Share

Bab 86 Naila Sedih

Naila duduk di kursi panjang, ia menatap putra semata wayangnya, anak sekecil ini telah mendengar hal-hal yang seharusnya ia dengar.

Ia membelai wajah lebam sang putra. air matanya terus menetes. "Maafkan Mama," ucapnya berulang kali.

mata sikecil mengerjab anak itu perlahan membuka matanya. "Mama, sakit!" teriaknya.

Naila memeluk sang putra dengan sangat eratnya. "Maafkan Mama, tidak bisa menjagamu," ucap Naila.

"Mama gak salah, Tria yang nakal tidak nurut apa kata Mama, harusnya Tria gak main jauh-jauh, harusnya Tria main sendiri saja agar mereka tidak mengejek Tria," jawab Satria membuat Naila menangis tersedu.

"Mama jangan nangis, nanti Tria sedih," ucap kembali sikecil.

"Enggak, Mama ngak nangis, Nak," jawab Naila pada anaknya.

Tak lama kemudian terdengar suara salam, dan mereka menjawabnya lalu seorang pria masuk dengan membawa tasnya.

"Om Dokter!" teriak satria.

"Bagaimana jagoan om yang ganteng ini. Kenapa wajahnya lembam semua ini?" tanyanya.

"Tria berkelahi Om, tetapi mereka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status