“Sialan, aku sampai di tendang seperti itu. Benar-benar kelakuan paman Zao!” Ucap Tian Sen mengeluh setelah masuk ke tanah terlarang. Matanya memandang ke sekitar dan menemukan tempat yang disebut tanah terlarang itu tidak jauh beda dengan sebuah wilayah yang ukurannya besar. Tepat pada saat Tian Sen akan bergerak, suara yang sangat tidak asing terdengar di telinganya. Mencari sumber suara, Tian Sen menemukan kalau ada benda yang akan jatuh ke bawah. “Ahhhh!” Tap!“Kenapa kamu bisa jatuh dari atas?” Tanya Tian Sen kepada Ying Liangyi yang jatuh dari atas bahkan wanita ini tidak dapat terbang. Kemungkinan karena panik atau terkejut membuatnya lupa bagaimana cara terbang saat jatuh tadi.“Aku… Aku benar-benar panik tadi!” Katanya dengan nada agak malu, dia memang ingat meskipun dia jatuh dari langit pun seharusnya bisa langsung terbang. Sekarang karena Tian Sen langsung muncul dan menangkapnya menambah rasa malunya karena hal tersebut.Tian Sen hanya tersenyum, lalu melepaskan gendong
“Hahaha, wanita yang sangat pemarah! Tenang saja, kami akan memperlakukan wanita cantik sepertimu dengan sangat baik. Jadi kamu tidak perlu khawatir karena tidak dapat perlakuan baik nantinya!” mata mereka benar-benar melihat ke dada Ying Jiali dan ke kaki Ying Jiali yang terlihat sangat lembut dan juga putih itu. Ying Jiali menahan diri untuk tidak marah karena menyadari kelompok yang ada di depan mereka bukan berasal dari kelompok sekte manapun. Mereka semua adalah orang-orang yang datang untuk mencari sedikit nafkah demi hidup mereka, kemungkinan mereka juga tidak tahu siapa dia sehingga bertindak terlalu jauh di depan mereka. We Zukin yang melihat kelompok itu langsung melangkah maju, di depan tanpa ragu dia melepaskan aura serta Niat membunuh yang sangat kuat. Itu membuat mereka mundur beberapa meter karena sadar kalau orang yang sedang berhadapan dengan mereka bukanlah orang biasa. Mereka yang memiliki niat membunuh sekuat ini hanyalah mereka yang yang sudah terlatih dan membun
“Kamu tidak paham, meski aku bisa memaksa mereka tapi jika mereka tidak mau. Kita tidak bisa melakukan apapun, apalagi dengan adanya We Zukin disana! Aku bahkan lebih tidak berdaya melawannya!” Jawab tuan muda sekte pedang itu dengan ekspresi yang sudah berbeda daripada saat berhadapan dengan sekte Shenlin.“Apa dia sangat kuat?” Tanya wanita itu dengan rasa curiga pada kekuatan yang dimiliki oleh We Zukin tersebut. Jika pria itu kuat, mana mungkin dia hanya diam saja kepada orang-orang bermasalah tadi? Malah tuan muda sekte pedang membunuh mereka pada saat We Zukin tidak mau bertindak kejam. “Itu karena dia tidak mau membuang waktu! Dan menurutku mereka juga sedang terburu-buru, jadi daripada membuang waktu lebih baik membiarkan orang-orang itu lepas!” jelas tuan muda tersebut dalam pandangannya terhadap sikap Ying Jiali dan We Zukin. Dia pernah mendengar kalau We Zukin adalah seorang pria yang kejam dan menjadi orang nomor satu di benua barat dalam menghadapi penjahat di benua bara
“Apa yang harus kami tunggu? Menunggu kamu berlutut dan menjilat mereka? Itu benar-benar sangat menyakitkan mataku yang indah ini!” Ying Jiali yang selalu menjaga cara bicaranya dengan santai tersenyum dan mengejek lebih rendah orang-orang tersebut. “Hahahahaha!” Semua orang disana termasuk sekte pedang tertawa mendengarnya, mereka tahu betul kalau beberapa sekte kecil berada di bawah kaki sekte abadi. Tentu bukan sebagai rekan tapi mereka lebih seperti budak jika semua orang memandangi bagaimana sikap sekte abadi pada orang-orang di bawah.“Bajingan! Kalian aku pastikan… Apa itu?” Ekspresi mereka semua langsung berubah saat melihat gerakan tanah yang tiba-tiba saja naik. Gempa itu memang tidak terlalu besar tapi yang membuat mereka terkejut adalah pergeseran tanah tiba-tiba di bawah mereka.BOOOOOOMMMMLedakan terjadi dan apa yang mereka lihat adalah sepuluh mayat hidup yang bangun dari dalam tanah. Ukuran mereka juga tidak main-main, itu sekitar sepuluh sampai sebelas meter lebih
“HM? Energi jiwa di dalamnya cukup kuat! Tampaknya ada sedikit tanda-tanda kecerdasan di dalam giok hitam ini, yah.. pantas saja!” Tiba-tiba Tian Sen sadar kalau di dalam giok itu bukan hanya ada energi jiwa yang terkumpul. Di dalamnya ada juga sedikit sisa esensi dari makhluk yang menjadi mayat hidup ini, pantas saja kekuatannya cukup kuat dan juga memiliki banyak teknik saat bertarung. Tian Sen tiba-tiba ingin mencobanya, jadi segera ia meminta pada Ying Liangyi Giok itu kembali tapi tangannya langsung di pukul oleh Ying Liangyi.“Mari simpan untuk kakak laki-laki dan Perempuanku! Untuk kamu, ini tidak berguna bukan? Jadi itu hanya akan membuang harta ini saja!” Tegur Ying Liangyi terhadap sikap Tian Sen yang sangat rakus tersebut. Tian Sen hanya dapat mengelus tangan yang di pukul oleh Ying Liangyi, dengan ekspresi sedikit sedih. Meski memang untuknya tidak ada artinya, bukankah lebih baik mencoba sedikit agar dapat membuat sesuatu hal yang berguna bagi kekuatannya? Tapi jelas Ying
“Ba.. Bajingan! Kau berani membunuh rekan kami? Kau…” dia yang tadi ingin melanjutkan perkataannya tidak berani untuk bertindak lagi. Itu karena aura Tian Sen semakin brutal dan gila, perasaan itu membuatnya tercekik seolah ada dewa kematian yang siap kapan saja merenggut nyawanya. Tentu tidak hanya dia, semua orang yang ada disana merasakan hal sama dengannya. “Mari pergi! Aku sudah mendapatkan posisi kakak, mereka masih bertahan tapi jika kita terlalu lama takutnya akan berbahaya bagi yang lain!” Ucap Ying Liangyi melihat semua orang membeku di tempat karena aura Tian Sen. Meski Ying Liangyi tidak ingin berbelaskasihan pada mereka, tapi sekarang ada hal yang lebih penting daripada membunuh orang-orang tidak berguna ini.Tian Sen memeluk pinggang Ying Liangyi lalu dengan sayap naga petir langsung terbang melesat ke arah posisi Ying Jiali dan murid sekte Shenlin berada. Saat iblis seperti Tian Sen sudah pergi, mereka semua langsung merasa sangat lega. Jantung mereka yang tadi terasa
Auranya langsung melonjak, segera dalam beberapa detik kemudian dia sudah muncul dengan Ying Liangyi di depan kelompok puncak Devouring. Saat Situ We sudah kelelahan, Tian Sen dengan ekspresi marah langsung melayangkan pukulan ke arah raksasa mayat yang mencoba untuk melukai para murid puncak Devouring tersebut. Mata Tian Sen menjadi gelap, lima mayat hidup ini benar-benar berbeda dari sebelumnya. “Saudara Tian, akhirnya kamu datang. Kalau kamu terlambat sedikit lagi mungkin kamu harus membawa mayat kami pulang!” “Saudara Situ, terlalu merepotkan membawa tubuh kalian pulang. Berjalan saja sendiri!” Jawab Tian Sen sambil tersenyum pada Situ We. Tian Sen melepaskan pelukannya dari Ying Liangyi lalu matanya kembali fokus pada lima mayat yang mengelilingi semua saudara-saudarinya ini. Tian Sen melihat ke arah Ying Jiali dan We Zukin yang sedang fokus mempertahankan satu mayat masing-masing. Di dua mayat lagi, kelompok puncak bumi dan bunga merah sedikit kesulitan. “Liangyi, apa kamu bi
BOOOOOMMM…“Saudara We, sekarang!” Tian Sen yang tampak lelah, berjuang dengan sekuat tenaga menahan mayat iblis dan memberikan kesempatan pada We Zukin untuk melancarkan serangan terakhir ke arah mayat tersebut.“Iya! Pedang penusuk iblis,” We Zukin yang lelah juga tidak tinggal diam dan langsung menyerang tepat ke dada mayat itu. Lalu saat dia melihat kristal seperti giok di dada si mayat, dengan tangan kanannya dia langsung mengambilnya. Tidak berselang lama saat giok hitam itu di ambil, mayat jatuh ke tanah dengan dentungan keras. Jelas kalau mayat itu tidak lagi punya energi untuk bergerak karena intinya sudah di ambil oleh We Zukin.“Bagus!” Tian Sen melihat kalau core di tangan We Zukin ternyata lebih bagus daripada core yang ia dan Ying Liangyi dapatkan sebelumnya. “Saudara Tian ini…” “Apa yang kamu lakukan kak? Ambil, benda ini benar-benar tidak berguna untukku! Dan kebetulan aku sudah menyerapnya satu jadi aku tahu hasilnya untuk diriku sendiri.” Tian Sen buru-buru menolak
“Kamu tidak percaya? Kalau begitu akan aku beri contoh bagus, bagaimana perasaanmu jika bersama dengan keluarga mu?” Tanya Tian Sen kepada Ju Jingyi mengenai kehidupan bersama keluarga. Saat Ju Jingyi mendengar kata keluarga, ekspresinya sedikit aneh lalu dia menjawab dengan sangat santai.“Itu menyenangkan dan juga sangat baik!” Jawaban yang terdengar ambigu tanpa ada alasan di dalamnya membuat Tian Sen terdiam. Entah karena Ju Jingyi memang tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya atau memang Ju Jingyi sendiri tidak paham tentang hal tersebut. Tapi mana mungkin Ju Jingyi tidak paham? Bukankah sejak kec seharusnya Ju Jingyi sudah menerima segalanya? Ju Jingyi yang melihat Tian Sen kebingungan sedikit menjelaskan tentang dirinya. Dan dari sana semua kepribadian dari Ju Jingyi diketahui oleh Tian Sen, ternyata dari kecil Ju Jingyi sangat jarang di rumahnya. Dia sudah ditarik istana suci sejak berumur lima tahun dan dilatih langsung oleh penguasa istana suci. “Kamu benar-benar luar b
Ju Jingyi tiba-tiba sadar dan membentak Tian Sen, bahkan dia berusaha untuk lepas dari genggaman pria yang telah mengambil kesempatan padanya. Tian Sen tidak peduli, ia terus naik sampai ke atas dan saat sampai ke atas baru Tian Sen melepaskan Ju Jingyi yang ada dalam pelukannya tersebut. Saat itu Ju Jingyi langsung memakai pakaiannya dengan cepat, dan pedang juga keluar dari sarung pedang miliknya. Pedang itu dengan cepat bergerak tepat ke arah jantung Tian Sen, jelas Ju Jingyi sangat marah atas perbuatan yang dilakukan oleh Tian Sen tersebut.BOOOOOMMM… “Bajingan! Kau berani mengambil kesempatan dalam kesempitan. Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan marah?” tatapan dari Ju Jingyi sangat kesal, tapi Tian Sen masih tetap tersenyum melihat wajah menawan tersebut. Semakin marah Ju Jingyi, entah kenapa semakin cantik di mata Tian Sen.“Haa, jika aku tidak membantumu tadi. Mungkin kamu sudah lama mati nona!” Jawab Tian Sen sedikit menjelaskan apa yang terjadi di bawah sana sebelum
“Ho? Aku tidak menyangka kalau belati kematian akan menyerap energi kehidupan musuhnya. Ini benar-benar sesuatu yang cukup menarik!” Tian Sen terkejut dengan hasil dari yang dilihat langsung dari belati kematian itu. Menarik energi untuk menjadi milik sendiri, belati kematian benar-benar mempunyai spirit nya sendiri. SLASSSHHHH…“Puf! Tidak mungkin… aku tidak terima!” Pria kurus dengan gigi yang panjang sangat tidak terima dengan kematiannya. Dia tidak bisa menerima kematian yang dilakukan oleh Tian Sen, seorang generasi muda yang sedikit pengalaman darinya. Matanya menatap Tian Sen dengan penuh kebencian tapi apa lagi yang dapat dilakukan olehnya? Energi kehidupan diserap dan juga seluruh daging beserta tulangnya langsung menghilang begitu saja akibat belati kematian tersebut.“Saudara kedua! Bajingan, aku akan mati bersama denganmu!” Kakak tertua dari pria itu sangat marah dan dengan mengumpulkan semua energi di tubuhnya. Kakak tertua dari dua pria jelek itu ingin bunuh diri dengan
Tiga lawan satu, itu terjadi disana tapi Tian Sen benar-benar tidak kalah dengan mereka bertiga meskipun telah di serang bersama-sama. Bahkan mereka sedikit terdesak oleh Tian Sen yang hanya menahan serangan mereka, tidak ada satupun serangan mereka berhasil melukai Tian Sen dengan parah. Hanya ada luka goresan dan sedikit tusukan pada bahu Tian Sen karena mereka berhasil mengecoh Tian Sen.Mata mereka saling pandang, tampaknya mereka tidak akan bisa menang melawan Tian Sen dan Tian Sen sendiri tidak akan bisa mengalahkan mereka. Karena itulah, mereka berencana untuk mundur dan tidak lagi memperdulikan Tian Sen dengan wanita cantik itu.BOOOOOMMM….“Hei nak, bagaimana jika kita…” dia tidak bisa menemukan celah untuk melawan Tian Sen dan berusaha untuk pergi dari tempat itu. Tapi Tian Sen yang jelas tidak mau membiarkan siapapun di antara mereka pergi langsung menyerang dengan sangat cepat. Ujung tombak langsung menebas ke salah satu dari mereka lalu memutar tubuhnya dengan tendangan me
“Hahahaha, wanita yang benar-benar cantik!” Tiga orang yang mengikuti benar-benar memiliki wajah yang cukup jelek. Satu gigi memanjang di tengah-tengah keluar, lalu yang lain memiliki banyak nintik di wajah dan yang terakhir malah lebih aneh dengan tubuh gemuknya dan wajah yang bulat dengan jerawat. Tian Sen hampir muntah melihat ketiga orang itu tapi Ju Jingyi memberitahu kalau ke tiga orang itu adalah tiga pemotoh, di kenal dengan kekuatan mereka di puncak golden core yang hampir menyentuh ambang Nascent soul. Cara mereka membunuh juga terdengar unik, dengan memotong-motong tubuh lawan mereka secara bersamaan lalu menjadikannya makanan hewan atau daging untuk memancing kawanan monster. “Kakak, kita bisa mengambil wanita dan membunuh pria ini. Wanita ini … sangat cocok dengan kita!” Kata si gemuk yang hampir membuat Tian Sen jatuh mendengar suara dan juga melihat wajahnya. Gemuk yang benar-benar tidak tahu bagaimana dirinya sendiri benar-benar ingin memakan daging rusa, apakah itu l
Swussshhhh….BOOOOOMMM…Saat memasuki kedalaman hutan, Tian Sen menemukan semakin banyak monster yang bermunculan. Bahkan beberapa kali bertemu dengan orang-orang yang bukan bagian dari sekte super. Meski begitu, mereka tampak tidak peduli dengan urusan orang lain sehingga tidak terjadi gesekan di antara mereka. Tian Sen juga terus berhati-hati dalam setiap langkahnya dan melepas niat membunuh yang sangat buruk agar tidak ada yang berani mendekati mereka berdua. Hanya dengan itulah beberapa orang yang awalnya berpikir tentang mendekati Tian Sen langsung menyadari kalau tidak mudah untuk melawannya. “HM? Apa masih jauh?” Tanya Tian Sen semakin merasa energi monster di dalam hutan semakin kuat. Dan monster yang mereka temui juga semakin kuat daripada sebelum-sebelumnya, bukan karena ia takut. Tian Sen hanya bertanya karena ia harus menyiapkan diri menghadapi monster-monster yang mungkin akan sulit dihadapi nantinya.“Itu tidak jauh, tepat di depan kita!” Jawab Ju Jingyi dengan tenang d
Tian Sen menelan core itu dan duduk dengan tenang sambil melayang di dalam makam gelap. Sedangkan Ju Jingyi tampak dengan tenang mengawasi daerah sekitar untuk melindungi Tian Sen. Melihat pemuda yang duduk dengan tenang di depannya entah kenapa sedikit membuat Ju Jingyi kagum akan kehadirannya. Pemuda yang mengikuti perang seratus kerajaan ini adalah sosok yang paling gila saat dalam perang. “Dia benar-benar tumbuh lebih kuat!” Ucap Ju Jingyi sedikit menunjukan senyum melihat pertumbuhan Tian Sen setelah lama tidak bertemu dengannya. Tidak hanya menjadi murid sekte Shenlin bahkan Tian Sen langsung mewakili sekte Shenlin dalam kompetisi besar yang seharusnya sangat sulit bagi murid baru untuk ikut dalam kompetisi besar ini. Tapi Tian Sen benar-benar dapat ikut meski baru saja memasuki sekte super di benua pusat.BOOOOOMMM… BOOOOOMMM…“Hm? Apa itu kesengsaraan dari kenaikannya?” Tiba-tiba Ju Jingyi melihat Tian Sen yang sangat cepat melewati kesengsaraan petirnya. Dan dia juga sangat
Orang tua Wun yang menggunakan teknik segelnya tersenyum, meski tidak dapat membunuh tapi jika itu hanya menyegel makhluk tersebut. Dia tentu bisa melakukannya dan itu memang tugas jiwa terakhir untuk menyegel dan menghentikan makhluk itu lepas dari ruang segel terbalik miliknya. Ju Jingyi yang melihat teknik segel pada orang tua Wun merasa sedikit terkejut, itu karena kekuatan segel yang dimiliki orang tua Wun jauh lebih kuat dari milik sang guru. “Dia benar-benar orang yang berasal dari zaman kuno!” Ucapnya dengan suara sedikit kagum. Andai saja orang tua Wun masih hidup, dia yakin kalau gurunya tidak akan bisa menjadi yang terkuat selama orang tua Wun ini masih ada. Dari pandangannya, kekuatan yang dimiliki orang tua Wun sangat besar bahkan jauh lebih besar jika di gabungkan dengan semua master sekte super di benua barat.BOOOOOMMM…. “Sialan kau orang tua Wun, kenapa? Ah, sialan kenapa aku tidak bisa bebas?” Teriak makhluk itu melihat belati yang berputar menyegelnya kembali. Seg
“Aku hanya ingin menolongmu!” Tegasnya tapi Tian Sen menegaskan kalau dia harus pergi juga. Karena Tian Sen tidak bisa melindunginya secara penuh saat mencoba untuk melakukan sesuatu pada makhluk tersebut.“Apa kamu yakin?” “Iya, pergilah! Kamu dibutuhkan di anggota kita.” Ying Liangyi mencibir Tian Sen, jelas kalau Tian Sen ingin melakukan hal gila lagi tapi menurutnya itu tidak akan membahayakan nyawa Tian Sen. Yang lebih penting sekarang saudara-saudari mereka mungkin akan dalam bahaya jika kekurangan orang kuat mendampingi mereka. Jadi dengan berat hati dan penuh keyakinan, dia pergi meninggalkan Tian Sen disana sambi menasehati agar berhati-hati dan tidak lengah seperti tadi. Setelah memastikan Ying Liangyi pergi, Tian Sen memandang lagi ke arah dua raja kecil yang tampaknya menggunakan sesuatu untuk menghindari kabut hitam itu. Di saat yang sama, Tian Sen melihat ada cahaya putih yang keluar juga dari lingkaran. Cahaya itu berubah menjadi berbagai cahaya yang menyerang kabut-k