Pohon embun hitam tidak diperhatikan para generasi muda kota lentera karena mereka hanya menganggapnya pohon biasa, namun tidak begitu bagi Tian Ling yang menganggap pohon embun hitam cukup berharga.
Di dalam pohon embun hitam, tersimpan sebuah pil yang terbentuk secara alami yang sangat berguna bagi para kultivator. Semakin tua usia pohon, semakin tinggi tingkatan pil yang dihasilkan.
Tanpa banyak berkata, Tian Ling langsung meninju beberapa kali batang pohon embun hitam.
Duarrr
Setelah tinju keseratus, Tian Ling berhasil menghancurkan batang pohon embun hitam hingga membuat suara ledakan yang cukup nyaring di telinga.
Dari batang pohon itu, keluar sebuah pil yang melayang di udara. Tian Lingpun langsung mengambil pil itu dan menyimpannya di dalam kantong penyimpanan. “Ini adalah pil embun hitam. Pil ini mungkin berguna untuk kultivasiku.”
Tian Ling mencari pohon embun hitam lainnya, namun tidak menemukannya karena pohon embun hitam itu hanya satu-satunya yang ada di kuburan pedang langit. Namun meskipun begitu, Tian Ling sudah merasa cukup beruntung karena pohon embun hitam yang dia temukan berusia ratusan tahun dan pil yang dihasilkan merupakan pil embun hitam tingkat tinggi.
Tian Ling melanjutkan langkahnya dan mendapati kerumunan pemuda di sebuah bukit. Tian Ling yang penasaran, menyibak kerumunan pemuda untuk mencari tahu apa yang para pemuda itu temukan.
Di bukit itu, ternyata ada sebuah pedang yang menancap di sebuah batu. Pedang itu dinamakan pedang langit dan merupakan peninggalan seorang legenda kota lentera yang dahulu menyelamatkan kota dari serangan orang-orang jahat.
Tian Ling melihat para pemuda yang berusaha mencabut pedang langit, namun tidak ada satupun dari mereka yang berhasil. “Seberapa sulit mencabut pedang itu?” gumamnya.
Tian Ling kemudian maju untuk mencoba mencabut pedang langit. Tanpa diduga, dia dapat mencabutnya dengan sangat mudah, membuat para pemuda yang melihatnya menelan ludah.
Tian Ling seketika dikerumuni puluhan pemuda dari klan terpandang di kota lentera. Mereka menatap tajam Tian Ling seakan tidak terima Tian Ling mendapatkan pedang langit.
“Serahkan pedang itu kepadaku! Aku yang terlebih dahulu menemukannya,” perintah salah satu pemuda dari klan duan.
“Klan hong lebih pantas mendapatkan pedang langit itu,” pemuda dari klan hong angkat bicara.
“Tidak bisa, itu milik klan gu,” sahut pemuda dari klan gu.
“Aku tidak akan memberikannya kepada kalian,” ujar Tian Ling. “Bagaimana jika kalian menawar harga untuk pedang ini? Siapa yang menawar dengan harga yang tinggi berhak mendapatkannya,” lanjutnya.
Bagi generasi muda kota lentera, pedang langit merupakan pusaka yang sangat berharga, namun bagi Tian Ling pedang itu merupakan pedang tingkat rendah yang tidak berguna sehingga dia bermaksud menjualnya.
Pemuda dari klan duan tertawa geli dan menatap tajam Tian Ling dengan niat membunuh yang besar.
“Aku tidak akan segan membunuh kalian yang berani maju menyerangku,” ancam Tian Ling melihat gelagat yang tidak menyenangkan dari para pemuda klan duan.
Sekitar lima belas pemuda dari klan duan tidak peduli ancaman Tian Ling dan langsung melesat menyerangnya. Sementara, pemuda dari klan hong dan klan gu menahan diri untuk melihat kemampuan Tian Ling yang berani mengancam mereka.
Tian Ling bergerak gesit menghindari serangan belasan pemuda dari klan duan. Dia kemudian memukul titik vital para pemuda klan duan dengan gagang pedang langit. Belasan pemuda klan duanpun terdiam mematung setelah terkena titik vitalnya.
Tian Ling kemudian berlari zig zag sambil mengayunkan pedang langit di tangannya.
Srakkk .. Srakkk .. Srakkk
Belasan pemuda klan duan tewas satu persatu dengan kepala terlepas dari badan.
Tian Ling tidak merasa bersalah membunuh belasan tuan muda dari klan duan. Klan duan selama ini selalu menindas orang-orang yang lemah, sifat mereka sangat arogan dan merasa paling berkuasa di kota lentera. Hal itu yang membuat Tian Ling tidak segan membunuh mereka.
“Apa kalian berani denganku?” Tian Ling mengacungkan pedangnya ke arah pemuda klan hong dan klan gu.
“Ti … ti … tidak tuan.”
Para pemuda dari klan hong dan klan gu bergetar ketakutan, beberapa dari mereka bahkan terkencing di celana setelah menyaksikan pembunuhan yang dilakukan oleh Tian Ling dengan sangat sadis.
“Jika kalian tidak mau menawar, maka terpaksa aku menyimpan pedang ini. Lagian, aku merasa jika kalian sangat miskin,” ejek Tian Ling kemudian memasukkan pedang langit ke kantong penyimpanannya.
Tanpa terasa, empat jam berlalu dengan cepat. Para generasi muda tiba-tiba keluar dari kuburan pedang langit dan kembali ke area gunung naga.
Para petinggi klan tian dan klan duan sangat murka melihat tuan muda dari klan mereka muncul tanpa nyawa, bahkan kepala beberapa dari mereka terpisah dari badannya.
Para petinggi klan tian dan klan duan langsung mengeluarkan aura intimidasi kepada para generasi muda yang memasuki kuburan pedang langit.
“Siapa yang melakukannya?” teriak salah satu petinggi klan duan.
Para generasi muda tidak kuat menahan tekanan aura para petinggi klan tian dan klan duan. Salah satu dari mereka kemudian menjawab dengan tergagap sambil memegangi lehernya yang sesak nafas, “Se … se … seseorang dengan jubah dan cadar hitam yang melakukannya.”
Para petinggi klan tian dan klan duan menengok ke kanan kiri mencari pemuda berjubah dan bercadar hitam, namun mereka tidak menemukannya karena Tian Ling sudah pergi dari area itu, tidak ada satupun yang menyadari kepergiannya. Para petinggi klan tian dan klan duan terus menekan para generasi muda untuk melampiaskan kekesalan mereka, namun praktisi dari kediaman walikota menghentikan tindakan mereka. Merekapun hanya bisa menelan pil pahit kehilangan beberapa tuan muda dari klan mereka tanpa bisa membalaskan dendam. Tian Ling sudah berganti pakaian dan dia melesat sangat cepat ke sisi lain gunung naga, dia melompat dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnya. Kecepatannya tidak bisa diremehkan karena langkahnya menggunakan teknik meringankan tubuh yang sering digunakan oleh para dewa. Saat malam akan tiba, Tian Ling melihat sebuah desa, dia berpikir untuk beristirahat disana sambil menyerap pil embun hitam yang dia dapatkan. Tian Ling berjalan santai di desa itu kemudian menemukan
“Aku tidak akan membiarkan kitab ini jatuh ke tangan kalian,” balas Wu Kong. Tiga pria bertopeng hitam mengerutkan alis menyadari Wu Kong telah pulih dari luka-lukanya, mereka merasa hal itu sangat mustahil karena Wu Kong terluka sangat parah dan terkena racun yang sangat mematikan . Namun, mereka tidak terlalu memikirkannya dan langsung melesat ke arah Wu Kong untuk menyerangnya. Tranggg .. Tranggg .. Tranggg Pertarungan sengitpun terjadi antara Wu Kong melawan tiga pria bertopeng hitam. Wu Kong menggunakan pisau setengah bundar di kedua tangannya, sementara tiga pria bertopeng hitam menggunakan saber. Tian Ling menyelamatkan orang-orang yang ada di penginapan yang terkena puing-puing bangunan.”Pergilah dari sini!” dia menyuruh orang-orang itu agar menjauh dari area pertempuran. Tian Ling mengamati pertarungan dari jarak yang cukup aman, dia tidak berani ikut dalam pertempuran membantu Wu Kong. Dia mengetahui batas kekuatannya sendiri, dia bukanlah lawan dari ketiga pria bertopen
Tian Ling dan Wu Kong terus melesat dengan kecepatan tinggi, hanya saja Wu Kong harus menurunkan kecepatannya karena Tian Ling begitu lambat baginya yang sudah berada ditahap raja tingkat tinggi.Setelah beberapa waktu berlalu, Tian Ling dan Wu Kong sampai di sekte serigala putih.Penjaga gerbang sekte langsung membuka pintu gerbang melihat Wu Kong, mereka hanya bertanya-tanya dalam hati siapa pemuda yang bersama patriark mereka itu.Tian Ling mengikuti patriark memasuki sekte serigala putih. Bangunan-bangunan sekte terlihat sangat megah menjulang tinggi ke langit, namun Tian Ling bersikap biasa saja melihatnya. Bangunan-bangunan di alam dewa bahkan lebih megah dari bangunan termegah yang ada di alam fana.Tian Ling melihat murid-murid sekte berlalu lalang dengan binatang spirit serigala berwarna putih, ada pula yang sibuk berlatih dengan tetua yang menjadi guru mereka.Tian Ling terus melangkah mengikuti Wu Kong menuju kediamannya, dia tidak mempedulikan beberapa tetua dan murid sekt
Tian Ling kemudian pamit kepada Wu Kong untuk melanjutkan perjalanannya.Tian Ling melesat meninggalkan sekte serigala putih untuk mencari sebuah kota. Dia berniat membeli herbal di kota untuk diracik menjadi pil yang berguna untuknya.Setelah setengah hari melesat, Tian Ling sampai di sebuah kota yang keberadaannya paling dekat dengan sekte serigala putih. Kota itu merupakan kota kelas bawah yang bernama kota namsang.Di wilayah Kekaisaran Luo, sebuah kota memiliki semacam peringkat yang menunjukkan kekuasaan dan kehebatannya. Diantaranya adalah kota kelas bawah, kelas menengah dan kota kelas atas.Tian Ling memasuki kota namsang dan mendapati sebuah toko bernama toko fei yang memperjualbelikan sumberdaya.Tian Ling memasuki toko fei dan menemui seorang pelayan. “Aku menginginkan rumput api, kelopak bunga hitam dan ginseng darah.”“Aku akan mengambilnya.” Pelayan pergi ke gudang kemudian kembali lagi membawa herbal yang dibutuhkan oleh Tian Ling.“Berapa harganya?” tanya Tian Ling.“
Hiattt .. Ciattt .. Ciattt Tian Ling dan Xie Long kembali beradu tinju, namun Tian Ling terlihat hanya bisa bertahan. Teknik tinju Xie Long yang berada ditahap penggabungan qi puncak berhasil membuat Tian Ling terengah-engah dan terdesak. Bammm Xie Long berhasil meninju dada Tian Ling, membuat Tian Ling terpental tiga meter ke belakang dan mengeluarkan darah segar. Tian Ling menyeka darah yang keluar dari bibirnya, “Sial … kekuatannya cukup besar. Namun, aku pasti dapat mengalahkannya.” “Bocah, jangan bengong! Rasakan ini! Tinju Harimau.” Sebuah silet berbentuk kepala harimau yang besar muncul dari tinju Xie Long. Kepala sileut harimau itu melesat sangat cepat ke arah Tian Ling. Bammm Tian Ling menangkis dengan kedua tangannya, namun dia kembali terpental dan tubuhnya menghancurkan sebuah pohon besar. Tian Ling langsung bangkit, kemudian melesat ke arah Xie Long. “Tinju Dewa, Kematian Tragis.” Duarrr Ledakan cukup besar terjadi tatkala tinju Tian Ling dan Xie Long saling be
Pertarungan antara lima pengawal dengan sepuluh bandit beruang berlangsung sangat sengit. Kelima pengawal terlihat kualahan menghadapi sepuluh bandit itu, namun mereka terus bertahan untuk melindungi bangsawan yang ada di dalam kereta kuda. Trangg .. Trangg ..Trangg Bunyi peraduan pedang dan golok terus terjadi dan terdengar cukup nyaring di telinga. “Aku akan membantu kalian.” Tian Ling tiba-tiba muncul untuk membantu. Para pengawal melirik ke arah Tian Ling, mereka cukup kaget melihat Tian Ling yang tiba-tiba muncul ternyata masih sangat muda. “Bocah, apa kamu bodoh?” Pemimpin bandit memaki Tian Ling, dia merasa Tian Ling hanya mencari mati. Tian Ling tidak mempedulikan pemimpin bandit, dia mengeluarkan pedang langit. “Kekuatan yang berbicara.” Tian Ling langsung melesat, langkahnya sangat apik dengan penuh perhitungan. Saat para bandit menyerang dengan golok mereka, Tian Ling dengan mudah menangkis dan menghindar. Tian Ling kemudian menebas satu persatu kelompok bandit berua
Tian Ling kemudian mendaftar menjadi peserta turnamen. Setelah itu, dia mencari sebuah penginapan karena turnamen akan diselenggarakan keesokan harinya. Tian Ling memasuki beberapa penginapan, namun banyak penginapan yang sudah penuh oleh pengunjung. Tian Ling kembali memasuki sebuah penginapan dan menemui seorang pelayan. “Apa masih ada kamar kosong di penginapan ini?” “Kebetulan tuan, kamar di penginapan ini hanya tinggal satu,” balas pelayan. “Aku akan menginap selama tiga hari, berapa harganya?” “30 koin emas tuan.” Tian Ling memberikan 50 koin emas kepada pelayan. “Sisanya, aku menginginkan hidangan yang enak selama menginap disini.” “Baik tuan,” balas pelayan kemudian memberitahukan nomor kamar penginapan yang akan ditempati Tian Ling. Setelah memperoleh penginapan, Tian Ling memutuskan untuk melihat-lihat kota mentari. Tian Ling berjalan menyusuri kota sampai akhirnya melihat sebuah bangunan besar bertuliskan paviliun bulan sabit. Paviliun bulan sabit merupakan tempat
Pria paruh baya itu penasaran dengan perkataan Tian Ling. “Kutukan iblis? … anak muda, bisakah aku bicara denganmu?” “Bukahkah kita sedang berbicara?” “Bukan disini karena banyak orang berlalu lalang, ikutlah denganku!” ajak pria paruh baya itu. Pria paruh baya itu kemudian mengajak Tian Ling ke sebuah ruangan yang cukup megah, Tian Lingpun hanya mengikutinya. Ruangan itu merupakan ruangan manager paviliun bulan sabit kota mentari. “Tuan, siapa anak muda itu?” tanya manager kepada pria paruh baya yang mengajak Tian Ling memasuki ruangannya. “Aku ingin berbicara dengan tuan muda ini sebentar. Bisakah kamu keluar dari ruangan ini terlebih dahulu?” pinta pria paruh baya. “Baik tuan,” balas manager kemudian meninggalkan ruangannya. “Tuan muda, silahkan duduk!” Pria paruh baya menyuruh Tian Ling duduk di kursi yang sangat empuk yang ada di ruangan manager. Tian Ling hanya duduk mematuhi permintaan pria paruh baya itu. “Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?” “Sebelumnya, perkenalk
Meskipun dikatakan pembajak, namun mereka ternyata kelompok yang mulia. Mereka seringkali membajak kapal terbang dan menyelamatkan budak-budak yang dibawa dari kekaisaran feng. Namun, belakangan ini tidak ada lagi budak dari kekaisaran feng karena menara feniks di kekaisaran feng sudah ditaklukkan dan berganti nama menjadi paviliun bulan sabit.“Ini sangat menarik.” Tian Ling menganggap kelompok pembajak itu menarik. Dia mulai berpikir untuk bersekutu dengan musuh dari menara feniks.Tian Ling sebenarnya dapat bergerak sendiri untuk membuat kekaisaran wei menjadi aman. Namun, dia juga memerlukan banyak orang untuk mewujudkan keinginannya tersebut.“Tuan, bisakah anda membawaku menemui pemimpin kelompok kalian?” pinta Tian Ling.“Untuk apa kamu ingin bertemu dengan pemimpin kami?” tanya pembajak tersebut.“Bukankah musuh dari musuh kalian adalah teman? Aku memusuhi menara feniks,” balas Tian Ling.“Apa kamu tidak berbohong?”“Tentu saja tidak,” balas Tian Ling.Pembajak itu kemudian be
Sebelum kepergiannya, Tian Ling membuat formasi pelindung mengelilingi gunung naga. Dia juga memenuhi perpustakaan yang telah dibangun dengan kitab-kitab tingkat tinggi yang ditulis olehnya. Selain itu, dia juga menceritakan tentang perjodohannya dengan Su Mei dan Su Yu kepada ayah dan ibunya, serta para tetua klan tian.Selama setahun lebih, kekaisaran luo menjadi kekaisaran yang maju berkat kerjasamanya dengan kekaisaran feng. Banyak paviliun bulan sabit yang baru didirikan seperti yang ada di kota lentera. Paviliun bulan sabit yang ada juga telah difasilitasi kapal terbang sehingga memudahkan warga melakukan bisnis dan bepergian dari satu kota ke kota lain.Keesokan harinya, Tian Ling melesat terbang meninggalkan kota lentera menuju ke kekaisaran wei. Sesekali, Tian Ling akan mampir ke desa maupun kota untuk beristirahat. Dia melihat keadaan desa dan kota yang ada di kekaisaran luo cukup aman terkendali.Setelah dua minggu melesat terbang dengan kecepatan penuh, Tian Ling sampai di
“Berkaitan dengan klan duan, aku berpikir untuk melenyapkannya,” ucap Tian Ling setelah pembahasan pergantian petinggi klan.Tian Dao mengangguk-angukkan kepala, “klan duan terlalu sering membuat masalah, aku sepakat dengan hal itu.”“Kami juga setuju, mereka perlu diberi pelajaran,” Tian Heilong, Tian Feying dan para penatua juga menyetujuinya.Tian Lingpun memberikan banyak sumberdaya untuk dibagikan kepada seluruh anggota klan tian. Dia tidak akan terjun langsung karena menginginkan klan tian meningkatkan kekuatan dan melenyapkan klan duan tanpa bantuan darinya maupun manusia es.Para anggota klan tian mulai meningkatkan kekuatan dengan bantuan sumberdaya yang telah diberikan oleh Tian Ling. Mereka sangat bersemangat demi untuk membangkitkan kejayaan klan mereka.Sementara itu, Tian Ling menutup diri di kediamannya bersama Qin Li. Mereka melakukan pelatihan tertutup untuk meningkatkan kultivasi masing-masing.***Setelah sebulan berlalu, orang-orang dari klan tian telah menghabiska
“Lihat itu! Bukanlah itu Tian Ling?” Warga kota berbisik melihat Tian Ling berjalan menuju ke pusat kota.“Bukankah dia seharusnya sudah mati?”“Bagaimana mungkin sampah sepertinya kembali dengan selamat?”“Dia tumbuh menjadi pemuda yang tampan.”“Lihatlah gadis disampingnya! Dia sangat cantik bagaikan dewi.”Warga kota tak henti-hentinya berbisik tentang Tian Ling. Mereka kemudian menerka jika para petinggi klan tian yang diseret oleh prajurit kota berkaitan erat dengan Tian Ling yang telah kembali.“Mungkinkah para petinggi klan tian akan digantung di pusat kota?”“Mereka telah kalah bertaruh, ayu kita lihat ke pusat kota!”Warga kota berduyun-duyun mengikuti Tian Ling menuju ke pusat kota. Mereka penasaran dan ingin menyaksikan apa yang akan terjadi dengan Tian Chen, Tian Yun, Tian Zhao dan Tian Gu setelah kalah bertaruh dengan Tian Ling.Tak lama, Tian Ling sampai di tempat eksekusi. Disana walikota sudah menunggu dan warga kota sudah banyak yang berkumpul.“Tuan muda, apa yang ing
Dua orang tetua tersisa menangkupkan tangan mereka. “Tuan muda, anda berhasil kembali dengan selamat,” ujar mereka.Mereka adalah Tian Feying dan Tian Heilong. Mereka bukanlah tetua yang jahat, bahkan dahulu selalu berusaha melindungi Tian Ling dan keluarganya meskipun hal itu sia-sia.Tian Feying dan Tian Heilong merupakan dua orang tetua yang sangat menghormati keluarga Tian Ling. Sama seperti dahulu, mereka selalu memanggil Tian Ling dengan tuan muda meskipun dahulu dantian Tian Ling dianggap cacat.Tian Lingpun turut menangkupkan kedua tangannya. “Tetua Feying, Tetua Heilong, dimana kedua orangtuaku?”Tian Heilong tampak muram. “Aku akan mengantarmu, aku harap tuan muda jangan kaget setelah melihat kondisi mereka.”“Ada apa dengan mereka?” Tian Ling menjadi sangat khawatir.“Tuan muda akan melihat apa yang telah dilakukan oleh Tian Chen,” balas Tian Heilong.Bersama Qin Li, Tian Ling diantar melihat kondisi orangtuanya, sementara Tetua Feying mengurusi Gao Peng dan manusia barbar e
“Apa Li’er senang?”Qin Li mengangguk. “Dengan panah ini, Li’er akan lebih giat lagi berlatih. Li’er akan menumpas kejahatan dan tidak akan membiarkan orang-orang bernasib sama seperti Li’er.”Tian Ling tersenyum senang karena sudah sedikit menghibur Qin Li. “Li’er tidak perlu lagi bersedih! Mulai sekarang, ayah dan ibu Ling gege juga akan menjadi ayah dan ibu Li’er.”“Baik Ling gege.”Kapal terbang terus melaju mendekati kota lentera.“Lihat! Apa itu?” salah satu penjaga gerbang kota menatap ke langit melihat kapal terbang yang baru pertama kali dia lihat.Penjaga lainpun membelalakkan mata melihatnya. “Apa dewa turun dari langit?”“Bagaimana jika benda terbang itu berniat menghancurkan kota?”“Ini, benar-benar gawat,” desah pemimpin penjaga. “Kamu! Cepat laporkan hal ini kepada walikota!” perintahnya kepada salah satu penjaga.Penjaga itupun langsung menaiki kuda dan berlari kencang menuju istana kota.Kapal terbang mulai memasuki kota dan semakin banyak orang yang melihatnya. Tak b
Tian Ling kembali melanjutkan perjalanannya menggunakan kapal terbang, sementara Feng Shin menunggu kapal terbang itu kembali ke ibukota setelah selesai mengantar Tian Ling menuju ke kota lentera.Berkat Tian Ling, kutukan iblis benar-benar lenyap dari klan luo. Kini, klan luo bisa hidup aman dan damai tanpa memikirkan penyakit keturunan yang selama ini menjangkiti mereka.Luo Zhan dan Kaisar Luo sebenarnya ingin ikut berkunjung ke kota lentera bersama para petinggi klan dan kekaisaran. Namun, Tian Ling meminta mereka menundanya. Dia ingin mereka datang ke kota lentera bersama Luo Ning ketika Luo Ning sudah berusia 20 tahun.“Tuan, kearah mana tujuan kita berikutnya?” tanya nahkoda kapal kepada Tian Ling.“Kita akan menuju ke kota canglan,” balas Tian Ling kemudian menunjukkan arah kota canglan.Di kota canglan, Tian Ling menjemput master pembuat senjata, Gao Peng dan langsung menyuruhnya menaiki kapal terbang. Setelah itu, kapal terbang kembali melesat menuju ke sekte lembah bunga.“
Tak lupa, Tian Ling mengambil inti siluman yang dikeluarkan oleh raja siluman. Dia kemudian kembali ke istana bersama Kaisar Feng Yuan dan para pengawal. Dia meninggalkan para penjaga dan warga ibukota yang masih berdecak kagum akan kehebatannya.“Setelah tewasnya raja siluman, aku yakin kekaisaran wei tidak akan bertindak gegabah terhadap kekaisaran feng,” ujar Tian Ling setelah sampai di istana.Kaisar Feng Yuan mengangguk membenarkan. “Kekaisaran wei akan berpikir ulang untuk menyerang kekaisaran feng jika raja siluman yang hebat saja telah tewas disini.”“Benar kaisar, oleh karenanya aku bisa kembali ke kekaisaran luo dengan tenang.”“Kapan tuan akan pergi?” tanya Kaisar Feng Yuan.“Besok,” balas Tian Ling.Keesokan harinya, Tian Ling pergi menuju kekaisaran luo menggunakan kapal terbang milik menara feniks. Tujuannya adalah kota lentera karena dia akan pulang ke markas klannya. Dia menggunakan kapal terbang untuk mempersingkat waktu karena dia akan menjemput manusia barbar es, Ga
Tian Ling mengarahkan tangan kirinya ke depan. Dari telapak tangannya, muncul telapak tangan raksasa yang terbentuk dari susunan energi angin yang bergerak cepat menuju ke gumpalan cairan hitam raksasa.Telapak tangan raksasa itu kemudian menggenggam gumpalan cairan hitam raksasa dan meledakkannya.BommmLedakan sangat keras terjadi, langit di area pertempuran berubah warna menjadi hitam dan kebiruan. Cairan hitam muncrat kesana kemari sebelum akhirnya jatuh ke atas permukaan tanah.Permukaan tanah yang telah hangus menjadi lebih hangus lagi akibat terkena cairan hitam tersebut. Batu yang sangat keras bahkan meleleh karenanya. Dataran luas yang tadinya penuh dengan rerumputan dan pepohonan, kini menjadi lautan api.Jika saja cairan hitam itu mengenai seseorang, sudah pasti orang itu akan terbakar dan meleleh karena cairan hitam itu sangat panas.“Aku tidak sepantasnya meremehkan kemampuannya,” gumam raja siluman mulai memandang kemampuan Tian Ling.Raja siluman kembali menghirup nafas