Share

Selalu Salah

"Nggak apa-apa kok, Yah. Hanya khawatir dengan Mas Fahmi." Wita berkata bohong. Wita melepaskan pelukannya.

"Kamu pintar sekali menutupi kejadian sebenarnya. Nggak usah bohong, Ayah sudah mendengar pembicaraan kalian. Sudahlah, jangan saling menyalahkan. Sekarang kita fokus dengan kesehatan Fahmi." Ayah menengahi kami.

Ibu hanya diam saja. Beliau menatap tak suka padaku.

"Maafkan saya, Ayah," ucapku pada Ayah.

"Kamu nggak salah, kok, Num. Kenapa Fahmi jadi begini?" tanya Ayah.

"Nggak tahu, Yah. Kemarin setelah Magrib baru pulang ke rumah. Terus tadi pagi, badannya panas. Sudah saya kasih obat, Mas Fahmi bisa tidur dengan nyenyak lagi. Pas Wita datang ke rumah, Mas Fahmi bangun, kemudian muntah. Saya kasih makan bubur, muntah terus. Akhirnya saya telpon Opik. Opik ke rumah, memeriksa Mas Fahmi dan menyarankan membawa ke rumah sakit."

"Obat apa yang kamu kasih?" selidik Ibu.

"Hanya Paracetamol, Bu. Biasanya kalau demam Mas Fahmi minum Paracetamol, langsung sembuh."

"Obat kadaluarsa ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Nnti juga menyesal si Fahmi jika nnti sdh jadian sama Hani. kan Hani perempuan pelakor. Berikan karma buat 2 manusia bejat thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status