Dua Minggu berlalu, Tian Sen belum juga keluar dari pengasingan dan auranya juga masih sama seperti sebelumnya. Master sekte yang melihat tidak ada perkembangan dari Tian Sen mengerutkan keningnya. Dia di awal bisa merasakan kalau Tian Sen seharusnya bisa melangkah ke tahap awal golden core tingkat tinggi tapi kali ini dia malah tidak melihat ada perubahan dari Tian Sen sedikitpun. Sehingga membuat master sekte dan pria berpakaian biru itu tidak tahu harus tertawa atau menangis. Jika itu murid biasa, mungkin sudah menembus batasnya tapi ini Tian Sen tidak menunjukan sedikitpun akan menembus batas. Sehingga mereka merasa sedikit tidak enak, tepat pada saat mereka masih berpikir butuh waktu untuk Tian Sen keluar. Sosok pemuda itu tampak sudah membuka matanya, ada senyuman di wajahnya yang tidak dapat di mengerti oleh kedua sosok kuat tersebut.“Akhirnya aku bisa menembus tingkat tiga dalam fisik. Setidaknya aku dapat bersaing dengan seorang di ranah golden core tingkat tinggi tahap punc
Karena itulah dia bisa memiliki status tidak tergoyahkan di dalam keluarga Xu walaupun dulunya pernah di tolak. Mendengar ucapan dari We Yan, kepala keluarga Xu mengangguk puas dan karena We Yan sudah berbicara dia juga dengan senang hati percaya. Tetua keluarga Xu yang lain juga hanya diam-diam mengangguk. Sekarang mereka bahkan lebih percaya dengan We Yan dibandingkan beberapa orang dalam keluarga Xu sendiri. Karena selama ini, We Yan telah meningkatkan keuangan keluarga Xu sejak berada dalam keluarga. “Baiklah, kamu kembali temani Lia. dia juga dalam keadaan sulit untuk melakukan banyak hal, kamu sebagai suami harus berada di sisinya untuk sekarang!” Ucap kepala keluarga Xu dengan senyuman yang puas dan merasa senang dengan menantu ini. “Baik ayah, kalau begitu aku pamit dulu!” We Yan dengan sopan memberi salam kepada semua tetua disana lalu pergi setelah memberi salam kepada mereka. Setelah keluar dari aula keluarga, We Yan hanya dapat menghela nafas tidak berdaya karena kesibuk
Setelah terbang selama empat hari, Tian Sen tidak jauh dari rumah keluarga Xu. Mereka singgah di kota yang masih dalam wanita kayah keluarga Xu, tentu alasannya karena Ying Liangyi yang ingin bermain melihat suasana kota. Dan Tian Sen yang tidak terlalu minat menjadi pembawa barang gratis Ying Liangyi saat menelusuri kota tersebut. Sepanjang jalan di kota, banyak pedagang yang berjualan, Tian Sen juga melihat beberapa tempat yang mirip restoran tapi memiliki beberapa lantai ke atasnya yang jelas kalau itu adalah tempat bermain bagi para pria. Ying Liangyi juga melihat itu, dia menatap Tian Sen dengan tajam seolah berpikir isi kepala para pria itu semua sama.“Jangan menatapku seperti itu, aku bukan pria seperti yang kamu bayangkan!” ucap Tian Sen sudah bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Ying Liangyi. “Kalau begitu bagus! Ayo, temani aku membeli beberapa barang lagi!” “Ha? Masih ada lagi?” Tanya Tian Sen terkejut mendengar kalau Ying Liangyi masih ingin membeli barang lain. Pada
“Bagaimana? Apa dia sudah terlelap?” Tanya pria dengan rambut di tengah dengan keadaan kiri dan kanannya tanpa rambut. Mereka sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda Tian Sen atau Ying Liangyi sedang melakukan sesuatu di dalam kamar. Sudah pasti kalau keduanya tertidur apalagi dengan beberapa aroma yang sengaja ditinggalkan dalam kamar, akan mempercepat kelelahan mereka. Hal yang sudah sering mereka lakukan di penginapan tersebut tapi tidak ada satupun yang berani mencegah mereka karena punya dukungan cukup tinggi di kota.“Ayo! Kita bisa….. Kamu!” Tiba-tiba seorang pria terkejut dan tidak tahu kapan, Tian Sen sudah meledakan kepalanya dengan sangat mudah. BOOOOOMMM….Kepala meledak dan seluruh isi serta darah dari pria itu terciprat kemana-mana. Rekan-rekannya yang melihat hal itu sangat terkejut, tidak hanya kaget dengan kemunculan Tian Sen tapi mereka kaget karena salah satu dari mereka langsung kehilangan kepala bahkan sebelum mereka bisa beraksi. Tian Sen yang sudah berada di
Tian Sen tersenyum tapi musuhnya sudah tidak sabar untuk mencincang dirinya, jadi pada saat mereka melangkah ke dalam penginapan. Semua orang itu sudah memegang senjata dan melepas aura kejam untuk menekan Tian Sen. Di antara mereka ada salah satu pria dengan pakaian perang pedang besar, dia menatap Tian Sen dengan tatapan dingin. Di sampingnya pria yang tadi hampir di bunuh Tian Sen ternyata benar-benar berhasil kabur dan memanggil seseorang untuk membantu menyelamatkan nyawanya. “Ho? Aku telah memukulmu hingga terluka parah seperti itu, tapi aku tidak menyangka kalau kamu masih bisa hidup!” Ucap Tian Sen tersenyum dengan dingin memandang pria yang dalam keadaan tidak baik-baik saja itu.“Tuan penjaga, dia…. Dia membunuh pelayan dari penginapan kami, dia kejam!” Ucap pria itu dengan ekspresi menyedihkan seolah dia telah diperlakukan kejam oleh Tian Sen.“Anak muda, kamu bertindak kejam di wilayah keluarga Xu. Membunuh, menyiksa seseorang karena tidak mau membayar bukanlah hal baik,
Tian Sen melihat tiga sosok yang sekarang berada di atas ranah golden core di langit, di belakangnya ada dua orang murid yang tampak menggunakan simbol tiga belati yang membentuk segitiga di lambang dada mereka. Pemimpin pasukan kota melihat ke tiga sosok dengan dua murid yang datang berdiri sambil menjelaskan kejadian disana. Saat mereka mendengar kalau penginapan di serang oleh pemuda di bawah membuat mereka sangat terkejut. Itu karena Tian Sen hanya di ranah golden core tingkat menengah tahap puncak tapi bisa mengalahkan ahli-ahli di ranah golden core semangat itu dengan sangat mudahnya. “Beberapa bantuan, apa kalian datang untuk menolong mereka?” Tanya Tian Sen dengan tatapan dingin memandang ke arah kelon yang barusan datang itu. “Anak nakal, apa kamu sadar kalau yang kamu lakukan telah merusak suasana kota yang tenang ini! Jadi menyedahlan dan mari pergi untuk menentukan hukumanmu!” Ucap salah satu dari tiga tetua itu kepada Tian Sen. “Ho? Pergi? Sayang sekali kalau aku tida
“Hua! Tidurku nyenyak sekali malam tadi, apa dia sudah bangun?” Ying Liangyi bangun di pagi harinya, saat menoleh ke samping dia tidak melihat ada Tian Sen. Melihat Tian Sen tidak ada, dia segera keluar untuk mencari pemuda itu yang pergi begitu saja. Saat dia berpikir kalau Tian Sen telah pergi meninggalkan dirinya, dia malah melihat Tian Sen duduk di lantai bawah sambil menikmati teh pagi. Tian Sen yang melihat Ying Liangyi datang, menyapanya lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan beberapa makanan untuk Ying Liangyi. Tidak ada rasa curiga di dalam hati Ying Liangyi mengenai tingkah Tian Sen yang sekarang berada di depannya. Jadi setelah menyelesaikan makan, dia bertanya kenapa Tian Sen begitu cepat bangun di pagi hari? Dan apa Tian Sen berniat meninggalkan dia disini? Tian Sen menjawab tidak, dengan senyum lembut sambil mengelus kepala Ying Liangyi, ia menjawab kalau sedang bosan saja dan pergi menikmati pagi di kota ini. Tapi sebenarnya tadi malam Tian Sen pergi ke rumah tuan kot
Kalau bukan karena dia mengenal tombak TIan Sen, mungkin dia sudah bermusuhan dengan Tian Sen dan saat kepala keluarga menyadari cucunya di aniaya oleh dia sebagai tuan kota. Dia yakin hidupnya tidak akan berakhir dengan tenang meski kepala keluarga benar-benar ingin membunuhnya. Apalagi dengan We Yan yang menjadi penasehat keluarga dan sebagai ayah angkat Tian Sen, membuatnya yakin orang pertama yang maju adalah We Yan.“Ayah dan anak benar-benar tidak normal! Dan juga gadis itu… Bukankah dia putri dari master sekte Shenlin? hebat sekali dia bisa mendapatkannya!” Ucap tuan kota menyadari kalau wanita di samping Tian Sen adalah Anak perempuan dari master sekte Shenlin. Ini membuatnya kagum dengan Tian Sen, padahal dia ingat kalau kedua putri master sekte sangat dilindungi oleh sekte Shenlin, jangankan dekat dengan pria luar bahkan dengan beberapa murid pria di sekte pun tidak punya keberanian menyentuh mereka. Tapi Tian Sen berani melakukan yang bahkan orang lain tidak berani lakukan,
Kalau bukan karena dia mengenal tombak TIan Sen, mungkin dia sudah bermusuhan dengan Tian Sen dan saat kepala keluarga menyadari cucunya di aniaya oleh dia sebagai tuan kota. Dia yakin hidupnya tidak akan berakhir dengan tenang meski kepala keluarga benar-benar ingin membunuhnya. Apalagi dengan We Yan yang menjadi penasehat keluarga dan sebagai ayah angkat Tian Sen, membuatnya yakin orang pertama yang maju adalah We Yan.“Ayah dan anak benar-benar tidak normal! Dan juga gadis itu… Bukankah dia putri dari master sekte Shenlin? hebat sekali dia bisa mendapatkannya!” Ucap tuan kota menyadari kalau wanita di samping Tian Sen adalah Anak perempuan dari master sekte Shenlin. Ini membuatnya kagum dengan Tian Sen, padahal dia ingat kalau kedua putri master sekte sangat dilindungi oleh sekte Shenlin, jangankan dekat dengan pria luar bahkan dengan beberapa murid pria di sekte pun tidak punya keberanian menyentuh mereka. Tapi Tian Sen berani melakukan yang bahkan orang lain tidak berani lakukan,
“Hua! Tidurku nyenyak sekali malam tadi, apa dia sudah bangun?” Ying Liangyi bangun di pagi harinya, saat menoleh ke samping dia tidak melihat ada Tian Sen. Melihat Tian Sen tidak ada, dia segera keluar untuk mencari pemuda itu yang pergi begitu saja. Saat dia berpikir kalau Tian Sen telah pergi meninggalkan dirinya, dia malah melihat Tian Sen duduk di lantai bawah sambil menikmati teh pagi. Tian Sen yang melihat Ying Liangyi datang, menyapanya lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan beberapa makanan untuk Ying Liangyi. Tidak ada rasa curiga di dalam hati Ying Liangyi mengenai tingkah Tian Sen yang sekarang berada di depannya. Jadi setelah menyelesaikan makan, dia bertanya kenapa Tian Sen begitu cepat bangun di pagi hari? Dan apa Tian Sen berniat meninggalkan dia disini? Tian Sen menjawab tidak, dengan senyum lembut sambil mengelus kepala Ying Liangyi, ia menjawab kalau sedang bosan saja dan pergi menikmati pagi di kota ini. Tapi sebenarnya tadi malam Tian Sen pergi ke rumah tuan kot
Tian Sen melihat tiga sosok yang sekarang berada di atas ranah golden core di langit, di belakangnya ada dua orang murid yang tampak menggunakan simbol tiga belati yang membentuk segitiga di lambang dada mereka. Pemimpin pasukan kota melihat ke tiga sosok dengan dua murid yang datang berdiri sambil menjelaskan kejadian disana. Saat mereka mendengar kalau penginapan di serang oleh pemuda di bawah membuat mereka sangat terkejut. Itu karena Tian Sen hanya di ranah golden core tingkat menengah tahap puncak tapi bisa mengalahkan ahli-ahli di ranah golden core semangat itu dengan sangat mudahnya. “Beberapa bantuan, apa kalian datang untuk menolong mereka?” Tanya Tian Sen dengan tatapan dingin memandang ke arah kelon yang barusan datang itu. “Anak nakal, apa kamu sadar kalau yang kamu lakukan telah merusak suasana kota yang tenang ini! Jadi menyedahlan dan mari pergi untuk menentukan hukumanmu!” Ucap salah satu dari tiga tetua itu kepada Tian Sen. “Ho? Pergi? Sayang sekali kalau aku tida
Tian Sen tersenyum tapi musuhnya sudah tidak sabar untuk mencincang dirinya, jadi pada saat mereka melangkah ke dalam penginapan. Semua orang itu sudah memegang senjata dan melepas aura kejam untuk menekan Tian Sen. Di antara mereka ada salah satu pria dengan pakaian perang pedang besar, dia menatap Tian Sen dengan tatapan dingin. Di sampingnya pria yang tadi hampir di bunuh Tian Sen ternyata benar-benar berhasil kabur dan memanggil seseorang untuk membantu menyelamatkan nyawanya. “Ho? Aku telah memukulmu hingga terluka parah seperti itu, tapi aku tidak menyangka kalau kamu masih bisa hidup!” Ucap Tian Sen tersenyum dengan dingin memandang pria yang dalam keadaan tidak baik-baik saja itu.“Tuan penjaga, dia…. Dia membunuh pelayan dari penginapan kami, dia kejam!” Ucap pria itu dengan ekspresi menyedihkan seolah dia telah diperlakukan kejam oleh Tian Sen.“Anak muda, kamu bertindak kejam di wilayah keluarga Xu. Membunuh, menyiksa seseorang karena tidak mau membayar bukanlah hal baik,
“Bagaimana? Apa dia sudah terlelap?” Tanya pria dengan rambut di tengah dengan keadaan kiri dan kanannya tanpa rambut. Mereka sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda Tian Sen atau Ying Liangyi sedang melakukan sesuatu di dalam kamar. Sudah pasti kalau keduanya tertidur apalagi dengan beberapa aroma yang sengaja ditinggalkan dalam kamar, akan mempercepat kelelahan mereka. Hal yang sudah sering mereka lakukan di penginapan tersebut tapi tidak ada satupun yang berani mencegah mereka karena punya dukungan cukup tinggi di kota.“Ayo! Kita bisa….. Kamu!” Tiba-tiba seorang pria terkejut dan tidak tahu kapan, Tian Sen sudah meledakan kepalanya dengan sangat mudah. BOOOOOMMM….Kepala meledak dan seluruh isi serta darah dari pria itu terciprat kemana-mana. Rekan-rekannya yang melihat hal itu sangat terkejut, tidak hanya kaget dengan kemunculan Tian Sen tapi mereka kaget karena salah satu dari mereka langsung kehilangan kepala bahkan sebelum mereka bisa beraksi. Tian Sen yang sudah berada di
Setelah terbang selama empat hari, Tian Sen tidak jauh dari rumah keluarga Xu. Mereka singgah di kota yang masih dalam wanita kayah keluarga Xu, tentu alasannya karena Ying Liangyi yang ingin bermain melihat suasana kota. Dan Tian Sen yang tidak terlalu minat menjadi pembawa barang gratis Ying Liangyi saat menelusuri kota tersebut. Sepanjang jalan di kota, banyak pedagang yang berjualan, Tian Sen juga melihat beberapa tempat yang mirip restoran tapi memiliki beberapa lantai ke atasnya yang jelas kalau itu adalah tempat bermain bagi para pria. Ying Liangyi juga melihat itu, dia menatap Tian Sen dengan tajam seolah berpikir isi kepala para pria itu semua sama.“Jangan menatapku seperti itu, aku bukan pria seperti yang kamu bayangkan!” ucap Tian Sen sudah bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Ying Liangyi. “Kalau begitu bagus! Ayo, temani aku membeli beberapa barang lagi!” “Ha? Masih ada lagi?” Tanya Tian Sen terkejut mendengar kalau Ying Liangyi masih ingin membeli barang lain. Pada
Karena itulah dia bisa memiliki status tidak tergoyahkan di dalam keluarga Xu walaupun dulunya pernah di tolak. Mendengar ucapan dari We Yan, kepala keluarga Xu mengangguk puas dan karena We Yan sudah berbicara dia juga dengan senang hati percaya. Tetua keluarga Xu yang lain juga hanya diam-diam mengangguk. Sekarang mereka bahkan lebih percaya dengan We Yan dibandingkan beberapa orang dalam keluarga Xu sendiri. Karena selama ini, We Yan telah meningkatkan keuangan keluarga Xu sejak berada dalam keluarga. “Baiklah, kamu kembali temani Lia. dia juga dalam keadaan sulit untuk melakukan banyak hal, kamu sebagai suami harus berada di sisinya untuk sekarang!” Ucap kepala keluarga Xu dengan senyuman yang puas dan merasa senang dengan menantu ini. “Baik ayah, kalau begitu aku pamit dulu!” We Yan dengan sopan memberi salam kepada semua tetua disana lalu pergi setelah memberi salam kepada mereka. Setelah keluar dari aula keluarga, We Yan hanya dapat menghela nafas tidak berdaya karena kesibuk
Dua Minggu berlalu, Tian Sen belum juga keluar dari pengasingan dan auranya juga masih sama seperti sebelumnya. Master sekte yang melihat tidak ada perkembangan dari Tian Sen mengerutkan keningnya. Dia di awal bisa merasakan kalau Tian Sen seharusnya bisa melangkah ke tahap awal golden core tingkat tinggi tapi kali ini dia malah tidak melihat ada perubahan dari Tian Sen sedikitpun. Sehingga membuat master sekte dan pria berpakaian biru itu tidak tahu harus tertawa atau menangis. Jika itu murid biasa, mungkin sudah menembus batasnya tapi ini Tian Sen tidak menunjukan sedikitpun akan menembus batas. Sehingga mereka merasa sedikit tidak enak, tepat pada saat mereka masih berpikir butuh waktu untuk Tian Sen keluar. Sosok pemuda itu tampak sudah membuka matanya, ada senyuman di wajahnya yang tidak dapat di mengerti oleh kedua sosok kuat tersebut.“Akhirnya aku bisa menembus tingkat tiga dalam fisik. Setidaknya aku dapat bersaing dengan seorang di ranah golden core tingkat tinggi tahap punc
“Eh, begitu. Hehehehe!” Tian Sen menggaruk kepala, ia terkejut master sekte bisa menyadari apa yang sedang dipikirkan olehnya. “Kamu anak kecil ….. Jadi bagaimana harimu dengan anakku? Apa bagus?” Pertanyaan master sekte itu langsung membuat Tian Sen diam, bagus? Tentu saja tidak! Tapi beranikah Tian Sen menjawabnya? Master sekte bukan hanya pemimpin dari sekte Shenlin tapi ayah dari Ying Liangyi jadi wajar jika dia bisa saja marah pada Tian Sen.Master sekte melihat Tian Sen menggaruk-garuk kepala, hanya membalasnya dengan senyuman. Itu karena dia sadar kalau anaknya memang sedikit lebih kasar dalam perhatian pada Tian Sen. Dia tidak mengomentari banyak hal mengenai hubungan keduanya, tapi dia berharap kalau Tian Sen bisa menjaga Ying Liangyi dan tidak menyentuhnya sebelum mereka menikah. Tian Sen hanya tersenyum canggung, bagaimana mungkin ia punya keberanian untuk menyentuh Ying Liangyi sekarang? Jika masih ingin hidup lebih baik tidak melakukan hal yang bodoh bukan? Setelah sedi