Share

Apa Saya Semurah Itu?

Saat ini Bulan ingin mencekik lehernya sendiri. Dia tak mengerti dengan pemikiran Bintang. Haruskah dia melakukannya sejauh ini?

“Pak, tapi, Pak.”

“Hm,” jawab Bintang tanpa menoleh ke arah Bulan. Matanya masih fokus dengan layar laptop yang menyala menampilkan email dari klien naratamanya.

Bulan mengurungkan niatnya, dia memilih mengatupkan bibir dan duduk kembali ke singgasananya. Entah sejak kapan dia peduli penilaian orang lain padanya. Padahal kalau dipikir-pikir, selama ini dia tak mau ambil pusing tentang gosip yang beredar di sekitarnya. Dia memilih menulikan telinganya. Sebab baginya, orang yang lebih sibuk mengurus orang lain sering lupa bercermin. Mamanya sering mengingatkan dirinya bahwa Bulan hanya memiliki dua tangan yang tak mungkin digunakan untuk menutup semua mulut mereka, solusi terbaik demi mentalnya terjaga adalah menulikan kedua telinganya.

“Kenapa tak melanjutkan kalimatmu? Apa yang ingin kamu katakan padaku?”

“Apa anda membutuhkan sesuatu?”

“No, thanks. Sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status