Share

Sedikit Petunjuk

last update Last Updated: 2024-04-28 06:00:52
Rio pergi ke toko majalah milik perusahaan Langit. Dia ke sana untuk mengecek lokasi sekalian mencari sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk kecelakaan yang menimpa Aruna.

Rio mengamati Cctv yang terpasang di beberapa titik toko besar itu, hingga melihat karyawan toko yang naik tangga sedang membersihkan kamera Cctv.

“Siapa yang menggeser posisi kamera?” tanya karyawan pria itu ke karyawan lain yang ada di bawah.

“Mana kutahu. Aku juga tak pernah menyentuhnya,” jawab karyawan yang ada di bawah.

“Berarti orang-orang yang mengatur event yang menggeser posisinya,” ujar karyawan yang membersihkan kamera Cctv itu sambil membetulkan posisi yang seharusnya.

“Bisa jadi,” balas karyawan satunya.

Rio mendengarkan percakapan dua karyawan itu. Dari percakapan keduanya, akhirnya Rio tahu kenapa tak ada video berarti yang terekam karena posisi kamera itu diubah ke titik buta.

Rio pun mendekat ke dua karyawan itu, lantas menyapa ramah.

“Maaf, boleh aku menanyakan sesuatu?” tanya Rio sopan.

Dua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
wardah
Rio insting mu semoga bener ya
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
akhirnya nemu sedikit bukti meski sedikit, udah ans cepat laporan ke daddy langit biar mampus tu manager cctv
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
klu mcm2 loh manager tamat riwayat loh..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Terus Mencari Bukti

    Aruna keluar dari ruangan setelah jam kerja berakhir. Dia berjalan sambil menenteng tasnya menuju lift. Dia masuk lift bersama staff lain, hingga saat sampai di lobi, Aruna bertemu dengan Clay yang ternyata masih ada di perusahaan.“Sudah mau pulang?” tanya Clay saat bertemu Aruna.“Ah, ya.” Aruna mengangguk menjawab pertanyaan Clay.“Kenapa jam segini kamu masih di perusahaan?” tanya Aruna.“Sebenarnya tadi ada pemotretan ulang, jadi aku datang kemari lagi dan ini baru selesai,” jawab Clay menjelaskan.Aruna mengangguk-angguk pelan mendengar jawaban Clay. Dia lantas perlahan melangkah untuk menjaga jarak dengan pria itu sesuai instruksi Ansel.“Aku bertemu suamimu tak hanya sekali, kenapa aku merasa dia tak menyukaiku?” tanya Clay tiba-tiba.Aruna cukup terkejut mendengar pertanyaan Clay. Dia pun menghentikan langkah sambil menatap pria itu dengan tanda tanya besar di kepala

    Last Updated : 2024-04-28
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Langit Bertindak

    “Asistenku sudah berusaha meminta agar manager toko membuka rekaman Cctv sehari sebelum event berlangsung, tapi manager itu mengatakan jika hari itu kamera Cctv sedang dilakukan pemeliharaan sehingga kamera tidak berfungsi sebagai mana mestinya,” ujar Ansel setelah menceritakan apa yang diketahuinya. Dia menceritakan semuanya ke Langit.Langit diam berpikir mendengar ucapan Ansel. Sama halnya dengan sang menantu, Langit juga merasa aneh dengan prosedur pemeliharaan Cctv yang bertepatan dengan banyaknya orang sedang beraktivitas di sana.“Daddy akan mendatanginya langsung untuk melihat sendiri kebenaran ucapan manager itu. Polisi hanya mengecek rekaman saat kejadian saja, daddy pun tak berpikiran sampai harus mengecek Cctv sehari sebelum event,” balas Langit sambil menatap Ansel yang bicara dengannya di ruang kerja.“Asistenku pun tidak akan tahu soal kamera Cctv yang tak dalam posisi sebagaimana mestinya jika bukan karena percakapan

    Last Updated : 2024-04-28
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Pengakuan Manager

    Langit mengajak manager toko masuk ruang kerja untuk membahas tentang kamera Cctv yang melakukan pemeliharaan di waktu yang tak tepat.Asisten dan sekretaris Langit pun ikut untuk menjadi saksi apa saja yang akan dibicarakan oleh Langit dan manager.“Sebenarnya apa yang membuat Anda datang ke sini langsung, Pak. Jika memang ada masalah, Anda bisa memanggil saya ke perusahaan,” ucap manager itu hati-hati karena takut menyinggung Langit.Langit menatap tajam ke manager itu, lantas membalas, “Jika aku tidak langsung ke sini, aku tidak akan tahu kinerjamu sebagai manager.”Manager itu semakin menundukkan kepala mendengar ucapan Langit.“Aku sampai datang ke sini tentunya karena ada hal serius yang perlu kubicarakan langsung,” ujar Langit sambil memberikan tatapan tajam ke manager.Pria bertubuh gempal itu menelan ludah susah payah menghadapi atasan tertinggi di perusahaan itu.“Katakan, kenapa kam

    Last Updated : 2024-04-28
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Semakin Aneh

    Ansel dan Rio terlihat begitu serius memperhatikan rekaman yang diberikan Langit. Mereka memperhatikan dengan seksama situasi toko sebelum kamera Cctv dimatikan.Ansel menghela napas kasar, lantas menyandarkan punggung dengan ekspresi wajah sedikit frustasi.“Tidak terlihat apa pun selain karyawan yang berseliweran mengatur tempat sebelum dipasang panggung. Berarti petugas pemeliharaan memang melakukan dengan sangat hati-hati,” ujar Ansel mengemukakan pendapat setelah melihat rekaman itu.“Daddy sudah menghubungi perusahaan keamanan yang bertanggung jawab dengan Cctv di toko, mereka mengatakan akan segera memberi kabar soal data petugas yang seharusnya datang ke sana,” ucap Langit menjelaskan.Ansel mengusap kasar wajah karena frustasi, sudah sejauh ini tapi kenapa sangat sulit menemukan petunjuk pelakunya.“Pak, manager perusahaan keamanan,” ucap Aldo memberikan ponsel ke Langit.Langit menerima panggilan

    Last Updated : 2024-04-28
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Wanita Yang Menyukai

    “Runa, ada apa?” Aruna terkejut saat Ansel menyentuh pundaknya. Dia menoleh hingga melihat suaminya itu menatapnya bingung. Aruna baru saja melamun hingga dikejutkan Ansel. Dia pun menggelengkan kepala pelan membalas pertanyaan Ansel. “Tidak ada,” ucap Aruna sambil menggelengkan kepala pelan. “Sejak tadi kamu diam dengan tatapan kosong. Apa ada yang sedang kamu pikirkan?” tanya Ansel sambil duduk di hadapan Aruna. Aruna menggeleng lagi dengan seulas senyum agar suaminya tak cemas. “Aku benar-benar tidak kenapa-napa, mungkin karena tadi mengingat beberapa pekerjaan di kantor,” jawab Aruna mencoba meyakinkan. Ansel mengerutkan alis mendengar jawaban Aruna, tapi kemudian memilih percaya. Aruna mendekat ke Ansel, lalu melingkarkan kedua tangan suaminya ke perut untuk memeluknya. Ansel sedikit terkejut karena tak biasanya Aruna bermanja seperti ini. “Kamu sudah punya petunjuk soal pelaku kejadian di event?” tanya Aruna penasaran. “Belum, bahkan setelah mengecek secara menyeluruh

    Last Updated : 2024-04-29
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Mulai Ada Titik Terang

    Aruna duduk diam di taksi yang membawanya kembali ke perusahaan. Dia memikirkan pembicaraannya dengan Bumi soal masa kuliah Ansel. “Aku yakin ucapan Clay bukan sebuah kebetulan. Bagaimana jika memang ada maksud yang disampaikan?” Aruna terus berpikir soal masa lalu Ansel yang mungkin tak diketahuinya, terlebih enam tahun setelah mereka berpisah. Namun, Aruna juga tak berani bertanya langsung karena takut jika hal itu menyinggung hati suaminya. “Apa yang harus aku lakukan?” Aruna benar-benar bingung. Di sisi lain dia mencoba melupakan kecelakaan yang terjadi, tapi di sisi lain dia juga penasaran karena cerita dari suaminya. Dia tidak bisa tinggal diam saat mengetahui suaminya berjuang keras demi keadilannya. Saat Aruna hampir saja sampai di perusahaan. Ponselnya berdering dengan nama tak dikenal terpampang di layar. Aruna mengerutkan alis karena penasaran siapa yang menghubunginya. “Halo.” Aruna memberanikan diri menjawab panggilan itu. Aruna terdiam sesaat saat mendengar suara

    Last Updated : 2024-04-29
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Menemukan Pelaku

    Aruna menatap Ansel yang pergi lebih dulu. Dia melambaikan tangan saat mobil suaminya melaju meninggalkan kafe. Setelah mobil Ansel menghilang dari pandangan. Aruna memberhentikan taksi, lantas pergi dari tempat itu. Namun, Aruna tak pergi ke perusahaan melainkan menemui seseorang yang bisa menjawab rasa penasarannya. Aruna tidak yakin apakah ini benar, tapi dia tak ingin melewatkan kesempatan untuk tahu, kenapa dirinya diincar dan dicelakai. “Kupikir kamu tidak akan datang,” ucap Clay yang sudah menunggu Aruna. Aruna hanya menatap datar ke Clay. Dia mengamati sekitar dan tak ada siapa pun di sana. “Kamu bilang ada managermu bersama kita?” tanya Aruna karena baru menyadari jika Clay berbohong. Clay menoleh ke kanan dan kiri, lantas menatap Aruna. “Ah, ya. Aku lupa soal itu, dia mendadak ada urusan lain, jadi kita bisa bicara berdua saja,” ucap Clay lantas mempersilakan Aruna untuk duduk di kursi yang ada di hadapannya. Aruna melirik kursi yang ada di hadapan Clay. Dia sedikit

    Last Updated : 2024-04-29
  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   Pelaku Sebenarnya

    Aruna menatap kesal ke Clay yang sedang makan. Dia benar-benar tak sabar menunggu pria itu makan, hingga berpikir jika pria itu hanya mempermainkannya saja. “Sepertinya memang salahku berada di sini. Seharusnya sejak awal aku tak menganggap sama sekali kebaikanmu sebagai sebuah niat baik, itu hanya kebetulan, seharusnya aku tak acuh akan hal itu!” geram Aruna karena Clay sepertinya memanfaatkan sesuatu darinya saja. Clay mengunyah makanan yang masuk mulut. Dia lantas menatap Aruna yang baru saja bicara. “Padahal aku muncul karena kasihan, kenapa kamu menyesal sudah aku tolong?” Clay bicara sambil menatap Aruna. “Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Kamu muncul bukan karena sebuah kesengajaan, kan?” Aruna sudah mencurigai Clay sejak ditolong waktu itu. Aruna merasakan hal yang janggal ketika Clay menarik tangannya. Pria itu tak jatuh, tapi sengaja menjatuhkan diri. Dia bisa merasakan betapa kerasnya benturan yang menghantam pinggulnya sampai membuatnya keguguran. Semua kecurigaannya

    Last Updated : 2024-04-29

Latest chapter

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Akhir

    Aruna dan yang lain buru-buru pergi ke rumah sakit setelah mendapat kabar jika Winnie mau melahirkan, tapi siapa sangka saat masuk ruangan malah melihat Hanzel juga, membuat semua orang bingung.“Hanz, kenapa kamu di sini?” tanya Aruna bingung.“Milea melahirkan,” jawab Hanzel.“Lah, bukannya ini kamar Winnie?” tanya Aruna bingung.“Ya, mereka berdua di sini. tuh!” Hanzel menunjuk ke dalam.Ternyata Bumi dan Hanzel setuju jika istri mereka satu kamar agar bisa saling bantu menjaga.Aruna, Ansel, dan kedua orang tuanya terkejut mendengar ucapan Hanzel. Mereka buru-buru masuk untuk melihat apakah yang dikatakan Hanzel benar.“Kalian benar-benar janjian. Hamil dan melahirkan bisa barengan,” cerocos Aruna sangat tak menyangka.“Kebetulan saja, aku masuk duluan baru Winnie,” balas Milea.Semua orang yang ada di sana terlihat sangat bahagia, belum lagi setelah itu datang keluarga Hanzel dan Milea karena ingin menyambut cucu mereka.“Anak kalian seperti kembar.” Aruna dan yang lain memandang

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Milea & Winnie

    “Mama, tadi Emily bantu gambar ini, lho.” Kai memperlihatkan gambar yang dibawanya.“Mana coba lihat.” Milea mengambil buku gambar dari tangan Kai.Milea sudah ambil cuti melahirkan karena usia kandungannya memasuki sembilan bulan. Dia fokus dengan kesehatan kehamilan dan Kai yang sekarang sudah duduk di bangku sekolah dasar.“Yang mewarnai siapa?” tanya Milea sambil memperhatikan gambar itu.“Kai dong. Kai pintar ‘kan?” Kai menjawab dengan bangga.“Iya, pintar,” balas Milea.Kai sangat bangga dapat pujian dari sang mama, hingga melihat Milea yang meringis.“Mama kenapa?” tanya Kai sambil menggenggam telapak tangan Milea.“Tidak kenapa-napa,” ucap Milea sambil tersenyum meski perutnya mendadak kencang.“Mama yakin?” tanya Kai yang cemas.Belum juga Milea menjawab, dia merasa kalau perutnya semakin sakit seperti mengalami kontraksi, tentu saja hal itu membuat Kai cemas.“Bibi! Mama sakit!” teriak Kai karena di rumah itu hanya ada dirinya, kedua orang tuanya, dan pembantu.Milea dan Han

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Aku Terima

    “Pernyataanmu tadi, apa bisa aku anggap benar?”Jean tertegun hingga menoleh Raja yang duduk di belakang stir. Dia mengulum bibir menunjukkan kalau sedang dalam kondisi panik dan bingung.“Aku tidak tahu harus menyebutmu apa? Adik tidak mungkin, teman terlalu aneh.”Jean mencoba sedikit mengelak dari pengakuannya ke Milea.“Berarti memang bagus pacar. Jadi, apa bisa jadi pengakuan untuk seterusnya?” tanya Raja lantas menoleh Jean.Jean benar-benar salah tingkah mendengar pertanyaan Raja. Dia memberanikan diri menoleh ke pemuda itu.“Jangan berharap banyak kepadaku. Aku memiliki banyak kekurangan termasuk mungkin takkan bisa memberikan cinta yang sempurna untukmu,” ucap Jean takut Raja kecewa.“Kamu tahu, tidak ada yang namanya cinta sempurna. Yang ada, saling melengkapi kekurangan masing-masing. Asal kamu mengizinkan, aku akan menerima semua kekurangan itu.”Raja menatap Jean penuh harap. Dia menyadari jika Jean seperti tidak tertarik dengan sebuah hubungan percintaan, tapi dia pun ta

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Berkumpul Bersama

    “Apa kamu tidak merasa aneh jalan denganku?”Jean mengamati sekitar, banyak remaja memperhatikannya yang sedang jalan dengan Raja.“Kenapa aku harus merasa aneh?” tanya Raja balik dengan santai.“Karena kamu jalan dengan wanita yang layak jadi kakak, tante, mungkin mama.”Jean menjawab sambil menoleh Raja.Raja tertawa mendengar ucapan Jean, lantas membalas, “Untuk apa memikirkan pandangan orang yang tidak ada habisnya. Yang menjalani aku, kenapa mereka yang repot?”“Lagi pula sekarang kita hanya jalan, kalau kamu menerima perasaanku, aku malah akan menggandeng tanganmu lantas memberitahu mereka kalau kamu kekasihku, bukan kakakku, tanteku, atau mamaku,” ujar Raja lagi memberi clue ke Jean untuk merepon perasaan yang diungkapkan sebelumnya.Jean langsung berdeham mendengar ucapan Raja, bahkan mengulum bibir sambil memalingkan muka.Raja menoleh Jean yang memalingkan muka darinya, dia pun lantas kembali berkata, “Apa kamu yakin belum mau memutuskan? Tapi kalau belum juga tidak apa, aku

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Restu Tanpa Minta

    “Jean,” panggil Ive saat melihat putrinya sedang menuruni anak tangga.Jean yang sedang ingin ke dapur mengambil minum, akhirnya berbelok ke ruang keluarga untuk menghampiri sang mama dan papa.“Ada apa, Ma?” tanya Jean.“Duduklah sini,” pinta Ive sambil menepuk sofa di sampingnya.Jean menuruti ucapan sang mama, lantas menatap kedua orang tuanya bergantian.“Apa ada masalah, Ma?” tanya Jean agak cemas karena tak biasanya kedua orang tuanya memanggil sambil memperlihatkan ekspresi serius seperti itu.“Apa kamu sebelumnya menolak kencan buta karena sudah punya pacar dan pacarmu itu yang tadi pagi jemput?” tanya Ive memastikan sebelum bicara ke pembahasan lebih lanjut.Jean sangat terkejut mendengar pertanyaan Ive, membuatnya gelagapan karena bingung harus menjawab apa.Ive dan Alex saling tatap, mereka pun semakin yakin kalau memang benar pria yang menjemput Jean adalah pacar putrinya.“Sebenarnya, asal kamu suka, tidak masalah kamu mau pacaran sama siapa, mau nikah sama siapa. Mama da

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Jean Untukku

    “Lain kali jangan mendatanginya dengan alasan kamu merasa bersalah! Bukankah kamu seharusnya merasa bersalah karena mendekati kekasih adikmu sendiri.”Raja baru saja sampai rumah saat sang kakak juga sampai di rumah. Dia memperingatkan kakaknya itu agar tak mendekati Jean lagi.Saat Arthur hendak membalas ucapan Raja, Amanda sudah lebih menegur mereka berdua.“Kenapa kalian bersitegang lagi?” tanya Amanda sambil menatap kedua putranya itu.Raja dan Arthur menoleh bersamaan ke Amanda. Raja terlihat tak senang karena menyadari jika sang mama pasti akan membela kakaknya.Amanda menatap Arthur yang hanya diam, hingga tatapannya tertuju ke Raja.“Raja, mama mau bicara denganmu sebentar, bisa?” tanya Amanda dengan suara halus agar putranya tak salah paham kepadanya.Raja menatap sang mama, lantas mengangguk karena tak bisa menolak permintaan wanita itu.Raja pun mengikuti sang mama yang berjalan lebih dulu di depannya. Dia mengikuti hingga sang mama masuk ke ruang kerja ayahnya.“Mama mau b

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Tak Senang

    “Yang ini nanti kamu kirim ke bagian marketing. Jangan lupa minta untuk dicek ulang,” perintah Jean ke sekretarisnya.“Baik, Bu.” Sekretaris Jean mengangguk.Jean memberikan berkas yang baru dicek. Dia lantas kembali mengurus berkas lainnya yang bertumpuk di mejanya.Saat sedang fokus ke berkas, tiba-tiba saja telepon kabel di mejanya berdering, membuat Jean menjawab panggilan itu lebih dulu.“Selamat siang Bu Jean, ada seseorang yang ingin menemui Anda tapi belum membuat janji. Anda ingin menemuinya atau tidak?” tanya staff resepsionis dari seberang panggilan.Jean mengerutkan alis mendengar pertanyaan resepsionis.“Siapa?” tanya Jean penasaran hingga dia terdiam mendengar nama yang disebutkan resepsionis.Jean menutup panggilan itu, lantas memilih keluar dari ruangannya untuk menemui orang yang mencarinya.Jean pergi ke lobi, hingga melihat pria yang berdiri membawa sebuah paper bag.“Mau apa kamu menemuiku?” tanya Jean sambil menatap Arthur yang datang menemuinya.Arthur membalikka

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Hanya Memastikan

    Raja tersenyum melihat Jean keluar memakai celana. Dia tidak menyangka kalau wanita itu mau berganti pakaian hanya karena dirinya memaksa ingin mengantar.“Besok aku akan membawa mobil,” ucap Raja sambil menyodorkan helm ke Jean.“Kamu tidak perlu menjemputku setiap hari,” balas Jean sambil menerima helm dari Raja lantas memakainya.Siapa sangka Raja mendekat ke Jean, lantas membantu memasang tali pengaman helm.Jean cukup terkejut dengan apa yang dilakukan Raja, tapi dia berusaha untuk tenang.“Aku suka melakukannya,” balas Raja setelah selesai memasang tali helm sambil menatap Jean.Jean mengalihkan pandangan dari pemuda itu, bahkan menggeser posisi agar tak terlalu dekat dengan Raja.“Bisa kita berangkat sekarang?” tanya Jean karena mulai salah tingkah melihat tatapan Raja.Raja hanya mengulum senyum, lantas naik ke motor disusul Jean. Pemuda itu pun melajukan motor meninggalkan rumah Jean.Di rumah, ayah Jean keheranan karena mobil putrinya masih di garasi.“Jean ke kantor naik ap

  • Kakak Cantik, Jadi Mamiku!   S2 : Menepati Ucapan

    [Jill, jika ada yang menyukaiku, tapi tak sesuai ekspektasiku. Apa yang harus aku lakukan?]Jean mengirimkan pesan ke Jill karena tak tahu harus bagaimana mengatasi masalah yang sedang dialaminya.Jean duduk di kasur sambil menatap pesan yang baru saja dikirimkan ke Jill. Hingga beberapa saat kemudian pesan itu dibaca sepupunya itu.[Fokus pada keinginan awalmu, Jean. Baru kamu bisa memutuskan apa yang kamu inginkan.]Jean membaca pesan dari Jill, memang tak banyak membantu tapi setidaknya itu bisa membuatnya tenang. Dia pun mengirimkan balasan terima kasih ke sepupunya itu, lantas mengembuskan napas kasar.Hari berikutnya, Jean sarapan bersama kedua orang tuanya seperti biasa.Ive terlihat menatap Jean yang makan tanpa bicara, banyak perubahan yang membuat wanita paruh baya itu sedih.“Akhir minggu ini, bagaimana kalau kita Me Time bersama, Jean?” tanya sang mama ingin kembali mempererat hubungan keduanya.Jean memandang sang mama, lantas menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.

DMCA.com Protection Status