Beranda / Thriller / Kampung Lamuna / Hantu Yang Berada di Kamar Mandi

Share

Hantu Yang Berada di Kamar Mandi

Penulis: Sabrina Nurul fuaddah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku mendengar rintihan suara itu lagi dan ada jeritan juga yang sangat menyeramkan.

"Tolong aku, Ayuna! Aku dibunuh oleh Nyai Sri sebab dia tahu bahwa aku istri dari pria yang sudah menjual dia. Sebelum aku dibunuh, aku ditahan di tempat ini. Hanya gelap dan dingin yang aku rasakan. Padahal aku tidak tahu kejahatan suami aku terhadap Nyai Sri. Tolong keluarkan aku dari tempat ini! Tolong!" Jeritan suara itu. 

Aku takut dan berteriak mendengar suara itu. 

"Ah! Aku takut sekali, kamu tunjukkan diri kamu, jangan hanya suara kamu yang terdengar oleh aku. Aku sangat takut mendengar suara tapi tidak terlihat siapa orang itu. Aku mohon beritahu aku sebuah petunjuk albumnya aku dapat keluar dari kampung Lamuna ini." Kataku. 

"Aku terjebak di dalam gusi yang berada di luar pintu kamar mandi ini." Kata suara itu. 

"Guci? Yang mana?" tanyaku sambil mencari guci itu. 

"Yang ini! Yang kecil." Kata Vita. 

"Yang ini!" K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kampung Lamuna   Daffa Pergi Ke Tempat Nyai Sri

    Rafael dan Ilham masuk ke kamar mereka berdua."Di mana Daffa?" tanya Rafael."Dia pasti pergi ke tempat Nyai Sri untuk memberikan informasi yang dia dengarkan dari pembicaraan Ayuna dan Vita." Jawab Ilham."Benar juga, kita harus mengikuti dia ke tempat Nyai Sri." Kata Rafael."Ayo kita pergi sekarang! Apa kita harus memberitahu Ayuna dan Vita?" tanya Ilham."Tidak, Ayuna baru saja panik sebab dia baru meliha hantu. Dia membutuhkan istirahat yang cukup untuk dapat menenangkan diri." Jawab Rafael."Benar juga, aku lupa itu." Kata Ilham."Aku mengerti seperti apa Ayuna, dia tidak akan mengaku bahwa dia lelah tapi dia akan mengakui itu. Jadi, aku mengerti jika dia sudah bertekad untuk mencari informasi dia akan melakukan itu sampai dia menyelesaikannya." Kata Rafael."Ayuna memang tepat memilih kamu, Rafael. Kamu memang pria terbaik untuk Ayuna. Kamu mengerti seperti apa dia dan yang akan

  • Kampung Lamuna   Mimpi Tentang Hantu Toilet Itu

    Aku dan yang lainnya sampai di kamar lebih dulu dari Daffa. Lalu, Daffa masuk ke kamar dan melihat Rafael dan Ilham seperti kelelahan. "Kenapa dengan kalian berdua? Seperti sudah berlari jauh saja." Kata Daffa. "Kami sudah lari di jalan supaya tubuh kita sehat. Jadi, kita berlari dengan cepat supaya tubuh kita berkeringat. Memangnya kenapa? Kamu ingin ikut berlari dengan kami berdua." Kata Rafael. "Untuk apa berlari di malam hari?" tanya Daffa. "Terserah kita ingin berlari kapan saja, memangnya tidak boleh berlari di malam hari?" tanya Rafael. "Aneh saja." Jawab Daffa. "Kenapa aneh? Ini biasa saja, ada orang lain yang berolahraga di malam hari." Kata Ilham. "Benarkah? Siapa? Siapa yang berlari di malam hari?" tanya Daffa. "Ada, orang lain berlari di malam hari supaya dapat menghirup udara malam dan tidak merasa gerah." Kata Rafael. "Mungkin itu hanya kalian s

  • Kampung Lamuna   Nyai Sri Pergi Dari Kampung Pokuta

    "Tapi aku mencintai kamu, Sri. Aku tidak pernah memiliki perasaan terhadap Ani. Dia hanya teman bagi aku." Kata Yudi."Itu terserah kamu saja. Kamu dapat mengurus masalah itu berdua dengan Ani. Aku tidak ingin terlibat dalam masalah percintaan kalian berdua." Kata Nyai Sri.Nyai Ani menghampiri Yudi dan Nyai Sri."Ani!" Kata Yudi."Mas Yudi, kenapa kamu tidak memilih aku? Kenapa kamu memilih dia daripada aku?" tanya Nyai Ani."Maafkan saya Ani tapi perasaan sayang tidak dapat kita atur. Saya hanya mencintai Sri." Kata Yudi."Kamu jahat sekali." Kata Nyai Ani."Aku tidak dapat menerima kamu, Yudi." Kata Nyai Sri.Nyai Sri Pergi Dari Kampung pokuta. Dia tidak ingin dipermalukan lagi. Sekarang aku mengerti alasan Nyai Sri pergi dari kampung Lamuna. Dia juga pasti membenci seluruh orang yang berada di kampung Lamuna. Aku mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh Nyai Sri. Dia pasti menderita oleh s

  • Kampung Lamuna   Nyai Sri Mencari Aku

    Aku, Rafael dan Ilham makan bersama."Ternyata masakan Kuhar itu enak sekali." Kata Rafael."Benar, aku juga tidak menyangka." Kata Ilham."Aku menyukai masakan dia." Kataku.Setelah selesai makan, aku pergi ke kamar dan menceritakan semua mimpi aku terhadap Rafael dan Ilham."Jadi hantu yang selalu kamu dengar suaranya itu adalah Nyai Ani." Kata Rafael."Benar, dia itu orang yang membenci Nyai Sri. Sebab pak Yudi mencintai Nyai Sri tapi Nyai Sri tidak mencintai dia. Nyai Ani cemburu sebab dia mencintai pak Yudi. Kisah cinta segitiga diantara mereka. Membuat Nyai Sri pergi dari kampung Pokuta itu. Nyai Sri pergi sebab dia dipermalukan di depan umum oleh Nyai Ani. Jadi, Nyai Sri meninggalkan kampung itu. Dia tidak ingin dibenci oleh Nyai Ani dan menolak pak Yudi." Kataku."Begitu, ini gawat sekali." Kata Ilham."Gawat kenapa?" tanya Rafael."Dia pasti akan membalas den

  • Kampung Lamuna   Mencari Nyai Ani

    Aku, Rafael dan Ilham pergi dari rumah Kuhar. Kami bertiga mencari keberadaan Nyai Ani di setiap tempat yang berada di kampung Lamuna ini."Di mana kita harus mencari Nyai Ani?" tanyaku."Kita harus mencari di sekitar tempat yang tertutup dan tersembunyi dari orang lain. Kita pasti menemukan dia." Jawab Rafael."Benar, kita tidak boleh menyerah begitu saja." Kata Ilham."Kenapa kalian berdua melibatkan diri kalian berdua untuk dihukum oleh Nyai Sri? Aku tahu aku yang salah sebab aku membuat masalah dengan membebaskan Nyai Ani." Kataku."Aku melakukan ini supaya kamu tidak dihukum oleh Nyai Sri. Nyai Sri akan sangat marah terhadap kamu. Dia pasti tidak akan memberi kesempatan untuk kamu, Ayuna. Jadi, aku memutuskan untuk melindungi kamu." Kata Rafael."Benar yang dikatakan oleh Rafael, kita harus melindungi kamu. Kamu juga tidak salah ini semua hanya kesalahan yang tidak disengaja. Nyai Ani sudah melakukan kesala

  • Kampung Lamuna   Istirahat di Pohon Besar

    Waktu malam tiba, aku dan mereka berdua mencari tempat untuk beristirahat. Di hutan ini, aku tidur di tempat pertama kali kami berada di hutan ini. Di bawah pohon besar dan ada batu kecil di sekitar pohon besar itu. Aku dan mereka berdua memutuskan untuk tidur di sini.Mendadak aku memikirkan perkataan Nyai Ani tentang aku adalah anak pembawa perdamaian. Hanya aku yang mengetahui jalan untuk kembali dari tempat aneh dan menakutkan ini. Tapi aku tetap tidak mengetahui cara keluar dari sini. Aku merasa tidak enak dan bersalah sebab aku tidak menemukan jalan keluar.Suasana di hutan ini terasa sangat mencekam dan menakutkan seperti di kampung Lamuna. Cuaca malam hari terasa sangat dingin dan sunyi. Rasanya seperti tidak ada tanda kehidupan di hutan ini. Aku sadar memang tidak ada manusia di sini kecuali aku semua teman aku. Tapi aku merasa di hutan ini memang aneh dan menakutkan.Aku mencari tempat untuk dapat melihat bintang. Bintang di atas lang

  • Kampung Lamuna   Mimpi Tentang Nyai Ani

    "Tidak, tidak ada perkataan allahu yang menyakitkan untuk aku. Justru aku ingin mengucapkan terima kasih sebab kamu sudah merelakan Ayuna untuk aku. Kam menghargai keberadaan aku dengan menahan perasaan kamu terhadap Ayuna. Jujur itu sungguh berarti bagi aku, aku tidak tahu betapa hancurnya aku nanti jika kamu mengatakan perasaan kamu disaat Ayuna belum mencintai aku. Kamu benar, perasaan aku terhadap Ayuna adalah sesuatu yang sangat serius. Aku menang orang yang selalu bercanda di setiap kejadian apa saja tapi untuk masalah cinta ini aku sangat serius. Dalam hidup aku, aku hanya mencintai satu wanita yaitu Ayuna. Dia wanita yang membuat aku ingin serius belajar. Dia juga membuat aku ingin berubah menjadi dewasa. Dan aku ingin menjadi pria yang baik untuk Ayuna." Kata Rafael."Aku tahu itu, melihat kamu memperlakukan Ayuna dengan sangat baik sudah cukup jelas untuk aku. Meski aku mengungkapkan perasaan aku terhadap Ayuna sebelum kamu bersama dia juga tidak akan mengubah

  • Kampung Lamuna   Mencari Air Minum

    "Maafkan aku, aku tidak dapat melihat kamu marah kepada aku. Apalagi kalau kamu marah dengan sangat lama. Aku menjadi sedih." Kata Rafael. "Baik." Kataku. Ilham terbangun dari tidurnya. "Rafael! Ayuna!" Kata Ilham. "Ilham sudah bangun, ayo kita melihat dia!" Kataku. "Baik, Ilham ini mengganggu saja. Kenapa tidak bangunnya nanti saja?" tanya Rafael sambil terlihat kesal. "Kenapa kamu ini? Apa kamu kesal karena Ilham bangun dan kita tidak dapat berbicara berdua?" tanyaku. "Itu kamu tahu."Jawab Rafael. "Dasar Rafael, selalu bersikap seperti anak kecil saja." Kataku. "Memangnya kenapa? Kamu tidak suka?" tanya Rafael. "Tidak, kamu itu seperti anak kecil saat cemburu." Kataku. "Aku memang seperti anak kecil, kamu tidak menyukai itu. Maafkan aku kalau begitu." Kata Rafael. Aku menghampiri Ilham. "Ada apa, Ilham?" tanyaku. "Maafkan a

Bab terbaru

  • Kampung Lamuna   Ternyata Hanya Mimpi

    Saat itu, aku tahu alasan aku tidak ingin datang ke sini. Dan alasan aku mendadak meneteskan air mata sebab aku akan kehilangan orang yang aku cintai. Rasanya sangat sakit dan pedih sekali. Andai waktu bisa aku putar kembali. Aku akan menahan inilah semua supaya tidak terjadi. Aku sangat menyesal datang kemari. Aku hanya bisa menangis melihat Rafael menutup mata di sisi aku. Aku takut ini adalah kenyataan. Sampai aku tidak dapat berhenti meneteskan air mata. Lalu Nyai Sri bertanya kepada aku."Kenapa? Apa ini terlalu sakit untuk kamu? Ini tidak seberapa dengan apa yang aku rasakan?" tanya Nyai Sri sambil tersenyum."Kenapa? Apa salah aku?" tanyaku."Tidak ada." Jawab Nyai Sri.Lalu, semua teman aku tersadar juga."Rafael!" Kata Daffa sambil terkejut."Rafael! Kenapa?" tanya Vita sambil merasa heran."Rafael, ada apa ini?" tanya Ilham sambil terkejut."Kalian sudah sadar juga tapi

  • Kampung Lamuna   Nyai Sri Menyerang Rafael

    Semua warga kampung ini dan semua teman aku menuruti perkataan Nyai Sri. Aku tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegah mereka semua. Lalu, Vita mendadak menyerang aku. Aku menahan dia sebab aku tidak ingin melukai dia. "Kendalikan diri kamu, Vita. Sadar! Ini aku Ayuna, teman kamu." kataku sambil menahan tangan Vita. "Lepaskan!" teriak Vita. "Tidak akan!" Kataku. "Lepaskan! Kamu berada berada di hati Daffa. Aku tidak akan membiarkan kamu hidup. Kamu selalu menjadi penghalang untuk hubungan aku dan Daffa." Kata Vita. "Apa? Ini masalah Daffa lagi!" Kataku. "Bagaimana anak pembawa perdamaian? Bagaimana rasanya saat sahabat kamu sendiri menginginkan kematian kamu." Kata Nyai Sri. "Saya yakin ini bukan keinginan Vita. Ini pasti dikendalikan oleh anda, Nyai Sri. Saya tidak akan mati begitu juga semua teman saya. Kami akan kembali ke tempat kami berasal. Apa salah saya?" tanyaku.

  • Kampung Lamuna   Hari Perayaan Nyai Sri

    Nyai Sri Pergi menuju tempat pintu gaib itu. Akhirnya Nyai Sri sampai di pintu gaib itu dan terus memanggil namamu adiknya. "Yanti!" teriak Nyai Sri sambil terus mencari adiknya. Lalu, mereka berdua bertemu. Seakan tidak percaya bahwa. Ini akan terjadi. Hari yang telah ditunggu oleh mereka berdua. "Kak Sri!" Kata Yani. "Kamu dari mana saja? Kakak telah mencari keberadaan kamu di setiap tempat. Kakak sedih kenapa kamu meninggalkan kakak dan ibu?" tanya Nyai Sri sambil meneteskan air mata. "Aku tidak tahan sedangkan semua perlakuan mereka semua terhadap aku. Aku lelah dan tidak tahu apa salah aku terhadap mereka semua." jawab Yanti sambil meneteskan air mata. "Seharusnya kamu cerita kepada kakak, kakak tidak akan membiarkan kamu dan ibu tersakiti. Meski kakak sendiri juga tersakiti. Kakak juga tidak tahu harus berbuat apa." Kata Nyai Sri sambil meneteskan air mata. "Tidak ada yang datang

  • Kampung Lamuna   Mengetahui Keberadaan Adik Dia

    Akhirnya kami semu asalkan di perbatasan kampung Lamuna ini. Setelah beberapa hari menelusuri hutan ini. Kami bersembunyi dari tempat perbatasan supaya Cokro Artomojo tidak mengetahui keberadaan kita semua."Jika tahu tempat ini, aku tidak akan berjalan menelusuri hutan yang sangat luas itu sampai merasa kelaparan dan juga kelelahan. Jarak dia ternyata begitu dekat dengan kita semua." Kata Vita."Benar, itu artinya dia selalu berada dekat dengan Nyai Sri." Kata Daffa."Mungkin saja kesalahan dia mengikat dia dengan Nyai Sri. Jadi, tempat mereka berada sangat dekat. Tapi anehnya kenapa Nyai Sri tidak dapat mengetahui keberadaan Cokro Artomojo itu?" tanya Ilham sambil merasa heran."Mungkin saja terlalu sakit untuk memikirkan keberadaan dia. Untuk ingat hal lain juga begitu menyakitkan." Jawabku."Itu benar, lebih baik kita menunggu keberadaan Cokro Artomojo dan kita langsung menangkap dia dengan sangat cepat." Kat

  • Kampung Lamuna   Kakek Tua Itu Adalah Cokro Artomojo

    "Bagus itu." Kataku.Kami semua melanjutkan perjalanan dan menelusuri hutan. Tanpa tahu informasi tentang Cokro Artomojo, kami terus mencari dia. Setelah beberapa hari menelusuri hutan tidak menemukan yang bernama Cokro Artomojo. Sulit mencari dia, aku juga belum memimpikan seperti apa dia. Tapi aku tidak boleh menyerah sebab aku tidak memiliki pilihan lain."Bagaimana ini? Kita sudah menelusuri hutan ini tapi tetap belum menemukan Cokro Artomojo itu." Kata Vita sambil kelelahan."Benar ini, jika kita tidak mengetahui apa pun tentang dia. Bagaimana secara kita menemukan dia?" tanya Daffa."Kita harus terus mencari jangan putus asa." Jawab Ilham."Kalian pikir hanya kalian berdua yang merasa lelah? Aku, Ayuna dan Ilham juga merasakan hal yang sama. Tapi kami tidak mengeluh dan terus mencari." Kata Rafael."Itu memang sudah tugas kalian bertiga. Kami itu hanya membantu kalian saja." kata Daffa sambil marah.&

  • Kampung Lamuna   Mencari Cokro Artomojo

    Pada malam hari, kami semua tertidur. Aku mulai bermimpi lagi tentang sebuah tempat yang tak asing bagi aku. Tapi aku masih belum mengetahui tempat apa itu. Tempat itu dihuni oleh seorang pria tua yang entah berasal dari mana dan tidak diketahui siapa dia. Aku terus memperhatikan dia dengan teliti. Aku sangat penasaran siapa dia. Tidak biasanya mimpi aku tidak jelas sama sekali. Bahkan aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam mimpi aku ini. Terasa Sangat berbeda dari Semua mimpi yang aku alami saat berada di kampung Lamuna ini. "Aku tidak boleh tertangkap oleh Nyai Sri atau mereka semua. Nyai Sri pasti menyuruh anak pembawa perdamaian itu untuk mencari aku. Tapi aku tidak bisa pergi dari tempat ini. Tempat ini seolah mengikat jiwa aku untuk tetap berada di tempat ini." Kata pria tua itu. Aku terus melihat wajah dia meski tidak jelas sama sekali. Aku terus memperhatikan dia. Tempat ini sungguh terasa tidak asing bagi aku. Tapi aku tetap tidak dapat mengingat tem

  • Kampung Lamuna   Menyerahkan Yudi

    Saat sampai di kampung Lamuna, kami semua langsung bertemu dengan Nyai Sri. Dengan wajah yang terlihat sangat marah dan juga tatapan penuh kebencian. Nyai Sri mendekati Yudi, dan langsung memukul dia sampai Yudi tidak berdaya. Pertarungan yang begitu dahsyat terjadi. Nyai Sri tidak memberi ampun sedikit pun terhadap Yudi. Dengan penuh amarah dan dendam, Nyai Sri langsung tanpa henti menyiksa Yudi. Aku ingin sekali menghentikan pertarungan mereka berdua tapi aku sangat mengerti perasaan yang dialami oleh Nyai Sri. Rasa kesal, malu, sedih dan juga menderita menyatu dalam hati Nyai Sri. Dia sangat marah terhadap Yudi. Aku tidak bisa menghentikan pertarungan mereka berdua. Lalu, Yudi berbicara kepada aku."Ayo bertindak! Kenapa kamu diam saja? Sebagai anak pembawa perdamaian harus menghentikan pertarungan seperti ini. Jangan membiarkan ini terjadi. Dendam dan juga amarah akan semakin membesar dan juga tidak dapat terkendali." kata Yudi sambil berteriak kepada aku.&nbs

  • Kampung Lamuna   Menangkap Yudi

    Pagi hari datang, aku terbangun dari tidur. Semua teman aku juga sudah bangun tidur."Ayuna, kamu sudah bangun?" tanya Rafael."Sudah." Jawabku."Apa kamu bermimpi lagi?" tanya Ilham.Aku tersenyum sebab setiap pagi Ilham selalu bertanya hal yang sama. Itu terdengar lucu sekali bagi aku."Kenapa kamu tersenyum? Apa ada yang lucu?" tanya Rafael."Tidak, hanya saja setiap pagi Ilham selalu saja bertanya hal yang sama. Apa aku bermimpi? Dan menang benar, aku bermimpi." Jawabku."Begitu, aku hnya ingin mengetahui saja mimpi kamu." Kata Ilham."Apa isi mimpi kamu, Ayuna?" tanya Daffa."Aku bermimpi tentang gadis kecil yang aku temui kemarin ternyata dia bernama Yanti. Dia adalah adil dari Nyai Sri." Jawabku."Benarkah?" tanya Vita sambil terkejut."Benar sekali, dahulu mereka tinggal bertiga dengan ibunya. Kasihan sekali hidup mereka sudah menjadi

  • Kampung Lamuna   Yanti Adalah Adik Nyai Sri

    Yudi kembali ke tempat duduk dan berbicara dengan pak Jaka."Bagaimana? Apakah yang dikatakan oleh Ning sih?" tanya pak Jaka."Maaf pak Jaka, acara ini masih belum selesai. Kita harus menunggu sebentar lagi." Jawab Yudi."Baik kalau begitu, saya akan menunggu Sri. Dia sangat cantik sampai saya merelakan waktu saya untuk menunggu dia. Padahal saya masih banyak urusan yang belum diselesaikan malam ini." Kata pak Jaka."Terima kasih, pak Jaka!" Kata Yudi.Akhirnya acara pertunjukan selesai, dan Sri dijebak oleh Ningsih."Sri, ikut aku!" Kata Ningsih."Maaf tapi aku ingin segera pulang. Aku sangat lelah sekali." Kata Nyai Sri."Sudah ikut saja, aku akan mempertemukan kamu dengan ibu kamu." Kata Ningsih."Apa kamu serius?" tanya Nyai Sri."Aku sangat serius, ayo ikut dengan aku!" jawab Ningsih."Baik, aku ilang mengikuti kamu." Kata Nyai Sri. 

DMCA.com Protection Status