaik itu, mau tulis namaku juga.Benar tebakanku, dia bilang: “Tiga proposal ini masih perlu dibagusin, baiknya kamu yang tulis, nanti aku periksa. Ini juga termasuk hasil kerjasama kita berdua.”Yang diimaunya hanya aku selesaiin semua proposal itu!Rencananya Chelsia, aku sudah tahu jauh-jauh hari.Lagi mau menolak, tapi aku lihat dia berusaha membuat muka sedihnya, tiba-tiba berubah pikirian, “Baik lah.”“Tapi kamu harus janji ya, nanti harus tulis namaku juga ya...”Melihat Chelsia pergi dengan tidak bisa sembunyikan senyumnya, dia pasti tertipu dengan aku ya

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 6

    Awalnya yang masih sangat percaya diri, sekarang mukaku langsung berubah.“Selamat untuk yang lolos, selamat bergabung dengan perusahaan. Tentu, untuk yang tidak lolos juga jangan patah hati, ini cuman bisa bilang prinsip kamu dengan perusahaan tidak cocok.”Yang tidak dibaca namanya hanya aku, semuanya dengan kompak melihat ke arahku.Pandangan mereka, ada yang kasihan, ada juga yang meremehkan.Dalam hati mereka, semenjak hari pertama masuk perusahaan aku sudah menyinggung putri presdir. Walaupun kedepannya diterima, juga akan susah bekerja di perusahaan.Aku tidak menerimanya, berdiri dan menanyai.“Alasannya? Kenapa cuman aku yang tidak lolos?”Bandingin sama rekan lain yang telat datang dan pulang cepat, aku bahkan tidak pernah izin, walaupun menyelesaikan tugas bukan sangat bagus, tapi juga lebih bagus dari rekan yang lain.“Ini adalah hasil pertimbangan atasan dari berbagai bidang, aku tidak bisa menjelaskan dengan singkat.”Atasan lagi, aku benaran mau tahu, atasan yang mana me

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 7

    “Sekarang yang paling penting itu cari solusi, aku masih ada 1 proposal, lebih baik anda lihat dulu proposalku, kalau anda merasa tidak bagus, aku segera pergi tanpa mengeluh.Sambil ngomong, aku memasang flashdisknya ke komputer, tetapi manajer ingin menghalangiku.Mengerutkan dahinya dan menghalangiku, dengan muka amarah bilang, “Dinda, kamu kira ini tempat apa, jangan membuang waktu kami!”“Biarin dia, aku mau lihat berapa besar kemampuan dia.” General manajer dengan tenang jalan menuju meja meeting dan duduk.Sebenarnya proposal ini juga ada arahan dari Ayah baru selesai. Pagi ini sebelum keluar, aku kasih dia lihat lagi, Ayah sangat puas buat aku makin percaya diri.Beberapa slide powerpoint dipresentasikan, ruang meeting jadi hening.Soalnya di dalam ini banyak membahas konten bisnis yang mendalam, tidak bisa dibandingin dengan proposal Chelsia.“Ini semua kamu yang tulis sendiri?”Ekspresi general manajer susah ditebak, pandangannya terus menilai aku.Belum sampai aku respons, m

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 8

    “Aku mau lihat, siapa yang ribut di perusahaan?” Ayah berdiri di tengah dengan penuh wibawa.Manajer segera maju dan menyapanya.“Seorang gadis yang tidak lolos magang saja, kehidupan pribadinya berantakan, tadi masih jebak rekan kerja, hampir saja membuat perusahaan rugi miliaran. Dia itu tidak diajar sama ibunya, tidak pantas untuk di perusahaan kita!”“Tidak diajar sama ibunya?Manajer kira Presdir di pihaknya, makin semangat merendahkanku sampai keluargaku.Belum selesai bicara, manajer sudah ditampar.“Siapa yang kasih kamu keberanian, beraninya begitu bilang putriku?”Sekarang, bukan hanya manajer yang terdiam, bahkan general manajer dan semua rekan kerja juga terdiam.“Apa? Putri pak presdir bukannya... Chelsia?”“Anda, anda salah nggak?” Manajer memegang pipinya, matanya dengan bingung melihat aku dan Chelsia.Selanjutnya, Ayah menendangnya dengan keras, “Putriku sendiri, aku bisa salah orang?”Manajer dengan “Auh” jatuh ke lantai dan orangnya jadi terdiam.Semuanya nggak menya

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 1

    Setelah lulus, ayah tidak urus aku lagi, dia langsung memasukkan aku ke bagian dasar perusahaan.Dengan alasan untuk melatih kemampuan dan mengasah tekad.Dari luar aku kelihatan mengeluh terus, tetapi dalam hati sangat ingin mandiri.Tapi di hari pertama kerja, aku sudah mendengar semua orang lagi gosipan, “Dengar-dengar putri Pak Sujono ada di dalam kumpulan magang ini.”“Pak Sujono terlalu tidak perhatian, seharusnya mengatur putrinya mulai dari posisi manajer nggak sih?Aku sedikit terkejut, informasi ini siapa yang sebarin?Untungnya, mereka asal tebak aja dan nggak ada hasilnya langsung alih topik.Di saat pertemuan anak magang, seorang perempuan yang datang telat memperkenalkan diirinya: “Halo semuanya, Aku Chelsia Sujono.”“Chelsia Sujono...Jangan-jangan kamu adalah putrinya Pak Sujono?” Orang di sampingnya terkejut sampai menutup mulut.Mendengar itu, ruang meeting jadi heboh.Soalnya Chelsia dari atas sampai bawah memakai barang branded, jam tangannya adalah model terbaru Cat

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 2

    “Itu si Dinda Vania benaran menyebalkan sekali. Tadi pagi tidak setuju aku jadi ketua, barusan menantang aku lagi.”“Ada hal begitu?”Manajer memegang pinggangnya Chelsia, memojokkan seluruh tubuhnya ke sudut yang gelap.“Hal ini kasih aja ke aku, akan kubuat dia tidak bisa bertahan sampai selesai magang.”Selanjutnya, di ruang tangga yang sunyi terdengarlah suara manja yang sangat nggak enak didengar.Seketika aku merinding, tapi merasa lucu lagi.Aku benaran mau lihat, gimana cara mereka membuatku tidak bisa tahan sampai selesai magang.Benaran, esok paginya aku di panggil ke ruang manajer.“Dokumen yang kemarin suruh kamu kerjain kenapa belum dikumpul? Pekerjaan dasar aja tidak bisa selesaikan, kamu tidak perlu lanjut di sini lagi.”Aku kira dia bisa pakai trik apaan.Ternyata gini doang.Aku dengan tenang melihat manajer, “Chelsia yang lapor ke anda?”“Dia lapor dengan jujur, aku juga mengurusnya dengan adil.”Aku pengen ketawa, bagus sekali mengurusnya dengan adil!“Dokumen itu se

Bab terbaru

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 8

    “Aku mau lihat, siapa yang ribut di perusahaan?” Ayah berdiri di tengah dengan penuh wibawa.Manajer segera maju dan menyapanya.“Seorang gadis yang tidak lolos magang saja, kehidupan pribadinya berantakan, tadi masih jebak rekan kerja, hampir saja membuat perusahaan rugi miliaran. Dia itu tidak diajar sama ibunya, tidak pantas untuk di perusahaan kita!”“Tidak diajar sama ibunya?Manajer kira Presdir di pihaknya, makin semangat merendahkanku sampai keluargaku.Belum selesai bicara, manajer sudah ditampar.“Siapa yang kasih kamu keberanian, beraninya begitu bilang putriku?”Sekarang, bukan hanya manajer yang terdiam, bahkan general manajer dan semua rekan kerja juga terdiam.“Apa? Putri pak presdir bukannya... Chelsia?”“Anda, anda salah nggak?” Manajer memegang pipinya, matanya dengan bingung melihat aku dan Chelsia.Selanjutnya, Ayah menendangnya dengan keras, “Putriku sendiri, aku bisa salah orang?”Manajer dengan “Auh” jatuh ke lantai dan orangnya jadi terdiam.Semuanya nggak menya

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 7

    “Sekarang yang paling penting itu cari solusi, aku masih ada 1 proposal, lebih baik anda lihat dulu proposalku, kalau anda merasa tidak bagus, aku segera pergi tanpa mengeluh.Sambil ngomong, aku memasang flashdisknya ke komputer, tetapi manajer ingin menghalangiku.Mengerutkan dahinya dan menghalangiku, dengan muka amarah bilang, “Dinda, kamu kira ini tempat apa, jangan membuang waktu kami!”“Biarin dia, aku mau lihat berapa besar kemampuan dia.” General manajer dengan tenang jalan menuju meja meeting dan duduk.Sebenarnya proposal ini juga ada arahan dari Ayah baru selesai. Pagi ini sebelum keluar, aku kasih dia lihat lagi, Ayah sangat puas buat aku makin percaya diri.Beberapa slide powerpoint dipresentasikan, ruang meeting jadi hening.Soalnya di dalam ini banyak membahas konten bisnis yang mendalam, tidak bisa dibandingin dengan proposal Chelsia.“Ini semua kamu yang tulis sendiri?”Ekspresi general manajer susah ditebak, pandangannya terus menilai aku.Belum sampai aku respons, m

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 6

    Awalnya yang masih sangat percaya diri, sekarang mukaku langsung berubah.“Selamat untuk yang lolos, selamat bergabung dengan perusahaan. Tentu, untuk yang tidak lolos juga jangan patah hati, ini cuman bisa bilang prinsip kamu dengan perusahaan tidak cocok.”Yang tidak dibaca namanya hanya aku, semuanya dengan kompak melihat ke arahku.Pandangan mereka, ada yang kasihan, ada juga yang meremehkan.Dalam hati mereka, semenjak hari pertama masuk perusahaan aku sudah menyinggung putri presdir. Walaupun kedepannya diterima, juga akan susah bekerja di perusahaan.Aku tidak menerimanya, berdiri dan menanyai.“Alasannya? Kenapa cuman aku yang tidak lolos?”Bandingin sama rekan lain yang telat datang dan pulang cepat, aku bahkan tidak pernah izin, walaupun menyelesaikan tugas bukan sangat bagus, tapi juga lebih bagus dari rekan yang lain.“Ini adalah hasil pertimbangan atasan dari berbagai bidang, aku tidak bisa menjelaskan dengan singkat.”Atasan lagi, aku benaran mau tahu, atasan yang mana me

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 5

    “Dinda, gini aja, proposal itu hasil kerja kerasmu juga, nanti aku cari manajer untuk bahas tulis juga namamu, gimana?Aku senyum dingin, “Itu emang punyaku!”“Sebenarnya, ini juga hasil keputusan atasan perusahaan, kamu juga tahukan identitasku...”Pakai lagi identitas, kalau ini didengar ayah pasti akan dipukul.Aku lihat senyumnya penuh dengan kepalsuan, terus terang: “Jadi kamu mau gimana?”Aku tidak percaya Chelsia bisa sebaik itu, mau tulis namaku juga.Benar tebakanku, dia bilang: “Tiga proposal ini masih perlu dibagusin, baiknya kamu yang tulis, nanti aku periksa. Ini juga termasuk hasil kerjasama kita berdua.”Yang diimaunya hanya aku selesaiin semua proposal itu!Rencananya Chelsia, aku sudah tahu jauh-jauh hari.Lagi mau menolak, tapi aku lihat dia berusaha membuat muka sedihnya, tiba-tiba berubah pikirian, “Baik lah.”“Tapi kamu harus janji ya, nanti harus tulis namaku juga ya...”Melihat Chelsia pergi dengan tidak bisa sembunyikan senyumnya, dia pasti tertipu dengan aku ya

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 4

    Esoknya saat aku ke kantor, terjadi lagi hal yang sangat konyol.“Kamu dengar nggak? Dinda itu selingkuhan orang!”“Kami semalam yang lembur lihat sendiri, seorang pria tua nyetir mobil bagus datang menjemputnya. Mereka bahkan senyum-senyuman, benaran nggak tahu malu!”Aku membuka pintu kamar mandi, dengan tenang melihat 2 cewek yang bicara sembarangan.Mereka tidak tahu bakal ketangkap basah olehku, cuman menunduk kepalanya dan jalan keluar.Balik ke kantor, Fany menghalangiku, dengan muka yang sangat meremehkan menyindir, “Masih muda kerja apa pun bisa, malah merusak hubungan orang, orang rumahmu tau nggak hal ini?”Aku menatapnya dengan emosi, “Kalau tidak ada bukti jangan bicara sembarangan!”“Siapa bilang aku nggak ada bukti, semalam semuanya pada lihat sendiri, sselingkuhanmu nyetir mobil sendiri datang menjemputmu.”“Mobil Bent emangnya kenapa, lain hari kasih kamu lihat garasinya Chelsia! itu baru mobil mewah!”Dari awal, aku nggak pernah pamer, tapi ayah cuman kasihan aku lemb

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 3

    Fany tidak memberi waktu untuk aku respons, langsung mengambil jam tangannya, “Chelsia coba kamu lihat, ini jam tanganmu yang hilang bukan?”“Benar, ini jam tangan pemberian ibuku. Dinda, ini kenapa bisa ada di dalam lacimu?”Chelsia dengan mata yang merah melihatku, wajahnya yang menyedihkan membuat semua orang menenangkannya.Aku benaran shock kali!“Jam tanganmu? Dalamnya terukir namaku?Dengar itu, semuanya terbengong, pada pergi melihat ukiran nama tersebut.Setengah bulan yang lalu adalah ulang tahunku, teman sekolahku yang fake demi menjilatku, sengaja membuatin jam tangan ini.Hanya saja model yang sama di rumahku terlalu banyak, jadi aku menjual jam tangan itu dengan harga murah di aplikasi.Aku masih ingat, keesokan harinya datang seorang pembeli. Tetapi dia nego lama sekali, aku sudah capek, jadi kubulatin nominalnya.Tapi nggak ku sangka, orangnya adalah Chelsia.“Siapa yang bilang DV itu adalah namamu? Benaran sangat konyol!”Fany menyilangkan tangannya di depan dada, “Jan

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 2

    “Itu si Dinda Vania benaran menyebalkan sekali. Tadi pagi tidak setuju aku jadi ketua, barusan menantang aku lagi.”“Ada hal begitu?”Manajer memegang pinggangnya Chelsia, memojokkan seluruh tubuhnya ke sudut yang gelap.“Hal ini kasih aja ke aku, akan kubuat dia tidak bisa bertahan sampai selesai magang.”Selanjutnya, di ruang tangga yang sunyi terdengarlah suara manja yang sangat nggak enak didengar.Seketika aku merinding, tapi merasa lucu lagi.Aku benaran mau lihat, gimana cara mereka membuatku tidak bisa tahan sampai selesai magang.Benaran, esok paginya aku di panggil ke ruang manajer.“Dokumen yang kemarin suruh kamu kerjain kenapa belum dikumpul? Pekerjaan dasar aja tidak bisa selesaikan, kamu tidak perlu lanjut di sini lagi.”Aku kira dia bisa pakai trik apaan.Ternyata gini doang.Aku dengan tenang melihat manajer, “Chelsia yang lapor ke anda?”“Dia lapor dengan jujur, aku juga mengurusnya dengan adil.”Aku pengen ketawa, bagus sekali mengurusnya dengan adil!“Dokumen itu se

  • Karier Magang Putri Presdir   Bab 1

    Setelah lulus, ayah tidak urus aku lagi, dia langsung memasukkan aku ke bagian dasar perusahaan.Dengan alasan untuk melatih kemampuan dan mengasah tekad.Dari luar aku kelihatan mengeluh terus, tetapi dalam hati sangat ingin mandiri.Tapi di hari pertama kerja, aku sudah mendengar semua orang lagi gosipan, “Dengar-dengar putri Pak Sujono ada di dalam kumpulan magang ini.”“Pak Sujono terlalu tidak perhatian, seharusnya mengatur putrinya mulai dari posisi manajer nggak sih?Aku sedikit terkejut, informasi ini siapa yang sebarin?Untungnya, mereka asal tebak aja dan nggak ada hasilnya langsung alih topik.Di saat pertemuan anak magang, seorang perempuan yang datang telat memperkenalkan diirinya: “Halo semuanya, Aku Chelsia Sujono.”“Chelsia Sujono...Jangan-jangan kamu adalah putrinya Pak Sujono?” Orang di sampingnya terkejut sampai menutup mulut.Mendengar itu, ruang meeting jadi heboh.Soalnya Chelsia dari atas sampai bawah memakai barang branded, jam tangannya adalah model terbaru Cat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status