Leo memikirkan banyak kemungkinan, termasuk permata, ginseng, giok atau barang antik.Pada akhirnya, Leo salah menebak. Setelah melihat benda yang ada di dalam kotak hadiah, Leo langsung terkejut.Pasalnya, kotak kado tersebut berisi sepotong pakaian dalam wanita, sepasang stocking sutra hitam dan sebuah cambuk kulit kecil.Kali ini adalah pertama kali dalam hidupnya Leo melihat seseorang memberikan ini sebagai hadiah. Leo benar-benar tidak berdaya. Menyuruhnya menebak sepuluh kali pun, Leo tidak akan bisa menebaknya."Apa maksudmu?" tanya Leo dengan suara lantang.Saat Anna melihat Leo marah, dia terkejut dan buru-buru berkata, "Ketua, jangan marah. Tolong dengarkan penjelasanku. Hadiah yang aku bicarakan bukan hanya barang-barang di dalam kotak, tapi juga tubuhku."Saat dia berbicara, Anna melepas pakaiannya hingga memperlihatkan sosoknya yang anggun.Sosoknya sebanding dengan Nora. Tubuh Anna bahkan lebih montok dari Nora.Leo benar-benar tercengang. Setelah menebak dalam waktu lama
Setelah Febi melihat Leo, dia sedikit terkejut.Ada rumor yang mengatakan bahwa Ketua tua dan jelek. Meskipun rumor tersebut tidak dapat dipercaya, Bonar telah bertemu dengan Ketua. Dia secara pribadi mengatakan bahwa Ketua berusia lebih dari tujuh puluh tahun.Namun, meskipun Febi tidak bisa melihat wajah orang di depannya, orang itu memiliki rambut hitam dan kulitnya tampak halus. Orang itu sama sekali tidak terlihat seperti orang tua berusia di atas tujuh puluh tahun.Namun, Febi tidak terlalu banyak berpikir. Dia berjalan ke arah Leo, lalu membungkuk dan memberi hormat, "Ketua.""Kenapa Nona Febi datang mencariku?" tanya Leo langsung pada intinya.Jejak kecurigaan muncul di mata Febi. Meskipun Leo sengaja merendahkan suaranya, dia masih merasa sedikit familier."Aku ingin meminta kepada Ketua memberiku surat undangan ke Perjamuan Agung." Febi menatap tajam ke mata Leo dengan ekspresi penuh harap.Febi dan Anna bertaruh. Jika Anna mendapat undangan dan Febi tidak bisa me
Jawaban Febi membuat Leo kesal. Leo ingat bahwa saat-saat dia mencintai dan menyayangi Febi. Leo tidak pernah memaksa Febi, tetapi yang dia dapatkan adalah pengkhianatan yang kejam. Hal ini membuat Leo merasa kesal.Jadi, Leo tidak bersikap sopan lagi.Febi menitikkan air mata sedih dan tidak berdaya. Dia memiliki keinginan untuk melarikan diri.Namun, dia menahan dirinya. Kemudian, dia melepas pakaiannya dengan perlahan.Febi tidak bisa pergi. Jika dia tidak bisa mendapatkan kontrak, Perusahaan Sharon akan hancur. Perusahaan itu adalah usaha seumur hidup kakeknya dan harapan keluarga mereka. Febi juga telah bekerja keras untuk perusahaan itu. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan perusahaan bangkrut begitu saja?Febi memiliki gelar wanita tercantik di Kota Kumara. Bahkan di Provinsi Zeva, tidak ada wanita yang bisa melampaui kecantikannya.Kecantikan Febi tidak diragukan lagi. Febi juga memiliki sosok yang sangat sempurna. Dia memiliki dada dan bokong yang montok, pinggang yang mungil
Setelah Leo mendengar kata-kata Febi, dia tertawa terbahak-bahak. "Kalian benar-benar nggak masuk akal. Nggak peduli itu terakhir kali atau kali ini, bukankah kalian yang mencari onar denganku duluan?"Lanny berkata dengan marah, "Kamu datang untuk membuat onar. Tentu saja kami harus menghentikanmu dan mengusirmu terlebih dahulu.""Atas dasar apa kamu bilang aku datang untuk membuat onar?" tanya Leo.Lanny berkata dengan nada dingin, "Aku nggak akan membicarakan apa yang terjadi terakhir kali. Hari ini adalah Perjamuan Agung. Hanya mereka yang memiliki undangan yang bisa masuk. Apa lagi yang kamu lakukan selain membuat onar?"Mata Leo berkilat dengan cahaya dingin, kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Pertama-tama, kamu bukan lagi ibu mertuaku. Kalau kamu berani menyebutku pecundang lagi, aku akan menamparmu!"Saat Lanny mendengarnya, dia langsung menjadi marah. Lanny tanpa sadar ingin marah. Namun, Febi buru-buru menghentikannya.Lanny juga tahu kemarahan Leo, jadi dia hanya
Lanny dan yang lainnya juga melontarkan komentar sinis.Leo terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengan mereka. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Tiara."Oke, waktu sudah hampir sampai. Jangan bicara omong kosong padanya lagi. Ayo, masuk," kata Dani dengan tidak sabar.Marvin berkata, "Kakek benar. Dia sama sekali nggak berada pada level yang sama dengan kita. Berbicara dengannya hanya akan menurunkan level kita."Beberapa orang itu segera mengeluarkan dua surat undangan dan menyerahkannya kepada satpam yang menjaga pintu. Febi juga mengeluarkan surat undangan VIP.Pada saat ini, Lanny tiba-tiba memikirkan sesuatu dan berkata dengan nada memerintah kepada dua penjaga keamanan, "Kalian berdua dengarkan baik-baik. Orang itu nggak datang bersama kami. Dia datang untuk membuat onar. Lihatlah baik-baik. Kalau kalian membiarkan dia menyelinap masuk, kalian akan sengsara!"Penjaga keamanan yang menjaga pintu bekerja di Hotel Alea. Sementara pemilik Hotel Alea adalah K
"Siapa bilang dia nggak punya surat undangan?"Tepat ketika Leo hendak masuk, seorang wanita mengenakan gaun batik datang.Wanita ini tampak berusia awal dua puluhan. Dia memiliki tubuh seksi dan penampilan yang tiada tara.Terlebih lagi, dia memiliki aura santai, cantik, mulia dan anggun yang tampak seperti seorang putri berpangkat tinggi.Kenyataannya memang seperti itu. Orang yang datang tidak lain adalah Aisa, putri sulung Keluarga Permata yang dikenal sebagai putri terbaik di Negara Cemara."Nona Aisa."Setelah melihat Aisa, Bayu buru-buru tersenyum dan menyapa dengan ekspresi menyanjung.Meskipun Keluarga Osmana adalah keluarga pertama di Provinsi, mereka tertinggal jauh dari sepuluh keluarga teratas. Terlebih lagi Keluarga Permata menempati urutan kedua dalam sepuluh keluarga teratas.Aisa berjalan ke arah Leo dan berdiri di sampingnya. Kemudian, dia memandang Lanny dan berkata, "Apa kamu baru saja bilang dia nggak punya surat undangan?""Ya, dia hanyalah menantu terbuang Keluar
"Terima kasih telah membantuku tadi." Leo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Aisa. Meskipun dia tidak membutuhkan bantuan Aisa, dia menerima bantuan itu.Aisa tersenyum cerah seperti bunga yang bermekaran. Senyumannya itu begitu indah hingga tampak menakjubkan."Kamu adalah penyelamat ayahku, jadi kamu termasuk penyelamat Keluarga Permata. Bantuan ini nggak ada apa-apanya.""Kenapa kamu datang sendirian? Di mana orang tua dan kakakmu?" tanya Leo dengan rasa ingin tahu.Satu surat undangan dapat dihadiri tiga orang. Biasanya, setiap orang akan memanfaatkan kuota ini sepenuhnya.Bagaimanapun, bisa menghadiri Perjamuan Agung adalah sesuatu yang pantas untuk dipamerkan. Selain itu, bisa bertemu dengan Ketua juga merupakan suatu kehormatan.Jika mereka beruntung, mereka akan mendapatkan bantuan dari Ketua. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan banyak keuntungan.Tentu saja, ini adalah hal yang dipikirkan orang lain. Namun, Leo tidak berpikir demikian.Semua orang tidak tahu identita
Wajah Asha langsung menjadi masam. Dia menatap Leo sambil berkata dengan nada dingin, "Leo, aku peringatkan kamu. Sebaiknya kamu menjauh dari Aisa. Kalau nggak, itu nggak akan baik untukmu!"Asha mengancam Leo dengan terang-terangan. Meskipun Asha tahu Leo sangat pandai bertarung, dia tidak menganggapnya serius.Bagaimanapun, ini bukanlah zaman kuno. Di zaman sekarang, memiliki uang dan kekuasaan adalah segalanya.Keluarga Kusnadi adalah salah satu dari sepuluh keluarga terbesar. Sementara Asha adalah putra sulung Keluarga Kusnadi dan merupakan calon pewaris kepala keluarga.Di matanya, Leo hanyalah orang sembrono yang pandai bertarung. Selama Asha mau, dia punya banyak cara untuk membuat Leo menghilang dari dunia.Leo menyeringai dan berkata dengan penuh arti, "Aku paling benci orang yang mengancamku. Kamu nggak membiarkan aku dekat dengannya, tapi aku bersikeras untuk dekat dengannya. Apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu kata-kata ini keluar, kerumunan itu langsung gempar."Siapa