Share

10. Menjadi Jalang

last update Huling Na-update: 2025-03-19 22:08:41
Di sebuah butik mewah yang berada di kawasan elit kota terasa sangat eksklusif. Cahaya lampu kristal yang menggantung di langit-langit memantulkan kilauan halus pada rak-rak pakaian berlabel desainer terkenal.

Aroma lembut parfum mahal menguar di udara, menyatu dengan suara lembut musik klasik yang mengalun pelan.

Di salah satu sudut butik, perempuan peruh baya dengan anggun mengenakan gaun berwarna pastel, tengah memilih beberapa gaun. Dia adalah Widya, nyonya besar keluarga Narendra, yang tidak lain adalah mama Rama.

Widya tampak asik berbincang dengan Evita, seorang gadis muda berparas manis yang sudah lama menaruh hati pada Rama. Evita, dengan balutan dress putih sederhana yang elegan, tersenyum mendengar cerita Widya.

“Sekarang Rama sedang melakukan perjalanan bisnis. Papanya semakin percaya dengan hasil kerja Rama yang selalu memuaskan,” ujar Widya bangga, menyerahkan satu gaun kepada pramuniaga untuk dibawa ke ruang ganti. “Dia akan bertemu dengan beberapa pengusaha penting
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    11. Selamat Pagi, Cinta

    Rama melangkah mendekati Cinta, matanya menyapu tubuhnya dengan tatapan yang penuh nafsu. Di tangannya, ponsel masih terhubung dengan Evita, panggilan yang sengaja tidak diakhiri.Rama ingin Evita mendengar segalanya, ingin gadis itu tahu bahwa tidak ada ruang untuknya di hatinya. Dengan gerakan perlahan, Rama meletakkan ponsel di nakas, memastikan suara mereka tetap terdengar jelas di sisi lain telepon.“Kamu cantik malam ini,” ucap Rama dengan suara datar namun penuh intensitas. Kata-katanya menggantung di udara, seolah menunggu reaksi.“Terima kasih,” jawab Evita dari ujung telepon, suaranya lembut namun penuh harap.Wajah Evita merona, hatinya pun melambung tinggi. Untuk sesaat, dia membayangkan Rama sedang berbicara padanya, memujinya dengan penuh cinta. Tapi semua itu tidak berlangsung lama, dan segera hancur berkeping-keping.“Aah….”Satu desahan lembut lolos dari bibir Cinta saat Rama mulai menyentuhnya. Sentuhannya kasar, penuh tuntutan dan gairah.Cinta mencoba menahan napas

    Huling Na-update : 2025-03-20
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    12. Terpuaskan Segalanya

    Cinta beranjak dari tempat tidur, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Hatinya masih berdebar mengingat cara Rama menatapnya tadi. Senyum itu. Tatapan itu. Terlalu berbahaya.Cinta meraih pakaian yang tergeletak di kursi, bersiap untuk meninggalkan kamar. Tapi baru saja melangkah, tangan Rama dengan cepat menangkap pergelangan tangannya hingga membuat Cinta kembali terduduk di tepian ranjang.“Tetaplah di sini.” Suara Rama terdengar rendah, hampir seperti bisikan.Cinta menoleh, menemukan pria itu masih bersandar di kepala ranjang, menatapnya dengan ekspresi yang sulit ia artikan. Seolah berat melepaskannya.“Aku harus membuat sarapan dan menyiapkan pakaianmu,” ujar Cinta pelan.Rama menghela napas, lalu bersandar lebih santai. “Hari ini aku tidak ada pekerjaan. Tapi nanti malam ada gala dinner.”Cinta hanya diam, menunggu kelanjutannya.“Aku ingin kau mendampingiku.”Cinta mengerutkan kening, sedikit terkejut. “Aku?”Rama mengangguk. “Ya. Dan aku ingin kau tampil cantik malam ini

    Huling Na-update : 2025-03-20
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    13. Pertemuan

    Kala Cinta dan Rama sedang asik berbelanja, di tempat yang berbeda meski hatinya sedang terpatahkan tetapi dia tetap memperjuangkan rasa cintanya kepada Rama.Kini Evita sudah berada di rumah keluarga Narendra. Dia duduk dengan anggun di ruang tamu berhadapan dengan Widya, Mama Rama, yang sedang menikmati teh di sore hari.Meskipun hatinya masih perih setelah mengetahui Rama bersama perempuan lain, ia tidak menunjukkan kelemahannya. Senyum manis tetap menghiasi wajahnya."Padahal baru kemarin ketemu, tapi rasanya sudah kangen dengan Tante Widya," ucap Evita dengan nada lembut.Widya menatapnya dengan penuh kasih. "Ah, Evita, kamu memang anak yang manis. Tante juga senang kamu datang. Seandainya saja kamu sudah menikah dengan Rama, tentu tante tidak akan kesepian. Apalagi kalau kalian sudah punya anak."Evita mengangguk. Rasa percaya dirinya membumbung tinggi. Evita terdiam sejenak memilah dan memilih kata dengan hati-hati agar tidak terkesan terlalu agresif."Tante bisa saja. Tapi apa

    Huling Na-update : 2025-03-21
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    14. Gala Dinner

    Maira menautkan lengannya erat pada Kevin, tersenyum penuh kemenangan, seolah ingin menegaskan siapa yang kini berdiri di sisinya.Cinta menahan napas. Ini tidak akan mudah. Mungkin rasa cinta sudah terkikis habis, tetapi rasa sakit karena pengkhianatan dan pengabaian dari Kevin masih terasa. Apalagi hal itu membuatnya harus terjebak bersama Rama.Sementara itu Rama dan Kevin, meski keduanya tidak mengenal secara pribadi, tetapi mereka saling mengetahui sepak terjang masing-masing dalam dunia bisnis. Ada persaingan tak kasat mata sebagai sesama pengusaha muda, selain masalah perempuan yang kini berada di samping mereka.Rama semakin mempererat genggamannya di pinggang Cinta, jarinya menekan kuat seakan ingin mengukir jejak kepemilikannya. Lalu, dengan langkah mantap dan penuh kharisma, ia membawa Cinta mendekati Kevin.Rama tersenyum tipis dan mengulurkan tangan. “Senang akhirnya bisa bertemu dengan Kevin Sanjaya. Perkenalkan, saya Rama Narendra.”Kevin membalas jabatan tangan itu, ek

    Huling Na-update : 2025-03-21
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    15. Ingin Bahagia

    Rama membuka pintu vila dan melangkah masuk lebih dulu, membiarkan Cinta mengikutinya dalam diam. Begitu pintu tertutup, atmosfer berubah. Tidak ada lagi sorot mata tamu gala dinner, tidak ada lagi Kevin dan Maira, tidak ada lagi tatapan penuh penilaian dari orang-orang masa lalu Cinta.Namun, justru dalam keheningan ini, Cinta merasa semakin terpojok.Rama melepaskan jasnya, melemparkannya ke sofa. Dia kemudian membuka dasinya perlahan, sembari menatap Cinta yang berdiri beberapa langkah darinya, tampak ragu.“Kau masih menginginkannya?” Rama bertanya, suaranya dalam dan tajam.Cinta mengangkat wajahnya, sedikit terkejut. “Apa?”“Kevin.”Cinta menghela napas, matanya menghindari tatapan Rama. “Kami sudah punya kehidupan masing-masing.”Jawaban itu seharusnya cukup. Seharusnya menutup pembicaraan ini. Tapi Rama tidak puas. Ia melangkah lebih dekat, memangkas jarak di antara mereka. “Itu jawaban yang terdengar terlalu netral. Seperti jawaban seseorang yang masih mencoba meyakinkan diri

    Huling Na-update : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    16. Rujuk

    Tamparan keras mendarat di pipi Kevin.Kevin masih merasakan panas di pipinya ketika matanya menangkap bayangan sosok yang sangat di kenalnya. Dan kini berdiri di depannya dengan penuh amarah. Dia adalah Lilian, mamanya.Wajah Lilian penuh amarah, matanya berkilat-kilat menatap Kevin sebelum beralih ke sosok di belakangnya. Maira, yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut, menegang di tempatnya."Jadi perempuan ini yang membuatmu lupa diri?" Suara Lilian terdengar tajam dan penuh penghinaan. "Seorang perempuan murahan yang menggoda putraku untuk mendapatkan uangnya?"Maira terperanjat. "Ma … maaf, Tante, saya tidak ….""Keluar!" Lilian menunjuk ke pintu dengan penuh wibawa. "Aku tidak ingin melihat pel*cur seperti kau ada di sini!"Wajah Maira memucat. Matanya melirik Kevin, berharap ada pembelaan. Namun, Kevin hanya diam, ekspresinya dingin."Tante, saya tidak menggoda Kevin. Kami hanya ….""Hanya apa?" Lilian menyeringai sinis. "Kau pikir aku tidak tahu tipe perempuan sepertimu? Y

    Huling Na-update : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    17. Janji di Atas Ranjang Penuh Noda

    Hari-hari setelah malam gala dinner terasa berbeda. Hubungan antara Cinta dan Rama berubah seolah tanpa batasan.Dendam yang dulu membara di dada Rama kini hanya menyisakan gairah yang semakin sulit ia kendalikan. Ia mulai melihat Cinta bukan hanya sebagai perempuan yang ia sewa untuk memuaskan nafsu semata, tetapi sebagai seseorang yang mengisi hari-harinya dengan cara yang tak pernah ia duga.Di sisi lain, Cinta tetap berusaha menjalani perannya dengan profesional. Ia tahu ini hanya sementara, dan hitung mundur menuju perpisahan mereka semakin dekat. Cinta sadar jika dia harus bisa mengendalikan diri agar tidak terbawa perasaan.Kini mereka menjalani hari-hari yang terasa seperti rutinitas pasangan sebenarnya. Di siang hari, mereka bertemu dengan klien-klien penting, menghadiri pertemuan bisnis, dan menikmati makan malam di restoran mewah.Rama selalu memastikan bahwa Cinta tampil sempurna setiap kali mereka bersama. Tidak peduli berapa uang yang dia keluarkan untuk membelikan Cinta

    Huling Na-update : 2025-03-22
  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    18. Bukan Cinta yang Dulu

    Evita duduk dengan tenang di kursinya, menyesap kopi yang baru saja disajikan. Di hadapannya, seorang pria berpenampilan rapi meletakkan amplop cokelat di atas meja. Senyumnya tipis, penuh arti, seolah menikmati ekspresi Evita yang berusaha tetap tenang meskipun hatinya berdebar."Seperti yang saya katakan sebelumnya, Nona Evita," ujar pria itu, menyandarkan tubuh ke kursinya, "Tuan Rama bukan pria yang bersih yang selama ini Anda bayangkan."Evita menatapnya tajam, lalu membuka amplop itu. Di dalamnya ada beberapa foto, Rama di lobi hotel mewah, Rama di restoran bersama seorang perempuan berbeda di setiap tempat, Rama memasuki kamar hotel dengan seorang wanita yang jelas bukan pasangan tetapnya."Setiap kali dia melakukan perjalanan bisnis, selalu ada perempuan yang menemani," lanjut pria itu. "Mereka bukan sekadar rekan bisnis atau kolega. Mereka adalah perempuan bayaran, kelas atas, tentu saja."Evita meremas foto-foto itu dengan erat. Hatinya terasa panas. "Dan sekarang?"Pria itu

    Huling Na-update : 2025-03-23

Pinakabagong kabanata

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    56. Sosok dari Masa Lalu

    Cinta mengepalkan tangannya di bawah meja. Dalam diam, Cinta sedang mengumpulkan keberanian untuk melawan. Janda beranak satu itu sudah siap dengan segala konsekuensinya.“Aku mengajakmu bertemu bukan untuk bilang ‘ya’,” ujar Cinta akhirnya. Suaranya yang tenang justru terasa menghujam di dada Nora.Senyum Nora menipis. Matanya menyipit karena tidak percaya melihat keberanian Cinta. “Lalu … untuk apa?”“Untuk memberitahu kamu, jika aku tidak akan goyah dengan pendirianku sekarang,” jawab Cinta pelan. “Aku tidak akan takut dengan segala ancamanmu, Nora. Kamu bisa mengatakan kepada siapa pun tentang masa laluku. Dan aku tidak akan peduli dengan penilaian mereka.”Teror tiada henti dari Nora justru semakin meyakinkan Cinta, jika niatnya untuk meninggalkan lembah hina, lebih besar dari ketakutan jika aibnya akan terbongkar.Cinta sadar, kapan pun aib itu bisa terbongkar, entah dari Nora, atau dari orang lain yang pernah melihatnya bersama Rama. Hujatan dan caci maki akan tertuju kepadanya

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    55. Rayuan

    Sejak kehadiran Nora, hari-hari Cinta mulai terasa semakin penuh tekanan. Sejak tautan gosip itu menyebar, dia merasa seolah seluruh mata memandangnnya dengan tatapan hina.Setiap menyaksikan pelanggan yang sedang bercanda sambil menikmati hidangan, Cinta merasa seolah mereka sedang membicarakan dirinya. Kini hidup Cinta terasa tidak tenang, dipenuhi dengan berbagai kecurigaan. Cinta merasa, setiap orang yang memandangnya seolah ingin mengupas lapis demi lapis tubuh dan masa lalunya.Nora terus meneror. Kadang hanya kiriman emoji api, atau tautan komentar jahat dari netizen.Bahkan sosok yang telah menjadi teman bertumbuh sejak masa kecil itu, tidak segan mengirim pesan bernada ancaman, “Tinggal tunggu waktu sampai anakmu tahu siapa ibunya sebenarnya.”Cinta membaca setiap pesan yang dikirim oleh Nora, tetapi tidak satu pun yang dia balas.Untuk masalah yang satu ini, Cinta merasa benar-benar harus menghadapinya sendiri. Dia tidak tahu harus berbagi dengan siapa.Ini bukan tentang luk

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    54. Ancaman Nora

    Cinta berdiri di balik meja kasir, mengenakan blus putih sederhana dan celemek cokelat khas kafe miliknya. Ia menatap Hardy, barista muda yang sedang menuangkan espresso ke dalam cangkir. Pemuda itu berhenti sejenak saat menyadari Cinta melangkah menghampirinya, tampaknya ada hal penting yang ingin dia bicarakan.“Hardy!”Mendengar panggilan dari Cinta, Hardy segera meletakkan milk jug ke atas meja, lalu berbalik menghadap bos barunya.“Iya, Mbak?”Karena usia para karyawan tidak terlalu jauh dengan Cinta, mereka memanggil Cinta dengan panggilan 'Mbak' agar lebih akrab. Meski ada beberapa yang belum terbiasa, dan tetap memanggil 'bu' seperti saat bersama dengan Anisa dulu.“Terima kasih, ya,” ucap Cinta, menatap mata Hardy dengan tulus. “Kamu sudah bantu sampaikan pesanku ke Pak Davin. Aku tahu ini bukan posisi yang nyaman buat kamu, apalagi kalian masih ada hubungan kekerabatan.”Hardy tersenyum tipis, meski matanya tampak sedikit canggung. “Nggak apa-apa, Mbak. Mas Davin juga… ya,

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    53. Ancaman

    Cinta berdiri di dekat meja kasir, menatap kosong ke arah para karyawan yang mulai merapikan kafe menjelang waktu tutup. Lantunan musik lembut masih mengalun pelan dari speaker di sudut ruangan, bercampur dengan suara kursi digeser, gelas dicuci, dan ucapan ringan antar sesama karyawan. Semuanya tampak biasa, seperti hari-hari sebelumnya. Tapi tidak dengan Cinta.Bayangan wajah Nora terus menghantui pikirannya. Senyum licik itu. Kata demi kata yang seperti racun. Ancaman yang bisa meruntuhkan semua yang selama ini dia bangun dengan susah payah.Tangannya yang menggenggam kain lap di meja mulai bergetar. Cinta berusaha tetap tegak, tersenyum kecil saat Rizka melambaikan tangan pamit. Tapi senyum itu tak sampai ke matanya. Begitu pintu kafe tertutup dan tinggal suara detik jam dinding yang terdengar jelas, Cinta menyandarkan tubuhnya ke meja, diam-diam menunduk.Air mata itu jatuh pelan. Tanpa suara. Tanpa drama. Hanya butiran kecil yang mengalir perlahan di pipinya. Ia menyekanya cep

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    52. Badai yang Kembali Datang

    Cinta menyandarkan punggungnya pada kursi, menatap Nora dengan sorot mata dingin, meski amarah dalam dadanya membara. Dalam diamnya, ia mengingat kembali semua luka yang sudah lama ia pendam, malam-malam panjang penuh air mata, rasa jijik yang tidak bisa hilang dari tubuhnya, dan suara erangan dan desahan Rama yang terus menghantui pikirannya. Semua itu berawal dari satu nama, Nora.“Aku tidak akan pernah lupa, Nor,” ucap Cinta akhirnya, suaranya datar namun tajam. “Nggak akan lupa dari mana uang itu berasal. Dari mana aku bisa beli kafe ini. Dan aku juga nggak akan lupa siapa sahabatku yang menjerumuskan aku ke lembah itu.”Nora tersenyum kecil, seperti tak tersentuh oleh tudingan itu. Ia menyilangkan kakinya, mengambil cangkir kopi yang tinggal setengah, lalu menyesapnya dengan santai. “Kamu harusnya berterima kasih sama aku, Cin. Bukan malah melempar kesalahan seperti ini."Cinta menyipitkan mata. “Terima kasih? Karena kamu sudah menjual aku?”Nora tertawa, pahit dan sarkastik. “O

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    51. Bukan Sahabat Lagi

    Nora. Sahabat masa kecil, seseorang yang dulu tidur di ranjang sebelah di panti asuhan. Yang berbagi sepotong roti dan mimpi-mimpi kecil tentang masa depan yang lebih baik. Tetapi dia adalah perempuan yang telah menghancurkan hidup Cinta. Dengan kata-kata manis dan senyum pura-pura, Nora menggiringnya ke dalam perangkap. Membuatnya percaya bahwa pekerjaan itu akan membawa kehidupan lebih baik, tetapi yang ia dapatkah adalah kehinaan. Kehinaan bersama Rama. Satu bulan menjadi budak nafsu mantan kekasihnya, sampai kini masih menghantui tidurnya.Sekarang, Nora duduk santai, tertawa pelan, tanpa beban. Seolah semua itu tak pernah terjadi. Seolah mereka masih dua anak yatim piatu yang saling menjaga.Tiara menoleh dan melambaikan tangan dengan wajah senang melihat kehadiran Cinta. “Kak Cintaaa! Lihat Kak Nora datang."Cinta mengangguk pelan. Senyum kecil dipaksakan, meski tangan yang menggenggam alat bantu jalan Chiara mulai gemetar.Nora bangkit dari duduknya, menghampiri Cinta lalu

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    50. Siapa Dia?

    Tangan Rama mengambil map itu perlahan, membuka lembar demi lembar isinya, sebagian berisi catatan pengamatan, beberapa foto candid, dan selembar fotokopi dokumen rumah sakit.“Apa maksudmu banyak orang? Siapa saja?” tanya Rama cepat, nada suaranya mulai menajam.Selo menyandarkan tubuhnya ke kursi, tangan terlipat di dada. Ia menatap Rama seperti sedang mengamati pecahan teka-teki yang hampir utuh.“Selain njenengan,” ucap Selo Ardi datar, “ada mantan suaminya. Ada kemungkinan dia menyesal dan ingin rujuk kembali."Rama mengeraskan rahangnya, ada kecemburuan yang tiba-tiba menyeruak di dalam hatinya. Dia sudah menantikan Cinta begitu lama, dan tidak akan membiarkan ada yang menghalanginya, termasuk mantan suaminya.Kini, bukan hanya meluluhkan hati kedua orang tuanya agar memberi restu, tetapi juga menaklukkan putri Cinta, yang mungkin saja akan lebih condong untuk memilih ayah kandungnya."Terus… ibu mertuanya. Lebih berbahaya. Dia nggak bergerak terang-terangan, tapi saya lihat di

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    49. Pemburu Cinta

    Rama menarik napas panjang, berusaha meneguhkan fokus meski pikirannya berkelindan antara paparan proyek dan kabar dari Selo Ardi. Rama tetap berdiri tegap di hadapan jajaran direksi dan calon investor yang duduk menyimak. Seorang investor senior dari Jepang, Mr. Takahashi, mengangkat tangan.“Mr. Rama, bagaimana Anda memastikan teknologi energi surya ini dapat diimplementasikan secara efisien di iklim tropis seperti Indonesia, mengingat musim hujan yang panjang?”Rama tersenyum tenang. “Pertanyaan yang sangat baik, Mr. Takahashi. Kami telah bekerja sama dengan mitra teknologi dari Eropa dan Singapura untuk menciptakan panel surya dengan sistem penyimpanan energi yang lebih efisien. Dengan baterai lithium-iron phosphate generasi terbaru, daya tetap bisa disuplai selama 48 jam bahkan tanpa sinar matahari. Kami juga sudah menguji prototipe di Jawa Barat dengan hasil yang sangat menjanjikan.”Salah satu petinggi lokal, Pak Ardiansyah, menyusul bertanya, “Bagaimana dengan kepercayaan mas

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    48. Menemukan Cinta

    Malam menurunkan sunyinya pelan-pelan, memeluk bangunan kafe yang kini telah sepi. Lampu-lampu temaram di sudut-sudut ruang memantulkan bayangan yang tenang di dinding kayu. Setelah memastikan Chiara sudah benar-benar terlelap di kamarnya, Cinta melangkahkan kakinya ke tempat Tiara sedang duduk berselonjor di sofa kecil dekat dapur, menyeruput teh hangat yang baru saja ia seduh.Cinta ikut duduk di sampingnya, menarik napas panjang sebelum akhirnya berkata, “Tadi siang Davin datang.”Tiara melirik, sedikit terkejut namun tak sepenuhnya heran. “Pak Davin? Maksudnya… mantan bos besar?”Cinta mengangguk pelan. “Dia minta kerja. Katanya Farah sebentar lagi melahirkan, dan dia butuh penghasilan tetap.”Tiara menghela napas panjang, meletakkan cangkirnya di atas meja kecil di depan mereka. Ia menatap Cinta dengan sorot tajam namun penuh kepedulian. “Mbak Cinta serius mempertimbangkannya?”“Aku masih bingung,” jawab Cinta jujur. “Mau nolak kasihan, mau terima juga gimana. Mbak ingat pesan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status