"Jangan, tolong!"Terdengar suara wanita yang meminta bantuan dari tengah gunung.Di bawah pohon mapel, seorang pria mendorong seorang wanita ke tanah dan merobek pakaian wanita tersebut dengan kasar sambil tersenyum.Wanita yang tergeletak di tanah tidak lain adalah Tiara. Dia mati-matian menolak sambil meminta bantuan.Saat ini, Tiara hampir putus asa. Tempat ini sangat terpencil sehingga tidak ada orang yang lewat sama sekali.Terlebih lagi, pria di depannya adalah orang dari Pulau Fairy. Bahkan jika seseorang lewat, mereka mungkin tidak akan menyelamatkannya."Cantik, aku sarankan kamu nggak melawan. Bekerja samalah denganku. Selama kamu melayaniku dengan baik, aku pasti nggak akan memperlakukanmu dengan buruk.""Biarkan aku pergi." Tiara melawan dengan lebih kuat.Kenzo Jonathan tidak berhasil untuk waktu yang lama. Dia tidak bisa menahan amarahnya lagi. Kenzo mengangkat tangannya dan menampar wajah Tiara dengan keras."Dasar nggak tahu diri. Kalau kamu berani melawan lagi, aku ak
Karena aliran energi yang bergejolak dan asap menghalangi pandangannya, Kenzo tidak siap. Saat dia menyadari bahayanya, semuanya sudah terlambat."Plak!"Suara tamparan terdengar jelas. Kemudian, Kenzo langsung terpental keluar."Tiara, kamu nggak apa-apa, 'kan?" Leo buru-buru membantu Tiara berdiri."Pak Leo, terima kasih."Tiara meneteskan air matanya, lalu dia melemparkan dirinya ke pelukan Leo."Pak Kenzo, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Di sisi lain, Nita terkejut dan bergegas membantu Kenzo berdiri.Kenzo tampak linglung. Dia menggelengkan kepalanya dan tersadar dari lamunannya. Kemudian, dia tampak marah."Sialan. Aku benar-benar meremehkanmu. Kamu bahkan berani menyerang dan menampar wajahku. Aku akan membiarkanmu mati tanpa tempat pemakaman!"Kenzo berteriak dengan marah, lalu dia menginjak tanah dengan jari kakinya. Dalam sekejap, dia langsung berlari keluar seperti seekor citah.Leo menarik Tiara ke belakangnya dengan tatapan sinis."Matilah!"Dalam sekejap, Kenzo bergegas ke ara
"Ah ...."Nita sangat ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat. Kemudian, dia buru-buru meraih kerah bajunya, "Jangan, aku adalah putri Keluarga Sagara. Kalau kamu berani menindasku, ayahku nggak akan melepaskanmu."Setelah mendengar kata-katanya, Leo berkata sambil tersenyum sinis, "Hei, kamu terlalu bodoh. Aku memotong kaki kakakmu. Bahkan kalau aku melepaskanmu sekarang, keluargamu nggak akan melepaskanku. Masalah sudah menjadi seperti ini, apa yang perlu aku khawatirkan?""Nggak, selama kamu melepaskanku, aku bisa menjadi perantara untukmu. Kamu pasti akan selamat.""Nggak perlu. Kalau aku penakut, aku nggak akan memotong kaki kakakmu. Hari ini, aku harus memberimu pelajaran yang nggak akan pernah kamu lupakan," kata Leo dengan nada dingin."Jangan, tolonglah." Nita berusaha keras untuk memohon. Penampilannya yang menyedihkan itu membuat orang lain merasa kasihan.Leo malah menunjukkan ekspresi menghina. Leo tidak akan merasa iba pada gadis yang sangat kejam itu."Hei, jangan salahk
Nita berkata sambil berpakaian, "Ini pertama kalinya bagiku. Kamu seharusnya puas sekarang.""Aku sangat puas. Aku nggak akan peduli dengan apa yang terjadi kali ini. Tapi, kalau itu terjadi lagi, jangan salahkan aku karena nggak bertindak kejam.""Kelak, aku pasti nggak akan berani melakukannya lagi. Tapi, aku punya satu permintaan. Aku ingin tahu apakah kamu bisa memenuhinya," tanya Nita dengan ragu."Katakanlah.""Aku ingin melihat wajah aslimu."Leo tidak membuka suara.Nita buru-buru menjelaskan, "Aku memberikan pertama kaliku dengan begitu saja. Aku harus tahu seperti apa pria yang tidur denganku.""Akan ada peluang di masa depan."Leo mencium bibir Nita yang lembut, lalu berjalan pergi.Meskipun kekuatan Leo telah meningkat pesat, dia masih memerlukan beberapa saat untuk mencapai puncaknya. Jadi, Leo harus berhati-hati.Meskipun Nita tidak mengenalnya, tidak ada jaminan jika Nita melihat wajah asli Leo, dia tidak akan menggambar wajahnya.Begitu identitas Leo terungkap, situasin
"Aku kenal pria ini, sepertinya dia adalah Pak Peter dari Keluarga Jonathan di Pulau Fairy!"Pulau Fairy adalah pulau yang mereka kunjungi ini. Pulau ini memiliki empat keluarga besar.Keluarga Roderik, Keluarga Tabrani, Keluarga Jonathan dan Keluarga Safwando.Peter adalah putra keempat dari Kepala Keluarga Jonathan. Dia dipanggil dengan sebutan Pak Peter."Siapa orang ini? Dia sangat berani. Dia bahkan berani melawan orang-orang dari Pulau Fairy. Bukankah dia sedang menantang maut?""Dia mungkin bodoh. Dia terbiasa sombong dan mendominasi. Dia nggak tahu betapa menakutkannya Pulau Fairy. Aku yakin hari ini adalah hari kematiannya."Semua orang memandang Leo seolah-olah mereka sedang melihat orang idiot yang tidak tahu diri.Lucas dan Tiara ketakutan. Mereka berdua tahu kehebatan Pulau Fairy. Mereka sangat cemas hingga berkeringat dingin. Mereka tidak tahu harus berbuat apa.Leo malah tampak tenang dan santai. Dia melihat ke arah Nita terlebih dulu. "Hei, kamu tampaknya nggak terlalu
Peter hendak mengambil tindakan."Hentikan!"Saat ini, beberapa pemuda dan pemudi berjalan tidak jauh dari situ. Mereka dipimpin oleh seorang wanita yang mengenakan baju batik.Wanita itu berusia sekitar awal dua puluhan tahun. Rambutnya lurus dengan sosok anggun dan wajah yang cantik.Terlebih lagi, dia memiliki aura yang santai, anggun dan lembut seperti seorang wanita muda dari keluarga terpelajar.Begitu wanita itu muncul, dia langsung menarik perhatian semua orang. Banyak pria bahkan terobsesi dengannya."Paman, apa yang kamu lakukan?" tanya wanita itu sambil memandang Peter.Dia adalah putri bungsu dari Kepala Keluarga Jonathan. Dia juga merupakan putri kecil Keluarga Jonathan."Bajingan ini melukai Kak Kenzo dengan parah. Aku akan membunuhnya untuk membalaskan dendam Kak Kenzo," kata Peter.Celine bertanya sambil memandang Leo, "Apa yang dikatakan pamanku benar?""Benar, tapi semuanya terjadi karena suatu alasan." Leo segera menjelaskan masalahnya secara singkat.Celine tiba-tib
Setelah diingatkan oleh ayahnya, Kenzo tahu apa yang harus dilakukan. Dia langsung meminta bantuan beberapa saudaranya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar di Pulau Fairy, Keluarga Jonathan memiliki banyak anggota, termasuk ratusan orang biasa yang tidak bisa berlatih.Namun, sebagian besar keluarganya tidak memiliki tingkat kultivasi yang tinggi. Akan tetapi, mereka memiliki belasan generasi muda yang telah mencapai Alam Guru Besar.Di sebuah ruangan, lima hingga enam orang berkumpul mengelilingi meja dengan makanan dan anggur mewah di atasnya."Kenzo, kamu pengecut sekali. Kamu dipukuli seperti ini oleh orang luar. Kamu benar-benar mempermalukan Keluarga Jonathan."Orang yang berbicara adalah seorang pemuda berusia dua puluhan tahun. Dia bernama Aziel Jonathan dengan ekspresi mengejek.Orang lain juga tidak bisa menahan tawa mereka.Kenzo sangat marah. Dia benci orang meremehkan dan mentertawakannya seperti itu. Dia benar-benar merasa kesal.Namun, sekarang dia membutuhkan b
Semua orang mengangguk setuju. Hanya segelintir orang yang merasa Leo terlalu gegabah."Berengsek, aku pikir kamu akan menjadi pengecut!"Saat melihat Leo, Kenzo langsung menjadi geram. Dia telah kehilangan semua giginya dan wajahnya menjadi bengkak. Jadi, saat dia marah, wajahnya terlihat semakin mengerikan dan menakutkan.Setelah mendengarnya, Leo dan menunjukkan senyuman sinis. "Kamu mau aku menjadi pengecut, apa kamu pantas?"Pertanyaan itu terdengar sederhana, tetapi sangat menghina.Saat mendengarnya, Kenzo sangat marah hingga paru-parunya hampir meledak. "Dasar bajingan, nyawamu sudah di ujung tanduk, tapi kamu masih berani bersikap sombong. Kalau aku nggak membunuhmu hari ini, aku sulit untuk menghilangkan kebencian di hatiku!""Sepertinya aku nggak memukulmu cukup keras sebelumnya. Apakah wajahmu sudah nggak sakit lagi?" tanya Leo dengan ekspresi serius."Berengsek!"Kenzo berteriak keras. Dia benar-benar sangat marah."Nak, kamu berani begitu sombong di Pulau Fairy. Kamu bena