Share

185. Cantik dan Baik

Setelah beberapa hari, Aurora lebih banyak berdiam di kamar. Ia hanya bermain dengan Haven dan melakukan pertemuan dengan parlemen bangsawan melalui online.

Zack juga melakukan rutinitasnya seperti biasa. Sebelum berangkat kerja, ia datang ke kamar Felix dan menanyakan keadaannya. Memberikan materi pembelajaran dan banyak pesan yang harus Felix lakukan hari ini.

Namun pagi ini, Zack terburu-buru. Rapat di pagi hari membuat ia tidak banyak mempersiapkan apa yang dibutuhkan Felix.

Aurora baru saja selesai berolahraga. Ia membuka kulkas dan meraih botol dingin. Tiba-tiba, dari arah belakang ia mendengar suara langkah-langkah kaki.

“Felix?” Aurora spontan berteriak.

Anak kecil itu diam di tempat. Ia menunduk dan membalik tubuhnya. Aurora melewati tubuh mungil itu dan menunduk menatap wajah Felix.

“Kenapa kamu keluar kamar?” Aurora bertanya pada Felix.

Biasanya, seperti yang ia dengar, Felix adalah anak lelaki yang pemberani. Namun yang dilihatnya kini malah sebaliknya.

“Maaf, aku akan mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status